Bagaimana Akselerasinya?

2008_kawasaki_250r_29Untuk akselerasi saya tidak punya masalah. Respon gas cukup baik (untuk ukuran 250cc) dan dapat diperkirakan (predictable). Menurut saya, motor ini merasa nyaman kalau kita ganti setiap gigi di sekitar 8-9.000 rpm. Silahkan dicoba. Teman saya yang di Amerika sarankan untuk ganti gigi mendekati red-line-nya. Doi bilang Ninin tetap ‘narik’ secara stabil di setiap pergantian persnelingnya sekalipun cara bawanya agresif demikian. Yang paling menyenangkan adalah bahwa sehebat-hebatnya akselerasi Ninin 250, saya sama sekali tidak takut. Saya tidak terinitimidasi oleh mesinnya. Yang ada malah saya tertawa lepas di balik helm Shark hijau saya, gak ubahnya seorang maniak gila! Pakai ZX-10R? Jangan pernah coba-coba! Dengan kekuatan 186 dk dan bobot di 172 kg (kosong), gigi satunya bisa narik sampai 175 km/jam (menurut buku manualnya), tapi saya hanya berani di 155 km/jam. Ban depan selalu cenderung wheely. Gigi tiga kita sudah di 200 km/jam. Kalau belum terbiasa, efek 2 atau 3G (gravitasi) membuat mata gelap karena darah terpental di bagian belakang kepala. Pakai Ninin, gambaran tujuan perjalanan yang terpampang di depan mata kita masih sangat jelas bagai kristal. Mungkin akselerasi masih kalah dengan adiknya, Ninja 150cc 2 tak, tapi top speednya dapat ngejabani. That’s enough!

Apapun angka yang tertera di statistik, Ninja 250 dari awal memang sudah siap untuk dibejek. Jangan cuma dipandang atau digadang-gadang di garasi rumah. Bukan itu tempatnya. Panasin dia dan bawa jalan. Itu habitatnya! Biarkan dia teriak dan melenguh layaknya motor balap pabrikan. 550Dia ramping, sexy, sporty, dan serasa naik moge tanpa harus berkorban duit banyak. Sejujurnya, saya menikmati benar di atasnya. Dengan mengepit erat tangki dan sedikit mundur ke belakang, saya coba rebah di sela-sela tikungan di perjalanan menuju Kota Administrasi Depok baru. Di jalan lurus, walaupun sebentar, saya hela si Ninin di rpm 10.000. Dan Ninin menggelepar, Bro. Itu hasratnya! Lain waktu, saya dan adik-adik akan bawa dia ke luar kota untuk dapat pengalaman yang lebih spesifik. Jadi …., mungkin dia tidak semenakutkan ZX-10R, tidak se-sexy CBR-600RR, kecil dibanding CBR-929R, atau bahkan tidak seagresif R1. Bro, please ……. jangan dibandingkan dengan itu semua, karena memang kelasnya tidak sama! Lihat dari sudut pandang lain; dia unik dan nyenengin! Dan akhirnya……, saya lupa kalau saya tuh lagi fokus untuk ngetest motor!

Sekali lagi, Ninja 250 di Indonesia memang sangat unik. Sepuluh (10) menit di atasnya cukup meyakinkan saya bahwa motor ini adalah yang terbaik di kelas sport di Indonesia. tajur1Kita bisa tour bersama dengan motor yang terpercaya dengan standar kelas dunia, kita bisa berbangga dengan gayanya yang sensual, saat diperlukan untuk kencang pun dia siap dan dengan senang hati melayani kita, konsumsi BBMnya juga relatif hemat, untuk sosialisasi dan kongkow-kongkow di akhir minggu saya pikir tidak ada pasangan yang lebih keren dan necis dibanding dia, boncenger kita juga merasa nyaman di atasnya, harganya pun sepadan dengan kwalitas produk dan kepuasan yang diberikannya. Kalau sudah begitu, apa ada alternatif lain ….???!! Tidak heran, Ninja 250 tidak saja favorit di kalangan pemula, tapi sekaligus dapat merebut hati pengendara gaek yang ingin lebih agresif, ya kami-kami ini, Bro!

Kesimpulan Akhir

Karena belum ada nomor, kami agak sulit menguji Ninja 250 di tempat yang sepantasnya. Sekalipun demikian, ini adalah motor terbaik dan nyaman (sesuai karakternya) yang pernah kami coba di Indonesia. Ukurannya sedang – pas dengan postur orang kita, relatif ringan, modelnya gaya, mesinnya handal, imagenya sporty abis, harga OK-lah, so .. luar biasa!

swing-armYang mungkin perlu dibenahi adalah sektor kakinya, khususnya bagian belakang. Ban kudu ditingkatkan lebarnya. Jika swingarm mesti diganti, jangan terlalu besar agar tidak kedodoran. Model Aprilia RS-250 dan Pro-arm Honda VFR-400 sangat direkomendasikan. Jika diganti dengan ukuran 600 model sekarang, mungkin secara estetika sangat gagah, indah, sekaligus sangar. Tapi jika builder-nya tidak paham benar, sudut gear depan tidak searah dengan gear belakangnya (gear depan sulit dibuatkan spacer-nya kecuali rumahnya diganti, sementara gear belakang ada di luar karena velg 600 agak kegedean). Akibatnya rantai menjadi berisik saat motor dipacu kencang, akselerasi drop, dan dampak akhirnya gear dan rantai menjadi cepat aus. Kalau bagian depannya mau diganti ya monggo, tapi saya pikir sifatnya ‘sunnah’, alias ‘bagus jika dikerjakan, tapi kalaupun tidak ya tidak apa-apa’. Dengan peredam up-side-down pasti lebih mantap, double-disk juga akan lebih gagah dan masih masuk kategori tidak too-much!

carbsSetting karburator umumnya lebih mudah untuk dilakukan. Banyak orang bilang jika sudah pakai injection motor lebih enak. Bisa benar bisa pula tidak. Bagi kami sekeluarga, karburator lebih terasa punya nyawa / roh. Injection membuat lari motor sangat linear. Gas seperempat, ya larinya seperempat kemampuan mesinnya (di setiap gigi), kalau gasnya setengah maka tenaga kuda yang muncul juga setara dengan setengah kemampuan penuhnya. Begitu terus, sangat linear. Tenaga yang muncul sangat predictable. Efisiensi di putaran gas ini umumnya diperlukan di kompetisi (saat balap) agar tenaga didapat di setiap putaran tanpa jeda sedikitpun (karena diatur oleh komputer). Tapi bagi kami, karburator yang disetting profesional akan menghasilkan tenaga yang crispy. Munculnya liar. Hasilnya lebih sensasional. Saat klep membuka maksimal, saat itulah dentuman tenaga muncul. Raungan motor yang ditingkahi dengan gemuruh udara yang tersedot ke dalamnya …. zzzzsssttthh…….. sering membuat kami bergidik! Tiba-tiba saja motor berakselerasi lebih cepat, kepala terjengkang, otot bisep menegang sejalan dengan pegangan tangan ke stang yang mengeras, kita pun menunduk sebisanya dibalik winshield, angin bersuit di sebelah pundak dan sebagian masuk ke ventilasi helm agar kita tetap ‘bernafas’, cakrawala bergerak maju berpendar warna warni secepat kita memacu mesin. Jika Anda sempat berkaca di

ram

spion (sebaiknya jangan), pupil mata membesar, tetesan keringat dingin mengalir turun dari ujung rambut, seulas senyuman membesar berujung di pangkal pipi. Itulah pesona adrenalin. Wuih……. di situlah letak fun-nya bermotor sport. Dan Ninja kecil ini pun lahir sudah dengan karakter itu. Saya membayangkan, di edisi berikutnya sebaiknya Ninin sudah mengaplikasikan RAM Air System seperti saudara-saudara tuanya. Please, Kawasaki……!!!

Hanya berselang tiga hari, pembelian motor ternyata sudah tercium di anak-anak kantor hanya gara-gara si Harry beli knalpot racing. 146_0805_01_z2008_kawasaki_ninja_250rfront_endWah repot! Opini tentang si Ninja kecil seakan-akan dapat dianggap sebagai restu bagi mereka untuk urun berganti motor. Hoby gila ini lucunya memang berakar di keluarga, tapi saat ini sudah beranak pinak ke kantor. Ada sekitar 12 orang yang bermoge di kantor. Saat ini merunduk karena sebagian besar bodong. Lahirnya Ninja 250 seakan menjadi klep pemicu untuk keluar dari ‘bete’nya di kantor mulu. Ini berarti gang “Sportbike Riders” akan menggeliat lagi menemani Bro semua yang sudah duluan di jalan. Setelah Ninin hijau dan merah, mungkin akan menyusul hitam, biru, orange, putih, dan lain-lainnya. Dan ini juga berarti …. we need more ‘fulus’. Mati, rek!!!! Hayo, hayo yang rajin kerjanya. Cari proyek sono! Jangan KKN. Ada KPK! Entar main motornya gak tenang. Hahaha …….. Emang kalau sudah hoby, apa juga dilakoni …….!!!!

The END

74 COMMENTS

  1. hmmm hmmm hmmm

    ternyata bawa motor ilmux banyak ya.
    beda banget ama bawa motor yg cc-x kecil.
    ganti gigi ga di sembarang rpm, dst dst dst.

    terima kasih pak hartono atas impresix n jd makin tertarik punya moge neh.

    btw bwat pak hartono punya satu pertanyaan neh :
    – bwat sport beginner enakx pake ninja 150rr atawa ninja 250r?…

    sekian n terima kasih.

  2. @ all,
    thx komentarnya, mudah2an bermanfaat bagi semua.

    @5 Mas Hanamon,
    Secara obyektif saya harus katakan lebih pas pakai 250 untuk pemula, Karakter mesin 4 taknya itu yang membuat orang nyaman mengendarainya. Tenaga didapat hampir merata di setiap putaran rpm. Untuk sekali-kali ngebut pun OK punya. DImensi ukurannya pun pas dengan postur kita. Selebihnya sudah saya ulas.

    Tapi bagi sebagian yang sudah pernah pakai 150, mesin 2 taknya memang suka bikin kangen. Suaranya yang sering mengaung seperti ribuan tawon, ledakan tenaga yang timbul menyentak, serta ketiadaan engine-break di setiap turun gigi atau di tikungan, semuanya buat kita terbuai. Mana settingnya dan pemeliharaannya bahkan lebih mudah. Saya saja, beda dengan Adi, tidak terpengaruh dengan issue dibatasinya mesin 2 tak kelak. Kalau kangen dengan 2 tak, saya masih suka ngejajal Aprilia RS-250. Kalau jalan raya agak macet, saya dan teman2 pilih ke Cancebu sampai Kebun Mas – Puncak pakai Honda CR-125. Ditingkahi bunyi burung subuh-subuh, knalpot kembung (khasnya 2 tak) dari mesin2 SE motor saya, YZ-125 Harry, dan 400-EX Andi mengeluarkan harmoni bunyi yang sulit dicari tandingannya. Sekalipun motor-motor tu sudah masuk ke jantungnya kebun teh dan kasat mata, tapi gema tarikannya yang garing ….. feeeteee..eeettt ………. membelah kesunyian pagi, membangkitkan adrenalin, seakan minta untuk tidak tergantikan dengan saudaranya yang 4 tak (CR-F, YZ-F, dll), Begitu, Bro. So keep it kalau memang sudah punya.

    Demikian Mas Hanamon, mudah2an menjawab ya. Insya Allah cepat pakai moge ya. Trims.

  3. kesimpulannya ninja 250 cukup memberikan kepuasan bagi para speed junkie di indonesia
    tentunya untuk ukuran motor dikelasnya.(250 cc)
    salut buat kawasaki……..
    ada pabrikan lain mau nyusul gak yach?…..buat motor tandingan
    PISS

  4. @ Pak Hartono,

    Setuju Pak..
    Mengendarai 150 adalah pengalaman mewujudkan imajinasi “liar”..
    Seakan menolak dan merengut saat harus dikendarai pelan..
    Seakan tersenyum saat terus menambah RPM..
    2 tak 150.. Ninja RR..

    Huaaaaaaaahhh..

    Btw, great testimonials!!!

  5. pak hartono iki arek suroboyo tah?
    wah kapan ya punya ninja zx 10 r kaya punya bapak…..(mimpi mode : on)
    wong ninja 250r ae gagal punya……
    tapi kalo ninja 150rr saya sudah pernah punya…..bunyi knalpot 2tak memang merdu dan menggairahkan pak…

  6. ulasan sampeyan ini enak dibaca pa. seakan2 aku (atau bahkan pembaca lain) adalah pembawa ninin ini. n250 in emang motor sport idaman dgn tenaga,model,teknologi yg bagus serta harga yg lebih lumayan terjangkau dari beli motor sport yg lain. pantaslah diidamkan dan dibeli nh motor.

  7. Apa gak kemahalan bro 45jt,spido analog,rangka pipa biasa,karburator,sok teleskopic
    masak kalah ama satria fu,yang pake spido sigital

  8. @ mas hartono
    lam knal sblmnya bro
    buset dah dari 3 ulasan ketiga-tiganya dalem banged n bermanfaat buat sy. bagaimanapun jg mas hartono tuh sosok biker idaman sy coz bs nyicipi smua jenis motor dari yg beginner ampe expert, ditambah lagi emang hobby keluarga…wuih…enak tenaaan….serasa di surga dunia…

    oya mas ada gak resep biar suara ninja 250 bs jd ky suara moge 4 silinder (stengah menghayal mode :on) coz andaikata tuh ninja 250 suaranya bs ky mtr 4 silinder pasti tambah keren dah…..sempurna…

  9. “moga – moga aku bisa beli satu nyang warne merah”sayang cicilan per bulannya masih gede yah sexi banget tuh ninja meski ribet beibeh pake fairing tapi aku tumben tumbenan naksir ama sport ber fairing padahal dari dulu aku seneng street fighter gitoh..keren kalee ye bila disanding ama helem airoh aku ayooooo nabungggg bung hahahahahahahahaaha

  10. @ MAS TAUFIK / MAS HARTONO

    BELI STANDAR PADDOCK NININ 250 (DEPAN BELAKANG) DIMANA?
    HARGANYA BERAPA?
    ANE MAU SERVICE SENDIRI, TAPI KESULITAN KARENA GAK ADA STANDAR TENGAHNYA.
    PLEASE INFONYA. THANKS.

    di bonjer atau otista bejibun kang 😉
    jangan lupa beli stand stoppersnya juga yah

    kalau kagak . . . itu race stand mo nyagam dimanah 😀

  11. masak harga ninja 46jt kemahalan? lah mesin dohc twin silinder, 250cc,sport full fairing, global product…lah kok dibandingin ama spidometere satria fu…..heheh ente itu buat perbandingan yg bener…masa perbandingan harga dibandingin sama spidonya doang….

  12. @20
    paddock harganya antara 300 rb – 500 rb an buat paddock belakang.

    yakin mau service sendiri? itu karbunya 2, harus disetel pake vacuum meter supaya bukaannya sama ( bukaan angin terutama. ada 2 sekrup setelan tiap karbu. 4 sekrub totalnya ) supaya kedua silindernya imbang, nggak pincang. di bengkel aja butuh 5 menit lebih buat nyamain kedua silinder. oh ya, obeng setelannya pakai yang flexible (bisa ditekuk-tekuk) soalnya 2 karbu itu hanya bisa diakses dari samping kecuali tangki mau dilepas

    betul om victor, nais inpoh 😀

  13. @pak hartono

    terima kasih n matur nuwun sanget pak atas jawaban dan doax mudah2 cepet kesampaian mimpi mbesut moge seperti bapak hartono + adek2nya.
    sudah terjawab semua teka-teki dan pertanyaan dalam kepala saya ini dan sedikit demi sedikit sudah mulai memahami karakteristik dan aturan maen moge melalui testimoni impresi ini.
    wah jd pengen cepetan punya salah satu versi ninja neh, hehe maklum tabungan kurang dikit lage tp ngejarx susah minta ampun.

    sekali lagi makasih bwat pak hartono dan mas taufik, keep posting n safety riding.

  14. @24 bos,..ikhsaint,..
    nah itu dia,..
    khan bahasa iklan / bahasa reklame. / bahasa marketing aja,..
    padahal lho yg digital itu apanya,..?? mungkin yg dimaksud indicator bengsing nyah doank, yah namanya juga bahasa reklame
    kharisma125d wkwkwkwkwk

    maap ya.. no offense ^_^

  15. @10 Mas Diablo,
    Sama-sama. Senang kalau bisa buat Mas makin sayang dgn Ninjanya. Kalau udah gak sayang, kasih ke saya ya. Ha3. Sorry, canda Mas.

    @11 Mas Mumu,
    Tepat ungkapannya, Mas. Gak ada kata yang lebih baik lagi untuk menyatakannya. Makanya suka bikin kangen!

    @12 Mas Ikhsaint,
    Saya orang Kalimantan, Mas. Tepatnya Pontianak. Tapi Ibu Jawa, makanya namanya pakai o o o …..
    Soal knalpot 2 Tak memang gak ada matinya, Mas. Mudah2an keinginan berNinja 250 dan bermogenya segera kesampaian ya. Amin.

    @13 Mas Esemelekete,
    Alhamdulilah …. racun dunia ternyata memberi nikmat juga … He3

    @14 Mas Petromaxx,
    Ditunggu jalan barengnya ya….. Buruan punya.

    @15 Azhar,
    Trims komentarnya. Saya jadi berani nulis lagi nih…

    @17 Mas Underbun,
    Lam kenal juga. Surga dunia kami luas banget, Mas Underbun termasuk dalam listing undangannya. So, kapan ……?

    Suara dua silinder memang susah untuk dibuat sama dengan 4 silinder. Kerapatan pengapian masing-masing silindernya seringkali ada ordernya. Dalam rpm rendah, pasti langsung keciri. Tapi dalam rpm tinggi, suaranya mendekati hanya saja tidak setinggi 4 silinder. Ngakalinya memang susah. Silahkan kalau ada teman yang tahu dan bisa beri komentar tentang hal ini.

    @20 Mas CBU Lover,
    Di alamat tempat jual ban di atas, ada paddock stand. Lokal sih, tapi cukup bagus. Harganya sekitar 500 rban. Ninin tidak tiberi center stand karena sudah tidak cocok lagi gayanya dengan yang menjadi trend saat ini. Seri lamanya memang ada, tapi motor itu memang ditujukan untuk sport touring. Sebalinya, si Ninin memang ingin diimpresikan sebagai motor sport tulen dimana hukumnya “haram” kalau pakai center tand. Tapi pertimbangan utamanya adalah agar lebih ringan. Makanya, untuk status parkir di garasi maupun saat di service, paddock stand hukumnya “wajib”, Mas.

    @25 Mas Hanamon,
    Sama2, Mas. Thx juga supportnya.

    @27 Mas Telmark,
    Thx, Bro.

    Mas Raya, Mas Eddy
    Apa ada masukan? Tumben sepi. Apa saya berlebihan? Mudah2an tidak ya.

  16. memang pak Hartono orangnya super deskriftif…..seharusnya orang seperti bapak menjadi penulis handal………
    hmm….pontianak yagh……kalau saya ayah banjar masin…ibu jawa…..

    oot : di surabaya orang yang bernama semuanya top markotop…..pt.hartono raya motor (dealer mercedez benz) owner juga pak hartono namanya….Hartono electronics…..owner juga pak hartono..nah ini ada kolektor moge yg gaya bahasanya wenak bgt juga namanya pak Hartono….
    salam….

  17. @Pak Hartono
    Nggak Pak,nggak berlebihan kok
    Ini saya baru plg dr lapangan.makanya sya Ol malam2.

    Oiya Pak,Masalah oli & Busi untuk N250 kalo bisa tlg dibahas ya…
    Pas kecepatan rendah,ban belakang kadang kaya oleng itu kenapa ya Pak?Kalo kecepatan diatas 50kpj nggak apa2.
    Motor saya blm ada yg diganti(masih standar habis)
    Sekalian 1 lagi.(kebanyakan ya Pak)
    Bahas dong Motor Adventure/SE atau Atau motor apapun yg plg enak dipermak jadi supermotard.Bahas Moge juga boleh Pak,biar saya nggak punya tapi saya senang kok bacanya.Barangkali suatu saat bisa beli (yg resmi).Bener kan Pak.

    @29 Mas Ikhsaint
    Sering ke Banjarmasin ya Mas? kalo kesini kabarin ya..
    Saya ke dr kecil sampe besar tgl di Sby(orang tua & saudara2 msh di Sby) Sekarang tinggal di Banjarbaru.Dan tiap hari mondar mandir ke Banjarmasin.

    Salam kenal.

  18. @All . . . mantab kan Penjelasan dari Pak Tono ?

    nggak berlebihan kan kalo pada awalnya gw beri “goro-goro” ulasan Komprehensif . . .
    gw pikir seperti paktono bilang :

    bagi siapa saja yang mau memulai belajar atau naik motor sport, penantian stop di sini, Bro TITIK

    …fuuuh fuuuh…*ngegedein api sumbu kompor lagih 😀

  19. @All . . . mantab kan Penjelasan dari Pak Tono ?

    nggak berlebihan kan kalo pada awalnya gw beri “goro-goro” ulasan Komprehensif . . .?

    gw pikir seperti paktono bilang pada artikel no 2:

    bagi siapa saja yang mau memulai belajar atau naik motor sport, penantian stop di sini, Bro TITIK

    …fuuuh fuuuh…*ngegedein api sumbu kompor lagih 😀

    and last . . . nantikan kembali kemunculan ulasan2 Pak Hartono di Blog ini 😀

    sluuurrrpp..*nyeruput kopi tubruk lagih 😉

  20. BTW mas motor bebek mana yah? posting testomoni TIGER barunya dukz? hehehehhehehehe Ngarep mode ON tapi jangan ngawur yah dan jangan berlebihan kan mesinnya masih sama ama tiger2 sebelomnya

  21. Kangen juga ya gak ada motor bebek….xixixi…jadinya sepi eyel2an….
    @eddy
    bos saya ke bjm cm 1x seumur hidup saya…pas sma dulu…saya kecil mpe besar di sby dan jadi arek suroboyo….
    Ok lah kapan2 kalau ke bjm tak kabari…

  22. @29 Mas Ikhsaint,
    Salam juga. Iya namaku pasaran, tapi itu yang didapat dari ortu. Dan nama itu doa. Ya disyukurin….. Kata MB, ada juga Hartono yang di Pxxx,Kebayoran. Ya nasib……… Ga apa2. He3x

    @30 Mas Eddy,

    Kalau ban belakang rada goyang pada kecepatan rendah, kemungkinannya ada beberapa sebab:
    1. periksa tekanan angin, takutnya di bawah ukuran ideal.
    2. Cek lakhernya. Caranya, dengan menggunakan jack-stand belakang, coba digoyang bannya. Kalau oblag langsung terasa.
    3. Periksa setelan poros ban belakang, takutnya antara swing arm kiri dan kanan gak sama.
    4. Yang lebih mungkin adalah ban belakang sudah kurang bagus sehingga tekanan angin direspon berbeda oleh bagian ban (tidak merata). Kalau di ban model yang pakai ban dalam, ada yang ‘benjol’. Begitu diputar kencang (dalam contoh tadi di atas 50 km/jam) efek ini berkurang.

    Ban tubless dibangun dengan menggunakan serat baja sebagai salah satu pelapisnya dan salah satu fungsinya adalah untuk membentuk postur / model ban (bulatnya, mendonat, dsb). Kalau terlalu sering diparkir miring, kondisi anginnya rendah, akibatnya motor bertumpu benar-benar pada serat bajanya saja, bukan pada tekanan angin. Posisi ini yang kelamaan, sekalipun bannya baru, membuat bentuk ban tidak simetris lagi. Tidak heran jika kemudian diajak jalan pelan, bagian yang dijadikan tumpuan tadi agak meleyot. Tidak semua permukaan ban dijadikan tumpuan kan? Hanya bagian yang menempel di tanah saja. Tapi saat diajak kencang, efeknya tidak terasa karena ban bertumpu pada sudut veretikalnya (bagian paling bawahnya saja). Itulah sebabnya motor sport perlu dibantu dengan standar paddocknya. Apalagi kalau parkirnya selalu di garasi yang terbuat dari semen, dingin dan lembab. Demikian Mas Eddy.

    Di ban2 seri terbaru, BT-016 misalnya, serat baja sudah dibantu lagi dengan lapisan lain. Untuk ban depan ada 3 layer, ban belakang ada 5 layer. Jadi ban ini bagus punya. Gejala di atas agak diminimalisir.

    Soal busi, oli dan motor SE, anggap saja hutang dulu ya. Txs.

    @31 n 32
    Memang makhluk yang satu ini aslinya tukang kompor!!!!!
    Tapi kalau gak ada makhluk jenis ini di dunia maya (bukan akhirat lho), siapa yang bisa mengenalkan dan mendekatkan kita semua? Iya kan? Jadi keberadaannya perlu juga kita syukuri(n), Pilih yang mana? Hahahaha….

    husss pak Tono..kenapa profesi asli saya di umbar di marihhhh?
    halah…gimana cara counternya niy 😀

  23. Ya deh..ya deh…namanya juga Kawasaki, mau model apa juga diproduksinya gak asal-asalan. Tapi kalo saya bisa punya Ninin ini, ya paling-paling weekend aja makenya, cobain aja jam 19.30 di Jl. Sudirman depam Wisma BCA sampe Atmajaya dihari kerja, kalo gak tobat-tobat hehehehe…… pake FU 150 aja kadang masih tobat ga bisa jalan juga hehehehe….
    Tapi kalo weekend…. Harry…pinjeeeemmmmmmm !!!!!

    *pelabuhan ratu yuk*

  24. mas taufik punya putri 2 pasti besarnya nanti diajarin naik motor laki lalu mainannya moge……seperti keluarga pak Hartono
    wah……..
    bapak anak bisa ninja2 an bareng neh…..
    hehehe…..
    salam…

  25. @Ikhsain

    pasti Bro..itu anak saya yg pertama..bisa naik sepeda Roda 2 tanpa diajari…bisa sendiri..apakah ini tanda2???
    Sipp Family Tor kayak Keluarganya pak Tono 😉

  26. hehe….saing kepinginnya anak cowok(mungkin)….kedua perilaku putri saya tomboy….hehe….
    saya juga menginginkan mereka jika kelak besar nanti bisa mengendarai motor laki/sport seperti mamanya…
    heheh…..
    salam…..

  27. @Pak Hartono
    Ok Pak,thanks banget.
    Kutunggu pelunasan hutang tulisannya,diangsur juga boleh…Ha.ha.ha…
    Maaf Pak,becanda….

    @ Mas taufik
    Thaks juga….

  28. @37 ADI S

    haha, udah coba dukuh atas ke arah patal senayan belum bro? pukul 18.30 – selesai. gue pernah sekali pake n250r, never do that again, cukup sekali seumur hidup 🙁

  29. @45 Dave

    Bener banget Bro…bener bangetssss…..
    Lewat situ naek sepeda aja terpaksa dituntun, apalagi pake Ninin…
    Kalo jam pulang kantor emang lewat mana aja amit-amit Bro, Kuningan, Sudirman, Bendhil…duh…..kesian mesin jadi overheat.
    Makanya sekarang 3x seminggu mending naik sepeda, melintas di jalur cepat Sudirman/Kuningan…uuuggghhh…lancar to the max, yg penting two wheels activity deh….(eh gak nyambung yak) hehehe…
    Kalo pas lagi bawa FU-150 milih pulang jam 9 malem hihihi….

  30. Tapi kalo weekend…. Harry…pinjeeeemmmmmmm !!!!!

    *pelabuhan ratu yuk*

    Kenapa Mas??? kalo lo jalan ga mungkin kan gw cuma ngiler di dalam mobil??? Ueenak aja….

    Kapan nih jalan touring jauh lagi ya? tapi mesti selektif milih partner ya biar ga nyusahin kayak yg udah2, mesti nungguin jangkar & ngurusin yg celaka…..he..he…he…

  31. @47

    Hehehe…namanya juga usaha….
    apa FU 150 gue ganti mesin aja yak, pake yg 200cc, katanya ada lho…
    Tau deh kebenarannya.

    Gue naek sepeda aja deh Harr…biar jadi jangkar wakakakaka…..

  32. halo mas Taufik & mas Hartono… boleh minta emailnya nggak, mau PM..

    Kalo saya : cabidun@hotmail.com

    saya seneng baca review ini terutama karena pak Hartono sebagai pengulas sudah punya pengalaman pakai macam-macam sportsbike dan bukan fanatik satu ‘brand’ atau ‘make’. kurang ya dibilang kurang, tapi kalau emang bagus juga dibilang bagus tanpa sungkan. ada kan orang yang walaupun sudah tahu bagus, tapi gengsi menuliskan “ini bagus kok” karena takut dianggap “nggak kritis”. kalau secara obyektif, setelah kekurangannya pun dihitung ternyata penulis masih excited akan motor ini, ya kesimpulannya mungkin memang nyatanya Ninja 250r ini memang one exciting little machine. banyak reviewer kritis dari majalah ataupun website luar juga kurang lebih mendapatkan impression yang sama dari “the little ninja that could” ini.

    yang saya belajar adalah “what makes a good bike – a good bike?”. apakah harus power-nya? apakah styling? teknologi saja? nggak pernah cuma di satu titik, tapi kombinasi berbagai faktor. kalau memang tujuan desain 250R ini sebagai beginner’s sportsbike, looks like the guys at kawasaki managed to do things just right.

    setidaknya, nggak nakutin buat diimpikan oleh saya yang seumur hidup cuma pernah bawa bebek matic 2 kali doang waktu sma.

  33. @Satanic

    only one words to answer your comment …..YA IYALAAAHHH

    CBR 250RR is a 4 inlline cyl devil engine bikez bro . . . you want to compare with a 2 inline 250 cc engine??…. ooo come on . im sure it was not apple to apple comparison

    u can compere it with Yamaha FZR 250R which have 45 hp power ( http://www.motorbikes.be/en/Yamaha_FZR_250_R_1992.aspx )

    u can compere it also with Kawasaki ZXR 250R which have 45 ps power
    (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=zh-CN&u=http://www.cvmachine.com/company/9/332625.html&sa=X&oi=translate&resnum=10&ct=result&prev=/search%3Fq%3DKawasaki%2BZXR250-R%2Bspec%26start%3D30%26hl%3Did%26sa%3DN)

    happy compare 😀

  34. that’s right, mas taufik.
    nobody here said that the ninja 250r is “everything” or “perfect”.
    it’s not perfect, it may not be the best, but it’s just good enough for some of us.

  35. bossss mohon kasi tau dung gambarnya posisi tempat setelan udara dikarburator kawasaki ninja 250r…soalnya knalpot nembak2 please…=) thanks bgt ya brrooo

  36. @57 Dave,

    Thx, Bro. See u on other issues.

    @59 Madix,

    Saya juga ikut bantu doa ya. Tenang aja, gak lama kok kalau diniatin.

  37. waduh waduh…aku punya 150 rr ja udah mantap kencengnya.apalgi ninja 250r ya.duh jadi kepengen.tp pengen fz-16 jg ni..gmn ya???bingung.klo jual rr 2003 nambah ke 250r gde bro..mdh2an cpt dapet rejeki ja.amin.hehe..

  38. salam kenal
    Kl udh nyobain n 250r bakalan ketagihan pgen naik terus. Tp kdng2 jg pgn ad yg nyalip trus kejar2an. Maklumlah dtempatku blm bny yg pnya ninja series, so di jl yg berani narik biasanya scorpio, gigi 4 aj udh keteteran masuk gigi 5 bye..bye..

  39. Salam kenal…
    Pengen nanya ad yg tau tmpt ngejual standar paddock ninin 250 r bwt depan ky yg di pake tim2 balap..?biar enak klo mo bngkar pasang kaki2 depan d rmh…thanks bro

  40. Jadi makin sayang sama Supra Fit gue.. nggak ada satupun motor di dunia ini yang bisa ngalahin sensasi naik motor ini.. gigi satu rpm naik perlahan mulai masuk ke gigi dua masih naik perlahan, masuk tiga juga hampir sama begitu juga masuk gigi empat… semuanya begitu perlahan dengan kecepatan puncak 100km/jam.. sensasi harus ber”sabar”nya untuk sampai kecepatan 100km/jam-nya itu yang nggak bisa dimiliki oleh motor lain… buat HONDA salut bisa bikin motor untuk ibadah.. “Sabar”..

  41. Kami orang jepang memang hebat, kalian orang Indonesia cuma bisa pakai motor doang.. haik.. Banzai.. banzaiii.. banzaiii… Kami punya Honda, Suzuki, Yamaha, Kawasaki.. semuanya hebat.. motor cepat.. kalian orang Indonesia bisa apa?? beli, pakai, jual payah.. nggak asik kayak kami… Banzaiii ,,, banzaiii Banzaiii…

  42. Oooi Mr. Ikemoto, lu olang jangan banyak bacot,lu olang kita nggak olang indon nggak punya motol kelen, biji lu olang mleduk!! lu olang udah pelnah dengel KANZEN blum hah? ini motol ploduksi anak negli, kelen abizz.. desainya sangal, mesinnya bandel.., coba lo olang gas dari gigi satu sampai empat.. mesinnya bandel banget.. jalannya pelan.. bandel banget dah nggak mau diajak ngebut… mulai saat ini Mistel ikemoto san… SHUT YOUR F#*K UP!!!!!

  43. SHETAN lu semua.. komen nggak ada yang bener!!! masalah kaya gitu aja diributin.. mending lo semua jajal nih Honda Astrea grand gue, biar motor butut gini tarikannya maut.. kalo ngak percaya coba aja bawa di sebelah jurang trus digas.. kalo bisa jangan ngerem pasti maut banget dah… Honda Astrea Grand gitu loch!!!

  44. wooow… aku makin cinta deh ama Ninja hijau koe>>> thks untuk ulasannya ternyata emang bener kalo pindah gigi sensasinya ada di antara 8000 s.d. 9000 rpm. apalagi diajak nanjak di jalan berbukit kelokan wuiiih bikin sehat jantung,, so naik ninja 250r setiap hari kerja pas jam istirahat makan siang… ninja hijau ku diajak jalan cari angin.. pokoknya sensasional brooo.. harga ama performancenya balance banget>>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here