pusiiing

copypaste dari : taufikh.wordpress.com

Tahun 98 dulu kita sempat mengalami krisis ekonomi yang secara kasat mata ditandai meroketnya nilai $ AS sampai mencapai Rp 17.000,- per rupiahnya. Tapi perlahan dengan tekat membaca bangsa kita bangkit walaupun dengan luka menganga dan carut marut di berbagai sektor ekonomi saat itu. Analisa saya adalah walaupun saat itu Asia krisis dan Indonesia mengalami krisis terparah . . . tapi negara lain ( AS, jepang, eropa dan negara-negara maju ) kan nggak ikutan krisis, jadi Ekspor barang kita masih laku dan diterima oleh mereka. Nah inilah salah satunya yang membuat kita bisa bangkit, kita dapat mengumpulkan sesuap-demi sesuap modal untuk keluar dari krisis. Tapi bagaimana dengan krisis sekarang?

Mungkin Readers tahu, bahwa krisis yang terjadi kali ini merupakan krisis Global yang bermula dan berawal dari Negara pelopor sistem Ekonomi Kapitalis, AS. credit-cards_69Disana berpuluh-puluh triliun dolar AS dana Macet terutama pada ranah properti. Sampai-sampai imbasnya beberapa perusahaan seperti Raksasa Otomotif dunia General Motor, Raksasa Asuransi AIG harus rela menyatakan dirinya Bangkrut. Semua ini dikarenakan sifat dan karakter konsumsi rakyat sana yang berbeda dengan kebanyakan kita di Tanah air, yakni bahwa semua hal di kredit, beli sekarang-bayar belakangan . . . . tapi akibatnya . . . COLAPS. Koq indonesia jadi latah ikut-ikutan krisis? Sebenarnya Indonesia saat ini tidak memiliki masalah dari dalam negeri. Semua Faktor krisis asalnya dari luar negeri. Kinerja Ekspor kita sudah mulai menurun seiring dengan menurunnya permintaan negara tujuan ekspor dan anjloknya harga komoditas ekspor andalan kita seperti batu-bara, coklat, CPO, kopra, karet, timah dan tembaga, Oktober tahun ini saja menurut BPS nilai ekspor Indonesia turun 11,61% dibandingkan bulan sebelumnya. Koq permintaan Turun? . . . negara luar mo beli pake apa? wong mereka juga krisis. harga komoditas turun? Ya simple karena demandnya turun sedangkan suplay tetap melimpah . . . harga ya . . . . anjlok.

Jadi kalo Krisis 98, para ekonom ahli dapat memperkirakan umur krisis dengan bermodal berbagai indikator-indikator ekonomi makro dan stabilitas ekonomi negara-negara tujuan ekspor, maka untuk krisis kedepan, sulit bagi ekonom untuk memperkirakan umur krisisnya, karena sumber krisisnya adalah global. Sulit untuk memprediksi krisis berakhir. Jadi, bersiap-siaplah menghadapi hari-hari kedepan yang sepertinya akan semakin menantang. What doy ou think?

Taufik of BuitenZorg

16 COMMENTS

  1. Kalo ngeliat faktor-faktor pendukung perekonomian Indonesia, seharusnya Indonesia bisa bangkit untuk menjadi negara maju.. Tapi kalo ngeliat faktor manusianya, saya nggak yakin Indonesia bisa tambah maju.. Yang ada malah semakin bobrok..

  2. tanpa bermaksud pesimis, memang sebaiknya kita bersiap untuk menghadapi krisis ekonomi yang bisa lebih parah daripada tahun 98 dulu. saya bukan ekonom, tapi rasanya dari mata awam pun bisa agak menebak bahwa ini akan berat karena yang pertama kena hajar adalah di perbankan, yang jadi urat nadi bisnis. semua akan kembali ke sana lagi, jadi pastinya akan banyak yang berjatuhan.

    menurut saya, memang betul kita kena dampak besar dari efek global ini. nggak mungkin mengelak, semua kena. tapi seharusnya dampaknya bisa sedikit dibawah yang terjadi sekarang, kalau saja pemerintahan sudah lebih merapikan perekonomian negara. pemerintahan sekarang ini selalu menggunakan barometer ekonomi makro untuk mengklaim kemajuan perekonomian indonesia sementara kalau ekonomi mikronya rasanya bisa dilihat jelas: babak belur. sekarang, ilusi yang digunakan pemerintah sudah semakin susah dibela. secara makro pun terpukul keras. melihat begini, rasanya sudah saatnya pemerintah kita realistis dan memulai kebijakan-kebijakan yang ‘country first’ dan tidak takut untuk lebih protektif.

    sementara itu, kita punya pe-er menjaga suasana dalam negeri supaya tidak terjadi gejolak yang berbuntut kekacauan seperti tahun 98.

  3. @mas raya

    sepertinya saya tidak sendirian . . . saya juga merasa tahun-tahun kedepan sepertinya kita harus sangat bersiap untuk hal yang terburuk akibat dari krisis ini. Mudah-mudahan kita dapat bersatu walaupun hidup akan terasa cukup berat, sehingga kebal akan provokasi yang dapat menyulut api chaos . . . . ayo kita rapatkan barisan!!

  4. ^^^^
    pesan untuk calon presiden, keadaan real dari berbagai sisi sangat berat, lebih baik jangan maju kalau anda tidak siap miskin dan benar-benar berjuang untuk rakyat. Medan perjuangan anda (capres 2009-2014) sangat berat jadi jangan main-main dan punya tujuan lain selain berjuang untuk rakyat.

    sebarkan ini ke semua blog dan media yang bisa kita jangkau…

  5. klo ga salah presiden smpat ngomong klo kisis ini ga terlalu bpengaruh k indonesia krn fundamental ekonomi indonesia lbh kuat dbanding 98 dulu dll lah, komennya yg meninabobokan ja. knyataannya pnsgruhnya dah trlihat dr skrg, phk mkn bnyk. politikus indonesia beda dg luar sana., US udah ngaku krisis, indonesia blgnya msh aman, tp g tau fakta sebenrnya. suntikan dana dr pemerintah US k prusahaannya yg kolap diwanti2 klo dana berasal dari uang rakyat, klo disini ada pengusaha tanpa malu minta suntikan dari pemerintah/alias uang rakyat juga untuk menyelamatkan usaha sendiri, pdhal sblmya tindakannya prnah mengorbankan rakytnya sndiri…miris…
    Mas Taufik ini komentar saya, maap klo OOT..

  6. ikutan nongol ..
    krisis global sebenarnya peluang bagi Indonesia untuk tidak bergantung dengan negara lain terutama Amerika..Paling nggak kurangi dulu aksi beli dollar perkuat posisi dan kepercayaan terhadap rupiah..setuju dengan rapatkan barisan jangan mudah terpancing isu isu gak penting yang diangkat kepermukaan demikian juga dengan adanya dunia blog ,..adanya blog2 yang memancing dan saling menyerang umat beragama sungguh sangat disayangkan..
    Bangsa indonesia kayaknya harus belajar jangan sedikit dikit kekerasan ,demo pake kekerasan,apa apa serba kekerasan itu menunjukkan betapa masih kolotnya bangsa kita..
    menghadapi Pemilu kita juga meski harus pandai dan jangan mudah tersulut apalagi mesti banyak kampanye antar partai..
    peace Indonesia..
    lihat tahiland meski bandara diduduki tapi tetep peace aja…

  7. Secara pribadi gejala memang sudah terasa, sudah 2 minggu ini ane juga diteleponin dari hampir semua bank lokal/asing yang menawarkan pinjaman. Sekarang kalo ada telepon yang “tidak dikenal” ane reject ajah.

  8. bener apa yg dibilang mas2 yg diatas..
    dgn sda yg kita punya, ini momennya utk bangkit.. hanya negara2 yg punya sda kuat yg (harusnya) ga terimbas..
    hanya sayang, selain mental sdm nya ga mumpuni, sistem ekonomi kita juga ngikut sistem negara2 maju, sistem kapitalis.. sistem ekonomi kerakyatan ga jalan..
    dulu waktu gusdur dan megawati gembar gembornya mau begitu tapi ga ada bukti.. diganti sby, malah jadi nambah..
    semoga pemerintah selanjutnya bisa lebih berani dan yakin dgn sistem ekonomi kita sendiri..
    kita sebagai rakyat juga harus siap mendukung..

  9. Bros semua . . . makasih atas comentar-comentar nya yang cukup seriuszz. Ini menunjukan bahwa selain ngomongin motor, kita semua care akan keadaan disekitar kita.

  10. wih kok jd begini….
    usaha saya ini udah megap2…….bensin yg diturunkan cuma Rp 500 cuma politisasi sby menuju pemilu 2009….tidak ada pengaruh riil terhadap perubahan harga produk lain, semen terus melambung……takutt……..
    please God help me……

  11. ikutan ahhh….sepertinya efek crisis global sih gak ngaruh sm indonesia….bisa diliat sebenarnya kita udah meninggalkan krisis thn 98 belum sih…..???? jawabanya grey zone nih….bisa diliat tetap banyak kendaraan mewah seliweran, pembangunan mall-mall….etc…etc….apakah itu krisis ini masuk ke krisis 98…..?????

  12. sy rasa krisis kali ini sgt mengkhawatirkan karena hampir seluruh negara mengalaminya, dimana kalau satu wilayah regional saja yg mengalami krisis wilayah lain masih bisa membantu dgn menggenjot perdagangan maupun penundaan pembayaran hutang.
    bahasa awamnya lah kalau semuanya bokek yg mau beli dagangan ane siape ?

    n yg bikin kawatir tuh krisis ini muncul pelan2 alias tdk mendadak kyk krisis 98.
    lihat aja tuh raksasa2 korporasi byk yg berjatuhan, kurs fluktuatif n nilai saham berguguran sementara masih byk orang yg adem ayem aja .

  13. dulu $1=2.500 jadi 10.000 naik 4 kali lipat.
    sekarang $1=9500 jadi 12.500 naik ‘hanya’ 30% an

    dulu exportir jadi kaya mendadak.
    sekarang exportir mati duluan karena pesanan stop.

    dulu semua ibu-ibu nyerbu supermarket buat beli susu.
    sekarang supermarket normal-normal aja. malah lebih sepi.

    dulu honda tiger harganya 5 jt
    sekarang honda tiger harganya 24 jt

    dulu gue di putus kontrak kerjanya (perampingan).
    sekarang gue berusaha gak mutusin kontrak kerja karyawan gue.

    beda kan? … tapi ada samanya nih
    honda tiger mesinnya masih sama 😀

    tapi gue yakin seyakin-yakinnya kita gak bakal balik ke 1998. krisis 98 itu akumulasi banyak hal : politik, ekonomi, sosial. krisis 98 relatif udah berlalu di tahun 2000 (dolar masih tinggi tapi ekonomi udah stabil). nah krisis ini gue gak yakin tahun 2010 udah berlalu. 5 tahun mungkin bisa

Leave a Reply to ikhsaint Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here