Dalam kehidupan mu’amalah bermasyarakat sosial kita terkadang menemui beberapa kasus dimana kita membutuhkan bantuan atau orang disekitar membutuhkan bantuan kita. Transaksi Hutang-piutang, pinjam meminjam kadang tak bisa kita hindarkan. Kadang karena dekatnya pertemanan, hubungan saudara kandung, jumlah transaksinya tidak seberapa, takut di anggap tidak percaya, kita Enggan mencatat sekecil apapun transaksi pinjam meminjam itu. Nah Karena hal sepele yang di lewatkan ini, tak jarang kasus pinjam meminjam berujung pada pertengkaran, permusuhan, pecahnya tali persaudaraan, bahkan sampai masuk urusan pengadilan. Tentu kita tidak menginginkan hal ini terjadi.

Al Quran sebenarnya telah memberi rambu-rambu yang sangat jelas dan leterlek megenai masalah ini. Dalam Surat Al Baqarah 282 tertulis :

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan utang-piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya …..

Whooa, Allah SWT sampai menuliskannya dalah sebuah surat yang sangat panjang untuk menjelaskan hal ini secara terperinci, silahkan buka mushaf brother semua. Nah akan lebih baik lagi dalam surat Hutang tersebut dituliskan pula Syarat-syarat pinjaman, tempo peminjaman,  bagaimana cara penyelesaiannya (cash/dicicil) dan sebagainya sesuai aturan agama. Lebih baik lagi Jika Pihak yang meminjam sebagai pihak penulisnya sesuai kesepakatan dengan pihak peminjam. Bijak pula jikalau dalam surat keterangan hutang-piutang tersebut ditambahkan pula saksi-saksi untuk menguatkan dan mengingatkan.  Mantabb kan  . . . dan akhirnya berita baik bagi pemberi bantuan keuangan :

Siapa yang memberi pinjaman atas kesusahan orang lain, maka dia ditempatkan di bawah naungan singgasana Allah pada hari kiamat. (HR. Thabrani, Ibnu Majah, Baihaqi)

Wallahu alam bi shawab, Semoga Berguna

Taufik of BuitenZorg

1 COMMENT

  1. bagaimana msl ada orang maksa meminjam sedang dia msh punya hutang yg blm dibayar sama skali..
    Apakah wajib meminjamkan yha?
    sdang dia sangat butuh skali

  2. ^
    wew udah dijelaskan ayat diatas..
    Aku lht anak kcil yg minta2 diperempatan itu bnyak skali..
    Katanya kalo kita ngasih,malah kitanya yg ketangkep..
    Wew itu bagaimana hukumnya yha

  3. urusan pinjam meminjam apalagi kaitannya dengan uang memang mendekatkan kepada riba… mesti banyak2 inget dan berhati2…

  4. Kl sy pribadi usahakn jgn smp berhutang, kecuali udh mndesak bgt trs g ada jalan lain. Itupun dengan jalan yg baik 🙂

  5. ^
    Kalo anak kecil / pengamen di pinggir jalan mah g usah dikasih..karna mereka kan terkadang dijamin sindikat2 gitu.,jadi meminta2 itu dijadikan profesi.,kalau memang ingin membantu kan udah ada jalurnya.,banyak lembaga2 yang ngurusin itu.. 🙂

  6. ^
    Iya sih,tp kadang aku melihat ibu2 yg bonceng naik mtr itu gak tega n ngasih uang..
    Dlm hatiku wah bisa jadi kcanduan ini..
    Mslhnya bukan suka amal atau tidak atau kasihan
    Tp mengganggu lalu lintas yhah..
    Pada berlari gitu wew ngeri n gimana kalo ketabrak pan dah ada yayasan utk menampung

  7. iya nih bang, sy jg banyak utang blm sampe tahapan org yg bisa memberi utang 😆
    utk org yg berhutang hrs dicatat & berniat sungguh2 utk bs berusaha mengembalikan utang tsb, sb jk ada sisa utang & meninggal, mk utang itu menjadi beban hisab, oleh krn itu catatan jg penting bagi ahli waris utk bs melunasi 🙂

  8. Tpi yg di maksud diatas pinjam meminjam tanpa bung to.. kang…?
    Kalau masalah bunga bank itu jelas2 haram….
    Pernah saya tanya pda ustad bagaimana kredit kendaraan?
    Di jawabnya hukum itu tidak bisa dirubah2 sekali haram tetap haram
    kredit kendaraan sama seperti pinjam uang yg berbunga..Jdi hukumnya dah jelas…

  9. setelah saya amati.. RIBA y? Tuh khan bener kata gw.. 9 taon yg lalu tmn minjem uang ke gw.. Stlh 2taon minjam, gw tagih sesuai janjinya yg blg akan lunasi maksimal 2taon stlh minjam.. Tp serupiah pun gak dibayarnya, gw truz nagih sampe akhirnya tmn gw itu pasang jari (mempersilahkan gw memotong jarinya asal hutang’a lunas).. Gw jelas gak tega! Sampe skrg hutangnya blm dibayar..

  10. oh brarti dalam pinjam meminjam itu harus ada akta perjanjiannya dan harus ada pencatatnya klo jaman sekarang brarti pencatatnya notaris yah.. kan dah lengkap sgala pke saksi jg..hhe wuih hebatny al-quran..

  11. @Mas Barto

    makasih tambahannya . . .betul catatan penting bagi ahli waris jikalau sang peminjam berumur pendek

    @Elektra
    itu adalah adab selanjutnya. Dalam Islam tidak boleh melebih-lebihkan tagihan he he he . .. kalo minjemin 2000 perak, kita gak boleh minta dikembalikan lebih dari itu . . . cmiiw
    Artikel diatas masih di batasi oleh tema, pencatatan saja . . . nggak masuk ke bab Bunga he he he he
    nanti deh kapan waktu 🙂

    @Pengamat
    Hal ini bisa dibicarakan kembali dengan sang peminjam uang, paling nggak bila bro bersabar dalam hal ini ada banyak kebaikan yang bisa bro dapatkan, pahala shadaqah, pahala bersabar dan pahala yg lainnya 🙂 cmiiw

  12. @brotopik
    setelah saya amati.. Kek’a tmn gw emang gak niat kembalikan uang yg telah dipinjam (gile, 9taon bro.. Dari mie ayam harga 1500perak sampe skrg dah harga 6000perak..) klo shodaqoh ada tingkatannya bro, WABIDZIL QURBA WALYATAAMA WALMASAKIIN.. NUKTOH NUKTOH… (AL AYAH).. Shodaqoh tuh yg tepat berikan kpd karib kerabat yg membutuhkan, lalu anak yatim, lalu fakir miskin.. Tmn gw pny R2 masa’ masuk kategori miskin..

  13. weks . . .ayatnya keluar
    * nyumput ahhh :mrgereen:

    yo wes, minimal pahala sabar yang tak ada batasnya bro, plus naungan Allah . . . mengenai hutanya . .yang jelas selama nggak ada kesepakatan pemutihan . .. hutang itu tetap ada dan terus dibawa mati, cmiiw

  14. setelah saya amati.. Mang’e sabar tuh dapet pahala ye bro? Bisa kasih rujukan’e gak? Setau gw sih ALLOH menyukai orang yg sabar.. INNALLOHA MA’ASH SHOBHRIIN.. SESUNGGUHNYA ALLOH MENYUKAI ORANG YG SHOBAR..
    Klo ALLOH suka, kita dapet pahala ye? Bukan’e kita cari pahala dulu, baru ALLOH suka ma hambaNYA?

  15. @atasku
    ya…gak perlu pake MUI2 an kalau hal seperti ini…tinggal buka alqur’an &al hadits…
    Tergantung indifidunya masing2 mau di jalankan atau tidak…

  16. @pengamat
    sabar bisa masuk dalam bberapa hal.”pengamat” mungkin lebih mengerti dalam hal ini.Klo menurut ane sih sabar dalam memberi kebaikan kepada orang lain (memberi tenggang waktu dlm pmbayaran hutang bagi si penghutang…misalnya) termasuk dalam kategori sabar yang diperintah agama yakni dalam ketaatan kepada Allah.Jika demikian maka itu berpahala.Kalau ternyata bila hal tersebut dianggap musibah (si penghutang tdk tepat bayar pd wktunya atau mungkin smpe tdk bayar…)maka bisa akan lebih banyak lagi kebaikan yg ia dapat.sesuai hadits dari Abu Hurairah,Rosulullah SAW bersabda:”Man yuridillahu bihii khoiron,yushib minhu”.Jika Allah menghendaki seseorang kebaikan,maka Allah akan mencobanya (dengan musibah…)(HR.Bukhori dan Malik).lihat dalam Khoshois al ummat almuhammadiyyah.Hal 283.

    Mudah-mudahan bagi si pemberi hutang tetap diberi kesabaran ketika di coba menemui penghutang yang blm bisa bayar atao malah lari dari tanggung jawab.

  17. soal pinjam mobil kita yang dibayar cicilannya oleh bank konvensional biasanya dalam transaksinya tuh mobil hak kepemilikannya ada pada bank.Menurut kebanyakan ulama ini termasuk riba.Tetapi jika kita melalu bank syariah,maka status kepemilikan mobil itu adalah kita dan bukan bank,nah oleh para ulama ini yang diperbolehkan.

    Yang jadi persoalan sekarang.Diantara bank-bank islam pun masih ada beberapa hal yang masih diperselisihkan didalamnya,oleh para ulama,baik dalam tashorruf,akad dls.Jadi yah mesti hati-hati saja..hindari hutang melalui bank sebisa mungkin.Hati-hati juga dengan para rentenir.

  18. @kombayana
    Setelah saya amati.. Ya, intinya jika kita mampu lewati satu tahap ujian, INSYAALLOH kita naik satu derajat.. Betul begitu maksud ente? Syukron ya akhi.

  19. mnurut Al Allamah KH.Bisri mustofa dlm sbuah bukuny,bliau mngatakn bhw hukum bunga bank,bsr ato kcil,syariah ato konvensional ttap dikategorikan riba. Berbeda dg DR.Yusuf Alqordlowi (ulama bsr mesir,skrg tinggal di qatar),bliau mngatakn bhw bunga Bank apbila mngikuti keumuman/wajar tingkt tingginy bunga yg ada di sbuah negara yg brsngkutan,maka tdk apa2. Tentuny yg lbh enak pny sodara ato tmn ky kang topik,dah kaya,baik,dermawan.pinter dll..monggo rame2 ngutang sm kng topik bae,ga pke bunga kok..

  20. Terus gimana hukum nya buat nasabah yang meminjam uang ke bank ya??( pinjaman di kenakan bunga)..apakah kita sebagai nasabah ikut ber dosa juga??..mohon pencerahanya bwt mas Taufik dan bro2 semua

  21. setelah saya amati.. Pendapat ‘ulama kdg berbeda2.. Kita tdk blh bertaqlid buta (mendengarkan dan mengikuti seorang ‘ulama dg pendapatnya sendiri, bkn perintah, aturan ato ajaran QUR’AN N HADITS).. Yang paling benar adlh QUR’AN N HADITS (yg shoheh tentu’a).. Ajaran ISLAM tuh gampang tp jgn digampangin.. Hal yg harom bisa jadi halal karena suatu hal ato kondisi.. Contoh: memakan daging babi ato makanan harom lain’a diperbolehkan jika pd waktu itu tdk ada makanan yg halal tp makan’a jgn berlebihan2 .. WALLOHU A’LAMU BISHSHOWAB..

Leave a Reply to Taufik Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here