Bro sekalian, di setiap Sholat jumat setiap muslim pasti akan selalu mendengarkan ajakan Khatib untuk bertakwa dan selalu diingatkann agar jangan sampai mati kecuali dengan keadaan beriman. Diantara kita tidak ada yang tahu kapan kita akan mati, dan tidak ada yang tahu dalam keadaan apa kita nanti dipanggil ke hadapan sang Pencipta . . . Khusnul Khatimah atau (nauzubillah) Su’ul Khatimah

Oleh karena itu hendaknya kita semua selalu waspada dan menjaga diri. Kalo dijalan kita banyak bertemu dengan rambu-rambu dan marka jalan. Nah kehidupan didunia ini dapat dianalogikan dengan perjalanan di jalan raya. Kalau kata pak polisi setiap kecelakaan pasti di dahului oleh sebuah pelanggaran . . . begitu pula dalam kehidupan, jangan sampai kita terjerembab ke ke dalam kesalahan. Karena kita nggak pernah tahu . . . takutnya Allah memanggil kita tepat pada saat grafik iman kita turun dan melakukan pelanggaran tersebut.

marka marka dalam kehidupan itu bisa bermacam macam. Setiap orang bisa berbeda, yang penting saat ia ingat akan marka tersebut, maka ia akan segera mengingat Allah dan ingat bahwa Kehidupan dunia ini hanya sementara . . . ada kehidupan lain yang jauh lebih lama disana. Saya sendiri mematok marka kehidupan berupa sesuatu yang berhubungan dengan kematian itu sendiri . . . ada dua yang saya bisa ceritakan secara fisik simbol marka tersebut . . . Makam/Kuburan dan Ruang ICU

mas bro bisa mematok simbol apapun. Yang penting saat bro melihat marka tersebut bro akan selalu terjaga. semoga  coretan kecil ini bisa bermanfaat, Mohon maaf bila ada kekurangan semua itu berasal dari diri saya yang lemah ini, jika ada yang benar semua itu karena Allah

Taufik of Buitenzorg

1 COMMENT

  1. nice infoh kang …

    di samping itu, cermin selalu sayah gunakan sebagai marka dalam arti setiap bercermin selalu memperhatikan bahwa ada perubahan dalam diri kita …. nah di kepala sayah udah mulai ada uban …. wowwwwww …. udah mulai tuwek nihc …. makin deket liang kubur ternyata

  2. @6. uDien d’kab 234
    yup betul kang
    kenik matan yang perlahan2 dicabut dari kehudupan kita seperti putihnya rambut, kurang tajamnya penglihatan, mudah sakit, tidak bisa lari sekenceng muda
    tentu bisa juga menjadi marka, makasih tambahannya kang

    @5. elsabarto
    makasih mas

  3. kalo kita Jeli semua yang kita temuin, baik menyenangkan atau menyusahkan dalam kehidupan sehari-hari adalah Marka Kehidupan… Wallohua’lam
    Salam Mas Haji.. Lanjut

  4. kang Haji, kayana di setiap khotib khutbah selalu diingatkan untuk senantiasa bertaqwa, dan jangan sampai mati kecuali kita sebagai seorang “muslim”, bukan “mukmin”.
    Maaf

  5. setiap ikut menguburkan orang yg wafat sayapun selalu merenung…begitu singkat kehidupan ini dan tak ada yg di bawa hanya kain kafan yg melekat di tubuh …dan siap mempertanggungkan apa yg selama ini di lakukan di dunia…kepada sang pecipta….

  6. aduh maaf,
    saya sering liat dijalan… biker yg ikut kumpulan/zikir bersama (pake jaket/stiker klub zikir), masih terlihat ugal2an dijalan
    jd malu sendiri saya.

  7. semoga di beri kesehatan selalu kepada kita2 amin,,,,,solatlah kamu sebelum disolatkan, jagalah sehatmu sebelum sakitmu, jagalah hidupmu sebelum matimu….

  8. 16. in – April 1, 2011
    aduh maaf,
    saya sering liat dijalan… biker yg ikut kumpulan/zikir bersama (pake jaket/stiker klub zikir), masih terlihat ugal2an dijalan
    jd malu sendiri saya.
    ================================================
    idem

  9. @in dan black viper
    dzikir massal kan masuk masalah khilafiyah, ada yg menganjurkan, ada yg membolehkan dan ada juga yg melarang. Tapi yg pasti dzikir dlm hati dan beramal soleh itu tidak ada larangan. Gampang dan tdk mengganggu org lain..tapi sulit dikerjakan (khususnya saya sdr). Nyuwun sewu

Leave a Reply to jenderall Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here