Bro sekalian, mungkin menjadi pertanyaan, atau mungkin saja diantara bro sekalian sudah ada yang tahu alasan kenapa rider motor trail atau dual purpose yang sedang melibas medan off road sering kedapatan riding sambil berdiri, bro dapat lihat sendiri saat rally paris-dakar atau Rally Baja di California. Bila pada artikel terdahulu tmcblog membahas dari segi rider manusianya, yakni untuk mencegah/meminimalisasi getaran yang merambat ke kepala sebagai pusat keseimbangan, maka kali ini yang akan kita bahas adalah motornya.

Seperti Kita ketahui Centre of Gravity dari motor itu letaknya di sekitar mesin. Nah jika ada kita nyemplak itu motor maka, titik pusat massa/ gravitasi tersebut akan secara virtual berpindah lebih ke atas. Hukum fisika dari sebuah benda adalah semakin tinggi titik gravitasi/ semakin jauh dari pusat gravitasi, maka akan semakin TIDAK STABIL.  Nah Jika kita berdiri pada foot peg, maka titik berat/ bobot tubuh  kita bukan lagi terletak pada (maaf) bokong, akan tetapi berpindah di telapak kaki. Nah ini akan secara drastis menurunkan letak centre of Gravity Motor + rider. Centre Of Gravity turun maka Motor akan lebih stabil . . . makanya lebih mudah melibas jalanan sempit sambil berdiri, dibanding sambil duduk di jok . . . silahkan di share pendapat bro semua, semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

sumber bacaan : about.com

77 COMMENTS

  1. Hal yang sama kita lakukan saat melibas polisi tidur…dengan berdiri (maaf juga) bokong kita juga aman dari sentakan motor..nyaman terkendali…mau coba??? Cari polisi tidur :mrgreen: lewati dengan kecepatan tinggi sambil berdiri..dijamin maknyussss…

  2. Hmm…. maaf nih kang kalo saya agak beda pemahaman
    Menurutku alasan rider berdiri mmg demi mengurangi
    guncangan. Dan ini jelas akan positif bagi KESTABILAN
    Tapi jika ditinjau dari aspek Centre of Gravity, maka:
    CG motor= di sekitar mesin
    CG rider= di sekitar pusar
    Jika berdiri,otomatis jarak antar CG motor dgn CG rider
    MENJAUH, sementara kita tahu jika bbrp obyek disatukan,
    namun dgn jarak antar CG yg renggang, maka obyek tsb
    akan KURANG STABIL dibandingkan jika CG obyek2 tsb
    KUMPUL di 1 titik/ berdekatan
    Rider berdiri sbg “kuda2” menghadapi handicap
    Rider (roadrace) SELALU duduk krn lebih stabil saat nikung
    (CMIIW)

  3. @ariel…
    wah orang fisika neh…
    gini mas…
    kalo kita duduk mungkin CG masing2 (motor n orang) akan berjauhan
    tapi inget tumpuannya juga…
    kalo duduk tumpuannya di jok…
    sedangkan berdiri di footstep…
    selanjutnya ya seperti penjelasan mamang haji…
    kecuali kita berdiri diatas jok… nah kalo gitu baru bisa dibilang semakin merenggang

  4. saat bersepeda lewat jalanan terjal atau di perbukitan terutama mendaki atau menurun kalau tetep duduk di sadel dijamin terpelanting..

  5. bener kata kang haji
    + meminimalisir goncangan kang haji dengan berdiri otomatis goncangan diredam sama persendian kita sendi engkel, lutut n panggul jd kepala kita selaku kontrol traksi tetep stabil n dengan berdiri kita gampang mengatur keseimbangan di karenakan yah itu, krn kita bisa mengatur titik berat badan kita utk menyeimbangkan motor dgn bantuan persendian kita
    CMIIW…..

  6. Lha..kalo cuma naik motor batangan <250cc, jalanan mulus..tapi pake gaya berdiri2 segala di atas motor..itu piye kang?

    Disinyalir touring rider wannabe atau sedang ambeien yah..hahaha..

  7. @29. Dudung
    Bahasan soal titik tumpu & kestabilan:
    Bukannya jika kita duduk, berarti titik tumpu di (maaf) pantat malah akan LEBIH stabil???
    Karena Titik Tumpu (pantat) dekat dgn Pusar (CG)
    Analoginya:
    1) Coba dirikan Palu/ Godam di atas Kepalanya (yg bagian metal), VS jika didirikan pada bagian handle. Meskipun jika luas penampangnya sama, kira2 akan lebih STABIL mana???
    2) Mana yg lebih STABIL: Mobil Box mengangkat barang DI ATAS box VS ngangkat barang DI DALAM Box??
    3) Lebih berat mana: Motor apa Rider? Jika benda A bobotnya lebih berat daripada benda B, maka kestabilan dari benda A pasti LEBIH SIGNIFIKAN daripada benda B
    4) Jika Duduk: Titik tumpu = Tangan, kaki, + (maaf) PANTAT :mrgreen:
    Jika Berdiri: Titik tumpu = Tangan, kaki (saja)
    Lebih stabil mana? 5 titik tumpu apa 4 Titik tumpu??? 😀
    CMIIW

  8. @ 20. Taufik:

    kalo misal nya sambil boncengan gt,, gmn kita berdiri nya mas? susah kayak nya.. cmiiw..
    apalagi kalo boncengan nya yang ga ngerti motor ato gmn gt,, kaget kale kalo tiba2 rider nya berdiri.. hehe..

  9. secara reflek biasanya itu dilakukan, tapi dengan memahami teorinya akan semakin menajamkan reflek tersebut ….

  10. @ 13 ridertuwek ft kang haji
    kalau boncengan terus ngelewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi gimana om ???
    terus setelah melewati polisi tidur lantas polisinya bangun gimana tuch … :mrgreen:

  11. @40. stoner27
    apalagi kalo sambil masak di dapur bhua ha ha ah ah 😆

    @43. uDien d’kab 234
    ya nggak apa apa, kan kecepatan tinggi . . . paling tuh pak polisi nggak sempet ngejar 😆
    *ini sebenarnya pertanyaan retoris

  12. Kirain emang buat meminimalisir getaran yang diterima tubuh. kalo duduk getaran diterima seluruh tubuh sehingga lebih capek, kalo berdiri ada peredaman di lutut.

    Harus didukung juga sama motornya. Kalo motor enduro atau trail konstruksi motornya mendukung karena walau berdiri handle bar masih bisa dijangkau dengan nyaman. Tapi kalo motor street malah pegel karena harus nunduk jauh

  13. kulonuwun,
    sekedar sharing aja bro.
    ketika duduk, jarak antara titik berat tubuh (pan*at) dengan permukaan lebih jauh dibandingkan ketika berdiri. Dalam hal berdiri, kaki menjadi tumpuan (titik berat), dimana kaki bepijak pada footstep yang jaraknya lebih dekat dengan ground (permukaan tanah). semakin kita dekat terhadap ground maka semakin stabil pergerakan yang terjadi.
    *sedangkan saat kita duduk, tangan dan kaki bukanlah sebagai tumpuan. tangan dan kaki hanyalah balancer.

  14. menurut ane sich.. ini insting dari si rider untuk mencari posisi yang lebih nyaman..
    jadi si ridernya udah refleks ..

    soalse kalo tetep nekat dalam posisi duduk, bakal cidera tulang ekor dan tulang punggung karena menanggung beban tubuh saat menerjang jalan yang tidak rata…

    RIBET MAS NGOMONGIN CENTER OF GRAVITY…
    kalo salah2 ngomong malah entar diketawain ama “anak fisika”…

  15. Assalaamu’alaikum pak haji…

    Wuidiiihh… bahas offroad jg skrg TMC… xixixixiii…

    Newbie urun rembug dikit aahhh…
    1> Handling; porsi tumpuan handling:
    ONROAD -> 80/70% di pantat, 30/20% di footpeg.
    OFFROAD kebalikannya 🙂
    2> Respon antisipasi lebih cepat. Medan offroad sangat labil dan unpredictable… tanjakan, turunan, turun tiba2 ketemu gundukan… Body positioning sangat VITAL. Perubahan body positioning secara cepat dan tepat sangat dimungkinkan dg posisi dasar berdiri.
    CMIIW

    Snif… sniff… 😉

  16. menurut ane sich.. ini insting dari si rider untuk mencari posisi yang lebih nyaman..
    jadi si ridernya udah refleks ..

    soalse kalo tetep nekat dalam posisi duduk, bakal cidera tulang ekor dan tulang punggung karena menanggung beban tubuh saat menerjang jalan yang tidak rata…

    RIBET MAS NGOMONGIN CENTER OF GRAVITY…
    kalo salah2 ngomong malah entar diketawain ama “anak fisika”… 😀 😀

  17. @mas taufik
    Lha makanya dr pagi kok aku pengen nengok kesini… tyt smpyn bakar menyan… 😀

    “Motor trail tanpa jok masih bisa dipake ke gunung… tapi kalo trail tanpa footstep dijamin ndlosor sejadi-jadinya…” wkwkwkwkkkk… :mrgreen:

    Sniff… sniff…

  18. @ kang haji lagi
    tandemnya mbah guspur sapa lagi kalo bukan sesama tukang ngabreet … ya kang yahon sukabelanja donk

    tapi belum nongol tuch tukang ngabreeeeet ..

  19. yup..mungkin karna medan offroad ga stabil yaa. kalo ada yg belom jelas..coba aja klo pas lewat polisi tidur ato gundukan, pasti reflek kita akan sedikit menaikkan badan kita.
    yg penting safety riding yaghh
    be One heart

  20. Sepakat sama Vespa Ijo Rider + Gus Pur
    Yang membuat rider (cenderung) berdiri kala off road adalah faktor Refleks, Antisipasi, Getaran + HANDLING yang lebih dominan daripada Faktor CG
    Tapi kalo SEKEDAR diliat dari aspek CG aja sih, malah mengurangi kestabilan (dampak negatif)
    @ Beopat
    Jangan “rancu” antara CG dengan titik tumpu bro
    Mau duduk, berdiri, or tengkurep :mrgreen: , CG biker ya TETAP di pusar. Begitu juga Bobot Biker, ya segitu2 ajah. Titik tumpu berpengaruh terhadap kestabilan??? OFF COURSE!!! Tapi sekali lagi, BEDAKAN antara CG dengan Titik Tumpu.
    Kembali ke analogi saya tadi:
    Mobil Box yg memuat barang di taruh di ATAS atap apa di DALAM Box?
    Okelah saya revisi lagi analoginya, biar persoalan titik tumpu makin jelas:
    Mobil Box dengan muatan barang yg ditaruh di atas atap (di luar) dengan DIGANTUNG di atap (di dalam)
    Titik tumpu (relatif) sama2 di atap
    Tapi POSISI CG udah berubah
    IMHO & CMIIW

  21. @60 Juragan Warung
    Ane ngutip dari TeKaPe ya Kang:
    “And though it sounds counterintuitive, standing on the footpegs actually drops the center of gravity dramatically, since all your weight is now resting on the pegs”
    Here’s my Opinion:
    Why is there a word “counterintuitive” on this article???
    Same as Beopat, the writer’s has “misinterpretation” about the meaning of “Center of Gravity” with “Support”
    The case is just likely common misused in using word “weight” = xx kg, which actually it has to be: “Mass” = xx kg
    (IMHO) 😀

  22. @ kang haji feat ariel
    maaf ikut nimbrung nich
    setelah berulang-ulang sayah baca, ternyata apa yang ditulis dalam trit ini dengan apa yang dibicarakan oleh ariel tidak ada pertentangan …
    =======
    CG motor dan masa motor tetap
    CG rider dan masa rider tetap

    tapi CG motor + rider akan berubah-ubah tergantung positioning titik berat/titik tumpu si rider …

    naagh dengan berdirinya si rider akan menurunkan letak CG motor + rider …

    so apa yang dipermasalahkan oleh sdr. ariel ???
    sayah pikir tidak ada masalah ….

    cmiiw

    :mrgreen:

  23. Saya sihh pure masalah feeling berkendara… krn kebetulan saya “pelaku langsung”… kalo masalah itung2an CG sya ora mudeng… 😀
    Kalo masalah tumpuan, memang itu “teknik berkendara”nya.
    Berkendara offroad itu kalo diumpamakan kayak kita berdiri di atas – tengah2 jungkat-jungkit. Kedua kaki kita yg “maen” ke atas dan ke bawah bergantian dalam rangka menjaga tubuh tetep setimbang. Begitu kurang lebih feeling berkendaranya.

    Contoh kasus masalah kesetimbangan juga bisa diliat pada TRIAL Rider… 🙂

    Sniff… sniff…

  24. @ Mang Udien
    :mrgreen:
    Sebenernya sih bukan dipermasalahkan Kang
    Cuma agak “keganjal” aja sama kalimat ini:
    “Nah Jika kita berdiri pada foot peg,
    maka titik berat/ bobot tubuh kita bukan lagi terletak pada (maaf) bokong, akan tetapi
    berpindah di telapak kaki. ”

    Mungkin lebih cocoknya sih “titik tumpu/ handling” yang berpindah (TURUN) ke kaki. Sementara CG akan
    berpindah (sedikit) KE ATAS dikarenakan sang rider
    berdiri.
    Sementara yg dari perut ke semuanya sih
    itu menurut iklan susu anak2 DANC*W :mrgreen:

  25. Dengan berdiri ada tekanan untuk mendorong ban depan tetap ditanah agar kemudi tetap stabil dan juga mengurangi getaran di kepala.

  26. Sensasi tak terlupakan ketika naik Dtrackr 250 melibas poldur di kecepatan 80 km/jam sambil berdiri… Tapi habis itu diteriakin warga sekitar.. :mrgreen:

  27. makanya lebih mudah melibas jalanan sempit sambil berdir
    ===========================================

    hmmmmm kyknya pernah nyoba,tp d bebek

    dg cara posisi tubuh msh duduk biasa,namun kedua kaki lurus menjulur kebawah dletakkan d belakang footstep (foot step standard lho..)hasilnya tangan gak terlalu sering menyeimbangkan setir alias udah lurus/seimbang trus.hehehe

  28. Setuju dengan rilaxs, antisipasi goncangan dan keseimbangan… menurut pengalaman saya antisipasi getaran dan keseimbangan yg paling diutamakan.. saya sangat setuju dengan contoh naik motor lewat polisi tidur diatas.
    saya pengemar advanture trail, dan trial bike.
    Alasan 1..naik motor berdiri adalah untuk meminimalisir goncangan ketika melewati medan berat dan tidak rata.. apabila kita melewati jalanan berbatu dan bergelombang dengan posisi duduk di jok. maka kita akan jadi “menyatu” dengan motor yg terguncang2 hebat akibatnya beresiko jatuh dari motor. beda dengan posisi berdiri, rider akan lebih mudah mengontrol motor yang terguncang2 hebat naik turun akibat jalanan yang bergelombang ( bisa dikatakan tangan dan kaki rider berfungsi sebagai sock breaker )
    Alasan ke 2 seperti gambar pertama diatas adalah kenyamanan si rider saat menempuh medan jauh.. duduk terus pegel mass.. coba deh ikut event trabas atau advanture trail klo mo ngerasain heheeee..
    Klo yg gambar kedua itu motor sand digger yg biasa untuk rally paris dakkar.. rider akan duduk ketika dia melewati medan yang bisa degeber dengan kecepatan tinggi dan akan berdiri ketika dapet jalanan yang bergelombang itu sudah instingnya pembalap advanture ..
    OHH iya buat temen2 yang hobby offroad dan trabas tanggal 10 juli 2011 akan diadakan Borobudur Bayangkara Offroad, start di lapangan candi borobudur magelang jawa tengah ,, ikutan yaa.. hadiahnya menarik 1 unit mobil jeep (khusus offroader) dan 2 unit motor KLX 150cc ( untuk trail trabaser )
    Kok malah jadi iklan yaaaa heheeee
    Sekian bro semua terima kasih,,salam trabasssss..

  29. Saya suka trabas, tapi selama ini tidak pernah mendapatkan teori-teori.
    Pengin rasanya dapat penataran atau semacam Sharing. Yang jelas selama ini saya hanya naluri saja. Tidak ada teori-teori yang kupelajari. Jadi naluri sejak kecil bermain-main motor itu saja. Sehingga kalau naluri salah ya , . . . .sering jatuh deh . . . . . .

Leave a Reply to uDien d'kab 234 Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here