Bro sekalian, sudah 3 Pabrikan tercatat tmcblog merilis motornya dengan sistem lampu depan Automatic headlight On (AHO) atau Yang bisa dikenal dengan istilah DRL (Daytime running Light). Yang menjadi Pionir adalah Suzuki dengan Axelo dan Hayate nya, Lalu diikuti Oleh Yamaha dengan varian New Jupiter Z nya dan yang terakhir Honda dengan Skutik Honda Spacynya. Akan tetapi IMHO Pabrikan Terlihat belum sepenuhnya ‘berani’ merilis motor barunya ber AHO semua . . . lho kenapa?

TMCBlog melihat di awal awal nya setiap pabrikan terlihat saling menunggu gerakan pabrikan lain untuk melakukan penetrasi. Setiap fitur atau teknologi yang akan diaplikasikan ke motor pastilah ada pemikiran marketingnya iya tho? walaupun belum cukup dianggap mewakili suara seluruh biker, Polling tmcblog.com mengenai AHO menyebutkan Mayoritas Responden Setuju DRL akan tetapi ingin tetap ada saklar lampu agar tetap ada pilihan . . . naaah gambaran ini tentu sedikit banyak akan menjadi pertanyaan bagi pabrikan yang sudah melakukan AHO kepada variannya

Pertanyaannya Apa? gini kira kira . ..

Lho Koq saya doang sendirian Yang produksi Motor ber-AHO, yang lain koq belom. Lha Gak adil dong kalo nanti calon konsumen saya pindah ke warung sebelah gara gara motor yang saya jual gak ada sklar lampunya . . . padahal saya kan malah mendukung program pemerintah “

Kegelisahan Pabrikan Ini ditambah Pula Oleh penerapan Peraturan AHO untuk roda dua Yang terkesan tidak Tegas di tingkat Lapangan. Program yang dicanangkan sudah Lama Ini belum memasuki tahap tindakan menyeluruh bagi para pengguna roda dua yang tidak menyalakan lampunya. Padahal tidak seperti masalah kebisingan Knalpot yang multi tafsir akan batas kebisingan . . . sinar lampu kan sangat Kasat mata . . . Pak Pulisi dengan Mudah dan Tanpa menafsirkan apapun dapat mengetahui dengan cepat siapa yang melangar dan mematuhi peraturan  . . . ditambah kekuatan payung hukum

Pasal 293 UULLAJ No. 22 tahun 2009 berbunyi mengendarai sepeda motor di jalan tidak menyalakan lampu utama pada siang hari akan dipidana kurungan 15 hari denda Rp 100.00

So menurut TMCBlog untuk mencapai keseragaman Prilaku Headlight On di Jalan secara menyeluruh harus dilakukan Penegasan di sluruh lini . . . Mulai dari lini produksi . . . misalnya dari Uji TPT, Pemerintah bisa saja memasukan variabel AHO sebagai variabel lulus atau tidaknya suatu Ujikelayakan sebuan calon kendaraan roda dua, sehingga semua pabrikan pasti akan melaksanakannya. yang kedua adalah Tegasnya aparat hukum dijalan dalam mengawal Peraturan ini, Yang ketiga tentu tidak henti hentinya terus melakukan pendidikan dan pencerahan kepada Pengguna Jalan akan Peraturan ini . . . segitu aja kotretan tmcblog mengenai DRL/AHO ini, silahkan share komentar bro semua . . . semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

96 COMMENTS

  1. (Pasal 293 UULLAJ No. 22 tahun 2009 berbunyi mengendarai sepeda motor di jalan tidak menyalakan lampu utama pada siang hari akan dipidana kurungan 15 hari denda Rp 100.00)
    ###
    dendanya 100.00 rupiah aja pak haji?

  2. Bener banget it.pak polisi hrs lebih tegas lg menindak pengendara yg msh saja g nyala’in lampu.demi keselamatan pengendara yg lain.

  3. sekarang saya dukung AHO ah… dulu saya pas masih pakek revo gak menyalakan lampu ditrabrak sama jupiter burhan… 🙁 skarang lampu utama si orange juss tak nyalain terus, moga2 gak patah lagi nih tangan kanan gara2 head to head sama motor laen… lha udah dighips 3kali dalam 2,5taun… sebuah pencapaian besar :mrgreen:

  4. saia dukung AHO,wong montor saia aja yg blm AHO lampu utama nyala terus pas siang. GO SAFETY RIDING! dimulai dr hal yg kecil

  5. Ora seneng aho.. Alay saja, di tgh kota macet masih pake lampu, pengalaman pribadi malah bikin silau, kopyor yang bikin peraturan, hidup di desa kali ya… Kalo dipake di daerah sepi malah setuju saya, untuk memberi sinyal ada kendaraan bermotor akan datang.. Long live saklar lampu!!! Buat yg BIKIN PERATURAN: Anda ke kantor naik motor???

  6. pake aho takut gak laku..nunggu pabrikan lain test pasar

    bagi pengendara roda 4 pasti tau banget kalo aho amat penting dipake pada motor biar lebih keliatan…soalnya motor itu kecil///// aho dipake biar motor lebih keliatan bagi pengandara lain

  7. Yg ngga mendukung orang yang ga punya pndidikan.lihat mtor d ngara maju,smua udah aho.ane juga ga suka aho.(silaw) tp ane dukung kbijakn itu.

  8. klo menurut ane jangan samakan dgn negara laen budaya kita beda brooooo ……….. di kampung g sopan klo ada orang lagi kumpul2 malem2 disorot karna kita g punya saklar masa dituntun….. saya setuju bila nyalain lampu di siang hari di jalan raya…… tapi masa harus aho ato maho ha ha ha……. yg harus di rubah kitanya yaitu kedisiplinan kita…… itu menurut ane

  9. 28. satrio – Mei 6, 2011

    klo menurut ane jangan samakan dgn negara laen budaya kita beda brooooo ……….. di kampung g sopan klo ada orang lagi kumpul2 malem2 disorot karna kita g punya saklar masa dituntun….. saya setuju bila nyalain lampu di siang hari di jalan raya…… tapi masa harus aho ato maho ha ha ha……. yg harus di rubah kitanya yaitu kedisiplinan kita…… itu menurut ane

    ======================================
    Bener itu bro, tapi masalahnya susah buat ngubah kedisiplinan kita dijalan raya 😆 harus ditindak tegas dulu baru bisa disiplin ❗
    coba liat di kebanyakan lampu merah motor2 pada ngeraksek maju lewatin garis putih & zebra cross, padahal lampu masih merah, apalagi kalo gada polis trus jalur depan yg lagi ijo rada sepi, kemungkinan besar dilibas itu lampu merah, makanya di-AHO-kan saja.. 😆

  10. tapi bagi ane tetep g greget ama aho……. andai air blade jadi keluar dimari dgn ahonya…… bakalan w rombak pake saklar……. andai lo ya….. la wong mongtornya aja blm ada aighihihihi

  11. saya sangat setuju AHO cm… mgkin kekurangan.nya adalah…mungkin aki cpt abis… tapi gak masalah…. smnjak saya beli n250…. lampu motor saya nyalakan terus tiap saya riding mas haji… dan dah 2 tahun… nyala tiap jalan… mulai berkurang aki.nya (tapi yah normal sih cm berkurang sangat dikit)… mgkin klo saya beri gambaran dikit.. seandainya lampu sering di nyalakan n matikan… bisa memperpendek usia bohlam. … usia bohlam bisa pendek krn arus besar saat nyalakan pertama kali… krn tes usia pada lampu bohlam di lakukan terus menerus tanpa mati2.kan lampu….. istilahnya jika kita nyalakan lampu lewat saklar bohlam jadi kaget.. n memperpendek usia lampu. mennurut saya sprti itu.

    (pegawai listrik yang masih harus belajar banyak)

  12. jadi inget spacy… koq mirip banget sama beAT, apa cuma buat tumbal klik byar ya?

    praduga saya sih “pabrikan harus punya line up klik byar” liat aja, mana ada ATPM yg punya 2 lineup AHO.

    nah, AHM milih mengeluarkan produk baru yg masih belum tentu untung untuk di tumbalkan…

    ya tho?

  13. saya sih setuju adanya AHO..
    secara ini juga demi keselamatan pengendara motor kan?
    so,kenapa banyak yang ga setuju AHO sih?
    Go Safety Riding bro..

  14. hmmm…
    klo ane sih tetep dukung DRL karena safetynya.
    tp klo AHO mending jgn deh…

    ada tempat2 tertentu yg akan gak enak klo lampu tetep nyala.

  15. kalo pake AHO ngapain masih mendesain dengan lampu senja kayak JupieZ/Axelo? enggak fungsi tuh lampu senja..
    Ngapain juga AHO mengikutsertakan lampu belakang nyala? kalo siang hari cerah mosok motor gak keliatan dari belakang?
    fyi,kemarin temen nanya ke dealer Suzuki Kebon Jeruk (jl Panjang)Shogun Axelo kalo mau pasang saklar lampu garansi 3tahun (mesin dan kelistrikan) hangus.

  16. yang harus diterapkan tu DRL atau AHO??
    kalo DRL seh ga perlu AHO, tapi bisa dengan sosialisasi dan implementasi yang jelas..

  17. ane setuju kalo siang hari lampu dinyalakan tapi ane sih tetep milih yg ada saklarnya mbah.. 😀

    kadang kalo di gang byk yg lagi duduk2 jg ga enak kalo lewat lampunya nyala.. :p

  18. mas taufik,, sehubungan dengan aho,,
    kalo semisal dari sana nya tuh motor dah aho,,
    tanpa ada sakelar buat matiin idupin,,
    padahal mayoritas orang2 lebih suka aho,,
    tapi ada sakelar gt,,
    nah pertanyaan nya,,
    bisa kah kita memodif motor yang aho tanpa sakelar di pakein sakelar gt?
    ty..

  19. sebenernya Pasal 293 UULLAJ No. 22 tahun 2009 tidak harus dibarengi penerapan AHO di r2, itu masalah prilaku dan ketaatan berlalu lintas masing2 individu.
    klo sayang nyawa,saat berkendara lampu utama tak lupa untuk dinyalakan.bila belok kiri atau kanan tak lupa nyalain lampu sein.bila lampu rem mati,segera untuk diperbaiki.
    percuma juga bila motornya udah mengadopsi AHO tp lampu rem belakang mati tidak segera diperbaiki atau bila mau belok tidak menyalakan lampu sein.selain membahayakan diri sendiri yg pasti akan membahayakan pengendara lain.
    (pengalaman pribadi,udah safety riding kadang orang lain yg membahayakn kita)

  20. numpang komentar….gimana kalo switch untuk menyala/matikan lampu utama tetap ada, tapiii….saat pertama kali motor dihidupkan, lampu utama otomatis menyala. Jadi, pemakai motor masih punya pilihan untuk menyala/matikan lampu utamanya. Persoalannya, ini tentang etika/tenggang rasa saat memasuki area jalan kecil…misal; apa jadinya pas malam2 kita lewat gang sempit yang penuh orang nongkrong…apa ndak ribut..? cmiiw 😀

  21. “Pasal 293 UULLAJ No. 22 tahun 2009 berbunyi mengendarai sepeda motor di jalan tidak menyalakan lampu utama pada siang hari akan dipidana kurungan 15 hari denda Rp 100.00”

    masih rancu peraturan tertulisnya, bagaimana dengan jam 7:00 s/d 9:00 AM dan jam 4:00 s/d jam 6:00 PM atau pagi dan sore hari? 😀

  22. Setuju Om taufik, sebelum produsen membuat produk yang sesuai dengan peraturan tentunya perlu ada ketegasan dahulu dari pemerintahnya, sebab klo hal tsb tidak tegas maka menjadi nge-blur

  23. So menurut TMCBlog untuk mencapai keseragaman Prilaku Headlight On di Jalan secara menyeluruh harus dilakukan Penegasan di sluruh lini . . . Mulai dari lini produksi . . . misalnya dari Uji TPT, Pemerintah bisa saja memasukan variabel AHO sebagai variabel lulus atau tidaknya suatu Ujikelayakan sebuan calon kendaraan roda dua, sehingga semua pabrikan pasti akan melaksanakannya. yang kedua adalah Tegasnya aparat hukum dijalan dalam mengawal Peraturan ini, Yang ketiga tentu tidak henti hentinya terus melakukan pendidikan dan pencerahan kepada Pengguna Jalan akan Peraturan ini . . . segitu aja kotretan tmcblog mengenai DRL/AHO ini, silahkan share komentar bro semua . . . semoga berguna
    =================================================SSetuju 1000% Pak Haji< kadang yang kita rasakan Pak Polisi Mod2an dalam menindak, kadang malah cocok dengan kondisi calender, awal bulan razia jarang, tengah bulan menuju akhir, peraturan sangat ketat.

  24. Penting utk dievaluasi bg smua pembuat peraturan,apakah mnyalakan lampu siang hr terbukti mengurangi kecelakaan jalan raya,ketimbang membuat peraturan seleksi ketat dalam pembuatan surat ijin mengemudi(SIM);krn smuanya berbalik pd kesadaran pengendara.Mesti ditarik jg ketentuan mesti matikan lampu begitu lewat pos penjagaan bbrp instansi masa lewat pos mesti dorong motor kalo ber-AHO 🙂

  25. direview lagi UU nya, cuaca diindonesia yg full cerah ceria day sepanjang tahun gak butuh2 amat AHO, beda sama negeri eropa yg sering berkabut, lagian kalo di jakarta jaraj antar kendarann cuman 10 centi-an karena macet mulu, masa gak keliatan???

  26. kadang kita suka lupa apalagi kalo terburu2,,harusnya semua pabrikan motor kompakan pasang AHO,,biar nggak kena tilang lagi

  27. Ko spacy mirip Xeon yahh.. tapi lebih bagus Spacy dari keunggulannya.. hmm ambil Spacy akhhh…

  28. nyalain lampu siang hari..?? sungguh peraturan yg aneh..!!! keadaan begini..hrsnya berhemat…ga ada alasan..mubazir….

  29. setuju lampu nyala di siang hari.sudah kerasa bnyak manfaatnya.tapi jangan dibuat tanpa saklar lampu.untuk orang di daerah kampung,kalo masuk2 gang lampu ndak dimatikan,bisa kena marah sama orang.dianggap nggak sopan!pabrikan jgn asal ikut2 di luar negeri.laen daerah laen budaya.

  30. siang bolong udah terang….

    eh ditambah lagi suruh nyalain lampu pada siang hari……

    hmmmm…….

    justru kalo siang hari lampu motor dinyalain, malah gak keliatan……

    betul????? 🙂 🙂 🙂

  31. Sudahlah sing penting onok saklare! motor2 yang lampunya wattnya besar bisa buat tekor aki kalau g ada saklarnya..apalagi yang g ada stater engkolnya..tambah tekor kalau g ada saklarnya..

  32. Sudahlah sing penting onok saklare! motor2 yang lampunya wattnya besar bisa buat tekor aki kalau g ada saklarnya..apalagi yang g ada stater engkolnya..tambah tekor kalau g ada saklarnya..werr

  33. sebenarnya dilema juga buat pabrikan untuk menerapkan sistem AHO pada semua produknya karena tidak semua konsumen menyukai sistem AHO meskipun sudah ada Undang2 yang mengaturnya..
    tp untuk Safety Riding yah seharusnya konsumen mendukung penerapan sistem AHO pada kendaraan yang digunakannya..

  34. Jika smua ATPM sudah menerapkan AHO,tidak mungkin ada pelanggaran lg. Dan yg belum pake AHO,kembali lg pada pengendaranya. Selain penegasan dari pihak kepolisian,jg harus ada kesadaran diri dari pengendaranya.

  35. Teknologi ini merupakan salah satu fitur untuk keselamatan berkendara yang baik, karena dipikir2 emang kalau kendaraan lain yang menyalakan lampu depannya lebih membuat waspada terhadap penggunanya, oke deh

  36. bukannya ga mendukung programnya pemerintah nie cuma ane ampe sekarang masih suka bingung bin ga mudeng sebenernya tujuan dr nyalain lampu siang hari itu untuk apa bukankan hal yg kayak gitu malah hal yg ga guna lha wong siang hari itu panas bgt bin terang kok malah nyalain lampu itu kan namanya pemborosan pdhl kita disuruh hemat energi….

  37. Setuju saja wes … Nyalakan siang hari pas panas tang tang … Malam hari di matikan ….. Dijamin ” Nyahok ” deh !!!!

Leave a Reply to choirul Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here