460x110_sep13

testRide_hyperstrada1

Bro sekalian, setelah dua kali membahas teknis umum dan Touring tentang fisik Dari Ducati Hyperstrada, sekarang saatnya kita bahas mengenai impresi berkendara motor gede bertipe Touring yang untuk sementara dibandrol oleh Ducati Indonesia sebesar 335 Juta rupiah OTR Jakarta ini . . . TMCBlog bersama sama rekan rekan Jurnaslis dari Okezone, kompas.com, Dapurpacu, Popular Mag, Otospeed, Adira, dan otoplus/ototrend memesrai Ducati Hyperstrada dan mencoba di trek yang hampir memutari kira kira seperempat pulau bali . . .

banner-cb150r-440x100_2

Cerita Treknya dulu ya

Treknya mana saja? . .. Dari Hotel Melia Nusa Dua, Kami membelah denpasar Via Bypass Ngurah Rai-Sunset road masuuuk jalan ahmad Yani  . . . di jalur Nusa dua – ahmad yani – denpasar ini, Hyperstrada diuji dengan model jalanan perkotaan yang sempit (karena penuh) dan ramai . . . setelah jalan ahmad yani, kita mulai memasuki jalanan menanjak menuju kintamani yang pada umumnya lebih sepi. Setelah Riding dua jam sampailah di Kintamani, rehat sebentar, foto foto di latar gunung dan danau Batur yang dinginnya seperti Puncak jaman dahulu plus indah indah . ..

testRide_hyperstrada00

dari Kintamani, kami mulai Down Hill menuju Ubud . ..  jalanan menuju ubud kombinasi dari jalan aspal sempit dan berliku sampai jalanan rusak off road . . . sampai diubud kita rehat untuk Makan siang di resto Bebek Tepi sawah, Ubud . . . selesai makan langsung hajar menuju Denpasar . . . akan tetapi foto bersama dulu sebentar di Batuan Temple . . . dari batuan Temple Hyperstrada kami pacu menuju Denpasar kembali Via Jalan Raya By Pas Ngurah Rai . . .teruuuus sampai Benoa . . . dari benoa, ternyata Ducati APAC memberikan kejutan Finale yakni mencoba Toll Di atas air yang saat itu belum dibuka untuk umum.

testRide_hyperstrada8

Seperti yang sudah tmcblog ceritakan, di jalan tol ini umumnya test rider memacu Hyperstrada sampai ujung kemampuan motor dan kemampuan hatinya . ..  tmcblog mencapai tp speed 185 km/jam on speedo, rekan rekan lain seperti mas bro heru dari otospeed yang berboncengan dengan bro salman dari Ducati Indonesia  mengaku tembus 205 km/jam  . .. widiiih . . . dan akhirnya dari mulut tol kami langsung masuk ke Kawasan resort Nusa dua untuk kembali ke finish line Hotel Melia Nusa dua with Zero Accident

Oke Bagaimana Rasanya  Naik Hyperstrada

testRide_hyperstrada18

Pada awal sebelum riding, kami para test rider mendapat  pelatihan singkat bagaimana menggunakan 3  setingan mode Hyperstrada yakni Urban, Touring dan sport  oleh Mekanik Ducati Indonesia Bro Rahadi Wibowo atawa eR We . . . pada dasarnya adalah pilih, lalu tekan tiga detik . . . setelah ada perintah release trotel  . . . lepas gas dan jangan mengerem . . . lalu setingan ecu akan berubah sesuai dengan setingan yang kita ingin kan . . . awalnya bining . ..  tapi saat dilakukan sih nggak terlalu sulit . ..

testRide_hyperstrada11

Saat berada di Nusa Dua menuju keluar denpasar tmcblog mencoba setingan Urban ( ABS to Level 3 | DTC to Level 7) , Saat nyemplak Hyperstrada . . .  nggak terlalu susah dan bermasalah walau postur tubuh tmcblog paling mungil diantara para test rider, begitu pula saat melepas side stand . . . gak masalah, padahal dengan seat Height 81 mm lumayan jinjit balet . . . masuk jalanan Denpasar yang macet . . . waduuu ngerii euuy, gimana kalo harus berhenti di lampu merah ? . . . dan ternyata bener ada lampu merah 🙁 . . . berhenti dah , akan tetapi ketakutan itu sirna, satu kaki menapak dan sukses menahan beban Hyperstrada dengan berjinjit . . . ini tentu menambah pede Tmcblog he he . .. siap melibas jalan selanjutnya ini mah . . .gass pooll

testRide_hyperstrada28

Lalu Gimana Ergonominya dan handlingnya . .. Touring bangeet, terutama di setingan posisi pijakan kaki yang hampir segaris dengan titik duduk  . . . segitiga ergonomi lain yakni handle terasa tinggi dan lebar . ..  ini membuat nyaman saat berkendara jauh . ..  Gimana model setang tinggi dan baplang ini saat melibas jalanan perkotaan kayak denpasar yang juga sering macet di akhir pekan seperti kemarin? Ya biasa aja bro, motor terasa cukup light (untuk ukuran Moge) dengan tarikan yang smooth pada setingan urban membuat manuver ringan masih cukup mudah untuk dilakukan. Posisi ridingnya mirip dengan posisi ri
ding Ninja 650, imho

testRide_hyperstrada17

Saat lepas dari jalan ahmad yani . . tmcblog mulai mengganti mode menjadi touring . . . feelnya sih sama persis seperti mode urban, haluuus . . . namuan nafas terasa sedikit lebih panjang karena memang peak power nambah dari 75 hape sampai diatas 100 hp . Mode touring terus berlanjut sampai ke Kintamani.

testRide_hyperstrada14

Performa

Performa Hyperstrada? ya namanya Juga Moge . .tentu tenaganya akan lebih besar dibanding motor motor harian 100-250 cc, so untuk tourung mid-distance kayak gini pada saat jalanan sepi ya bisa tembus 100-110 km/jam . ..namun karena jalur kintamani termasuk jalur wisata umum, tentu agak jarang ketemu spot ngegeber . . . paling rata rata 60-80 km/jam doang . . . lalu Setelah Di Kintamani . . . tmcblog turun down hill menuju Abud dan sampai nanti sampai pulang ke Nusa dua menggunakan mode Sport . . . dan . . .  edaaan mas bro . ..  hentakan jambakan trotel sangat terasa secara signifikan . . . sangat tajaaamm, akselerasi juga lebih cepet . ..  tmcblog rasa 0-100 bisa dibawah 7 detik . ..  beda banget sama mode urban dan Touring. So Masuk Jalan tol, bisa tembus 185 km/jam sebelum ditoyor toyor side wind  . . . angin laut yang bikin jiper

suspension

Suspensi

karena bobot tmcblog terbilang cukup ringan untuk ukuran jurnalis lain, maka sebelum touring tmcblog memindahkan setingan suspensi belakang sach menjadi soft dengan sebuah putaran mudah (lihat gambar atas) . . . dan ternyata memang beneran euuy . . . suspensi Hyperstrada juga termasuk Juara, Mo jalanan halus, geradakan, Off road tidak membuat bokong dan punggung sakit karena menahan getaran. Buat yang berboncengan mungkin bisa ganti setingan suspensi belakang menjadi hard dulu

testRide_hyperstrada6

pengereman

Jujur, tmcblog nggak bisa mereview gimana performa rem belakang karena hampir 100% saat touring 200-an km tmcblog hanya menggunakan rem depan. INi sama banget dengan dulu saat test Monster 795 di Thailand, masih keingetan ketika beberapa teman teman jurnalis dulu mengerem dengan rembelakang yang seimbang dengan roda depan (50-50%) . . .motor malah ngeloyor dan sering outwide. Rem depan  4 piston monoblok brembo memang luarbiasa, hanya butuh 2- 3 jari saja menekan tuas, dan motor akan diperlambat/dihentikan dengan aman, terutama juga mengandung sistem ABS

testRide_hyperstrada16

Konsumsi bahan bakar kala dipakai touring ini telihat di MID . ..  untuk tmcblog tembus rata rata 4,7 liter untuk 100 km .. .  atau sekitar 21,27 km/liter . . . wiii 821 cc nih, lumayan laah. Kekurangan motor ini, selain harganya yang cukup tinggi adalah sistem starternya yang karena menggunakan karet diafraghma . .. maka kadang kadang saat karet diafraghma dipencet masuk saat starter, bisa jadi (kadang kadang) nggak balik lagi itu starter sehingga menyebabkan masalah  elektronik seperti nggak bisa starter, tapi ini masalah sederhana dan mudah untuk di resolve . . . oke lah sekian dulu reviewnya, Videonya menyusul yaaa . . . semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

47 COMMENTS

  1. mantep.. keren banget dah motor nya,,
    fitur2nya keren,, ckck,,
    kynya kudu di recall buat starter tuh,,
    masa motor sekelas gt starter susah? -.-

  2. @22. ftr223
    itu gunung batur mas bro . . . sebelahnya ada danau batur

    @35. KenunK
    hehe alhamdulillah

    @28. kolongtulis
    defauldnya sih cuma 3 . . . tapi kalo mo custom sendiri artinya ada 3 x 7 . .. 27 Mode

    @15. ●○ qwerty ○●
    waduh asal jangan ngelibas trotoar h ehe he

  3. Hyperstrada dgn sidebox cocok buat antar provinsi dan perjalanan berhari2,kalau untuk harian pelepasan sidebox bgmn?dan penampilannya tanpa sidebox buat harian bgmn?bisa minta ditest lagi tanpa sidebox pastinya lebih nyaman.

  4. Ferrox Stainless Steel Air Filter

    Ferrox adalah filter udara mesin kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang terbuat dari baja tahan karat ( stainless steel ) tipe 304/T304 terbaik asal Jepang dengan teknologi terbaru kerapatan 45 mikron. Perakitan di Thailand yang sudah terkenal kualitasnya akan presisi. Bahan material Ferrox pada umumnya dipakai untuk pipa penyulingan anggur di Eropa, tiang pondasi pabrik industri di Jepang sendiri dan sebagai alat masak berkualitas.

    Bahan stainless Ferrox berkadar 18% krominium dan 8% nikel yang menjadikannya sangat sulit bahkan tidak dapat berkarat sehingga pemakaian Ferrox untuk selamanya dan kami memberikan garansi cacat produksi selama 6 bulan dari tanggal pembelian. Material baja stainless ditambah bingkai filter dari karet alam tanpa bahan kimia sehingga menjadikannya ramah lingkungan.

    Keuntungan memakai Ferrox adalah anda tidak perlu mengganti filter lagi untuk selamanya atau seumur hidup sebab Ferrox dapat diwariskan ke anak dan cucu, suara mesin yang lebih tenang, perpindahan gigi lebih halus, gas buang yang ramah lingkungan, tenaga mesin yang bertambah signifikan seiring dengan kenaikan torsi membuat akselerasi kendaraan anda semakin luar biasa, dan tentu saja dengan debit oksigen yang melimpah memberikan proses pembakaran menjadi lebih sempurna dan hemat bbm.

    Kendaraan roda 2 sementara tersedia untuk Yamaha: Vixion (FZ 150i / R15), Byson (FZ-16), Scorpio, Mio J, Mio GT, Soul GT, & X-Ride.
    Kawasaki: Ninja 250R / FI (close / open / slim), & ER-6n (650cc).
    Honda: Tiger, Vario FI, CB150R, CBR 150, & CBR 250.
    Universal Racing

    Pemesanan bisa hubungi: 08568575775/26ed65a3 (sms/whatsapp/bbm).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here