460x110-okfeb

uk460x110_dec13_2

aleix_2

Bro sekalian, saat tmcblog membahas banyak hal tentang kegiatan pra Race berupa Test resmi dan lain lain sering muncul istilah Factory Class dan Open Class . . . Jadi Pada Musim 2014 ini Kategori Claiming Rule Team (CRT) sudah dihilangkan. Setiap Tim baik itu tim Pabrikan maupun satelit hanya memiliki dua Opsi Kategori Yakni Factory Class dan Open Class. So Bisa saja bentuk opsinya menjadi : Factory Team-Factory Class (Repsol Honda, Yamaha Factory Racing) , Factory team-Open Class (belum ada contoh) , Satelite Team-Factory Class ( Yamaha Tech3), Satelite Team-OpenClass ( Aspar Honda) , dan Bahkan Private team-Open Class  (NGM Forward Team) . . . jadi gimana bedanya? . . . cekidot

banner-440x110

banner-460feb14

Oke antara Factory dan OPen Class apa aja bedanya dari segi teknis . ..  wahhh kudu buka Buku petunjuk MotoGP 2014 nihhh . . . okelah kalo begitu  . ..  bongkar pelan pelan yaaa

yellowBook_motogp2014

Oke Kita buka satu satu pasal demi pasal yaaaa . . .

Tim Factory Class Mesinnya banyak Disegel, Tim Open Class, lebih sedikit Segel Nya

pasal 2.4.3.1.4. Pada Kelas motoGP dimensi Bore dan Stroke piston untuk mesin  2012, 2013, 2014 adalah FIxed (tetap) Setiap Pabrikan musti lapor dimensi Piston musim 2012 ke Tecnical Director FIM. Namun Untuk Tim Yang memilih Opsi Open category Tidak terkena regulasi ini, jadi lebih bebas namun tetap harus masuk dalam peraturan umum yakni Up to 1000cc. 4-stroke only, maximum 4 cylinders, maximum cylinder bore 81mm  . . .

pasal 2.4.3.1.5. Siapapun Team yang memilih opsi Factory Class harus mengikuti peraturan Homologasi Mesin Factory seperti : Melakukan Tindakan “sealed” ( penguncian/penyegelan) beberapa Part seperti yang tercantum di pasal 2.4.3.3.3 yakni :

  1. sistem timing klep gak boleh di akses (artinya the head cover musti di segel kabel  dengan the cylinder head)
  2. rantai timing gak boleh diakses (artinya penutup gear train/ chain disegel dengan kabel sehingga gak bisa di buka ),
  3. cylinder head dan cylinders block (jika ada) gak boleh dipindah dari mesin (artinya kepala silinder disegel kabel ke silinder blok dan blok silinder disegel kabel ke crankcase mesin),
  4. crankcase Gak boleh dibuka (pertengahan crankcase di segel kabel ).

Semua Part yang dapat dijangkau dan tidak merusak/melepas segel kabel security boleh diganti. Merusak/mengganti kabel segel tanpa supervisi dari Technical director atau staffnya dapat diartikan sebagai “engine Rebuilding” dan mesin dengan segel sekurity yang rusak, Hilang akan di anggap sebagai mesin baru

seperti yang tercantum dalam pasal 2.4.3.3.7.f  . . . Segel hanya Boleh dibuka dengan catatatan :

  • tim masuk dalam kategori Open Class
  • penggantian girbox (misalnya saja kasus pengaplikasian seamless Gearbox Yamaha tahun kemarin
  • dalam supervisi technical Drector

pasal 2.4.3.1.5.f : tim dengan pilihan opsi Open Class nggak terkungkung oleh Peraturan segel segelan homologasi seperti di pasal 2.4.3.1.5 . . . sekali lagi . . .lebih mudah dan lebih leluasaaa

001(8)

Tim Factory Class Mesinnya Lebih sedikit dibanding Tim Open Class

pasal 2.4.3.3.1.a : a) Pembalap dengan opsi factory hanya di batasi penggunaan mesin sebanyak 5 mesin per musim dan semuanya harus masuk dalam peraturan homologasi seperti pada pasar pasal 2.4.3.1.5 semua part mesin yang di segel boleh dibilang dibekukan (freezed) dari proses pengembangan

pasal 2.4.3.3.1.b : a) Pembalap Baru(pabrikan baru)  dengan opsi factory ( contohnya seperti Suzuki) hanya di batasi penggunaan mesin sebanyak 9 mesin per musim dan semuanya Tidak harus masuk dalam peraturan homologasi seperti pada pasar pasal 2.4.3.1.5 pada tahun pertamanya.

pasal 2.4.3.3.1 : semua Pembalap (selain yang masuk dalam kategoi Factory Class) di batasi penggunaan mesin sebanyak 12 mesin per musim . . . artinya Open Class dapet 12 mesin

magneti-marelli-ecu-2013

Tim Open Class Elektroniknya Lebih Dikontrol dibanding Tim Factory Class

pasal 2.4.3.5.3 a : Tim yang memilih Open Class Harus mengunakan The full Official MotoGP ECU Kityang terdiri dari :
• Official MotoGP ECU, termasuk internal datalogger.
• Official MotoGP engine and chassis control software.
• Calibration and datalogging tools.
• Inertial platform.
• Dashboard.
• Switchboard.

pasal 2.4.3.5.3 a : Tim yang memilih Open Class gak boleh pakai Dataloggers tambahan (dliluar datalogger official MotoGP)

pasal 2.4.3.5.4 c : Tim yang memilih Factory Class tetap mengguakan ECU Official MotoGP, tapi boleh menggunakan uncontrolled software untuk management mesin dan sasis yang bisa di edit menggunakan bahasa pemrograman C atau Matlap/simulink.

IMG_6628-Motomatters

🙄 tangki bensin 24 liter Honda RCV1000 Hayden, foto motomatters

Tim Open Class Bensinnya lebih banyak dibanding Tim Factory Class

pasal 2.4.4.4.5 c : Kapsitas maksimum tangki bahan bakar untuk tim/rider open Class adalah 24 liter. sedangkan untuk rider Yang masuk ke opsi Factory Class ( 2.4.3.5.4) maksimum tangki bahan bakar nya adalah 20 liter

Raceday_MotoGPSepang#1

Tim Open Class Dapat Ban Belakang Yang lebih Soft Compound dibanding Tim Factory Class

pasal 2.4.4.9.3 A :  . . .  Dipasal ini dijelaskan bahwa spesifikasi ban dapat berbeda bagi kelas yang berbeda, dalam hal ini spesifikasi ban untuk factory Class akan berbeda dengan Open Class. Dan ini memang terbukti, dimana saat test Sepang 1 kemarin, tim/rider dengan Opsi Open Class menggunakan ban belakang dengan Compound yang lebih lunak, which is lebih ngegrip . . . no wonder Aleix espargaro bisa sebegitu kenceng hehehe . . .

buat yang pengen lebih jelas silahkan download dan pehatikan di laman web FIM berikut

Dari sini lah terlihat bedanya Honda dan Yamaha dalam menyikapi perubahan dan perbedaan Open Class dan Factory Class . . . Yamaha Jeli, karena tidak ada statement bahwa Openclass harus menggunakan mesin yang berbeda dengan Factory Class, maka NGM Forward team dipinjaminya mesin M1 Plus sekalian suspensi dan sasisnya . . . sedangkan Honda yang emang dari dulu gayanya selalu menciptakan dan menciptakan, mereka Buat RCV1000 yang secarra material Per klepnya nggak sehebat dan sefleksibel dari perklep mesin mesin factory . . . ya kalo per klepnya begitu, sampai kapan pun nggak bakalan bisa ngejar Motor motor dengan spek klep Factory . . .

Oke semoga Berguna

Taufik of BuitenZorg

133 COMMENTS

  1. banyak yang masih salah kapra….
    menganggap mesin factory adalah semata mesin sekelas milik lorenzo dan rossi, padahal mesin kw2 milik team satelit juga masuk kategori mesin factory.

  2. ….. sedangkan Honda yang dari dulu gayanya selalu menciptakan dan menciptakan…
    artinya dalem banget tuh, disanalah letak kreatifitas akan muncul.

  3. Ow gitu. Makanya open class honda dan yamaha beda jauh. Ternyata benar kata petinggi hrc itu berarti. Bahwa mereka salah paham maksud dari FIM

  4. disini keliatan mana yang Oon mana yang pinter.disini keliatan juga mana pabrikan yang hanya mau jualan demi keuntungan tanpa jaminan kualitas dan mana pabrikan yang tetep menjaga kualitas mesinnya.

    • MALAH HONDA baik dan gak pelit tekonologi, dengan menjual turunan RC213V yang perbedaan signifikan cuma pada tenaga dan suspensi ohlins ..karna Mesin RCV1000R tidak make katup pneumatic yg kaya punya pabrikan, tentu harga bakalan mahal bgt klo make itu dan gak mungkin dijual krn ada rahasia pabrikannya.. Tp mesin masih bisa diupgrade kata Nakamoto San.. Dan Soal suspensi ohlins bisa dibeli kan?? & 1,2 juta euro itu sudah dapet motor untuk 2 tahun yang sasis san swing armnya sama kaya punya pabrikan.. Tahun depan dapet paket upgradenya, jadi tahun ini Bakal ada riset untuk pengembangan ke tahun depannya.. Bedaa dengan Yamaha yang cuma menyewakan mesinnya m1 yg tentu gak bisa dimiliki tim tersebut dan harga sewa per tahun sudah mahal 1 juta euro. Blum embel2 lainnya. Dan jangan dikira HONDA juga keluar biaya murah dengan menciptakan dan riset untuk RCV 1000R ini.

    • Dulu pernah ada hitungan bahwa bore 81 max itu tujuannya utk membatasi max rpm mesin. Jadi dengan bore segitu mesin mau dibatasi rpm maxnya ‘hanya’ 17.000 kalo ga salah. Nanti kan ngaruh ke durability mesin juga. Ada rumusnya.

  5. Owh…banyak banget ya,aturan yg membatasi Factory team,makanya honda mau hengkang dri motogp,bila ecu’y hrus dari dorna,,,yuz openclass untung bgt,cz gax banyak aturan yg membatasi dan ada plus”y lgi…
    yuz kya’y aturan itu secara tidak langsung dibuat kya geto,spaya Factory suatu saat (entah kapan) memakai ecu’y dorna,cz byk sisi plus”y,,,
    #sepenggal my opinion…

    • bukan ecu nya yang jadi masalah Honda, tapi softwarenya . . . Buktinya Honda mau terima RCV nya menggunakan Magneti Marelli OEM nya dorna dan terbukti . . .kenceng kan si Marquez?

  6. Dalam kasus NGM Forward team yg Open Class.. Saya mikir tim ini cerdik juga ya. Mesin+sasis pake dari Yamaha M1, tapi ECU std Dorna. Dimana dia dapat cuman 1 kekurangan doank (ECU std) tapi kelebihannya beberapa (BBM 24 liter, mesin 12 biji, ban lebih lunak, dsb). Dan.. CMIIW.. Open class pengembangannya ga dibatasin kan ya? Jadi bisa aja di tengah2 musim dia ganti/modif jeroan mesin biar lebih kencang.
    Nah.. yg kayak gini, Yamaha diuntungkan, coz dia bisa nebeng riset untuk pengembangan tahun depan lewat NGM Forward team.
    So? Udah dapat duit (nyewain motor), dapet data2 juga buat pengembangan tahun depan..
    Hahahaha.. cerdik juga.. 😀

    • Bukan gitu om peyek,stau ane mesin yamaha m1 cm ad 5,y jd yg dipinjemin cm 5 doank bisanya,masa iya dtambahin,jd g ngaruh g full open class…

    • @bung Taufik
      Iya maksud saya itu. hehehe.. Kurang lengkap saya nulisnya.
      Mohon sekalian dikonfirmasi yg tentang pengembangan mesin. Klo Open Class ga freeze di tengah musim kan ya? Jadi pengembangan masih bisa lanjut. Beda dengan Factory Class.

      @peyek
      AFAIK bukannya itu masih isu? Coz mungkin bukan karena class nya, tapi mungkin karena kebijakan Yamaha Factory yg hanya menyewakan 5 mesin.

      @febri
      Setahu saya juga gitu.. 🙂

  7. MALAH HONDA baik dan gak pelit tekonologi, dengan menjual turunan RC213V yang perbedaan signifikan cuma pada tenaga dan suspensi ohlins ..karna Mesin RCV1000R tidak make katup pneumatic yg kaya punya pabrikan, tentu harga bakalan mahal bgt klo make itu dan gak mungkin dijual krn ada rahasia pabrikannya.. Tp mesin masih bisa diupgrade kata Nakamoto San.. Dan Soal suspensi ohlins bisa dibeli kan?? & 1,2 juta euro itu sudah dapet motor untuk 2 tahun yang sasis san swing armnya sama kaya punya pabrikan.. Tahun depan dapet paket upgradenya, jadi tahun ini Bakal ada riset untuk pengembangan ke tahun depannya.. Bedaa dengan Yamaha yang cuma menyewakan mesinnya m1 yg tentu gak bisa dimiliki tim tersebut dan harga sewa per tahun sudah mahal 1 juta euro. Blum embel2 lainnya. dan sayangnya tim yg menyewa mesin yamaha bertahun2 yg akan datang bila sudah gak ikut motogp, gak bakal punya kenangan mesin m1 yg dimiliki nya.
    Dan jangan dikira HONDA juga keluar biaya murah dengan menciptakan dan riset untuk RCV 1000R ini.

    • Percuma saja bayar 1,2 jt euro kalau cuma untuk berada di kasta ke-3 dibawah pabrikan, satelit dan open class yamaha. Pertanyaanya ini mau dagang atau balapan sih? menurut gue dengan opsi menyewa mesin 800ribu euro jauh lebih baik daripada membeli mesin downgrade. walaupun itu pabrikan dan satelit toh pada akhirnya mereka gk bakalan juga bisa memiliki motor prototype, lebih baik kenenagan itu berupa prestasi di motogp daripada kenangan berupa motor tapi gk ada prestasinya jadi kesan beli motor cuma buat jadi kenangan saja bukan untuk balapan di lini depan.

  8. pantesan yamaha adem ayem ajah..disaat honda sibuk tes motor open class ampe nyea tenaga stoner segala…yamaha anteng anteng bae…bgitu tes resmi…towew weww…aleix bikin surprais

  9. team honda taat pada aturan baku
    sedangkan team yamaha selalu mencuri sela pasal dorna sehingga bs maksimal (licik) persis para legislatif dan ekskutif indonesia 😀

  10. ya kl hrc sih seperti dagang merk saja… dg harga segitu dpat motor yg scr teori memang underpower. tp hebatnya hrc “ngiklanin”dg bagus menggunakan stoner sbg test ridernya.

    • haduh RCV1000 Juga prototipe dong

      soale melihat pasal
      2.4.1 Definition
      Motorcycles participating in the MotoGP class must be prototypes.
      Those that are not entered by a member of MSMA must be approved
      for participation by the Grand Prix Commission.

      kalo RCV100 Bukan proto, gak boleh ikut motoGP dong 😀

  11. malang bgt pembalap yg udah jadi kelinci percobaan HaReCe, ya kayak eFBeHa itu yg jadi kelinci percobaan ngAHaeM

    TRAGISSsss…..

  12. mungkin ini step jangka pendek pak haji kalo strategi yamaha, sedangkan honda jangka panjang dengan pengembangan mesin gak tahun 2014 aja…….tapi ngapain juga mikirin jangka panjang yah…secara dorna labil….coba aja tahun 2015 regulasinya kaya apa….suka gw pak aji tulisin ini….rate 5!

  13. Wehhhh buat balap ini meregulasi motornya yg up to 1000cc jadi rumit ya?
    Pantesan para FB disini sering berantem performa utk tunggangannya, di metic, sport dan naked 150, 200cc, 250cc (ymh, hnd, kwsk)

    Yg jadi pertanyaan bukan kubikasi mesin saja toh yg menentukan performa?

  14. “sedangkan Honda yang emang dari dulu gayanya selalu menciptakan dan menciptakan, mereka Buat RCV1000 yang secarra material Per klepnya nggak sehebat dan sefleksibel dari perklep mesin mesin factory . . . ya kalo per klepnya begitu, sampai kapan pun nggak bakalan bisa ngejar Motor motor dengan spek klep Factory”

    tapi katanya RCV1000 punya potensi terpendam lho… yang belom dieksplorisasi ma penggunanya…, kalo sampe akhir musim 2014 ini belom bisa menemukan “harta” yang terpendam di RCV1000…, ya salah penggunanya sendiri males mencari… 😀

    kan “RCV1000+potensi terpendam” di jual sepaket…

    ayo team open class pengguna RCV1000 tetep cemungudh tuk menguak rahasia “potensi terpendam” RCV1000 mu… 😀

  15. pihak HRC kan udah kasih clue nya…, motor super RCV1000 punya “potensi terpendam”…, para tim pengguna RCv1000 kalo sampe akhir musim 2014 tetep ga berprestasi ya brarti mereka belom berhasil menguak misteri “potensi terpendam” yang tertanam di motor super RCV1000…., ya salah sendiri males eksplor… 😀

    • potensi terpendamnya ya pneumatik dan ssg versi pembeli tapi yang jadi masalah adalah dana untuk mengembangkan pneumatik dan ssg sendiri itu mahal harganya
      apalagi elektroniknya

  16. Dari beberapa poin artikel ini keliatan kalo yang jadi fokus pengembangan factory team sesuai regulasi adalah ke elektronika, bukan mesin kaya motogp dulu. Pantes rider veteran kaya Rossi komentar gitu kemarin dan makin kesini motogp jd makin membosankan krn yg di dorong pengembangan adalah elektronikanya.. Bukan mesin keseluruhan. Lah mesin factory banyak uh disegel gitu ga bisa dikembangin.. Emang regulasi mesti diubah kalo motogp mau seseru dulu.

  17. dari dulu emang Honda kalah pandai sama Yamaha dalam berstrategi!! ibarat Honda taat dengan tujuan diadakannya peraturan, tapi Yamaha pandai melihat celah!! dan biasanya orang terjepit (kemampuan pas, kurang dana dan sebagainya ) lebih pandai memanfaatkan celah!!

    kalau begini sih niat membuat kompetisi lebih murah jadi sia-sia…..pasti nanti team lain juga akan ikut-ikutan pakai prototype pabrikan team semua……njur kepriben kiek??

  18. Ymh dgn sumber daya yg lebih terbatas jauh lbh cerdik dan pintar menerapkan aturan2 tanpa melanggarnya…..ini tamparan bagi nakamoto yg kaku itu.

    Ymh jadi duluan riset dgn ecu official…..dan itu persiapan yg baik utk penerapan ecu std motogp…..so hnd silahkan sj kalo mau ninggalin motogp nantinya.

  19. kalo melihat aturan di atas artinya honda masih bisa nolong tim2 open class ygn beli motor rcv1000 dengan “ngoprekin” mesin yang udah di beli sama tim2 open class (biar lebih kompetitif)?, toh boleh di ganti part2 vitalnya, berarti soal klep dan gear box bisa juga dong di ganti kaya punya tim pabrikan?

    • justru Pneumatic Valve & SSG itu yang termasuk golongan part2 yang harganya selangit…., jadi memang tidak ditanamkan di RCV1000…, kalo RCV1000 dilengkapi Pneumatic Valve+SSG…, emang mau dijual berapa tuh motor??? kan harus beli…., beda dengan NGM yang cuma sewa M1

  20. ternyata begitu tangki aslinya 😀
    ribet jg regulasinya tp nek urusan akal2an & bulus2an apalagi buka segel mah serahin sm wong indonesia pst beres 😆

  21. Wakakakakak…sinyalemen wak haji yg bilang dari dulu honda selalu menciptakan dan menciptakan, terasa kena benar dengan apa yg terjadi pada mongtor RCV 1000 yg gak bagus” amat. Salah mengartikan maksud FIM? Hallo…memangnya HRC baru nongol n ikut even motoGP? Jualan…jualan….jualan. Itu yg HRC mau…. 😀 wakakakakakak

  22. “mereka Buat RCV1000 yang secarra
    material Per klepnya nggak sehebat dan sefleksibel dari
    perklep mesin mesin factory”

    Maaf kang TMC, setahu saya mesin factory honda saat ini sudah menggunakan “pneumatic valve” jd tidak pakai per klep lagi. Mohon dikoreksi bila saya salah.

  23. suwun atas jawabannya untuk rcv1000. Trus nanya lagi yak.
    Bahasanya adalah jikalau ternyata NGM butuh motor ke 6 pada akhir musim gimana itu wak haji?
    Masih bisakah open clas nambah mesin?
    suwun

  24. Sepertinya yang dipakai Aleix dan Colin itu M1 tahun 2013/2012, cuma ECUnya dan SSG tidak ada…kenceng banget itu si Aleix, dulu waktu di Aspar Ducati gak begitu oke, tah memang jelek betul Ducati, okenya kmrn2 tuh di CRT.

    Kalau menyimak yang di sampaikan Nakamoto, yang ane tangkap RCV1000 berbeda total dengan RCV213/ Factory, karena mereka “salah tangkap” bahwa open class hanya bisa membeli mesin dari yang menyediakan bukan disewakan macam Yamaha ke FTR, makanya jadilah kemampuan mesin RCV1000 jauh dari yang diharapkan, karena Honda memangkas dan menghilangkan teknologi penting di RCV213 karena gak ingin dong rahasia2 terungkap kalau misal engine RCV213 dijual lepas..

    But aneh juga, masih bisa salah sih :(?…skrg yang dipertanyakan, bgmn ya sebtulnya hasil test Casey di Suzuka dgn RCV1000?

  25. Pak Taufik, berarti klo boleh saya simpulkan.
    Factory Class:
    1. Engine frozen
    2. ECU : official motogp hardware, but free to customize (software)
    3. Less engine per session
    4. Less fuel per race
    5. prototype

    Open class:
    1. Engine unfrozen
    2. ECU : official motogp hardware and software can customized dengan catatan (artikel tmcblog.com)
    3. More engine per season
    4. More fuel per race
    5. Prototype

    namun menurut Pak Taufik apakah rule seperti ini dalam satu race “apple to apple” ?
    dan mengutip dr statement Livio Suppo, “Otherwise if You get a factory Machine and factory Software Why You should Go for More Fuel, More softer tire.” HRC kalau pilih strategi seperti Yamaha Factory dgn Yamaha Forward, sebenar nya bisa banget. Memang bener HRC ga mau, dengan alasan yg diutarakan Livio Suppo. Itu penilaian saya Pak Taufik. Sekedar sharing, salam kenal saya masih newbie di dunia roda dua. Salam.

Leave a Reply to nivikoko Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here