460x110-okfeb

uk460x110_dec13_2

SSG

Bro sekalian, Masih Inget dong mengenai Artikel Sophiticate Seamless gearbox nya Yamaha YZR M1 untuk 2014 ini. Di artikel tersebut tmcblog mengangkat hasil interview TMCBlog terhadap Opini Seorang Jurnalis Permanen MotoGP David Emmet dari Motomatter Tentang Seamless GearBox Yamaha M1 Untuk Musim 2014 ini? Yap Silahkan Simak Video Youtube wawancara belepotan TMCBlog dengan David Emmet di Bawah . .  Namun yang terpenting adalah . ..  Perkemarin akhirnya Via Artikel Motomatters yang sangat menarik, David menjelaskan secara panjang lebar dan mendalam mengenai Sistem ini dengan sudut Pandang Yang lebih Luas lagi dan Bahkan Multi Brand  . . .  tmcblog mencoba untuk membuat kesimpulan dari artikel tersebut dan membuat Garis bawah Tema besar yakni : Mengapa Downshift Menjadi Begitu Penting DI MotoGP 2014  ? . . . Cekidot . . .

440-x-100-revfeb2

banner-460feb14

link ponsel

Jadi Gini, Seperti Juga Jurnalis diseluruh dunia yang memiliki Passion sangat kuat dengan Dunia yang digelutinya, Motomatters sangat tertarik untuk mengetahui apa sebenarnya Update dari Masing amsing mesin baik Yamaha, Honda, maupun Ducati . . . namun tentu Bertanya kepada mekanik atau internal Tim . . . Tentu mustahil dengan alasan Top Secret karena mayoritas MotoGP adalah ujung dari segala kepentingan riset yang punya tingkat security yang tinggi . . . yah paling paling awaban Pabrikan akan umum seta datar . . . Yahhh misalnya Pemilihan kata ” sophiticate gearbox ” itu salah satu contohnya .. .  Oleh karena itu David pergi ke R3 dan R4 dari sirkuit Sepang kemarin

Sepang_map

Di ujung R4 setelah straight kecil . . . Biasanya Motor akan ngerem dan melakukan Downshif (menurunkan gear) . . .  dan Ia melihat Motor RCV dari Pedrosa dan Marquez sangat stabil di tikunan ini. Suara pengereman dan Downshif nya sangat lah beda dengan Downshift Motor sport 1000 cc Biasa . . . RCV sangat lembut dan cenderung Kontinu, tanpa ada dentuman dentuman Kick Back Knalpot seperti yang biasa teknik Blipping lakukan saat menurunkan gear menuju suatu tikungan . .. sampai sampai ia berkata ” the Hondas of Marquez and Pedrosa sounded more like a big scooter with a constantly variable transmission than a racing four stroke with six separate gears. ” . . . mungkin boleh dibilang . . . udah kayak TMax kali yaa

sakura_M1

Yap Kalo Boleh dibandingkan dengan 3 Tim lain . . . Honda Aspar dan Yamaha Tech 3 adalah Motor yang belum menggunakan Seamlessgearbox . .  Itu saat ngerem dan downshift menjelang R4 menurut david masing sangat terdengar dentuman dentuman ala  downshift . . . sedangkan M1 Yamaha Factory Racing terlihat paling mendekati cara downshift nya RCV walaupun tidak se-smooth RCV nya Marquez dan Pedrosa. . . . walaupun tentu ada variable lain mengenai upgrade motor 2014, secara kita lihat hasil test Pedrosa yang nggak telalu heboh di sepang 1 kemarin :mrgreen:

sumber foto : scott jones

Yap Kenapa Downshift yang sempurna tanpa Dentuman sangat penting di MotoGP 2014? analisa singkatnya ada di Management dari Konsumsi Bahan Bakar . . . Yap dentuman yang bisa secara jelas dilihat saat malam hari seperti pada Balapan GP Losail Qatar biasanya disertai dengan semburan Blue Flame dari ujung Muffler yang dapat dianalisa sebagi sebuah upaya pembakaran bbm yang sia sia . . . nah Jika nggak ada dentuman ini . . tidak terlihat adanya Blue Flame ini . . . dapat di analisa bahwa ada faktor pengiritan Bahan bakar terjadi di sini . . . Yap Saat Photografer MotoGP terkenal Scoot Jones ditanyai mengenai adakah Hasil jepretan semburan Blue Flame dari ujung Moncong Mufler Motor RVC honda mulai Tahun lalu . ..  Jawaban Scoot adalah . . . Dia nggak pernah dapet fenomena itu terjadi di Motor RCV Repsol Honda dalam hasil jerpretan kameranya di GP Qatar 2013 lalu . . . artinya . . . Mulai 2013 RCV disinyalir sudah memanage dengan baik potensi pembakaran bbm yang percuma ini via management Downshift gear . . .Yap HRC disinyalir selangkah lebih maju soal seamless/ clutchless downshif gear ini

Yap apalagi di 2014 ini dimana untuk team Factory Class ( bro bisa lihat paparan perbedaannya dengan Openclass di artikel kemarin) . . . Kenyataannya mereka semakin diperketat dalam hal penggunaan Bahan bakar . . . bbm di potong penggunaannya sebanyak 1 liter dari 21 liter ke hanya 20 liter doang . . . Tentu semua hal akan diperhatikan, pembakaran bbm pada pembukaan trotel, akselerasi dan juga tentu sangat logis kalo mereka semua juga memperhatikan penghamburan bbm secara sia sia saat downshift

Pertanyaannya . . . Bagaimana kira kira hal itu bisa terjadi? David menjelaskan bahwa bahwa di Gearbox Honda yang berharga 60 ribu Euro ada sebuah Sensor Torsi yang mengukur torsi dari Output shaft . . . Sensor ini akan memberikan informasi jika ada torsi berlebihan disalurkan ke Ban belakang ke ECU Magneti Marelli . . . sehingga Via software ECU yang dikembangkan sendiri oleh pihak tim ( Factory Class) secara kompleks bin ruwet akan dihasilkan pembakaran dan engine Brake yang smooth . . . tak ada dentuman down shift yang membuat ban belakang skid dan slide sehingga kehilangan Traksi dan tidak ada semburan blue flame akibat pembakaran bbm yang sia sia.

Dengan Kombinasi elektronik ini   . . Pembalap sampai sampai boleh dibilang sekarang hanya dituntut konsentrasi pada hal pengereman dan handlingnya saja . . . dan bahkan disinyalir timing downshift sepertinya hampir tidak perlu lagi dipikirkan lagi oleh mereka . . . mereka tinggal congkel aja tuas gear ke atas secara berurutan (motogp biasanya menganut reverse gear shift). . . dan biarkan elektronik yang bekerja mengamankan mereka plus sekarang ketambahan bisa lebih irit pemakaian bbmnya  . . . sadizzz yaa . . . silahkan tanya deh sama yang sudah pake motor sport dan downshift menjelang tikungan . . . betapa timing downshift sangat dibutuhkan  .. . . dan boleh dibilang kadang jadi skill andalan heheheheh . . .

nah sekian deh kesimpulan tmcblog setelah membaca tulisan bernas David emmet . . .  patut digaris bawahi koridor dari analisa ini baru terbatas dan sempit ke analisa downshift saja, dipastikan ada banyak variabel lain selain downshift. . . cuma memang di artikel ini kita hanya fokus di hal ini . . . silahkan dikunyah kunyah dikomentari dan semoga Berguna

Taufik of BuitenZorg

Sumber reverensi : motomatters

156 COMMENTS

  1. Kang, di artikel bbrp hari lalu Kang Taufik bilang M1 ga butuh kopling lg utk downshift krn ga akan kedengeran lagi gerung mesin di ujung straight. Itu utk gigi 2 ke 1 saja atau semua sejak 6 sampai 1? Kalo utk semua gigi berarti kopling jd ga perlu donk? Aneh. Kan motogp upshift udah clutchless.

    • jdi gini . . . diartikel yang lalu ya . . .
      http://645.879.myftpupload.com/2014/02/06/yamaha-yzr-m1-2014-with-more-sophisticated-seamless-gearbox/
      M1 yang baru 2014 menurut motomatters :

      Perpindahan Naik gear 1 ke 2 tidaklah seamless . .. plus tahun 2014 ini Yamaha Factory Racing mengaplikasikan Clutchless Down Shift . . . yang artinya rider dapat menurunkan gear tanpa harus menekan tuas kopling . . . So saat melakukan deselerasi misalkan di ujung stright bro bisa saja nggak akan mendengarkan gerungan khas down shift dari 6->5->4->3->2->1

    • Nah, poin saya sekarang di clutchless downshiftnya itu. Kalo bisa downshift tanpa tekan tuas kopling, tuas kopling selayaknya motor laki manual jadi mubazir donk. Krn upshift memang sudah lama kan motor gp ga perlu tekan tuas kopling, sekarang ditambah nurunin gigi pun ga usah tekan tuas kopling. Hmm persisnya jadi kaya bebek kali ya? Bisa naik turun gigi tanpa tekan tuas kopling di grip setang kiri. Cmiiw.

      Diskusi menarik 😀

    • Di motor laki umum (ane nyoba thunder 125, tiger 2000, cbr250, & nvl) bisa kok clutchless. Masalahnya:
      1. upshift : kalau rpm kurang tinggi (biasanya <6000) motor bakal loncat. Oia, kalau ada yang mau coba clutchless-upshift, sebaiknya mulai gear 3 (naik gear 4)
      2. downshift : kalau rpm kurang tinggi, motor seperti hard break. Extremely not recommended.

      (bagi yang mau coba, kemungkinan resiko : komponen mesin rompal, rantai putus, motor tak terkontrol, hingga kecelakaan, dsb. ane tidak bertanggung jawab)

      Mungkin perbedaan di motor prototype : tanpa jeda. Di motor umum, kalo ane pake clutchless, jedanya lumayan, Mirip motor bebek lah. Akibatnya terjadi power loss.
      Imho, karena itulah motor sport dilengkapi kopling, untuk menghilangkan efek power loss saat pindah gear.
      Melihat motogp sekarang, mungkin di masa depan, arah motorsport bakal seperti bebek (semi-manual clutch) tapi tanpa jeda. Tanpa kopling dan tanpa power loss.
      cmiiw

    • Logisnya tuas kopling masih perlu di saat: start dorong setelah jatuh, start awal dengan bantuan mesin putar roda belakang, dan utamanya start awal di belakang garis start, CMIIW.

    • @budi

      Ya, gue tau itu, kalo di motor produksi massal harian memang bisa tapi resiko jeroan mesin berantakan. Tapi poin gue sekarang adalah dengan adanya teknologi di artikel ini apakah penggunaan tuas kopling masih diperlukan atau ga? Kalo ga ya sama aja kaya bawa bebek donk, naik turun gigi tanpa tarik tuas kopling. Right?

      @dion

      Nice, point taken.

    • tuas masih perlu,contoh saat start masuk gigi satu,motor belum jalan.up shift sudah banyak diIndonesia broo,contoh cbr25 ART,mesin evo 8 faisal ali,,,,,,,,dll,dibengkel ada tuh estilo kelas 12 dtk pake dogbox,,,jd gak usah lagi injek kopling,,,hehe contoh aja
      kalo downshift kemungkinan masih tekan tuas,buat minimalisir eng break,,,,kalo tanpa tekan tuas bisa dibarengi dng memutus pengapian sesaat atau memutus arus keinjektor,,nah parameternya2 ada di ecu dan perangkat elektronik manajemen mesin,,,,,inilah yg bikin honda keberatan aturan one ecu

  2. Ajib, artikel ilmi gini yg kudu ditambah!

    Kang, maksudnya dentuman pas downshift di R4 itu adalah gerungan mesin yang biasa terjadi pada motor normal lain juga saat mesin downshift dan kecepatan piston akan mengimbangi kecepatan gearbox ya? Piston lg kerja normal, lalu gear diturunkan yang kecepatan radius putarnya lebih lambat dari gigi sebelumnya yang lebih cepat. Jd yg terjadi adalah mesin menggerung dan laju terasa tertahan krn engine break, gitu?

    Bukannya slippery clutch yg lazim di motor balap sudah meminimalisir hal itu? Atau slippery clutch hanya meminimalisir rasa tertahan lajunya ke ban saja tanpa menghilangkan gerung tadi?

    Thanks banget artikelnya berkelas Kang, nambah ilmu level gp. Next time bahas timing downshifting saat di tikungan race donk, kaya di bagian akhir artikel diatas, kenapa penting dan caranya jd skill andalan terutama 😀

    • Maksudnya dentuman, mungkin mirip efek yang timbul akibat miss-firing system/antilag sytem (korban Initial D). Di knalpot terlihat kilatan-kilatan api biru, yang konon akibat pembakaran bbm yang terbuang. Dentuman tercipta akibat pembakaran pendek-pendek tersebut. Imho, suaranya seperti senapan mesin. Jadi bukan gerungan mesin, tapi suara ledakan pembakaran di knalpot.
      Karena akibat pembakaran bbm di knalpot, semua mesin berbahan bakar fosil bisa mengalami, dengan syarat pembakaran bbm nya tidak sempurna. Contoh paling gampang ditemui suara “nembak” knalpot matic. Kalau mau lebih terdengar, pasang knalpot freeflow/tanpa db killer di motor om-om sekalian.
      Perbedaannya : suara nembak di motor atau mobil standar tidak diinginkan, karena memang tanda bahwa mesin tidak efisien membakar bbm. Sedangkan pada miss firing sytem/antilag system, suara tersebut/proses pembakaran di knalpot tersebut memang disengaja.
      Balik ke motogp, constructor menginginkan antilag sytem tanpa adanya pembakaran yang terbuang. Karena itu diciptakan slippery clutch, seamless gearbox, dkk. (menurut ane, slippery clutch dan seamless gearbox itu sama, sama-sama bertujuan menghilangkan jeda saat pindah gear)
      Mungkin, imho, seamless gearbox Honda sudah menghilangkan efek miss firing tersebut, sedangkan slippery clutch belum.
      Karena itu, imho, ke depannya, motorsport bakal dibuat seperti bebek namun menghilangkan lag/power loss.

    • dimatic gak downsift tp msh ada enginebreak makanya ane sering komeng diblog2 biar pabrik pasang kopling bantu mirip2 di f1zr gen 1 sering dibilang kopling banci biar lebih halus ditikungan dan jalan rusak n lebih hemat bbm

  3. baru tahu kalo itu juga berguna buat keiritan bahan bakar. keren mas nuwun ilmunya.
    sering lihat orang yg suka ngebut di jalan seringkali bleyer bleyer Gas, ini sih malah buang-buang bbm ya jeje

  4. Btw afaik api yg keluar dr knalpot motor balap gp saat race, selain terbuang saat downshift kaya ditulis diatas, bisa juga krn missfire, bbm yg memang ga dibakar mesin utk tujuan kontrol traksi. Jadi biar roda belakang ga kelebihan muternya lalu terjadi high side, bensin sengaja ga dibakar, setelah dipantau ecu sesuai kondisi, agar ga ada tambahan putaran tenaga mesin ke roda belakang. Jadi traksi tetap terjaga. Cmiiw.

    • Betul, makanya Rossi selalu koar koar utk hilangkan elektronika besar besaran. But anyway, technology goes on. Regulasi Dorna juga berperan mengarahkan pengembangan kan. Kaya seamless gearbox yg irit bbm punya RCV ini mungkin ga akan ada kalo bbm motor favtory ga dicekek.

  5. Gear box 60 000 euro…buseeett bisa beli mobil mewahhh… lah ahm sini baru bikin cb150r ngaku2 motornya ky motogp…apanya motogp dr motornya??

  6. seharusnya teknologi spti ini yg dibawa ke motor masal, liat matic hampir gak ada tipe matic yg gak hobi ndlosor termasuk wtf cbs yg sistem remnya unggul dibanding yg lain, kpn ya kontrol traksi ma rem abs dipasang di matic 10jtan? Demi keamanan

    • Honda dipastikan ikut F1 lagi tahun 2015 sebagai penyuplai mesin Team McLaren, saat ini McLaren memakai mesin mercedes dimana kontraknya akan berakhir 2014, mulai 2015 akan memakai mesin honda. CLBK wak haji Team McLaren Honda

  7. canggih banget emang,,
    tapi kalo di liat lagi jadi ga seru balapan nya,,
    lama2 ga perlu pake pembalap,,
    semua nya pake elektronik n mesin,,
    jadi skill pembalap makin ga penting,, imho..
    cara satu2nya, y buat motor yg bener2 standar,,
    suru pada balapan dari masing2 factory,,
    baru keliatan tuh jago nya siapa dalam menaklukan motor,,
    atw misal nya dibuat semua motor sama persis,,
    terus semua rider disuru balapan pake motor itu,,
    baru tuh keliatan skill nya,,
    kalo ky gini c,, jago2an skill yg bikin motor canggih aja,,
    bukan skill rider yg dipertontonkan..

    • wajarlah dana hrc melimpah blm lagi kebanyakan regulasi dorna berdasarkan proposal hrc, gp msh 2 tak ja hrc dah riset yg 4 tak duluan

  8. Dengan Kombinasi elektronik ini . . Pembalap sampai sampai boleh dibilang
    sekarang hanya dituntut konsentrasi
    pada hal pengereman dan handlingnya
    saja . . . dan bahkan disinyalir timing downshift sepertinya hampir tidak perlu lagi dipikirkan lagi oleh mereka . . . mereka tinggal congkel aja tuas gear ke atas secara berurutan
    (motogp biasanya menganut reverse
    gear shift). . . dan biarkan elektronik
    yang bekerja mengamankan mereka
    plus sekarang ketambahan bisa lebih
    irit pemakaian bbmnya#
    perkembangan tekhnologi smakin canggih..rider pun dimanjakan dgn seabrek fitur dan kcanggihan tekhnolgi di motoGP.tpi dbalik yg serba milenium itu,ada jg sisi lemahnya.dimna skil dan fill ridernya bisa dbilang hanya dibutuhkan bbrapa porsen aja.krna slebihnya dah ada yg kontrol.jlas beda dgn era 2T.dmna skil dan fil rider sngat berperan besar dan bert100% arung dgn mengandalkan kmampuan fisik dan otak mreka 😀
    Smakin canggih mnurut saya dah kurang asyik motoGPnya.smua srba dkontrol ma tekhnologi motornya heeee… Maaf wak haji blepotan komennya 😀

  9. Motor balap saja makin mengaburkan batas matik-manual jadi hampir automatic manual transmission…tapi disini masih ada yg koar2 soal motor laki harus manual hehehehe sangat tidak paham teknologi modern…

  10. klo Dorna jd nyeragamin ECU bnr jg alasan Honda buat mundur..
    ngerealisasiin ide n inovasi itu ada harganya..
    d satu sisi kasian jg pabrikan laen yg ngga pnya sumber daya ngga sebesar Honda.. jd makin susah bersaing..

    • Honda bakal keluar dari MotoGP pada tahun 2017, kalau penyelenggara menetapkan penyamaan software ECU di MotoGP. Alasannya cukup jelas, yaitu penyelenggara mengebiri pengembangan yang dilakukan manufaktur. “Lalu apa lagi tujuan manufaktur ikut di balap motor prototipe?” kilah Shuhei Nakamoto, Vice President Honda Racing Corporation (HRC) dalam salah satu pernyataannya.

      Tapi percayalah, sesungguhnya ini menjadi bagian pernyataan yang cukup menyedihkan sekaligus memalukan. Lantaran manufaktur sebesar Honda menganggap hal itu mematikan kreatifitas mereka dalam pengembangan motor. Sementara manufaktur lain seperti Yamaha dan Ducati di MotoGP, sejauh ini belum ambil keputusan apapun tentang itu.

      Harusnya ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim manufaktur di MotoGP. Sebab penyeragaman beberapa item, malah menuntut kreatifitas lebih agar tetap kompetitif. Toh di ajang balap Formula 1 juga banyak penyeragaman. Termasuk sistem ECU dan softwarenya. Jika memang tidak menarik karena adanya penyeragaman, lalu mengapa Honda mau balik lagi ke F1 tahun 2015? Hayooo…!

      Memang, sistem ECU termasuk sensor-sensor di motor MotoGP jauh lebih ribet. Lantaran mekanik tidak hanya menghitung besar-kecilnya tenaga yang bisa diemban roda. Lebih dari itu, mereka juga harus mempertimbangkan gaya balap seseorang, tingkat kemiringan, temperatur lintasan, karakter sirkuit, kekuatan kompon ban dan lain sebagainya. Dimana itu semua efeknya bisa terbantu oleh program di ECU.

      Tapi apa iya, hanya ECU dan software-nya yang bisa membuat sebuah motor, tim dan pembalap tampil kompetitif? Masih ingat dong dengan kiprah Valentino Rossi yang mampu membawa Yamaha ke podium puncak setelah paceklik kemenangan selama 10 tahun tahun 2004 lalu? Pasti akan selalu ada jalan untuk membuat sebuah motor jadi kompetitif. Padahal saat itu, Honda mengklaim siapa pun pembalapnya Honda tetap bisa menang.

      Apalagi pilihan konfigurasi mesin juga tidak dibatasi kok. Honda dengan mesin ‘V’ miliknya, Yamaha dengan mesin segaris alias inline dan Ducati menggunakan konfigurasi ‘L’. Toh ini saja sudah membuat perbedaan besar. Sementara di F1, perbedaan konfigurasi mesin tidak diperbolehkan lagi. Lalu apa pantas Honda mundur dari MotoGP hanya karena penyeragaman software ECU? Silahkan dinilai sendiri. (motorplus-online.com)

    • honda bikin ecu sendiri brooo
      sekarana ecu dibatesin,ban jg sudah semerek,kedepan bakal ada
      one merk suspensi
      one merk rangka
      one merk chain
      one merk rem
      one merk knalpot
      one merk oli
      gimana coba!,,,,,hihi
      gak menariklah

  11. wh motornya dikebiri smua, pebalap bak main game arcade mode pemula, keuntungannya pengembangan teknologi kontrol bs (suatu saat) diaplikasikan di produksi massal

  12. mngkin udah jamannya bahwa kontrol elektronik mengambil bbrp porsi skill pembalap. memang bisa jadi ga seru, tapi tetap saja akan dipaksa oleh jaman. Dulu kayaknya seru banget main gundu or layangan , apalagi kalo ada layangan putus. Jaman sekarang mana bisa lari2 ngejar layangan putus di gembot. :mrgreen:

    • Bukan menggerung, tapi “nembak”. Kalau menggerung kan di mesin, jadi masih ada walaupun pakai seamsless gearbox. Tapi ini suara “nembak” di knalpot yang dihilangkan.

  13. ajib mc coy wak karna cm pake motor satelit plus 2 tak bikin merinding ingat donk gp welkom thn 2000 (klo g salah yo) mc coy tdk diunggulkan start pos 13 malah juara ngepretin biagi, crivil, keny dan pembalap top lain termasuk rosi, bahkan seri2 berikutnya rosi nnton mc coy dulu baru nyalip

  14. rcv memang joss.
    mungkin ini alasan honda takut jika regulasi baru diterapkan karena elektronik sekarang sangat vital bahkan melebihi mesin, dan honda terlihat selangkah lebih unggul dalam hal ini.

    sik sik, itu knalpot Tech 3 produk indonesia?

  15. untuk upshift tanpa tekan tuas kopling, kayaknya udah ada part after market terutama buat Moge2 gtu yg udah dijual bebas… kek Translogic QuickShifter.. tinggal kuat2 modalnya buat dipasang di tunggangan…

    http://www.youtube.com/watch?v=8z9kEkOfelw
    FYI di ajang balap mau WSBK ato MotoGP bahkan ARRC sudah hal lumrah Upsshift-Downshift tanpa tekan tuas kopling…

  16. Sejak era 800cc……sy nggak merasa rugi kalo kelupaan atau tidak sempat atau sibuk shg gak nonton motogp.

    Boring…entertainment kurang banget. Sy lebih tahan nonton f1, nascar dsb yg menyngkut r4. 😆

  17. MotoGP itu motornya gimana sih koplingnya buat apa jadinya…? bingung saya, kalo masukan / mengurangi gear apa harus tarik kopling atau gak…? di YouTube saya ada liat yang pake MVAgusta F4 dia masukan gear tanpa tarik kopling

  18. Yap, sebetulnya teknologi downshifting gear tanpa ‘dentuman’ saat ini memang dibutuhkan, memang membuat konsumsi bbm lebih irit, apalagi dengan pengurangan kapasitas tangki bbm dari 21 liter ke 20 liter untuk motor factory class. Tapi… Terlalu banyak peranan elektronik di motor motogp membuat balapan terasa kurang menarik. Wak Haji ingat nggak era GP500? Saat itu peran elektronik di motogp sangat minim, bisa dibilang hanya ECU satu-satunya peranti elektronik yang terpasang saat itu (selain kamera motor). Belum ada teknologi canggih seperti seamless gearbox, data logger, traction control, GPS. Jadi waktu itu benar2 skill pembalap diutamakan, terlebih motor yang digunakan adalah motor 2 tak 500 cc yang liar dan sulit dikendalikan. Maka tak heran jika rossi dikenal sebagai rider hebat, karena dia sempat merasakan era 2 tak meskipun cuma sebentar.. Sementara pembalap motogp era sekarang seperti marquez membalap di era full elektronik.. Jadi marquez dengan mudah bisa menggondol gelar juara dunia termuda di motogp, selain karena skillnya yang bagus, dia juga dibantu perangkat elektronik..

  19. Kalau anda bosan nonton MotoGP, mending lihat WSBK, atau kalo balapan mobil ya GP3.. Selain FIA Formula 1™ World Championship dan NASCAR, atau bisa juga nonton Formula Drift.. Juga coba aja nonton GP2..

  20. Mnurut ane kok malah jadi kaya balapan matic ya.
    Pembalap dimanjakan oleh elektronik, skill berkendara pembalap dari buka kopling, timing pengereman, downshift, upshift, control motor biar gak whelie, dulu sering banget waktu mau masuk tikungan motor ban belakang sampe nungging2,,
    Kayanya ane pernah baca juga, saat pinda gigi pembalap gak perlu turunin throtle, lgsg hajar upshift, engine otomatis matis sperskeian detik, namanya apa lupa. Cmiiw
    Seni balapnya dimana coba, tinggal gas rem doang.

  21. Memang harus diakui untuk teknologi honda emang wow…..yang laen masih dibelakangnya…..

    cuman emang menurut ane akhir2 ini balap motoGP jadi rada membosankan…..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here