460x110rev_feb21

uk460x110feb

livio_suppo

Bro sekalian, Saat Launching Resmi Tagline Satu Hati/ One Heart di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan Jakarta, TMCBlog | Motoupdate berhasil kembali melakukan Short Interview Colongan kali ini dengan Livio Suppo , Direktur Marketing dan Komunikasi Honda Racing Corporation (HRC) Pada kesempatan Singkat ini TMCBlog berhasil menanyakan pendapat Livio Suppo mengenai Opsi Pilihan Open Class Pada MotoGP dan Fenomena Pindahnya Ducati untuk Ikut Open Class di 2014 ini  .. .  Cekidot Hasil Interviewnya :

banner-440x100

banner-460feb14

TMCBlog : Bagaimana menurut anda tentang Open Class, apakah Mungkin Honda menggunakan Opsi tersebut pada MotoGP ?

Livio Suppo : Untuk Honda, MotoGP sangat penting untuk Menembangkan teknologi. Artinya Bukan hanya soal Elektronik, soal Peraturan 20 liter, peraturan 5 mesin. Ini sangat penting untuk mengajarkan Company kami bagaimana belajar untuk menambah efesiensi Penggunaan Bahan bakar, menambah keandalan, dan menambah (kemampuan) Elektronik 

TMCBlog : ini sebenarnya tantangan tersendiri untuk Honda

Livio Suppo : Ini lah salah satu alasan kami berpartisipasi di MotoGP. Open Class adalah Kemungkinan Terakhir dan tentunya Sebagai Team Pabrikan kami Nggak tertarik. Kamipun Percaya bahwa kejuaraan ini butuh pendanaan yang masuk akal dengan Performa yang masuk akal dan Kami melakukannya dengan RC1000V

TMCBlog : Saya Mendengat kemarin di sirkuit sepang bahwa Magneti Marelli telah merilis Software baru untuk Open Class, dan ketika mereka membuka (membaca) spesifikasinya, tercetak jelas tulisan Ducati Motor Holding di spesifikasinya . . . bagaimana menurut anda tentang hal ini?

Livio Suppo : Kau mendengarnya?

TMCBlog : Ya saya membacanya dari moto.it

Livio Suppo : Saya Percaya bahwa Open Class adalah sebuah bentuk (team) yang menggunakan mesin bukan (berspesifikasi) Mesin Pabrikan (Factory machine). Jika Kamu memiliki Mesin dengan level factory Machine dan Software Factory, kenapa Juga menggunakan bbm lebih banyak dan ban yang lebih lunak komponnya. Mesin Pada Open Class diberi Ban yang lebih Lunak dan mesin lebih banyak karena Levem tim tersebut sedikit di bawah Level Tim Factory. Maka Untuk Mencapai level Yang setara dengan Mesin Factory team, Maka Kau harus ‘menolongnya’.  JIka kau sudah berada di level factory (pabrikan ) Maka  . . . ( Livio mempersilahkan TMCBlog meneruskan kalimat  .. .  wasyeem daleeem jeek ) 

TMCBlog : Lebih Lunak Ban , maka durabilitasnya akan semakin buruk?

Livio Suppo : Tergantung sirkuit Juga sih

TMCBlog : Bagaimana tentang ECUnya sendiri dari Magneti Marelli

Livio Suppo : Maksudnya Hardware (perangkat keras)? . ..  Hardwarenya sih Bagus . . .

link ponsel

Ya dari Wawancara ekslusif colongan ala tmcblog di atas, tergambarlah memang Honda masih membutuhkan MotoGP sebagai Lapangan Riset ( Reseach Field) Pengembangan Motor, mereka Butuh tantangan dengan dibatasinya jumlah mesin, dibatasinya jumlah bahan bakar, dibatasinya waktu pengetesan dan penggunaan compound ban yang lebih keras untuk bisa membuat teknologi yang lebih baik. Dan apabila Memang ucapan Livio Suppo bisa dianggap sebagai Ucapan Ofiicial Honda/HRC telihat memang bahwa Open Class Team adalah Team dengan Level kekuatan di bawah Team yang mengambil Opsi factory Class. Open Class Team Butuh Bantuan Untuk bisa disejajarkan dengan Factory Class team . ..  hmmm kata kata ini sepertinya agak soft karena tidak langsung menunjuk team mana mana, tapi terasa menusuk cukup dalam. Silahkan dikomentari dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

Transcript in english

TMCBlog : What Do You Think About The Open Class? Is It Possible for Honda to go for MotoGP with Open Class Option?

Livio Suppo : For Honda , MotoGP is Very Important to Develope Technology, It Means Not Only Electronics, But 20 Liters Rule, Five engine rule, its very important to teach our company to learn How To Increase Fuel Effeciency and reability, and also electronic

TMCBlog : Its obviously a challange for honda

Livio Suppo : That is One of The Reason why we participate MotoGP. Open Class As the Last Possibility. Of Course as a Factory Team We are Not Interested. And we believe that Championship need More Reasonable Cost, with The Reasonable Performance and we did it with RC1000V

TMCBlog : I Heard yesterday from The Sepang Circuit that Magneti Marelli already Release new Software for the Open Class, and when They open the specification (sheet) still print cleary ” Ducati Motor Honding” in it . . . what do you think about it?

Livio Suppo : Do You Hear this?

TMCBlog : Yea I read it from Moto.it

Livio Suppo : I Believe that Open Class, is something with the Machine thats is not a factory Machine. Otherwise if You get a factory Machine and factory Software Why You should Go for More Fuel, More softer tire. Open Class Machine have More Softer tire and More Machine Because they little bit Less Level. Then To reach The Level of the factory, You Help Them. Then If You already start at the ( Factory ) Level then . . . . ( Livio alow me to quest the Next sentence 😀 )

TMCBlog : More Softer tire then The durabiity of the tire is more bad  . . . ( is it true ? )

Livio Suppo : Depending on The circuit it self

TMCBlog : What About The ECU it sel From Magneti Marelli

Livio Suppo : You mean The hardware?  . . . The Hardware is OK

109 COMMENTS

    • Kan motornya dipinjamin/sewa nyet, kpn ya dikembalikan ke empunya? jd gk bisa ngembangin motor seenak udelnya, lihat aja nanti jika OC RCV1000 dah dikembangkan optimal, krn RCV1000 kan dibeli tim OC jd bisa oprek semau udelnya selama tdk melanggar regulasi toh jk berhasil miliknya sendiri dapat dibanggakan, pasti srigala brbulu dombanya (factory berbulu OC) mlongo, ngowoh tok

    • @adi:mang pengembangan g butuh dana om,tidak semua tim ada dana lebih spt dacuti yg masuk openclass.ok rcv1000r pengembangannya udh optimal jd ok n milik sendiri nih,mang musim2 berikutnya ada jaminan dorna g bikin peraturan baru yg beda lg hihii…tau sendiri dorna kan labil masalah aturan baru 🙂

  1. “mereka Butuh tantangan dengan dibatasinya jumlah mesin, dibatasinya jumlah bahan bakar, dibatasinya waktu pengetesan dan penggunaan compound ban yang lebih keras untuk bisa membuat teknologi yang lebih baik”.
    Jika tahun kemarin jumlah mesin dibatasi 3 mesin saja ???? cuma honda yang mampu brtahan. kompetitor sudah menggunakan ke5 mesinnya aja gk juara apalagi jk dibatasi cuma 3 mesin.

  2. itulah bedanya honda ma pabrikan lain kang!
    jika pabrikan laen tujuan utamanya menjadi juara! entah itu dengan berbagai cara, termasuk merendahkan diri masuk open class!
    honda justru yang utama adalah pengembangan teknologi

    • hasil riset motogp gak serta merta lgsg msk di masspro..
      pasti ada alasan savety dan mslh yg lbh kompleks dgn produksi nlbh dr 5 mesin..
      dan biasanya aplikasi risetnya masuk di produksi moge premium pabrikan itupung gak 100% di aplikasikan

    • setiap engineer pasti penginnya riset
      setiap pembalap pasti inginnya menang
      dan setiap pabrikan pasti penginnya profit

    • Kalau itu alasannya, Honda fokus ke Superbike aja, jelas teknologinya aplikatif and bisa dipakai di motor2 yang dijual umum.

    • yap sulitnya superbike adalah, karena regulasi yang dioprek adalah motor harian, bukan motor sproto yang benar benar proto, dan riset itu butuh proto, imho

    • Iya neh, kasian banget apalagi Nicky Haiden sampe frustasi kayanya pada kemakan marketing Honda waktu motornya di test Stoner dulu itu. Nyatanya jauh dari harapan cuman sekelas CRT…setiap sesi test selalu nempati posisi paling bontot..Karel Abraham pake RCV1000RR hehehee

  3. Kalo begitu, salut juga dengan Honda.
    Disini kelihatan arah Honda ikutan MotoGP bukan sekedar untuk juara (prioritas). Tapi pengembangan mesin, teknologi, dan kehandalan mesin juga jadi tujuan. Dalam artian, Honda menjadikan MotoGP sebagai lab pengembangan mesin/teknologi motor..

    Makanya, klo dah di sunat regulasi sana-sini (BBM 20liter, Jumlah mesin, ban lunak tidak selunak openclass, dsb), tapi Honda tetep juara, itu artinya pengembangan mesin/teknologi Honda benar2 berhasil.

    Skrg tinggal nunggu kapan pengaplikasian teknologi2 itu pada mesin2 motor masspro Honda di seluruh dunia.

    1th lagi? 5th lagi? 10th lagi? Who knows..

    • Honda keluar aja dari MotoGP, bikin One Make GP Race sendiri kan udah kaya raya sendiri hihihihhi…..jadi gak ada alesan lagi masalah pengembangan mesin lah inilah itulah….

    • @m4dc4t
      Klo Honda bikin balapan sendiri, ya kurang afdol bro.. Ga ada persaingan. Teknologinya dianggap terbaik, coz ga ada pembandingnya dengan pabrikan lain.
      Laen dengan MotoGP, disana masing2 pabrikan punya teknologi masing2, dan disini merupakan ajang pembuktian teknologi siapa yg lebih baik.. 🙂

  4. gila ….kena banget kata2 livio suppo,…. artinya motor kalo bbmnya ngga dibatas 20 liter, ngga dibatasi jumlah mesin 5, ngga dibatasi ban yg lebih keras semua motor juga bisa kencang …..masalahnya kalo dibatasin gitu harus lebih mikir lg……berarti bener kata ane kmaren kalo open class itu kalo menang ngga bangga bangga amat, kalo kalah malu….dari sini keliatan dah pola pikir masing masing pabrikan yg jauh kedepan atau yang cuma pengen menang balapan aja …wkwkwkwk

    • ya bangga donk. dengan spek dibawahnya tapi bisa menang. apa beda nya ama di kelas 2 tak? toh NSR 500 V sendiri bisa merebut podium. di peruntukan bagi yang ingin ikut GP 500 dengan dana terbatas.

      kalo pake logika ente seharusnya itu motor gak bakal menang toh emang bukan lawan nya. makanya sejak era 4 tak malah makin menggila tim pabrikan. skill pembalap berkurang semua di bantu elektronik. dari sisi pengembangan pabrikan emang ada tapi jumlah terus berkurang. tanpa CRT dan Open Class di grid motoGP isinya cuma 3 tim pabrikan dan beberapa tim satelit. isi grid gak lebih dari 12-15 pembalap.

      bandingkan dengan era 2 tak di mana pembalap bisa 24 pembalap di grid dan pembalap satelit bisa meraih podium bahkan juara dunia.

      😉

    • Sy setuju banget2 ama lu roy. Lagian yg namanya dibatasin…ya udah pasti main elektronik supaya ‘irit tak guna’…dan skill rider kurang berperan dibanding yg gak dibatasin….ujung2nya tontonan monoton.

      Open class menang..maka kebanggaannya bener2 terasa buat rider. Kalo yg full elektronik….maka yg bangga engineernya… 😆

    • @jaos

      justru skill balap ada di era 2 tak. meskipun power berada dibawahnya sekarang tapi era lampau mewakili semua skill dari pembalap sekarang yang terbantu dengan piranti elektronik. emang bisa mangkas laptime tapi dari sisi skill jelas monoton dan yang menang ya dia2 juga, beda ama era 2 tak, tim satelit aja bisa bermain2 dengan tim pabrikan.

      dan tentu saja era itu jelas lebih ramai dari pada era DOHC…

      😉

    • @roy
      Kalo sy nnton ulang gp500….memang semestinya kayak gitu la race yg seru. Sy sekarang jd sadar….bhw gak ada alasan yg sangat kuat bhw race gp500 2tak harus berganti jadi dohc 990 lalu dgn ajaib ke dohc 800 lalu dgn sedikit sadar diri ke 1000cc.

      Yg gak bisa benar2 dibuang dr balapan dohc (*kebanggan fbh yg gak tau apa2 itu) adalah 4L. Akibat?..kalo sy sih akibat hahrese yg bermain lewat rule yg mana dorna ngalah2 aja.

    • @jaos

      gw inget ketika si Barros bisa bermain2 dengan Rossi diatas mesin NSR 500 satelit. wow banget dah ketika itu. belum lg era setelah Rainey dan Schwantz. era di mana Doohan dipermainkan oleh tim2 satelit macam Luca Cadalora, Tadayuki Okada etc. seru.

      dan tentu saja jeremy mcwilliams yang bisa meraih podium dengan Aprillia 380cc nya…

      sekarang era DOHC? dengan spek dibawahnya? mw menang/dapat podium? cuma mimpi…

      😉

    • udah liat aja musim ini hsil dr aturan dorna yg baru..
      dr uji cba kliatan kok byk yg naek trun..
      VR46 ad kmjuan pesat tp JL mlah trun, DP awal2 jelek jd naek, dovi jga bsa msuk 5 bsar aplg yg open udh bberapa rider yg mngkat..
      sante aja bro
      plg gak dr tes udh kliatan kan klo eletronik bkn hal yg d permsalahin??

  5. harusnya kalau dorna peken moto gp semua pabrikan ikut ya di kasihlah dana bantuan langsung ke semua pabrikan…yang ndak mampu…baru thu rameee….BLT made in MOTOGP…perlu itu,,,
    minimal 1 trilun baru oke..

  6. artikelnya cukup bisa bwt bukapikiran byk org..
    klo org cerdas psti ngrti tapi klo gak cerdas…..????
    yaa tau sndr lahh ntar komennya pada gimana…hehehehe
    ntar kan jd kliatan yg srg komen dsni cerdas ap gak..hahaha

    • bukan tekanan open class bro..
      tentang ECU software bro, klo ECU software sragam brarti smua sama aja bro dan gak akan ada riset lg

    • Yang jelas, Yamaha and Ducati gak ada melanggar rules motoGP hehehehe. Jelas2 Nakamoto bilang, klo mau motor RCV1000R buat open class itu jadi tambah ganas mereka siap dukung kasi parts upgrade tapiii….siapin duit segunung……mirip2 AHM lah hehehehe peace brooo. Honda emang jago jualan motor gak bebek, matic sampe motoGP pun bisa laku diljualin motor pake marketing tester Stoner segala tapi hasilnya yaa gitu deh…yg bagus cuman motor prototype-nya doang, yg dijualin kualitasnya jauuhhhh.

    • M1 kan juga cuma sewa bro jd sama aja..
      tgntung pabrikan gmn kebijakannya, tp rata2 pabrikan manapun gak akan mau jual mesin prototype krn byk hsil riset yg rahasia dan gmw di contek sama pabrikan laen
      klo mnrtku klo mau mesin RC213V spek 2013 yaa sewa tp klo beli yaa RCV1000R

    • bener bro budi sl open baik hardware-software dr magneti dan kyknya mmg itu tujuan dorna bro, itu knp sy bilang ‘tekanan dr openclass’ krn mengharuskan ECU pure dari magneti,, kelemahan dr regulasi ini jelas membatasi riset konstruktor 😀

    • di samping membatasi juga menghilangkan jiwa asli dr balapan yg berjudul “balap prtotype”
      ntar kesannya kyk superbike, klo motogp mau murah yaa gak akan bisa mustahil dan itu omong kosong karna prototype dan harus buat mesin casis ecu dll..
      skrg tgl pabrikan mau tertantang buat teknologi joss untuk balapan ato gak??
      klo bilang honda cemen gak juga, flashback aja wktu era 800cc honda ada hasil ????
      gak ada bro nol besar bwt honda, tp mreka riset dan riset wlpun ngobrak abrik dorna nyatanya ttep ducati yamaha yg dominasi era 800cc sblum era 1000cc di mule n stoner msuk honda baru honda bangkit, jd tgl pabrikan mau survive ap gak gtu aja

    • yoi bro…konsep dan aturan motogp sendiri makin prototipe saja 😀 …byk pertimbang sbenernya termasuk urusan safety tp efeknya peran rider ya itu dikebiri, contoh kasus kontrol traksi pedro yg rusak disenggol team matenya seketika lepas kontrol, reflekpun jd g guna

  7. pinter wak haji kayaknya ..bisa nerusin kalimat si mister….dan udah jelas si mister kasih alasan..sip…!!!!

    • artinya di open class ada aturannya,di pactori team ada aturannya…jangan kehabisan bensin,mesin gak mleduk..ban awet gitu kan wak haji….inilah tantangannya bagi honda..ya kan wak haji…

  8. Aturan MotoGP yang sekarang aneh and cenderung menguntungkan team2 factory yang sudah ada. Lha gmana bisa team factory lain ngembangin mesin klo dibatasi jumlah mesin terlalu sedikit dan ada aturan engine freeze. Aturan2 ini hanya menguntungkan team2 kaya dengan biaya riset yang tak berseri. Contoh nyata dibanding dulu, sekarang jumlah team factory sudah jauh menyusut, klo gak dibikin open class, satellite bisa jadi yang balapan cuman belasan orang doang. Dan di benak kita secara tidak langsung dicuci otak oleh Honda bahwa team satelite dan open class gak boleh menang lawan factory. Menurut saya kurang fair lah. Saya dukung open class dan cotrolled ECU, kembalikan kejayaan MotoGP di tangan2 ridernya sendiri bukan electronik.

  9. Livio Suppo : For Honda , MotoGP is Very Important to Develope Technology, It Means Not Only Electronics, But 20 Liters Rule, Five engine rule, its very important to teach our company to learn How To Increase Fuel Effeciency and reability, and also electronic
    ====
    Ini adalah bullshit yg sdh diajarkan dr hahrese ke semua anggota teamnya…ini adalah area dimana hnd mengajak tempur soal kekuatan dana riset antar pabrikan….ntar lama2 fuel cuma 20ltr mesin sampe cuma boleh 3 selama semusim….

    😆

    • Nah, saya setuju banget sama ente. Itulah saya rasa semakin lama aturan2 ini semakin gak masuk akal…jelas hanya menguntungkan team2 superkaya….gak bagus buat sport. Ini yang membuat semakin lama MotoGP jadi semakin kehilangan gretget.

    • Iya makanya bmw aja sampe gak mau join mtgp krn soal dana td.

      So….alasan pengembangan dan riset ecu oleh hahrese juga gak masuk akal…krn kemajuan tech itu NGGAK BAKAL pernah menyentuh ke mtr produksi akibat terlalu mahal dan nggak logis…baik buat konsumen maupun pabrikan. Kalo sy mau mikirin itu (*anggap aja lg perduli)…jelas itu adalah pemborosan demi gengsi doang, tidak perduli apapun….krn faktor pembatasan fuel, jumlah mesin dan ban dr satu pemasok sj.

      Kan gak bakal menyentuh realita itu biarpun prototipe sekalipun namanya. Di ms depan….riset mau irit ..ya mtr listrik. Mau mesin reliabiliti bagus…ya tgt pabrikan…toh udah ada laporan CONSUMER REPORTS.

      Haha…

    • ho oh, seharusnya om dah update opini yg berkembang di luar..
      cuma dikase statement kaya gitu aja, nga bisa langsung di counter ya namanya terpesona aka terbengong “saking dalamnya” 😆

    • klo mnurut ane di luar mslh dana..
      riset prototype itu emg pntg ..
      byk penemuan2 berawal dr riset, gak cm motor tv lampu radio dll..
      tgl yg beda tu pandangan tiap org, budaya dan visi. .
      klo liat sejarah dan filosofinya honda yg drdl smpe skrg emang hrus diakui klo riset itu bner2 pntg tiap pabrikan psti pny pndangan yg beda2..
      contoh simpelny wktu HRC buat mesin NSR500 mcdohan yg dsbut big bang sm riset buat RC211V pdhl pabrikan lain msh blm siap tp honda udah dluan jd buat balap 4tak

    • hahaha ini bukan artikel opini mas bro, soal opini saya tetep pake opini saya . . . begini memang penulisan ala tmcblog, kalo soal interview ya interview saja, tidak dicampur dengan Opini . . . kalo dicampur opini nanti bingung, mana yang statement mana yang opini .. . semga dimengerti, dan soal saya mengiyakan di saat interview itu adalah cara saya untuk menghormati Livio akan opininya

    • @budi

      karena Honda juga di sokong pabrikan laen. kalo sendirian mustahil dia bisa begitu, kalo masalah TV dll ya itu beda lg.
      tapi hasil riset di motoGP belum tentu ada di produk masal kecuali beberapa hal.

      😉

    • 😆
      statementnya om livio itu adalah statement of OPINION jg..
      lawannya opinion itu fact 😉
      dan factnya adalah tidak ada yg salah dgn menggunakan proty taun lalu di open class 😆
      tidak masalah jika om coba menghormati opini beliau dengan tidak mencounter..
      cuma klo berasa dalam seh itu kena brainwash IMHO 😈

    • @roy, iyaa lahh bro mksdny dr engine n jeroan kan insinyur honda, ban aja pake bridgestone..hehe
      mksdnya tu engine 4tak buat aturan baru th 2002 tu lho kan pake riset juga, hasil penemuannya yaa jadilah RC211V 🙂
      @kompor, iyaa emg bleh kok bro..
      sante aja, tu balik sm kebijakan pabrikan masing2, honda juga blg kan kalo beli yaa dptny RCV1000R klo sewa yaa RC213V spek 2013..
      semua pabrikan pasti gak akan jual engine prototypenya bro krn tu mgndung rahasia riset pabrikan, NGM kan sttus sewa jd emg gak mslh, klo RCV1000R gak banter yaa jelas kan bukan prototype asli, jlas2 d blg gak pke pneumatik sm SSG

  10. Saya setuju kalau Ducati masuk ke Open Class karena saat ini pengembangan mereka lebih fokus ke chassis, geometry dan engine, ini gak mungkin bisa dilakukan dengan aturan factory class yg membatasi jumlah mesin hanya 5 per musim. Masalah electronic adalah step selanjutnya untuk development ducati. Saya mendukung usah untuk membuat semua factory bisa kompetitif tidak hanya Honda dan Yamaha aja. Kangen neh bisa lagi ngeliat kawasaki, aprilia, suzuki dll bikin rame MotoGP.

  11. kalo lihat artikel di atas jadi bisa kita berfikir ke depan bahwa motogp bukan hanya ajang cari juara pembalap tapi juga juara kontruksi /motor, tetapi buat team bukan pabrikan dgn dana yg terbatas jadi sulit tapi dari dorna ngasih bantuan yaitu dgn adanya open class, menurut ane team factory harus masuk ke factory class dan tidak boleh masuk open class, masak sudah mampu ingin dapat bantuan jg, di motogp mencari pengembangan pembalap dan pengembangan motor

  12. Wajarlah ngomong gitu

    Orang tim open class п̥̥ÿ̲̣̣̣̥ȃ ɑ̤̥̈̊jª cuma jd penggembira ɑ̤̥̈̊jª dibarisa belakang

    Kualitad terbaik
    -yamaha
    -kawasaki
    -honhon

    Jleb

    Hihihi

  13. Ane tetep dukung prinsip nya Factory Honda. . . Pengembangan Efisiensi BBM, Reliability & Elektronika nya dari jaman dulu selalu bikin Greget. . . Joss ! !
    Tinggal menunggu aksi Open Class nya aja nih masih melempem… *lirik suppo & nakamoto

  14. Ducati khbisn dana….
    Brrti nek Open Class e Honda g nggawe motor produksi dw & nggawe motor kyok tim Satelit yo mesakne Ducati? Wis ndangak d iles2 pisan? Byuhhh…
    Yo mugo2 olh pmsukn akeh Ducati teko dodoln Hardware e… Sip lh.

  15. Open Class Team Butuh Bantuan Untuk bisa disejajarkan dengan Factory Class team . .. hmmm kata kata ini sepertinya agak soft karena tidak langsung menunjuk team mana mana, tapi terasa menusuk cukup dalam.

    ______________________________

    ane tau tim mana yang di sindir ini :D..#eh

  16. wah,livio kayanya nganggep kalo open class itu rendahan ya.
    Keliatan banget kalo merendahkan.
    Padahal dorna pengennya kesetaraan. Biar adil.

  17. Wah mantap interview-nya Wak Kaji…teruskan berkarya

    Bener juga yang dikatakan Suppo…OC memang berada di bawah FC, makanya butuh “pertolongan” agar sama dengan FC

    Di sisi ini paradigma HRC lebih hebat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here