440x100_supragtr150

Bro sekalian, Status Valentino Rossi di atas memicu tmcblog untuk menulis artikel ini . ..  Bagaimana tidak di Race Moto3 Assen 2016 yang lalu hampir sepanjang lap pebalap pebalap Muda Italia berada di depan entah itu Francesco Bagniana, Romano Fenati, Noccolo Antonieli, Niccolo Bulega, Andrea Migno dan lain lain . . . walaupun mereka satu nasionalisme mereka semua berjibaku satu sama lain secara sportif dan tidak ada tanda tanda team Order/ National Order diantara mereka.  Terlepas dari  hadirnya juga pebalap Moto3 dari negara selain Italia seperti Brad Binder yang begitu kuat dan beberapa kali podium 1 di Musim 2016 ini, Jorge Navvaro dari Spanyol, Fabio Quartararo dari prancis dan pebalap lain . . . Pebalap pebalap Italia yang sudah tmcblog sebut di atas banyak terlihat nangkring di Top 10 dari setiap Race

440x100_tirei

cengkareng-shop

MBtech TMCBlog (22 Juni - 31 Juli '16)

Dari sinilah tmcblog melihat bahwa Kedepan sepertinya Konstelasi MotoGP yang kini di dominasi oleh Pebalap asal spanyol akan kembali memperoleh penyeimbang dari negara Italia. Menarik melihat perbedaan Pola asuhan para calon calon pebalap dari kedua negara ini. Jika pebalap spanyol sepertinya berkembang dari beberapa team team independent yang cukup mainstream seperti salah satunya estrella Galicia 0,0 . . maka ( tana mengesamingkan akademilain) untuk Calon pebalap Italia entah kenapa hadirnya pebalap pebalap yang cukup memiliki sinar ini mayoritas berasal dari VR46 Riders Academy

VR46-riders

Silahkan sobat cek . . Romano Fenati, Niccolo Bulega, Niccolo Antonielli, Luca Marini, Marco Bezecci, Franco Morbidelli ( Moto2) , Andrea Migno, Lorenzo Baldassarri adalah 8 nama yang merupakan pebalap pebalap kadet yang lahir dari VR46 Academy . . belum lagi bicara Denis Foggia yang sekarang masih ‘disekolahkan’ di Moto3 CEV repsol Junior Championship.

Sau Yang menarik dari Style gaya VR46 Academy adalah saat ‘menuntut pengalaman di dunia nyata ‘ anak anak didiknya murni nggak terikat oleh Yang namanya Brand . ..  sobat bisa cek walaupun Mayoritas anak anak didik VR46 Academy banyak di KTM namun  . . . secara umum mereka tersebar hampir di semua Brand sepeda motor  ..  Denis Foggia, Romano Fenati dan mayoritas pebalap VR46 rider numpak KTM, Niccolo Antonielli yang menggunakan Honda NSF250RW, sampai seorang Pecco Bagnaina yang menggunakan Motor Brand India Mahindra . . . so Semua kadet pebalap VR46 Academy bisa berkembang di semua motor . ..  ini yang keren dan mohon maaf jika ini dikatakan sebuah kritik : atmosfer kaderisasi calon bintang balap di Indonesia masih belum bisa move-on ke arah ini.

Oke setelah melihat jauh ke Italia, sekarang mari Kita simak sebentar ke negara tetangga Malaysia . . . walaupun gitu Malaysia memang harus diakui selangkah lebih dahulu dibanding Indonesia soal kaderisasi pebalap di MotoGP . ..  paling nggak Podiumnya Khairul Idham Pawi menjadi salah satu bukti faktanya. Begitu pula Jepang . . Bro bisa cek Itu Ayumu sasaki . ..  Di FIM CEV Repsol pakai Honda NSF250RW namun di MotoGP Rookie Cup ia dengan santai mengendarai KTM 250 . . see ? kenapa bisa begini ?

Ya mau nggak mau sih sob ..  . Akar sistem Pengkaderan pebalap yang hadir di Indonesialah yang sepertinya memang belum bisa diarahkan ke arah sana. Ibarat Kata, pebalap dari kecil sudah di kasih ‘bendera’ brand sehingga path perkembangannya pun sudah bisa ditebak . . ya mengikuti path bendera brand. Namun bukan artinya kita tidak berterima kasih kepada pabrikan karena upaya keras mereka semua, cuma sekarang gimana sebenarnya pemeribtah ? TMCBlog dengar gaya malaysia nggak gini sob . ..  mereka (pemerintah) kumpulkan beberapa pebalap Muda yang potensial, lalu pemerintah yang kasih semacam ‘lelang’ dunia usaha mana yang mau men-sponsori anak anak muda ini  . .”  hey kau petronas mau sponsori siapa? , Kamu Air Asia mau bayarin sekolah siapa?, Kamu sirkuit Sepang mau didik siapa? ” . . kasar kata begitu sob . ..  Sebenarnya style kayak gini sudha dibuktikan Oleh Rio Haryanto . .  ia maju terlebih dahulu dengan ‘kocek pribadi’ tanpa membela kepentingan brand Roda empat dan sekarang hasilnya ? Lumayan tho ? So hallo Pemerintah Indonesia  ..  hallo dunia usaha ?

Taufik of BuitenZorg

MVAI-Banner-1

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

 

 

45 COMMENTS

    • Lah kenape yamaho g mbibit mbalap di cev/moto3 ya…?

      #eh ya muter-muter lewat sunday race udah cukup kok.. 😆

      • Moto 3 walau cuma 250 cc. Tp biaya yg dikeluarkan melebihi Moto2, krn moto 3 sama seperti moto GP, yg menggunakan motor prototipe, tp gengsinya masih kalah dgn moto GP. Mungkin jg krn masalah biaya yg besar di moto 3 ga byk pabrikan mau ikut. Sedangkan moto2 di dominasi honda. Team2 balap byk yg menggunakan mesin Honda walau sasis dan rangka dikembangkan team balap sendiri, jd daripada capek2 reset moto 3 dgn biaya besar mending difokuskan ke moto GP.
        Tiap pabrik an pasti punya pertimbangan sendiri, dlm pengembangan motornya. Tentunya harapan pabrikan dgn ikut balap di GP. Teknologi yg dipakai bisa dipakai di motor produk masal mereka. Disini yamaha seperti ga byk Lini produk sport 250cc 1 cylinder diproduksi massal nya, maka nya mereka tidak fokus dimoto3_ beda dgn honda yg memang ada produk sport 250 cc 1 cylinder, begitu jg ktm, dan Aprilia
        .apa lagi tren pasar 250 sdh mulai mengarah ke 250 multi cylinder. Baik 2-4 cylinder. Jd mungkin yamaha anggap ga perlu masuk ke moto3

        • Jenjang apaan langsung masuk motogp…?

          Emangnya abis juara mbebek langsung bisa nyemplak motor motogp gitu…? 😆
          Keren donk… 😆

  1. Aboot wak…goverment g ndukung.takut jd lahan korupsi..pengusaha iklim g menentu, apalagi MEA..Mau g mau emg brand yg bisa ngangkat derajad pembalap..smoga pemerintah dpt memberikan solusi..bukan pehape

  2. kalo disini mah mentingin brand masing-masing wak.. pokok brand ane untung, yang lain mah urusan mereka sendiri.. CMIIW

  3. Satu orang ga nangkep isi dari artikel diatas. Mau dibilang goblok ga enak, tp tulisan nya mewakili isi otak..
    Kalo mau BC ada tempatnya.. Ini artikel kritik buat kemajuan rider Indonesia coy.

  4. Valid point wak, memang harusnya peran pemerintah nih yang gawangin development pembalap2 muda. Klo pabrikan menurut ane ya sangat wajar cuma bawa brandnya masing2, untuk tujuan komersil, profit.

  5. saat ini cuma brand motor yg sanggup ngirim pembalap motor ke eropa, sekolah di vr academy itu ga murah

    tp setidaknya penjejangan nya kan sudah mulai ter arah naik motor prototype tinggal nunggu campur tangan pemerintah

  6. balapan macam motogp…buat apa..???
    biarkan orang2 kafir yg berlomba lomba…..!!
    klo kau tak sembahyang…apalagi kau kafir…di akhirat sengsara selama lamanya…!!!!

    • Please mas,jangan bawa2 SARA. Baca artikelnya dulu baru komen,kalau Indonesia bisa seperti itu dan punya pembalap di motoGP siapa yang bangga? Rakyat Indonesia juga kan.

  7. Di Indonesia mah susah wak. Pada mentingin diri sendiri semua, gamikirin orang laen. Kebanyakan sih gt, jd yaa gini gini aja

  8. nah…
    ini kritik buat pemerintah yang hanya meng-anak-emaskan dunia sepakbola yang sampe sekarang tidak ada hasilnya..

    mending suport penuh dunia balap , supaya bakat anak indonesia tersalurkan diarah yang benar dan tidak ada lagi balapan liar di jalanan…

  9. Kalo gw mah bersyukur msh gini kang. Iklim KKN di Indonesia yg sudah mengakar kuat. Ntar kalo pemerintah ikut campur ya ujung2nya anak2 manja pejabat yg jadi rider disekolahin. Muncul deh ntar istilah ‘rider titipan’ kwkwkwkkwkw

  10. Untuk Indonesia sepertinya susah om Taufik. Di sini gak ada brand atau company yang statusnya perusahaan internasional dan gak ada juga yang mau bergerak ke arah sana karena sudah sangat nyaman berbisnis di Indonesia yang penduduknya lebih dari 250 juta jiwa.

    Kalau melihat pengalaman Rio Haryanto, saat ini sponsornya cuma Pertamina dan Kiky (punya bapaknya). Yang lain gak minat blass. Alasannya pun bermacam-macam ada yang bilang terlalu mahal, ada yang bilang lagi penghematan. Klise! Miris ngelihat karir Rio.

    belum lagi ngelihat komentator media online yang kalau ngetik nggak dipikir asal njeplak.

  11. Dunia balap agak kurang etis ngomongin nasionalis. Mereka balap karena ego dan kepentingan sponsor.
    Just my opinion

  12. org kaya mau balap pake biaya dewek
    org kere mau balap pake biaya pabrik

    😀

    yg satu idealis
    yg satu elastis
    wkwkwkwkwk….
    karet kali tarik sono tarik sini, manut ae

  13. Haha, dunia usaha Indonèsia kebanyakan gak suka sponsorin atlet ato olah raga, mikirin untung mulu. Coba aja tu bank bank besar disini, jarang nyeponsorin atlet. Padahal untungnya gede.

  14. Tergantung siapa yg bayarai aja, kalo yg bayari Honda masak apa iya harus pake KTM apa Mahindra? Sedangkan honda punya motor sendiri di moto3.
    Beda kalo pebalap di sponsori pertamina, Garuda Indonesia, PLN, pupukIndonesia, semenIndonesia atw BUMN besar lainya…nah disitu bebas lah pebalap mau pake motor apa buat awal kairinya. 🙂

  15. imho….pebalap moto3 italiano saat ini banyak yg seumuran ama vinales, miller, marquez, danny kent, rins. fenati dkk tampak mendominasi setelah jawara moto3 pada naik kelas…malah udah ada yg nyicipi juara seri motogp. mirip kayak johan zarco yg tampak hebat saat usia 26-27an setelah marquez pol ianone smith naik kelas….
    menurut saya jebolan vr academy akan sulit bersaing di kelas motogp bersaing dg rins vinales miller dkk…

  16. susah wak kalo gak terikat pabrikan…tetep aja didikan pabrikan yg bisa berbicara banyak…
    contohnya Karel Abraham…

  17. Benaar mas taufik di Indonesia pengkaderan dilakukan oleh atpm jadi terikat kontrak. Bakat dan ambisi ke jenjang lebih tinggi mentok gara2 produsen ga buat motor prototype utk penjenjangan seperti yamaha yg buat motor sekelas moto3.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here