Blog-460x110_rev

ian-tire-1

TMCBlog.com – Bro seklaian, akhir pekan lalu di gelaran MotoGP Ceko banyak sekali kejadian dimana ban depan pebalap maupun ban belakangnya terkelupas sudah mirip kejadian Ban copotnya ban Vulkanisir. Jangan dulu beranggapan bahwa Michelin pakai kompon karet abal abal,  tmcblog beropini bahwa hal tersebut adalah lumrah dan Logis. Ban WET/ Basah dengan kompon soft dihajar kencang di track yang kering, sudah dapat dipastikan phrotol karkas karetnya karena memang ban WET dengan Kompon soft tidak akan durable saat dipakai di track begituan . . . fungsinya sudah salah . . oleh karena itu jika sang pebalap merubah mode ridingnya menjadi CALCULATOR mode seperti Marques dan Barbera maka dengan ban soft, ia nggak akan melewati dry line, ia akan menggunakan wet puddle di Track untuk mendinginkan ban .  . . saat itu memang pilihan cuma dua Kalo Nggak WET soft ya WET Hard

440x100_tirei

cengkareng-shop

MBtech-TMCblog 440x110-agt

ban-ian3

Nah pebalap Banyak Yang komplain soal ini sob . . perbedaan performa dan kondisi kerja antara Ban WET Hard dan Ban WET Soft terlalu jauh. Ban WET Soft cepat panas, tapi tidak durable saat Track mengering sedangkan Ban WET Hard lambat panas namun lebih durable saat Track mulai mengering. Oleh karena itu untuk menjawab keinginan pebalap seperti Dovizioso yang boleh dibilang DNF karena masalah ban depan yang ngelotok semua alur bagian tengahnya, Michelin akan menyiapkan Ban WET dengan Kompon Medium di MotoGP Silverstone 2016 nanti

dovis-tire

Siapa saja yang pernah ke Inggris kayaknya cukup setuju bila ngobrolin kota kota di Inggris maka akan identik dengan yang namanya Hujan. Biasannya cuaca dan angin di Track Silverstone lebih dingin dibandingkan dengan Brno, So dengan dihadirkannya Ban WET Medium ini akan memperkaya pilihan para pebalap untuk menyesuaikan dengan srategi yang akan dijalankannya nanti ( atau malah jadi tambah mumet milihnya 😀 ) . Mengenai Ban WET Medium, ban ini sempat di test di Sachsenring sebelumnya dan Silverstone dipastikan akan jadi debut tempat pertama penggunaan Ban ini . . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna sob

Taufik of BuitenZorg

sumber bacaan : motorsport

MVAI-Banner-1

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

43 COMMENTS

  1. Nemen parah. Jika bridgestone dulu meskipun wet soft tetap habis, lha michelin ini kok mengelupas dimana bagian lainnya msh cukup tebal

  2. … ‘ jika berandai – andai kata : bila si karet bundar atawa si ban wet dengan kompon medium dari si Micheliiinnn … itu ? Ke Yamaha Byson karburatorku ituuu … ? He he … mungkin, lebih awet and si tunggangan si Byson besikuuu … lebih anteng ketika berlariii … ya ? Hi hi … 62 X !!!

  3. heleh, kaya baru ikut balapan aja si michelin ini….knp gk dr dulu ada opsi wet medium? pdhal udh pengalaman puluhan tahun di balapan

  4. ky jenis motor disini makin banyak pilihan,,
    harusnya kan makin seneng ya,,
    tapi ya gt,, makin pusing milihnya,, haha..

  5. Bridgestone slick juga pernah copot karetnya, dan itu dialami oleh Rossi. Padahal waktu itu Bridgestone udah bukan pemasok ban baru.

    Kalau menurut saya sih transisi ban dari Bridgestone yang reliable ke Michelin yang unreliable bikin persaingan jadi lebih seru unpredictable. Kebayang nggak setelah sekian lama akhirnya ada lagi rider tim satelit yang bisa juara (meskipun dalam kondisi hujan).

    Di F1 salah satu putusan mereka pakai pirelli adalah karena Bridgestone saat itu terlalu bagus (susah botak). Sayangnya pemilihan ban pirelli tidak dibarengi dengan kebijakan pengembangan mesin dan aerodinamis yang baik (atau engineer-engineer F1 terlalu pintar) sehingga selalu ada celah buat sebuah tim mengakali aturan dan hasilnya adalah mobil superior yang nggak bisa dikalahkan oleh tim-tim lain. Mungkin F1 perlu belajar dari MotoGP, menyeragamkan beberapa part di mobil peserta yang nantinya bisa membuat persaingan lebih seru.

  6. hujan lagi?
    emang dari dulu gw sukanya kl hujan…
    selalu bnyk kejadian yg menarik…

    kl medium wet, dengan kondisi kyk kemarin, bs jd ducati ga kebalap

  7. di musim inilah,,semua elemen motoGP diuji,,pabrikan diuji untuk memberikan motor yg handal (baik dr segi mesin,,aerodinamika maupun settingan mesin),,supplier ban juga diuji untuk memberikan ban yg sesuai dengan harapan pembalap dan pabrikan,,dan pembalap diuji skilnya (bukan hanya gas pol rem pol,,tp juga tahu bagaimana memanage motor dan ban,,kapan ngepush dan kapan harus bermain aman,,serta kapan harus berganti motor)

  8. Bekas lapter…
    Cuaca bisa beda2 meskipun di satu sirkit..
    Hujan lagi…
    Tapi buat silverstone yg cuacanya basah terus yaaa soft wet paling pas…
    Kayaknya team harus sewa forecaster. Biar gak gambling terus2an…
    Silverstone hayaahh mending DoningtonPark laah..

  9. Kecuali Jo dan Dovi, semua pembalap benar-benar bernyali nanggung resiko dengan berusaha menyelesaikan balapan dengan kondisi ban yang sebagian besar mengalami keausan parah. Koq pihak RD ngebiarin hal itu ya? Bukannya safety adalah hal yang paling utama? Memang sih gak ada yang celaka di race tersebut, tapi setidaknya kan rasa was-was dapat diminimalisir, mengapa aturan flag to flag gak ketat lagi kayak di PI 2013 yang sampai-sampai ada didiskualifikasi karena telat ganti motor? Mohon penjelasannya donk…

  10. dikita ini walaupun ban dibuat wet soft tetep aja dihajar ke track dry yg panas,dan sebaliknya. Tpi gak sampe protol kyk gtu,ada 2 kemungkinan. pertama power di MotoGP yg kelewat liar,kedua Michelin yg belum handal buat ban untuk motogp

  11. Michelin seakan2 kurang kompetitif dibandingin dengan Bridgestone ya..bukan kah michelin jg pemain lama di MotoGP ya Wak??

    musim ini lebih kayak berkutat sama masalah ban melulu, sedangkan ecu universal aja banyak tim yang udah mulai maksimal penyesuainnya..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here