460x110-indent-now

cengkareng-shop

nakamoto-gigi

TMCBlog.com – Bro sekalian, Blog tamu kali ini kembali menghadirkan tulisan Manuel Pecino Yang juga telah dirilis di beberapa web dalam bahasa lain. Manuel Mengirim Langsung via email ke tmcblog mengenai hasil wawancara dadakannya dengan Shuhei Nakamoto, Vice President HRC disela sela gelaran MotoGP Silverstone 2016. Tujuan Pertanyaan Manuel awalnya untuk menanyakan kenapa Dani Pedrosa mayoritas race tanpa menggunakan Winglet ( seperti di silverstone dan Brno ) atau jikalau pakai ( di Austria ) hanya menggunakan bentuk winglet yang sangat minimalis saja ?  . . Berikut isi dari cerita manuel sob . . .

440x100_tirei

MBtech - TMC sep16

Silverstone, Ahad pagi GP Inggris, hanya beberapa menit sebelum Balapan dimulai, Berjalan di Paddock menimbulkan pertanyaan mengenai hal hal yang cukup menarik dalam kalbu, dan tanpa terduga lewatlah Shuhei Nakamoto, Vice President HRC. Pas banget, dialah orang yang saya butuhkan untuk mengetahui hal yang belum saya mengerti ini. Intinya ada pada masalah aerodinamika, Bagi saya jelas bahwa setelah mengetahui menggunakan wing akan menghasikan efek yang positif untuk motor, maka teknisi nggak akan membuang penemuan ini, nggak akan pernah! Bersama mereka selama 20 tahun membuatku sedikit tahu akan perilaku mereka

pedrosa-silverstone

Berbagi cerita di atas dengan Nakamoto, malah membuat Nakamoto yang balik bertanya kepada saya  : ” menurutmu kenapa Dani nggak pakai Winglet di motornya ? “ Saya jawab ” saya nggak tahu, memang kenapa ?” dan lalu nakamoto mulai bercerita ” sini saya kasih tahu sesuatu, lebih dari 20 tahun yang lalu , Honda telah membuat motor yang memiliki sisi aerodinamika yang sempurna. Kami mengetestnya di Suzuka, dan laptimenya lebih cepat 1 detik dari laptime Motor yang kami pakai dalam Balap “

Dan saya pun terkesima dan menjawab dengan kemungkinan mata melotot : ” Satu detik lebih cepat per lap,? ini sungguh warbiasyah . . . apakah kau pakai balap motor itu ? sebab saya nggak pernah mendengar mengenai hal ini “

Nakamoto San menjawab ” Tidak ada yang pernah melihatnya kecuali teknisi Honda, dan tidak, motor ini tidak pernah diikutkan balap karena sangat nggak mungkin membalap dengan motor ini “

Saya pun bertanya lembali ” Kenapa ? karena alasan teknis ? “

Nakamoto san menjelaskan ” Tidak, karena setelah satu lap, pebalap akan ‘selesai ‘ Motornya sangat sangat menguras fisik, Ya motornya sangat cepat, lebih dari 1 detik lebih cepat dari motor yang kami miliki, Namun tidak ada satu pebalappun yang sanggup dua lap dengan motor ini. Dan lagi pula motor ini adalah motor terjelek yang pernah saya lihat di kehidupan saya “ ( sambil tertawa )

Dengan penjelasan di atas, nakamoto seakan telah memberikan jalan pintas terhadap pertanyaan saya dengan dua hal :

  1. Jika mau gobrol masalah Aerodinamika, Honda sangat lebih siap untuk hal tersebut, pengetahuannya ada, uang ada
  2. Aerodinamika punya akibat langsung kepada kondisi fisik dari pebalap

iannone_silverstone

Dan Saya terkejut terhadap pengakuan Nakamoto ini. Kenapa ? beberapa menit selanjutnya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso boleh dibilang tidak bisa finish dengan kedua Desmosedicinya. Setelah race Usai, kedua pebalap mengakui bahwa Desmosedici 16 GP sangat memberikan tekanan power yang besar kepada lengan mereka dan pada satu titik tertentu membuat motor tidak bisa dikendalikan. Iannone Crash dan Dovizioso pilih melawan namun masuk PIT. Ia mengaku di 3 lap terakhir adalah sebuah “mimpi buruk”

spielberg

Sampai Di Silverstone, realitas ini masih hanya sekedar “kotak Rahasia” namun sekarang kita mengetahuinya, sepertinya terlihat bahwa walaupun sulit, setelah 5 lap pebalap akan terbiasa dengan problem yang dihasilkan Motor berwinglets. kamu dapat saja berkata bahwa Silverstone adalah sebuah ‘kecelakaan’ bagi ducati terutama setelah dominasi penuh mereka di Austria. Namun kesuksesan mereka dan penggunaan winglets mini oleh Pedrosa lebih dikarenakan dasar layout redBull ring dimana ada 8 tikungan yang dihubungkan dengan straight adalah skenario ideal untuk Ducati dan secara fisik bisa ditangani oleh Dani.

silverstone_circuit_map

Namun di Silverstone dengan jumlah tikungan dua kali lipat dan layout yang lebih mengalir plus pergantian arah adalah hal yang sulit bagi iannone dan Dovizioso. jadi menurut saya kegemilangan Dani di Misano nggak ada hubungannya dengan gaya balapnya yang amazing, gaya balap dani ya memang itu adanya, namun lebih dikarenakan pemilihan ban yang unik dan membuat Pebalap spanyol yang kecil ini merasa lebih percaya diri ketika geber motornya.

Manuel Pecino

MVAI-Banner-1

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

56 COMMENTS

    • pemasangan winglet yg efektif dan baik adalah dengan servo motor yg terintregasi dengan ecu dan di selaraskan dg kecepatan motor.tapi pengaplikasian nya tak semudah seperti di mobil(F1) yg space nya memungkinkan untuk itu semua, sehingga winglet2 di moto gp hanya bisa terpasang statis

  1. Namun tidak ada satu pebalappun yang sanggup dua lap dengan motor ini, jadi penasaran seperti apa wujud motor riset 20tahun yg lalu

  2. Berarti salah sasaran dong kalo penyebab pelarang winglet itu dari honda? Pertanyaannya, pabrikan mana yg mengusulkan pelarangan winglet? Atau murni ide pebalap?

  3. Apkh mgkn wak Haji, krn winglet motogp statis, beda dg f1 yg bbrp wingletsnya bsa bergerak shg bsa menyesuaikan dg layout lurus & tikungan.
    Winglet statis ini akan menyiksa stamina rider ketika melibas byk tikungan cepat & lambat.

    Klo wak haji punya data, akan lbh baik dibahas nih wak. Mgkn bsa cek laptime rider ducati di track byk lurus & byk tikungan, bandingkan dg rider pabrikan lain. Htr Nuhun.

  4. Alasan masuk akal, knp ducati jatoh mulu, liat aja motor terjelek “secara design” itu desmo udah gitu wingletnya kgk karu karuan,

    Bahas juga wak sisi aerodinamika di helm, apa gk bikin vopet leher krn tekanan Kebawah?

  5. Kurang lebihnya seperti mengendarai motor dijalan menurun tajam banyak tikungannya.motor susah belok kita harus mengimbangi dgn berat badan.kalo jalan menanjak motor jadi sangat ringan/lincah.tekanan diroda depan mempengaruhi pengendalian.kaya Pikup kosong dan muatan.

  6. Wak kalo di f1 emang erosinamic pagang kunci …wak alias pengaruhnya besar…
    Tapi.kalo di.motor gp seberapa pengaruhnya ?
    ..mengingat .
    1. Pembalap kadang ada yg mungil ada yg besar..
    2.manuver f1 lain sama motor gp di mana pada motor berbeloknya mengandalkan.kemiringan motor…dengan.kata lain.posisi motor lurus / tegak dengan.posisi motor miring aerodinamisnya pasti berubah..!

  7. “Tidak ada yg pernah melihatnya kecuali teknisi Honda…..”
    Dan tentu Test Rider nya. Kira2 siapa Test Rider Honda pada kurun 20-25 tahun yg lalu?
    Mungkin, sekiranya masih idup, bisa jadi kunci misteri ini :mrgreen:

  8. Karena jumlah silinder dan klepnya selalu lebih banyak dari kompetitor lain, kalo sama ya Honda pasti keok. Liat aja jaman 125cc 1961 silinder dan klepnya sama kayak MV Agusta, selain pelan motornya juga gampang jebluk, kemudian Honda mulai bikin 4 klep dari tadinya 2 klep, baru bisa ngimbangi MV Agusta yang masih 2 klep, selanjutnya mulai bikin 125cc 4 silinder dari tadinya 2 silinder alias sama kayak MV Agusta, baru bisa menang.

  9. mungkin untuk memadukan data antara pake winglet (marquez) dan tanpa winglet (pedrosa) untuk persiapan musim 2017, dan marquez sedang fokus untuk perebutan gelar juara dunianya jd tdk mungkin ambil resiko

  10. imho
    marquez saat ini masih/sering memilih untuk menggunakan winglet selain faktor riding stylenya yg sangat agresif, mungkin juga karena secara fisik marquez lebih “fit” dan berstamina dibanding pedrosa mengingat kondisi tubuh marques “lebih ideal” dibanding pedrosa saat ini.
    Selain karena lebih muda, Marquez juga belum / jarang mengalami cidera parah (belum ada “tambalan” hasil operasi pada tulang dan otot seperti pada bahu dan lengan pedrosa).

  11. Owh jadi semakin byak winglet motor akan sulit dikendarai jika fisik pembalap gk prima maka psti ndlosor, menurut saya sirkuit austria aldh yg plg membosankan dan paling jelek secara race krn hya benar2 motor yg speed tertinggi yg menang, sdgkan spt rcv adlh motor yg sulit di salah satu sirkuit tp ramah di kbyakan sirkuit motogp

  12. Nama motornya apa ya Wak haji?, model dan bentuknya dan mesinnya kayak gimana ya?, jadi kepo bener sama pernyataan President HRC Shuhei Nakamoto ini?, masa iya 1 lap aja udah ridernya K.O?, gak ada rider yang mampu bawa sampai saat ini?, gila ni HRC…!!!, buat motor kencang udah dari 20th lalu…!!!, di telurusi donk Wak Haji pengen tau tu motor yang di katain President HRC.

  13. Nama motornya apa ya Wak haji?, model bentuknya, teknologinya dan mesinnya kayak gimana ya?, jadi kepo bener sama pernyataan President HRC Shuhei Nakamoto ini?, masa iya 1 lap aja udah ridernya K.O?, gak ada rider yang mampu bawa sampai saat ini?, gila ni HRCโ€ฆ!!!, buat motor kencang udah dari 20th laluโ€ฆ!!!, di telurusi donk Wak Haji pengen tau tu motor yang di katain President HRC.

  14. wah haji, apakah HRC pernah menyuruh pebalapnya untuk menjajal ataupun mengetes motor yang di katain president HRC ini dalam internal?, menginggat HRC punya banyak pebalap yang melegenda seperti Mick Dohan, Valentino Rossi, CS, MM93… dll

  15. Jelas aja motor kencang dari 20 tahun yang lalu, pakai 2 tak, yg jd masalah kencang bisa tapi kelincahan berkurang, baiknya balance. Karena kita lihat sendiri, ternyata selain kencang juga perlu ke konsistenan motor utk melahap 20++ lap tsb

  16. ternyata Shuhei Nakamoto ngeh ya, padahal dulu jaman pegang Honda F1. sama editor F1 Racing dibilang kalo Nakamoto itu masih belum mudeng teori aerodinamika F1. makanya prestasi Honda di F1 jeblok terus hehehehehe…

  17. Wew serem!!! : โ€ sini saya kasih tahu sesuatu, lebih dari 20 tahun yang lalu , Honda telah membuat motor yang memiliki sisi aerodinamika yang sempurna.”

    Tepi dari segi desain waduuuh
    “Dan lagi pula motor ini adalah motor terjelek yang pernah saya lihat di kehidupan saya”

Leave a Reply to Tomcat Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here