460x110-indent-now

TMCBlog.com – Sebenarnya Saya (Nugi si kontributor TMCBlog. pen) tidak tahu harus kasih judul apa saat diminta oleh Wak Haji Taufik (empunya TMCBlog.com) untuk menulis artikel ini, jadi sebelumnya mohon maaf banget nih kalau artikel ini rada jelek di judul. Hanya bermaksud mau sharing pengalaman yang saya rasa pengalaman yang saya dapatkan di akhir bulan lalu sebagai pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup. Boleh dibilang saya adalah penggemar balap, apapun bidang balapnya insya Allah bisa nyambung kalau kita ngobrol, selama bidang balap itu mengandalkan mesin dan roda bukannya balapan yang pakai karung. Sudah sekitar 18 tahunan lebih sedikit saya intens sama balap MotoGP, dan makin hari makin cinta sama balapan ini. Tuhan punya skenario yang indah, dari aktif di Twitter lalu wak Taufik mempercayakan saya untuk menulis di blog ini sejak Agustus tahun 2016 dan memberikan kepercayaan lagi untuk menemani beliau ke Sepang Malaysia 2 minggu lalu dalam rangka meliput jalannya sesi uji coba resmi pra musim 2017 MotoGP. Kesempatan itu tuh awesome banget, bisa ketemu sama orang-orang yang selama ini hanya bisa saya lihat dari TV dan hanya lewat media cetak elektronik ataupun juga sebatas via media sosial. Begini ceritanya……

MBtech - TMC sep16

Foto bareng idola, Marc Marquez

 

Berjumpa Pebalap dan Pelaku MotoGP
 
Pertama-tama ya saya berharap banget bisa berjumpa kang Vale dan dek Marquez, serta pebalap lainnya yang sudah lama banget saya ikutin jejak karir mereka. Sejak Valentino masih pirang cepak, Lorenzo ngemut lollipop Ch*****up di podium, Marquez masih pakai KTM, atau Iannone saat besut Speed Up sih saya udah nontonin mereka dan kepo berat sama MotoGP. Nah waktu pertama diajak untuk liputan, rasanya percaya tidak percaya sih, tapi memang beneran kejadian saya bisa menginjakkan kaki di Media Center Sepang International Circuit. Lalu punya kesempatan satu ruangan sama jurnalis-jurnalis senior dunia seperti Manuel Pecino, David Emmett dari Motomatters, Simon Patterson dari MCN, Peter McLaren Crash.Net, para fotografer misalnya om Steve English dan Cormac GP dan lain-lainnya yang hampir tiap hari saya baca artikel mereka, nah terus kemarin bisa tatap muka langsung. Ekspresi saya saat itu sih cuma bisa cengar-cengir gak berhenti sampai gigi rasanya mau kering karena nyengir terus saking kegirangannya. Hihihi…
Wak Haji Taufik juga sempat memperkenalkan saya ke Manuel Pecino, jurnalis senior yang ramah dan tidak sombong, Manuel itu sudah aktif menulis untuk MotoGP semenjak Rossi baru masuk GP125. Jaman dahulu kala banget tuh ya.
Suasana di Media Center SIC
Sempat juga berkeliling paddock bagian belakang, dapat kesempatan ketemu dek Marquez sambil colongan ambil foto. Bisa lihat sisi lain pebalap juga, contohnya waktu itu ada Pol Espargaro yang sudah berbaju KTM tapi menyambangi garasi Tech3 manggil Nicholas (salah satu mekanik Tech 3) dan disambut juga oleh si boss Hervé Poncharal. Lalu ada Jorge Lorenzo yang hari pertama test mukanya kusut, mungkin karena kecapekan dan hasil kurang memuaskan dirinya, yang hadir ke hospitality Dicati intuk berfoto dan memberikan tandatangan untuk fans. Juga saya menjumpai Alvaro Bautista dan Johann Zarco yang ternyata aslinya punya badan kecil, mirip postur orang Asia kebanyakan. Dapat 2 tanda tangan Maverick Vinales, lalu beberapa rider lainnya.
Oh iya, banyak juga orang-orang terkait balap MotoGP yang sempat dijumpai, seperti Carlo Pernat manajer dari banyak pebalap, Jarno Zafelli yang merenovasi sirkuit Sepang, Nobuatsu Aoki di service road, Herve Poncharal, Davide Brivio dan masih banyak lagi. Sayangnya selama tiga hari di Sepang saya tidak sempat ketemu rider-rider senior macam Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Casey Stoner dan Sete Gibernau.
.
Jalan-jalan Keliling SIC
Hari pertama setelah landing di KLIA2 langsung menuju sirkuit, awalnya kami wajib ke pos akreditasi untuk ambil pass card, lalu menuju Media center, sesaat beristirahat kami pun langsung sambangi service road (jalan di pinggiran track) untuk memantau siapa-siapa rider yang sudah jajal motor baru mereka.
Accreditation Card SR
Lagi-lagi, sumringah banget saya bisa dengar langsung suara motor prototype MotoGP, terlebih lagi saat itu kami langsung ke titik antara Turn 4 dan 5 yang di spot itu jarak antara aspal trek dengan pagar pembatas gak lebih dari 6 meter (cmiiw), plus kondisi spot tersebut tanpa pagar jaring. Kuping itu rasanya budeg, kami gak prepare ear plug ke sana, so pasrah saja sama suara lengkingan RPM motor MotoGP. Lepas itu, dengan kartu pass sakti itu bisa bebas ngider keliling sirkuit. Sakti karena beberapa fotografer diusir dari service road karena beda tipe kartu pass nya, yah pokoknya itu kartu sakti mandraguna deh. Lebay… 😀
Spot di antara Turn 4 dan Turn 5
Hari kedua dan ketiga tidak banyak berbeda dengan hari pertama, pengambilan foto, penulisan artikel dan mengitari sirkuit dengan Kawasaki Z125 pinjaman. Di hari itu saya mulai mempelajari seperti apa dan apa saja pekerjaan seorang jurnalis dalam meliput event balap level internasional. Sibuk sob, bisa bayangin ada beberapa pebalap yang melakukan media debrief di waktu yang berdekatan bahkan hampir bersamaan. Lalu mencari informasi berita satu sama lain dan edit serta upload foto yang diambil untuk keperluan artikel. Bolak-balik media center dan pit lane (saya menunggu di media cemter karena tidak ada Paddock pass card) ambil foto-edit-upload di artikel atau keliling cari informasi terbaru dan lainnya. Benar-benar asyik pekerjaan seorang jurnalis Moto GP. Tambah asyik karena pihak sirkuit Sepang menjamu ‘tamu’ dengan sangat baik, mulai dari kebutuhan primer yang tidak pernah habis stok juga kebutuhan lainnya yang mereka akomodir dengan sangat baik.
Makan malam di Media Center SIC
Disisa waktu saya menyempatkan melihat-lihat fasilitas di semua sudut SIC, mencoba cari tahu seperti apa sirkuit bertaraf internasional itu. Setidaknya bisa jadi acuan pembangunan sirkuit di Indonesia, kan sama-sama di Asia tenggara gak jauh-jauh ambil perbandingan dari negara Eropa gitu maksudnya. Dan semua fasilitas disana cukup lengkap untuk kebutuhan rider dan pengunjung namun masih butuh perawatan lebih dan selengkapnya nanti ada di artikel terpisah ya.
Pada hari terakhir winter test kami berfoto sejenak dengan Manuel Pecino sebelum berpisah, dan beliau tak lupa mengajak TMCBlog main-main ke negaranya, Spanyol, untuk sekalian liputan MotoGP Jerez. Hmm,, apakah TMCBlog akan pergi ke de la Frontera untuk meliput GP Jerez? We will see aja deh ya sobat semua, hehehe.
Aah, tapi soal ke Jerez itu masih jauh sobat pembaca sekalian, pengalaman Sepang yang lalu saya sudah cukup jadi pengalaman yang tak terlupakan. Kalau sekedar nonton balap semua orang pasti bisa, tapi ada sesuatu yang spesial ketika kita datang untuk keperluan meliput event karena bisa blusukan ke sudut-sudut sirkuit yang tergolong restricted area . Dengan bahasa Inggris yang masih ala kadarnya juga menjadikan pengalaman liputan jadi seru ketika menemui sedikit hambatan dalam berkomunikasi. Doa saya, semoga sirkuit Jakabaring di Palembang nanti bisa (harus) lebih bagus dari Sepang ataupun Chang Buriram, dan Indonesia ada di kalender MotoGP bisa terwujud supaya masyarakat kita bisa menikmati nikmatnya suara mesin prototype MotoGP.
.
Nugie TMCBlog

MVAI-Banner-1

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

25 COMMENTS

  1. Indonesia 2017 Baru Mx gp’ di kota koba bangka tengah propinsi bangka-belitung yg jelas event internasionalnya bikin heboh ,motogp semoga 2018 jakabaring deal masuk kalender jdwl dorna..semangat terus liputannya Wak haji dan mas nugie..gasspooll..

  2. Merinding bro baca tulisan ente. Bayangin gimana rasanya bisa mewujudkan mimpi bertemu dengan idola moto GP langsung bahkan sangat dekat. Salut bro Nugie. Terus berkarya bro.

  3. Hmmm … Akhir’y Mr. Taufik merekrut karyawan sbg penulis & brbagi rezeki kpd org lain ga di makan sndiri, jgn sprti ah sudah lh …?
    Good job lah for Mr. Nugie, tingkatkan trus skill menulis anda & sbisa mngkin di cek dlu tulisan anda sblum di posting apakah ad tulisan yg typho atw tdk … Good Luck Bro Nugie And PT. TMCBLOG tbk.
    Note : PT (Pak Taufik) & tbk ( Terbaik) ???

Leave a Reply to tolee Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here