TMCblog.com – Bro sekalian, Secara Global Perkembangan era Sepeda Motor 2 tak/ 2 Stroke mengalami fase mundur semenjak tahun 90-an. Varian varian Yang diproduksi oleh Pabrikan Motor secara Global mulai berkurang dan akhir akhir ini variannya pun hanya terbatas hanya di Model Motor off road dan Motor komuter kecil di bawah 100 cc. Penyebab utamanya adalah kekangan emisi regulasi yang tidak bisa dijawab oleh Industri sepeda motor 2 tak, terlebih lagi secara serentak tahun 2017 Eropa memperkenalkan Standar emisi EU4 untuk semua Motor Produksi baru pabrikan. 2tak memang memiliki karakter bertenaga besar, bobotnya ringan, akan tetapi boros dan kandungan emisi gas buangyang kotor dari sudut pandang alam . . . Sungguh heroik jika kita bayangkan saat hadir Standar emisi baru yang lebih ketat, Pabrikan KTM malah seakan akan ‘menantang’ standarisasi tersebut dengan menghadirkann Motor Enduro bermesin 2 tak dengan sistem Injeksi . . . Kenapa tmcblog bilang seperti ‘menantang’ ?

Yap KTM tidak membuat Mesin 2 tak Injeksi yang disebut dengan Transfer Port Injection ( TPI ) tersebut untuk Motor motor off road yang notabenenya Nggak Road legal. Mereka membuatnya pertama kali untuk Motor enduro yakni 250 and 300 EXC TPI , which is Merupakan Motor bergaya dan berpart Off road namun berkamuflase menjadi sebuah motor Road legal lengkap dengans egala perlengkapan Road-legalnya. Artinya KTM langsung mencoba menggebrak bahwa mesinnya ini berupaya untuk menjawab bahwa Mesin 2 tak pun bisa tembus regulasi emisi sesulit EU4.

pict : http://www.honda-museum.com/

Di masa sama lalu sebenarnya sudah ada setitik harapan akan hadirnya kembali mesin 2 tak di era regulasi emisi seperti apa yang dikembangkan Honda dengan Activated Radical Combustion (ARC) yang dikembangkan atas prinsip “Active Thermo-Atmosphere Combustion (ATAC)”. Mesin 2 tak ini bisa mereduksi/ mengurangi emisi hidrokarbon sebanyak 50%  dibanding mesin 2 tak konvensional. ( untuk lebih jels mengenai ini motogokil pernah membahas secara mendalam) Walaupun pernah jadi mesin yang dipakai di Motor Honda EXP2 Namun Perkembangan riset selanjutnya dari mesin initidak berkembang, hanya berhenti di motor prototipe saja. IMHO, mungkin honda lebih konsern ke mesin 4 tak.

KTM Boleh dibilang sudah sangat siap menghadirkan Mesin 2 tak FI ini menjadi motor Produksi massal ( dengan 250 dan 300 EXC TPI ) dimana TPI merupakan kepanjangan dari  Transfer Port Injection . Mesin ini menurut KTM menjanjikan Power ban yang lebih lebar, efensiensi konsumsi bahan bakar dan Juga bisa berkompromi dengan ketatnya regulasi emisi yang ada ( EU4) . . Sebenarnya Ide utama dari mesin TPI/ Transfer Port Injection itu apa ?

TPI/ Transfer Port Injection

Ide Utama dari mesin 2 tak KTM dengan TPI/ Transfer Port Injection  adalah dengan menambahkan sebuah ‘direct injection’ TEPAT di bagian INLET Port dari silinder ( tempat lubang dimana Udara dan bahan bakar disemprotkan ). Menurut KTM dengan menempatkan posisi Direct Injection dekat dengan Inlet port maka Jumlah bahan bakar dapat diatur dengan ketat dengan pengendalian oleh ECU/ECM/ Elektronik dari Motor. Begitu Pula jumlah pencampuran ‘Oli samping’ dilakukan secara otomatis dan akurat oleh elektronik. Sehingga menurut KTM di mesin ini tidak ada lagi ritual Tadisional mesin 2 Tak yang mencampurkan bbm dengan oli samping sebelum disemprotkan ke ruang bakar . . menarik

KTM sendiri mengatakan bahwa sebenarnya tanpa kita semua ketahui versi prototipe/ PreProduction dari Mesin 2 Stroke TPI ini sudah diujicobakan dalam sebuah Race Enduro di Leshotho Afrika dan sempat pula di gadang gadangkan oleh KTM product marketing manager, Joachim Sauer di sebuah Majalah enduro yang skrinsot interviewnya bisa sobat tmcblog lihat di atas

KTM berencana menghadirkan dua Model Motor enduro 250 dan 300 EXC TPI  pada tanggal 15 Mei dan kalau benar tentu ini adalah catatan sejarah tersendiri bagi perkembangan sepeda motor dimana 2 tak ternyata bisa menjawab tantangan emisi yang terus mengetat. Namun walaupun Joachim Sauer berharap harganya akan sama dengan motor motor 4 tak, namun ada sinyalemen bahwa dengan teknologi baru ini harga akan terkoreksi naik .  . .

Taufik of BuitenZorg

 

57 COMMENTS

  1. Mudah2an masih sesimple part 2tk konvensional, ini yg bikin puteraan rinngan dan lincah 2x dari 4tak cc yg sama.. mudah2an kwartet jepang jg tergoda akan hal ini. Good Job nih KTM..!!

  2. secara serentak tahun 2017 Eropa memperkenalkan Standar emisi EU4 untuk semua Motor Produksi baru pabrikan. 2tak memang memiliki karakter bertenaga besar, bobotnya ringan, akan tetapi boros dan kandungan emisi gas buang yang kotor dari sudut pandang alam

    ===================================

    Kalau dari segi fisik secara kasat mata mungkin iya, terlihat sangat mengganggu asap pembakaran dari mesin 2 Tak. Seperti halnya asap pembakaran dari mesin Diesel yang belum Euro 4.

    Tapi sebenarnya emisi dari hasil pembakaran mesin 4 Tak justru lebih berbahaya untuk manusia, hanya saja tidak kasat mata.

    • Lalu kenapa dieropa meloloskan 4tak?? Apa mereka terlalu bodoh tidak melihat sudut pandang kang Udin ato memang Kang Udin lebih smart sehingga bisa liat potensi bahayanya emisi 4tak???

    • @AL

      Permasalahannya bukan antara lebih smart atau tidak jika mengerti komentar saya di atas. Di komentar saya juga tidak ada kata yang menunjukan pelarangan tipe mesin 4 Tak.

      Jelas dari kutipan yang saya tuliskan di atas ” akan tetapi boros dan kandungan emisi gas buang yang kotor dari sudut pandang alam”.

      Perlu di ketahui (Wacana program Langit biru) *silahkan cari referensi.

      Kenapa EURO 4 meloloskan 4 Tak, dari hasil berbagai riset mesin 4 Tak lebih Effisiensi dari mesin 2 Tak konvensional karena menggunakan bahan bakar lebih sedikit dengan maksimum. Dan jika dari kalkulasi hasil perhitungan total penggunaan kendaraan itu dapat di jadikan acuan untuk meminimalisir emisi pembuangan dari setiap mesin yang di gunakan. Ini hanya salah satu jawaban kenapa Euro 4 meloloskan mesin 4 Tak dan jelas ada dalam penggalan kutipan tersebut.

      Perlu di ketahui juga apa itu arti serta pengertian Regulasi/ Standarisasi emisi gas buang.

      http://www.gaikindo.or.id/mengenal-standar-emisi-euro-bag-1/

      (Nox, Co2, Co, VHC), itu adalah dari hasil pembakaran mesin. Dari hasil semua rumus kimia tersebut Nox lah yang paling berbahaya.

      https://m.detik.com/oto/mobil/2857585/emisi-mesin-bensin-ternyata-lebih-bahaya-daripada-diesel?od771104bcj=

      Mungkin Bpk. Renier Tendiono ini lebih smart juga dari orang Eropa.

      Bahkan salah satu pabrikan yang pertama kali menentang mesin 2 justru sekarang sudah mematenkan Mesin 2 Tak yang lebih ramah lingkungan dari Mesin 4 Tak. Jangankan teknologi yang semakin berkembamg ini mas, kwalitas bahan bakar saja berpengaruh.

      #?

    • Tapi sebenarnya emisi dari hasil pembakaran mesin 4 Tak justru lebih berbahaya untuk manusia, hanya saja tidak kasat mata.
      ===================================
      Kenapa EURO 4 meloloskan 4 Tak, dari hasil berbagai riset mesin 4 Tak lebih Effisiensi dari mesin 2 Tak konvensional karena menggunakan bahan bakar lebih sedikit dengan maksimum. Dan jika dari kalkulasi hasil perhitungan total penggunaan kendaraan itu dapat di jadikan acuan untuk meminimalisir emisi pembuangan dari setiap mesin yang di gunakan.

      _____bertolak belakang jawabannya????

    • Thank kang udin infohnya…saya lebih suka koment2 yg bisa jadi pengetahuan ketimbang berbalas pantun sarkas tak guna…

    • Maksudnya begini. Yang paling berbahaya itu (Nox), tapi di karenakan mesin 4 Tak lebih effisien dalam penggunaan bahan bakar maka itu di jadikan salah satu alasan Mesin 4 Tak bisa meminimalisir penggunaan bahan bakar yang terproses menjadi emisi lebih sedikit jika dihitung dari jumlah populasi kendaraan yang ada. Padahal mesin 4 Tak menghasilkan (Nox) lebih banyak dari mesin Diesel atau 2 Tak, hanya saja tidak kasat mata.

      Apalagi jika mesin 4 Tak tersebut rusak dan mengeluarkan emisi yang berupa asap berwarna putih, itu sangatlah berbahaya. Makanya jangan heran kalau berdiam di belakang motor 4 Tak yang mengeluarkan asap putih itu terasa lebih (parah) dari berdiam belakang mesin 2 Tak.

      Dan herannya pengguna kendaraan dengan kondisi seperti itu kebanyakan sering mengabaikannya, harusnya segera di maintenance.

      Yup, sama-sama mas AL.

      Saya juga kurang suka sama komen yang aneh-aneh apalagi berbau sarkas dan bahasa Bonbin, makanya di batasi untuk berkomentar. Sekarang di kolom komen mengambil sisi positifnya saja, yang negative nya di hindari. Kadang di skip hanya baca artikel saja.

      #indahnya komen yang membangun,

    • Tentu saja tidak. Bayangkan dalam 4 langkah hanya satu kali pembakaran. Sedangkan pada mesin 2tax hanya 2 langkah untuk satu kali pembakaran

    • Secara awam memang 2tak dijalanan asapnya minta ampu=polusi berat…meski mungkin 4 tak ya sami mawon tapi lebih sedikit polusinya..cmiiw

  3. Gak ada yang bikin motor diesel modern kah? Touring pasti mantep, torsi maksimal rata2 di rpm 1500-2000, touring surabaya-denpasar enak, gak denger mesin teriak teriak ?

  4. Kalo soal harga jelas naiklah.
    Ninja 2tak aja sekarang 40jt broohh.
    Dngan alasan limited.tpi sampai skrang belum abis2.
    Pdhal menurut saya udah biasa saja.
    Karbu,lampu bohlamp,pelk dan ban masih cungkring,
    Klo d bandingkan dengan 150cc sebelah yg 30jtaan fiturnya jauhh bro.

  5. Harus ada komparasi nih dengan 4tak cc sama tapi plus turbo/spcharge, dari segi kesederhanaan part, biaya produksi, power, emisi dan konsumsi bbm (irit itu penting mau semahal apapun kendaraannya)…

  6. semoga aja abis ini giliran mesin Rotary,mesin yg bisa ngalahin 2 kali lipat kapasitas cc&silindernya kayak RX-8 atau Norton NRV588,walopun borosnya ampun2an

    • Yups Yang Pernah Muda pasti ngrasain jambakan 2 tak yang Sangat romantis dan Mesra

      tidak seperti FBH
      yang Langsung jadi manula

      Hahaha

  7. kurang ajar banget ni bro.. viralkan biar kita lebih waspada
    https: //speedmotoblog.wordpress.com/2017/03/19/kurang-ajar-kunci-penutup-tangki-bensin-di-lem-orang-gak-bisa-di-buka-terpaksa-di-bor/

  8. bukannya direct injektion itu nozelnya ada di ruang bakar kang????
    kaya di mesin disel.
    sedangkan mesin bensin rata2 pake undirrect injection yg posisinya berada di luar ruang bakar…
    cmiiw…

  9. Gak akan booming.
    Kecuali kalo ada pabrikan yg bisa bikin mesin 2 tak, euro4, and gak perlu pake oli samping.
    bukannya ane gak ngerti mesin lho ya,, itu cuma sekedar tantangan untuk pabrikan. Pabrikan kan pasti punya banyak insinyur permesinan, profesor dll.. Kalo gak ada evolusi yg melompat dari biasanya untuk apa. Kalo cuma ngerubah2 desain and hal hal kecil anak stm juga bisa.

    • Evinrude/Ski-Dooo bermesin Rotax E-TEC? mereka satu grup.

      bagini, menurut saya jika tidak pake oli samping maka harus pake supercharger seperti diesel 2 tak karena udara tidak di push masuk oleh piston di crankcase, sehingga udaranya kering dan pelumasan mesin terpisah seperti mesin bensin 4tak.

      sedangkan mesin 2 tak bensin, yang kecil itu, udara di push masuk oleh piston di crankcase (scavenging nama prosesnya) sehingga oli mesin mesin bakal masuk ke ruang bakar dan oli mesin 2 tak di buat khusus supaya bisa terbakar sekaligus melumasi mesin sedangkan oli transmisinya terpisah. klo 4 tak oli mesin ama transmisi jadi satu dan udara yang masuk ruang bakar tidak tercampur oli karena jalurnya terpisah.

  10. Honda Experimental-2 yang mesin 2 tak injeksi low emision udah duluan ikut Rally Paris Dakar 95 tapi tak pernah diproduksi masal karena harganya jadi jauh lebih mahal dari mesin 4 tak dan jepang biasanya jual motor pake itung2 komersil …. mungkin kalo motor eropa yang mengejar exclusivitas bukan jumlah penjualan akan lebih cocok ….. kalo sudah sukses penjualannya secara komersil biasanya motor Jepang ikut ikutan

    • iya Bro. masih ingat betita terakhir dr kawasaki dalam penyelamatan Ninja 150 2 tak, kawasaki sampai2 manggil insinyur 2 terbaik kawasaki heavy industries, ga cuma kawasaki motors. hasilnya, emisi bisa tapi harga jauh lebih mahal. akhirnya proyek dibekukan.

Leave a Reply to sireng Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here