TMCBlog.com – Bro sekalian, membingungkan memang melihat roda yang berputar terlalu kencang di MotoGP, hal ini nggak pernah kejadian sebelumnya dimana perbedaan performa top riders itu sangat jomplang antara satu seri ke seri yang lain bahkan di seri Yang bersifat back To Back seperti Le Mans dan Barcelona . . adalah Kontributor tmcblog di spanyol, Manuel Pecino yang menceritakan apa yang dikeluhkan Rossi dan Vinales melhat hasil race weekend MotoGP Catalunya yang memperlihatkan strugglenya Yamaha M1 2017 dari FP1 sampai Race  . . please Note M1 2017 . . karena M1 2016 Zarco dan Folger nggak terlalu struggle . . Cekidot

Maverick Vinales berkata  bahwa ia tidak mengetahui apa yang terjadi, Namun setiap kali Maverick memperoleh progress (+) di Championship, lalu sesuatu hal  terjadi. Maverick mengatakan bahwa ia tidak mau lagi ngomong soal ban karena menurutnya seperti ia mengulang ulang saja .

” Saya merasa Tak terkalahkan di beberapa Race pertama, Di Sini ( barcelona ) saya finish di posisi 10 dan mungkin finish ke 15 jika rider di depan nggak ada yang crash ataupun mengalami kerusakan mesin. Michelin mengatakan bahwa INI ADALAH HARGA YANG HARUS DIBAYAR UNTUK TIDAK MENGIKUTI TEST DI SINI DUA PEKAN YANG LALU, dan ini menurut saya menggelikan, Karena di Argentina kami tidak test dan menang, dan Juga Di Mugello kami hampir menang, Motor kami Sempurna “

” Nggak mungkin terjadi dimana di Le Mans M1 menjadi Motor Terbaik dan di sini ( catalunya) jadi Motor terburuk. Saya mencoba Motor 2016 dan 2017 dan hasilnya Motor 2017 lebih baik. Saya Nggak tahu apa Yang terjadi, saya nggak ngerti, saya cuma tahu bahwa saya tidak menyukai hal ini “

Beberapa Menit kemudian Giliran Valentino Rossi hadir di Media Debrief dengan Jurnalis dan mengatakan hal pertama seperti ini. ” Ya Kami sepertinya telah membayar karena tidak melakukan test di sini dua pekan yang lalu “ setelah itu di depan Para Jurnalis VR46 seperti mencoba mengatakan bahwa : ‘ Dengerin maverick dan saya yang akan menjelaskan ‘  . . Vale menlanjutkan  . ..  ” Sedih banget melihat dua seri balap dimana saya menang tahun lalu – Jerez dan Catalunya – menjadi dua Balapan paling buruk kami Musim ini. “

” Kali ini Kami benar benar kehilangan Traksi, saya dipaksa pelan sesering mungkin, saya kesulitan memasuki tikungan ” Keterangan umum ini kembali dipertajamKami harus kembali ke feeling M1 2016 dan saya adalah test rider yang baik. Semenjak pertama kali mencoba M1 2017 saya mengalami kesulitan belok. Dengan M1 2017 harus miring lebih lama dan ini membuat Ban lebih stress “

Valentino Rossi memilih kata ” Kembali ke Feeling M1 MY 2016 “ TMCBlog mengartikan kalimat ini mungkin memang M1 2016 menurut Rossi lebih baik dan lebih pas  . . bukan hanya itu  . . karena setelah itu Valentino Rossi mengatakan hal Yang mungkin tidak secara langsung/ bermakna verbal / agak kiasan  . .Cekidot deh

“This is why we suffer. It’s true that Viñales was very competitive with this bike and in fact he won everything at the start of the season. He was fast and competitive and being so it is normal to think that it was the right direction”,

yang artinya :

” INilah kenapa Kami Menderita. Adalah benar Vinales sangat kompetitif dengan Motor ini ( M1 MY 2017 ) dan faktanya ia memenangkan semuanya semenjak mengawali Musim ( maksud rossi mulai dari test Pramusim ). Ia Cepat dan kompetitif dan melihat ini adalah Normal untuk berfikir bahwa HAL INI merupakan arah yang tepat “

Got the Message ? paham pesan Rossi Sob ?

Kata kata terakhirnnya menurut TMCblog dan Om manuel cukup dalam dan menohok . ..  entahlah, Kami berdua berpendapat bahwa kata kata tersebut ditujukan untuk Yamaha Factory Racing / Yamaha Movistar yang menganggap bahwa karena melihat Maverick Vinales yang Unbeatable mulai dari test pramusim dan race awal Musim maka YFR menganggap bahwa melaju di Musim 2017 dengan M1 MY 2017 arahnya Sudah TEPAT . . padahal ? ahh sayang kata kata Vale terlalu Kiasan dan tidak melanjutkan lagi penjelasannya di soal ini . . . Mudah mudahan sasis baru M1 bisa membuat M1 2017 bisa punya feeling mendekati M1 2016 seperti yang diinginkan Rossi . . . Silahkan dikunyah kunyah sob

Manuel Pecino

112 COMMENTS

    • Maksute rossy yamaha dah terbuka matanya…dulu belain rossy di banding lorenzo…rossy minta apa di kasih..skr kebalik.. rossy minta sasis 2016 ga di kasih oleh yamaha…karena sasis 2017 pas buat vinales..

    • Disebuah wawancara Rossi ditanya apa mau balik ke m1 2016, dia jawab nggak mending 2017. Artinya dia sadar kalopun Ada kelemahan ama m1 2017 di Jerez ataupun catalunya, untuk total circuit lebih menguntungkan pake 2017.

    • Memang menyakitkan melihat hasil tahun lalu (jerez & catalunya) Rossi podium satu dibanding 2017 yang terseok seok

    • intinya rossi menegaskan. mungkin ia bukan pembalap tercepat seperti stoner,lorenzo ataupun vinales. tapi dia adalah rider development terbaik,

    • Yup, bisa dibilang mungkin karena style balap mereka nggak jauh jauh bgt berbeda kayak ama hohe dulu. Jadi memilih pengembangannya nggak kontras antar rider

    • Pengalihan isu. Sebenarnya dibelakang layar hal2 yg ganjil adalah peran dorna-michelin mensuplai ban. Sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada pembalap yg dominan di setiap race…. #suudzon

    • Ga sampe seperti itu ya.

      Di banyak interview Vinales ngomongin ban secara vulgar, dia tau omongan di belakang .. lu nyalahin ban mulu. Sementara Rossi lebih wise saat wawancara. Dia bisa ngomong dgn cara yg lebih enak..
      Makanya Vinales malas jawab detail lagi n cuma bilang gak tau. Di awal gabung, tes pramusim dll. Kru Yamaha dng gamblang ngomong kalau Vinales bisa memberikan input motor yang sangat jelas dan detail. Tapi urusan PR memang Rossi lebih jago

  1. Pdahal…harusnya yamaha racing melihat rossi yg notabene adalah tester yang baik…ketimbang hanya melihat fakta sebelah mata bahwa si vin di awal2 memang cepat, tapi mengesampingkan masukan rossi

    • Betull,ini kata2 yg gamblang alias vulgar,berhubung vinales hasilnya positif terus dari pramusim, keluhan pak dhe rosi gk ditanggepin dengan solusi

    • Rossi juga sportif nyebut, ya wajar sih, dia lebih banyak menang, point jg lebih tinggi. Bedanya dia bawa m1 2017 kayak bawa itulah Yamaha, sementara Rossi udah ngikutin evolusi Yamaha sejak awal, mungkin ada arah update yg ga sesuai may Rossi.

  2. Baru strugle 2 kali race aja wes heboh.. biasa sempurna sih jadi susah dikit mewek..wkwk
    Semangat pak de rossi.. kudune yamaha nah ngrungokke the doctor nembe mari

    • Yoi, bro, heboh banget, padahal vinales kan yo komplain karo yamaha, hmmm. Mungkin jek kaget mas bro, tahun wingi menang, kok tahun iki kalah, hehe. Tapi memang settingan wong beda beda.

    • Tul brai inget tahun lalu marquez sestrugle2 nya motor bisa dihadapi dgn tenang hingga.jurdun lah ini baru finish 10 ja fah heboh pa lagibcrash mulu kyk mm, M1 mmg motor yg sempurna, tp tidak ada motor yg bisa cocok dgn smua sirkuit yg ada cocok dgn 1 sirkuit blm tentu cocok dgn yg laen sisanya tugas dan skill pembalap lah mengiisi kekurangan itu,

  3. Harus’y yamaha mendengarkan masukan dari kedua pembalap’y, karna tiap sirkuit mempunyai karateristik yg berbeda”, jangan langsung mengambil kesimpulan hanya dg melihat hasil tes di beberapa sirkuit saja

  4. Jadi maksud rossi harusnya yamaha jgn melihat performa motor hanya dari satu rider saja apalgi kacangan atau masih bau kencur kaya vinales yg tiap ditanya jwbn nya oke mulu motornya dn tdk mengerti tdk tahu hadeuh bkn nya bantu nyari solusi yg adalh bikin team mekanik nya pun sulit menentukan kelemahan m1 itu sendiri bener kata rossi jgn terpesona hnya krn cepat di awal yamaha tdk dgrin omongan rossi yg pda akhirnya kelemahan nya terlihat skrg sush lg buat riset all out buat iwata tp emang tabiat M1 slalu superior di awal namun inferior di akhir ?????????? satu kata buat yfr si sabar ????????

  5. jadi si rosiyem ini mewek krna motore dibangun dr kesan vinaples yg ORA NGERTI APA APA ttg motore? ngertine mung iya iya tok?
    brati taun ini rosiyem cuma dijadikan buntut cadangan donk
    alias Ora dianggep???
    melasi nemen ya… tambah mewek ngko si rosiyem
    ekekekekekekkkk

  6. Honda malah dari tahun kemarin struggle mulu. Masalah lemot, akselerasi loyo dll. Sampe-sampe di Mugello gabisa ngapa-ngapain. Nyalip Bautista yang pake Ducati lawas pun susah. Tapi kok pada kalem aja ya. Ekekeke

    • Kalo itu emg bukan masalah internal, tp emg gara2 regulasi baru penyamaan software elektronik di semua motor, dulu honda/ marq pernah ngomong juga kalo penyetaraan software elektronik itu kyk suatu kemunduran bg honda, makanya honda gabisa ngembangin lagi software elektroniknya yg bikin mereka kompetitif ditahun 2012 – 2014 *cmiiw

    • Iya sih bro..tapi M1 kontras antara race satu dengan yg lainnya…yg seharusnya bisa menang…tapi semoga next race kembali OK.
      Gak seru klo Factory cuma di belakang satelitnya sendiri.

    • Kalau mengikuti perkembangan motogp dri dulu pasti setuju dgn bro @rzksd, tidak ada yg namanya honda rcv lemot,fakta yg ada mereka dikebiri oleh regulasi karena memang teknologi honda sangat maju..

  7. Dorna-michelin detected..biar race seru..ditambah komentar Mbah rosi yg merasa motor hanya cocok buat mv25

  8. mungkin waktu itu YFR lebih dengerin Vinales drpd Rossi..padahal pengalaman VR bersama yamaha bertahun tahun membuat feelingnya terasah dan sensitif.dibanding vinales yg baru sebentar pake m1..mungkin maksud rossi ” Tuh Yamaha gue kan yg bener bukan vinales”

    • @okejek … Coba lihat lagi wawancara Vinales di awal dgn pertengahan musim. Intinya dia sekarang malas cari ribut aja ama sponsor ban.

      Semua keluhan dia ada buktinya, pas race diliatin ban belakang pas corner masih spin. Itu dikeluhkan Rossi juga, tapi karena dia lebih berpengalaman, bisa nomer 8 bukan nomer 10. Padahal tahun lalu jauh lebih baik.

  9. wak aji apa ada gosip gosip mungkin tentang permainan ban micel dengan dorna biar kelasmennya tetep seru?? soalnya hasilnya jomplang banget,kayanya separah-parahnya M1 gak kaya musim ini apa lagi dicatalunya sama jerez

    • Yg kerasa bgt waktu Vinales sama Marquez jatuh ga ada hujan ga ada angin, hehehe. Di catalunya kemarin kayaknya ga ada.

      Ane curiganya karena mereka dikasih ban pilihan Michelin.

  10. test rider nya harusnya yg kawakan sekalian yg paling enggak mantan rider yg pernah 5 besar diklasemen motogp kayak gibernau atau ben spies kek,
    bukan Nakasuga ama Hiroshi,bener komunikasinya mudah dimengerti sama engineer jepang langsung tapi apa mreka bisa ngrasain perubahan sekecil apapun (bukannya ngeremehin skill mreka berdua tapi perasaan pirro lbih baik pas jadi wildcard) IMO

    • CMIIW yamaha ada test rider lagi yaitu Colin Edwards tp perannya ga kyk Pirro/Stoner di ducati spertinya soalny dari umur jg beda + perna dger/baca dimana gitu susah cari test rider yg sekompetitif Pirro (rider yg bagus tp mau jadi tes rider)

    • dan ducati sangat diuntungkan test rider sekaliber casey stoner yang levelnya sekelas top rider. so ducati akan jadi musuh kuat bagi rival-rivalnya.

  11. Ketika Rossi mulai dikesampingkan perannya oleh Yamaha, hanya karena MVK lebih cepat di awal2 musim.
    Ya dilihat saja, jika MVK bisa jurdun, maka yg ditampar adalah Rossi oleh YFR, tapi sebaliknya jika MVK cuma meledak di awal2 musim, Rossi tinggal nampolin YFR sambil bilang, “Gue bilang juga ape tong?”

  12. Tapi inget lho.. rossi dah semakin tua.
    Bisa aja yfr beranggapan kalo feeling riding dari rossi dah berkurang.dah tua renta, jadi ga kenceng lagi. Buktinya noh, vinales kenceng.

    Tapi yfr salah besar ga dengerin masukan rossi

    • Kalo motor dalam settingan “sempurna” baru pinales kenceng tong..
      Lihat noh d catalan kemarin..
      Calon rider mewekan kyak lorenzo si pinales mah .
      Mayoritas rossi lebih baik d segala settingan..

  13. “….motor jadi perlu waktu lebih lama untuk belok. Dan ini membuat ban menjadi stress.”

    Lamanya belok berapa detik ya? Secara kecepatan minimal menikung rata2 125 km/jam.

    • Yg dimaksud “LAMA” mungkin cuma 0,00 sekian detik. Tapi dikali berapa tikungan, berapa lap, suhu yg tinggi, maka tingkat abrasi nya ke ban bisa signifikan.

  14. Honda, meskipun bermasalah tetapi impact dari permasalahan tersebut gak terlalu signifikan, bisa dibilang angka ruginya kecil. Yamaha, sekalinya bermasalah impactnya signifikan, angka ruginya tinggi. Masalah gak dapet grip lebih menakutkan lho ketimbang masalah kurang akselerasi dan boros ban yang notabenenya masih bisa diatasi ridernya. Gak kebayang sih kalo yang sekarang di yamaha masih lorenzo, bukan maverick mungkin championshipnya yamaha sekarang dibawah ducati & honda

    • Kalo jorge mungkin butuh Motor yg perfect…seperti biasa Jorge lebih menumpahkan kekesalan drpd konsentrasi memperbaiki set up motornya dan berakibat pada hasil race yg buruk (crash)…
      Sampe nyamuk pun jadi alasan..simple tapi…

    • lorenzo pembalap hebat..tapi attitudenya..ckckck..kalo gagal sukanya nyari kambing hitam..introspeksi diri kek dari pada nyari kambing hitam.

    • Tp lorenzo pembalap yg mau belajar bos..
      Buat bisa jinakin ducati doi ampe bela”in ubah gaya balapnya..

  15. Vinales ngerasa oke mungkin karena abis lama bawa Suzuki yg lebih inferior ketimbang M1, begitu make M1 yg sedikit ‘cacat’ langsung mikir “widiiih, enak banget!!”

    • Dia ngerasa oke, dibuktikan dgn pole position n menang disitu. Kalau gak oke sejak awal sudah dia sebutin. Vinales lebih predictable. Artinya dia bisa menganalisis peluang menang nya sendiri

    • Tapi dia tdk bisa kemberikan masukan yg lebih baik layak nya rossi dn yg bikin ane keder yfr seolah” melupakan jasa rossi dulu. Bray apalah hebatnya m1 klau bkn krn pengembangan rossi dn mekanik andalan nya tp skrg seolah” smw itu tlah iwata lupakan ? jgn lupa M1 klau bkn krn rossi tdk mgkin akan sprti skrg ini bhkn mgkin utk meraih titel juarapun akan sangat sulit atau mgkin hampir mustahil meraih lima championsip ????? iwata terlalu ?????

    • Di awal awal musim sudah ada artikel wak haji yang nyeritain kalo Vinales bisa memberi masukan yg sangat detail Dan terperinci soal motor. Mekanik Yamaha senang dgn input dia. Minimal di m1 2017 ya
      Soalnya dia kan juga baru gabung. Vinales bilang ga tau sebenarnya karena malas aja nyebut Michelin … Hahaha

    • Nick marquez jos otaknya kebanyakan micin, efek ga pernah baca lengkap semua artikel moto GP diwarung ini langsung sok ahli bikin banyak analisa cacat…

  16. wak aji,,, kok ga to the point aja tuh mbah Vale,,, apa ada larangan pebalap komplain ke pihak RnD nya…???

  17. waaahhh klo pembalap honda berkeluh kesah mungkin bisa jadi beberapa artikel wak haji. yfr pdhl cman baru beberapa seri struggle tpi rossi dah bilang gtu, apa doi dah tau struggle nya m1 bakal keterusan hingga akhir musim?? klopun rossi ntar pensiun yg develop m1 masih ttep rossi??

  18. Rossi mau dua versi motor, M1 2017 buat Vinales, dia pake M1 2016 teknologi blue core aja, ngga perlu VVA. Maklum generasi jadul ya motor nya mau yang pasti2 aja.

  19. Aslm wak haji. Sy jd tertarik utk ikut ksh masukan. Nanti mohon ditanggapi yah. Tks.

    Jadi kl menurut sy sih yg awam info di motogp, ada 2 solusi utk yfr memperbaiki performanya di sisa musim ini.

    1. Ikut tes yg diadakan sebelum lomba dimulai. Contoh di jerez dan catalunya. Itu berguna utk mengurangi kelemahan yg ada d motor spt traksi karna aspal di sirkuit yg buruk. Gampangnya, kl sdh tau aspal jerez dan catalunya jelek kenapa tidak mencoba setingan yg pas utk motor supaya gak struggle ya kan. Atau solusi yg kedua

    2. Dengerin apa kata rossi mulai sekarang. Bukan bermaksud menyingkirkan vinales tapi lebih ke mencari sisi positif dari pengalaman yg dipunyai the doctor. Karena rossi lebih lama terjun di dunia ini sehingga paham seluk beluk permasalahan motor. Beda dengan vinales yg blm terlalu lama di motogp. Bahkan dia baru saja bergabung dg yfr mulai 2017 ini.

    Jadi kesimpulannya, yamaha jgn overpede dg salah satu atau dua hasil tes pramusim yg sudah dijalani. Karena tiap sirkuit punya karakter masing2 yg harus dipecahkan masalahnya oleh para pembalap. Bisa saja nanti di assen bagus hasilnya tp blm tentu race berikutnya. Intinya harus tetap kerja keras jangan terlena oleh hasil bagus yg sudah didapat. Ciao vale46!

    • Kenyataannya musim ini Vinales lebih sering menang, dan lebih banyak point. Jadi selagi masih begitu porsi ide dia harus lebih besar diterima. Yamaha kan juga ngelihat masa depan … Makanya nggak milih zarco.

  20. pernah baca di crash klo gasala inget VR ngomong pas interview klo MV baru dateng ke yamaha jd ga tau M1 itu kyk gimana sblomnya jadi MV taunya “oh M1 bgini toh” beda sama VR yg ud ada dari tahun2 sblom nya jd ngerti perkembangan/evolusi M1 dari sblom2nya.
    sedangkan MV baru tes valencia prtama kali pake M1 dan gatau M1 itu kyk gimana sblomnya jd gabs bandingin.
    CMIIW

    • Itu tesnya pagi kan ya ? Kalo track temp sore bisa jadi lain lagi
      Masalahnya Michelin room of errornya keciillll bgt. Nggak pas dikit, langsung ambroll pace rider

  21. Ceritanya kayak crutchlow nyalahin markues tahun 2016 kemaren yak
    Untuk pengembangan sama feeling motor emang baiknya lebih percaya dulu sama rossi daripada vinales. Rossi udah bertahun tahun di yamaha jadi lebih paham.
    Jadinya ngeliat vinales tes m1 2017 yamaha anggepannya motornya sempurna. Padahal rossi masih terseok seok dan merasa motor 2017 masih ada yang salah

    Vinales pas diginiin malah nyalahin ban

    • kalo masalahnya di michelin. tim lain juga pasti struggle dong. lha itu tech 3 malah ngacir..berarti ada kendala di m1 2017

    • Emang tau tim lain gak strunggle? mereka itu cuma kalah vocal aja, pabrikan lebih vocal krn “lebih banyak keluarin duit” sederhananya artis lebih disorot drpd org biasa

  22. Tahun lalu rossi mengeluhkan kekurangan topspeed di M1 2016, maka yamaha berusaha menambah kecepatan M1, jadilah M1 2017 lebih cepat, tapi sebanyak yg didapat sebanyak itu pula yg direlakan, topspeed meningkat tp kelincahan jd berkurang. cmiiw

  23. Wak Taufik, kalau menurut saya sih ya, bisa juga mbah Rossi mengeluh/menekankan klo YFR itu lebih mihak Vinales dan mengembangkan motor ke arah Vinales ketimbang dirinya,, karena klo sepintas membandingkan dengan komen Vinales, sepertinya doi cocok2 aja dengan M1 2017-nya..

    Kalau memand feel Vinales salah sprti pendapat Rossi, bisa jadi karena walaupun dia sempet test M1 2016, tapi dia gag pake motor itu selama semusim, jadi agak susah membandingkan feel M1 2016 dengan 2017, dan karena juga sulit kalau membandingkan performa motor cuma di 1 sirkuit aja karena kan balapan 1 musim itu ada 18 sirkuit yang beda2 karakter nya,, jadi butuh motor yang overall bisa menguasai sebagian besar sirkuit..
    Nah Vinales klo ga salah cuma coba M1 2016 di satu sirkuit tertentu kan yah? dan mgkn di sirkuit tersebut memang cocok nya dengan M1 2017..

    Kemungkinan kedua, katakanlah memang YFR kurang tepat arah pengembangan motor nya sprti Rossi bilang, nah bs jadi Vinales memang gag ngomong jujur tentang keluhan di motor nya ya di depan meda, secara dia mgkn merasa masih anak baru dan takut klo terlalu banyak komentar bisa memperngaruhi masa depannya di Yamaha

    Tapi entah kenapa saat baca komentar Rossi tanggapan spontan saya itu ke arah pendapat saya yg pertama..
    IMHO aja Wak..

  24. jadi ingat saat fiawal musim rossi ingin tetep make my2016 tapi yamha mmksa ngunakan MY17, mngkin YMH ngangap rossi aja lum tahu membwa kencang ini mtor, coz MV selalu kencang saat test awal musim! rasanya rossi terlalu halus….dalam kritik

  25. No, katain k oci utk pensiun aj deh, jgn d paksain, dr pd overlimited bs ah aq tak snggup mnuliskeun’y … qt fans gak akn lari dr oci sang ikon moto gp …

  26. Biasa drama race.bikin race makin greget.DOVI sendiri merasa aneh bisa P1.
    Apapun itu.Race yang sengit memang bikin tontonan menarik.daripada touring sendirian.crash,senggolan.aggresif selama masih dalam koridor aturan.ini yang bikin menarik

  27. Kata-katanya rossi mmng dah kayak wong sepuh ngasih wejangan? hha.. tpi sinyalemen msalahx mmng mncul smnjak rossi tes pramusim di valencia dmana dia crash klo yg mnurut dia M1 17′ ktika mnikung btuh effort dan understeer frontend feeling.

  28. alasanaa YFR test rider pakai org jepang asli mungkin biar pnyampaian perkembangan motornya biar gampang d pahami sama insinyur jepangnya. dan s tes rider bisa jelasin begini loh M1,ke pembalap. nah c pmbalap tinggal memaksimalkannya sesuai skill. jadi jelasnya c tes rider bisa ngasih input yg jelas buat insinyur dan pmbalap nya. mskipun tes rider skill balap nya cma alakadar nya tpi perasaan nya bagus buat tes motor

  29. Emang bisa kbayang sakitnya tuh d sini bgmn tdk d awal2 kompetisi nyaris m1 plg sempurna namun semakin k sini waduh membingungkan ridernya ampe stress deh…

  30. VR 46 selalu begitu..
    gak terima JL99 lbh baik, paddock disekat,trus setelah balik dari Ducati damai lagi,nyatanya JL99 yg juara dunia
    skg dg MV25, berpikir bhwa Yamaha memprioritaskan pengembangan untuk MV25

    IMHO sih, sekelas VR46 yg mengikuti evolusi M1 dari tahun ke tahun seharusnya bisa mengembangkan M1 menjadi lebih perfect,ataukah mungkin kemampuan u/ mengembangkan M1 dr VR46 sudah mentok,sedangkan motor motoGP makin lama makin cepat?

    La embuh..

    • Ga da tuduhan sperti itu kok bro(rossi mnganggap MVK25 Di prioritaskan yamaha).menilik hasil test pramusim mmng ad prbedaan diantara mreka brdua dmna MVK lbih cpat bradaptasi,dan VR kesulitan dg new M1. pabrikan hnya mnganggap VR blum mengeksplor M1 lbih jauh dan VR sepakat. Tpi jg toh ymaha ttp mnerima masukan rossi buktinya tes pasca race catalun.kmaren. rossi nyaman dg sasis baru. Msalah paddock disekat era jorge. Kala itu 08′ diterapkan rule multi supplier produsen ban yaitu: bridgestone/michelin.gagasan paddock disekat itu mncul dri direktur masao furusawa kala itu, yg mnganggap jika terjadi share data antar teammate.maka kkacauan saat race bisa trjadi mngingat kedua pbalap pake produsen ban yg brbeda rossi(bridgestone) lorenzo(michelin).

  31. Saya ada tambhan analisa dari apa yang dikatakan Vale,
    Dari pernyataan dia bahwa test rider yang baik, kelihatan sekali Vale tahu bahwa Yamaha telah mengabaikan peringatannya. Saya masi ingat sekali kalau Vale sering bilang motor 2017 feel beloknya ndak sebaik motor 2016 tapi mesin lebih kencang. Nah, kemungkinan juga dia menyiratkan hal itu Wak Haji.

  32. Tapi dari peraturan juga tim Yamaha malah yg minim perubahan kyknya ga seperti Ducati yg banyak major change atau Honda yg pake big bang backward rotating

  33. di media lain Vale bilang dengan M1 2017 dia suka melebar ditikungan yg bisa dimanfaatkan rider lain untuk menyalip (nyindir race le Mans)

    sepertinya dengan struglingnya YFR di Catalunya Rossi menemukan kambing hitam kekalahan memalukan dia di Le Mans dari Vinales, menyalahkan semua kegagalannya ke YFR dan Vinales

    ingat sejarah, mengkambing hitamkan kepala mekanik, tim dan rekan setim bahkan rival bebuyutan di hadapan media memang tabiat Rossi dari dulu kalau dia merasa dipermalukan atas kesalahannya sendiri

    Skil Rossi gak diragukan lagi tapi dia sering gagal oleh kesalahan sendiri karena terlalu percaya Takhayul

    “” Orang yg percaya takhayul mental dan kepercayaan diri sering naik turun karena rasa takut “”

    Rossi ngeluh M1 2017 susah belok padahal dia sendiri yg pengen M1 2017 bisa punya pengereman sebaik RCV yg artinya mengorbankan stabilitas

    Rossi menyalahkan M1 2017 susah belok di Catalunya, padahal masalah di Catalunya ada di ban belakang spin

    Rossi menyalahkan Vinales karena M1 2017 bermasalah
    padahal Vinales baru mencoba M1 2017 di tes pramusim terakhir di Qatar

    di tes Valensia, Malaysia dan Australia Vinales masih pakai M1 2016, kebetulan di semua tes itu Vinales tercepat

    tapi di tes sebelum Qatar Vinales masih ada kekurangan, walau selalu tercepat tapi Vina kurang konsisten di simulai Race kalah sama Marques dilihat dari data dan Rossi pun sempat nyinggung masalah ini

    masalahnya dengan M1 2016 ban depan cepat aus walau enak masuk tikungan, khusus Rossi malah ban depan kadang sampai Rompal dengan M1 sebelum 2017

    di tes pramusim terakhir qatar Rossi sendiri yg bilang kalau dia telah menemukan sesuatu, tim YFR dan Rossi melihat catatan simulasi Race Vinales dengan M1 2017 lebih konsisten dari tes sebelumnya dengan M1 2016, bahkan lebih baik dari Marques, ban depan lebih baik dari tes sebelumnya, disinilah awalnya kenapa M1 2017 yg dipilih karena dinilai masih banyak potensi pengembangan dan M1 2016 yang sudah mentok

    ingat M1 2017 dibangun atas masukan Rossi, Rossi ngeluh pengereman M1 2016 kalah dari RCV, Rossi ngeluh ban depan M1 2015 dan 2016 cepat aus bahkan rompal.

    akhirnya dibuatkan M1 2017 yg lebih bagus buat late breaking “”sempat Rossi singgung juga setelah race Argentina kalau M1 2017 bisa masuk tikungan lebih dalam”” masalahnya bagus di late breaking tapi mengorbankan stabilitas saat masuk tikungan disini harusnya pembalap yg lebih beradaptasi lagi

    dengan regulasi satu supplier ban artinya pengembangan motor dan riding style pembalap harus disesuaikan dengan karakter ban, artinya M1 2017 sudah baik tinggal tambal kekurangan di area belakang, sayangnya Rossi masih suka pakai cara lama dalam pengembangan motor, ban dan motor yg harus sesuai kemauan dia akhirnya motor mau nurut tapi ban yg bisa nurut akhirnya bingung lagi.

    kesalahan Rossi lainnya adalah terlalu fokus area depan motor yg akhirnya masalah klasik M1 di ban belakang yg kurang traksi gak pernah teratasi dari dulu, terutama di kondisi licin entah itu panas atau hujan, puncaknya terlihat di race Jerez dan Cataluna kemaren.

    segitu saja pengamatan saya tentang Strugglenya Yamaha di Cataluna, kala Wak Haji mau pos silahkan Piss

Leave a Reply to Smoke Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here