TMCblog.com – Bro sekalian, di tahun 2016 yang lalu paling tidak Viar Motor Indonesia sempat  memberikan sneak Peek beberapa calon new product mereka seperti dua jenis skutik Listrik, Sport Adventure 250 dan satu lagi Varian Scrambler dengan mesin 1 silinder 400 cc . . . Namun sampai PRJ/ JFK 2017 ternyata baru dua Motor Yang confirm akan mulai dipasarkan Yakni Satu varian Skutik Listrik Viar Q1 dan Sosok Adventure Viar VorteX 250 . . Nah beberapa pengunjung tmcblog sempat bertanya mengenai sosok Viar Scrambler 400  . . bagaimana nasibnya ?

Untuk memberikan jawabannya, tmcblog kembali bertanya kepada marcomm Viar Motor Indonesia, mas Frenky Osmond mengenai Kans Viar Merilis sosok Scrambler 400  . . dan Jawabannya untuk sementara ini Viar Motor belum akan merilis varian tersebut dan Gosipnya, ada tanda tanda bahwa varian tersebut nggak bakalan dipasarkan atau kecil kemungkinan untuk digelontorkan di Pangsa Pasar domestik Roda dua Indonesia . . .

TMCblog mencoba meraba penyebab hal tersebut . . paling logis adalah karena skema Pajak Viar Scrambler 400 yang termasuk ke dalam kelompok ‘barang mewah ‘. Sudah pernah kita bahas mendalam di artikel 3 tahun yang lalu bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2014 yang berisi perubahan ketentuan tentang perubahan tarif pajak penjualan barang mewah kendaraan bermotor. Pada peraturan tersebut. Barang mewah itu ada banyak tingkatan dan terkena pajak mulai dari 10%, 20%,30%,40%, 50%, 60% dan 125% . .  pasal Kendaraan roda dua yang termasuk barang mewah ada dua mas bro yakni yang terkena pajak 60% dan terkena pajak 125 %

Sepeda Motor (kendaraan roda dua ) yang terkena pajak barang mewah sebanyak 60% adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250 cc sampai dengan 500 cc dalam bahasa matematikanya 250 < CC ≤ 500 CC . . . artinya motor dengan kubikasi mesin 250 cc pas tidak kena pajak 60% ini, 251 cc baru kena sampai pas 500 cc . .  dan Boleh dibilang pengenaan pajak ini nggak memandang Brand merek, yang jadi tolok ukurnya adalah kubikasi ..  mau mereknya Honda, Yamaha, Suzuki atau Kawasaki kek, atau merek merek hasil produksi di Cina sekalipun, kalo kubikasinya 251 sampai 500 cc akan kena pajak PPnBm 60%

hmmm mungkin Viar harus berfikir ke segmen Maksimal 250 cc Ya ? Opinimu gimana sob ?

Taufik of BuitenZorg

32 COMMENTS

  1. Patut di apresiasi nih gebrakan Viar untuk berbagai segment yg udah muncul …ada rencana ngwluaran skutik Wa Haji? Secara nih segmen paling nggilani..berani ga nih Viar ngadepin dua raksasa jepun ??

    • Benelli Leoncino 500 ada bro. Lebih cakep scramble nya, mirip scramble nya Ducati. Cmn bru motor konsep nya doang yg keluar dr 3 thn lalu, mass production nya entah kapan. Semoga klo jadi keluar, ada versi 250cc nya pake mesin benelli tnt

  2. Kalau saja dijual setara estrella mungkin bisa meski ga seanyak motor 250 cc. Soib juga jual kan dibawah 100 juta seinget saya..harusnya viar bisa..

  3. sekmen ini kecil pasar nya.. dr pada beli mnding pada buat dgn basic mesin yg udah ad kyk tiger apa scorpio.. pajak jga lbh murah.. klok moge di atas 250cc pada milih multi silinder .. kcuali brand nya udah memdunia

  4. Ganti ke mesin 250 wak, sekalian buat versi cafe racer, sport fairing dan supermoto. 1 mesin rame2.
    Semoga semakin sukses viar dan wak haji

  5. banyak ngeles….ngomong aja kalo viar yg tipe scramblels g dapet tranferan mesin dari cina..viar aslinya kan motor cina tp menyamar jd motor nasional indonesia.

  6. Udahlah, pakai mesin twin 250cc aja. Mirip Triumph+ga kena pajak brg mewah.. Dan sy yakin ini motor cukup berpotensi laris.

  7. Kasih pengecualian ke brand dalam negeri seperti Viar!! Majukan produk dalam negeri pemerintah pintar dan bersahaja!!

  8. Opini ku om, pajak barang mewah harus di hapus atau di turunkan sangat drastis, karena sangat2 tidak efisien. Lalu berlakukan sim berjenjang. Gimana yg lainnya setuju???

  9. Saran saja,
    Bikin saja motor aliran classic ber CC kecil, tapi sudah twin silinder.
    Kurang lebih tiru saja CB 125 Twin.
    Tapi harga miring, insya allah laku keras di pasaran.

Leave a Reply to mack ghifers Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here