TMCblog.com – Bro sekalian, Akhirnya DI FP2 MotoGP Brno 2017 kemarin Jorge Lorenzo menjalani debut pertamanya menggunakan Desmosedici GP17 dengan desain Aero – Fairing ber-Inner winglet. Secara Umum, secara posisi dan basis Desain kalo menurut tmcblog yang dilakukan Oleh Ducati ya nggak berbeda jauh seperti apa yang dilakukan oleh Yamaha Dan Honda yakni menempatkan  bagian Part Inner-winglet di sisi samping kiri dan Kanan fairing . .

Namun tmcblog ada satu ‘kekonsistenan’ Ducati dalam mendesain ‘ winglet ‘ semenjak pertama kali mereka menggunakannnya ( dan sebagai pionir juga ) yakni Luasan dari Bilah ‘ sayap ‘ wingnya yang  Lebar . . .coba bandingkan dengan fairing ‘ Hammerhead’ Ducati sebelumnya ?

Nahh, kalo melihat secara desain  . ..  ide utamanya antara ‘ hammerhead ‘ Fairing dan ‘Hamster ‘ Fairing untuk GP17 Juga nggak jauh berbeda buat tmcblog. Sama sama Luas . . Namun di Hammerhead posisi wing terlebar ada di posisi yang lebih tinggi . . . Posisi yang lebih tinggi ini lah yang mungkin jadi masalah di ‘ hammerhead’  . . . Menghasilkan downforce memang benar, namun juga menghasilkan efek friksi ( koefesien drag ) yang juga lebih besar dan akibatnya bisa mengebiri top speed sampai 10 km/jam lebih rendah.

Seperti kita ketahui di pembahasan 4 variabel penentu variabel downforce dari Winglet . . . dalam prinsip Fisika Bernoulli, Rumus antara downforce dan lift-force di aerodinamika itu mirip . .. Rumus gaya angkat/ Lift itu adalah

dimana :

  • Cl : Coefesient of Lift yang berhubungan lurus dengan Angle of Attack, kemiringan dari sudut dari bilah wing
  • 1/2ρ : Densitas ( kerapatan udara )
  • v : Speed ( kecepatan )
  • S : Luas dari sayap

Dari Rumus di atas Hubungan antara Gaya Downforce dengan luasan dari permukaan sayap adalah berhubungan linear/ lurus  . . dalam artian semakin luas, maka downforce ( gaya tekan ke bawah )  akan semakin besar . . . dari beberapa tahun terakhir di MotoGP Ducati selalu membuat winglet dengan luasan yang benar benar serius . . alias umumnya lebih luas daripada winglet yang dipakai Pabrikan Lain . .

Nah seperti kita ketahui juga dalam regulasi MotoGP ada yang namanya lebar Fairing maksimum ( lihat Gambar di atas ) Yang angkanya adalah 600 mm atau 60 cm dan ini lah yang menjadi handycap awal Ducati dalam mendesain sebuah winglet yang lebar . .. dan kalo sudah dipakai di FP2 artinya sudah ter-homologasi . . artinya Komisi teknik MotoGP sudah menganggapnya lulus soal regulasi dimensi. Dall Igna Pun harus putar otak . . Nowonder ia bilang bahwa Cost untuk mendesain Aero-Fairing ( terutama yang hammerhead) itu gede banget.

Dan untuk membuat permukaan winglet yang lebar maka bagian front fairing harus mengalah. Bagian Front Fairing Harus diet, Harus singset, harus lebih kurus, harus lebih kecil dari pada desain awal Desmosedici GP16/17.Dan secara umum , menurut tmcblog dimensi Volume bagian dalam dari front fairing di  ‘ Hammerhead ‘ kurang lebih sama dengan Volume bagian dalam dari front fairing yang baru.

Di dalam Front fairing tentu banyak banget peralatan baik ituyang bersifat mekanis maupun elektronik . . . solusinya . . sebagian part tersebut harus di pindah/ relokasi . . . pindah kemana ?

Semenjak awal Ducati sudah memberikan Clue yakni kehadiran ‘ Salad box ‘ di bagian buritan dari Desmosedici GP17 . . . sampai saat ini isi jelas dari salad box belum terbuka jelas, hanya sempat tmcblog memperoleh info bahwa SaladBox mirip sebuah box bagasi ( lihat gambar di atas ) . . . namun bagi tmcblog, jawaban terlogis adalah sebagai tempat relokasi part yang awalnya di tempatkan di front fairing . . .

Oke sekarang pembahasan mengenai apakah New Aero Fairing Ducati GP17 legal atau nggak sudah terjawab, lalu mengenai analisa sebab musabab desain sudah juga bisa di tebak . . lalu sekarang tinggal bagaimana Hasilnya . . Jorge Lorenzo mengaku baru menggunakan faring ini selama 5 lap saja dan ia mengaku ada potensi kedepan yang menarik walaupun di kesempatan 5 lap tersebut ia hanya merasakan improvement sedikit saja. Menariknya Lagi Dovizioso yang tampil tercepat di FP2 Brno tanpa menggunakan inner winglet . .  silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

45 COMMENTS

  1. disaat ducati serius ngembangin inner winglet,Kokubo dari HRC malah lebih tertarik ngembangin teknologi kayak ABS atau DCT.
    Emang boleh ya,motogp pake abs n dual clutch

  2. Kapan pintermu moo moo.
    Marquez kurang berani jare. Kon numpak mio zong 80kpj ae wis mabuk, ngomong ne marquez kurang berani.

  3. Mungkin beberapa tahun kedepan WSBK bakalan lebih menarik ditonton, terutama dari segi estetika motor.
    Motogp bisa jadi bakal seperti F1 yg semakin ditinggal fans, setelah downgrade mesin lalu pake ‘halo’ pula. Di sini pake winglet yg makin aneh.

    • Mosok Mas_Bero,, F1 ditinggal fans gag juga Mas_Bero,, kalo terjadi penurunan fans gag bener juga banyak kok pembalap muda F1 yg punya potensi untuk masa depan F1 itu sendiri, gag usah jauh2, dari Indonesia aja ada Sean Gelael yg berambisi bisa berkiprah di F1_ kalo dia berprestasi, yakin Basis Fans F1 di Indonesia akan meningkat, yg bener itu regenerasi Fans F1 itu menurun, , karena F1 balap mobil prototipe yg rumit, canggih tapi terkesan eksklusif faktanya memang begitu,, jadi generasi muda sekarang susah diajak berfikir maju, mudah mudahan Sean Gelael bisa berprestasi di F1

  4. Fix_ kamu manusia Hina dan Marjinal Mo,
    Tukang fitnah Honda dan gag ada bukti,,

    hahahaha, Kasihan sekali kamu

    Guest
    Guest
    Guest
    • Sebegitu takutkah sama orang tua yg udah pensiun yg cuma didaulat buat nangani pembalap2 muda,gimana kalo mbah Soichiro Honda masih hidup bisa gemeteran sampe terkencing2 kali

  5. rumus dasar aerodinamikanya memang seperti itu, tapi kalo sudah di aplikasikan ke motor sudah tidak sesederhana itu, semua bagian pasti mempengaruhi. apalagi di tambah pengaruh distribusi beban dan geometri terhadap rumus bernouli, bisa botak 7 turunan itu kepala. Makanya kalo di f1 tim papan atas itu utk desain sasisnya kebanyakan dari engineer pesawat.

    • ya tulisan itu harus tergantung segkentasi pembacanya, sulit nanti kalo saya sampai bahas bagaimana simulasi intagral tinggkat tiga dari simulasi aerodinamika nya segala .. sulit di saya juga sulit dibaca .. memang yang terpenting adalah rumus dasarnya dulu

    • betul om, emang konsep sains dibagi ke beberapa tingkat, seperti tingkat 1,2, dan 3 dst. Dan hanya orang tertentu yg paham di sains tingkat 3. contoh kayak di mata kuliah dibagi termodinamika 1,2. dan 3 dst. Tapi kayaknya distribusi beban dan geometri rangka sasiss tidak dipelajari di fisika murni, hanya di pelajari di fisika tekhnik/ tekhnik mesin.

  6. Pertanyaan nya, masih perlu kah winglet itu di gunakan musim ini? Bbrp pemenang seri musim ini bisa menang tanpa winglet, dan terlihat juga michelin sdh memperbaiki masalah ban depan yang kurang grip. Alasan bbrp tim memakai winglet kn utk mengatasi loss grip ban dpn terutama ketika masuk keluar tikungan.

  7. lanjutkan wak berbagi artikel jgn pedulikan pembaca sales yg rewel ,manja tpi tidak manis dan yg sok pintar…

  8. mbah dalligna benar2 merevolusionerkan ducati. syg budget yg hrs dibayar besar juga sampai2 digosipkan ducati akan dijual

  9. menarik dibahas

    sebenarnya aoa atau angle of attack kalau bisa di adjust sesuai v2 atau speed dalam artian bisa di butuhkan downforce nya atau dikala membutuhkan drag yang sedikit jadi bisa adjustable tambah menarik.

    misal track lurus ngapain perlu drag yang besar malah menghambat top speed, jadi set aoa ke almost 0 drag.

    ketika tikungan dibutuhkan grip dimana membutuhkan downforce jadi aoa di set high drag buat decel dan high downforce

    • jadi semacam spoiler yang bisa di adjust entah otomatis ataupun manual sesuai kehendak rider, bisa jadi hal ini menjadi game changer

    • angle of attacknya bisa diubah ubah berdasarkan karakter seirkuit tentunya dan itu diperbolehkan regulasi . . . namunnn
      namun nggak boleh active spoler seprti di F1

  10. wah….ga lama lagi bakalan ada f-duck dan s-duck di motoGp nih…
    tambahan wak…salad box di buritan motor ducati sedikit banyak juga bisa berfungsi seperti shark fin di f1 lho..buat bantu belok di tikungan…

  11. Intinya lorenzo tetep adaptsi dl ma tunggangan baru,faktanya rider yg langsung berprestasi dithun pertama pk DUCATI CM STONER,

  12. The Best ever Blogger in Indonesia, wak haji Taufik ! Sampe rumus Bernouli keluar juga, ini baru blogger kondang ga jago review motor tapi tau juga science ( ilmu pengetahuan ) pada motor tsb..

    Yg koment ga jelas a.k.a fans boy sales mungkin lagi garuk2 kepala kaga ngerti.. besok2 ke dealer H, Y, K aaahhhh.. tes2 sales di sana ngerti atau engga sama science pada motor.. hahahahahaha

  13. Kalo jd hambatan pada kecepatan tinggi knp ga dibuat kayak pny F1 . Bisa gerak Pas track lurus berubah kemiringannya

  14. Yg begini nih yg ane suka sm bolgnya wak haji. Mnrt ane blog wak haji udh profesional. Artikel yg cerdas, bahasa yg mudah dipahami (walaupun klo bhs teknis ane kadang kurang paham jg ?). Netral serta info2 yg uptodate….. sukses selalu bwt wak haji…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here