2018 CRF250R

TMCBlog.com – Bro sekalian, Saat tmcblog rilis artikel pertama soal Honda CRF250R yang menggunakan dua Exhaust .. banyak pertanyaan dan penyataan bernada kepo melihat ada dua exhaust/ leher knalpot keluar dari ujung kepala mesin satu Silinder . . Sebenarnya Jika sobat sempat melihat detail dari Suzuki GSX 250 / Thunder 250 konfigurasi exhaustnya juga seperti itu .. dua exhaust manifold padahal satu silinder . . . Namun seperti apa daleman dari Manifold CRF250R ? Kita kepoin bersama Yuks . . Cekidot deh . .

Sobat dapat Lihat di penampang gambar di atas bahwa pada Intake CRF250R, sumber udara untuk pembakaran yang hadir dari Throttle Body awalnya satu jalur, namun jalurnya besar dengan satu klep kupu kupu, setelah itu terbagi dua saat memasuki dua Klep ( valve ) intake . .

Lalu di bagian Exhaust . . Sobat bisa lihat bahwa dengan Cam yang berbeda (karena DOHC) ada dua klep ( Valve ) exhaust yang digerakan Via dua rocker arm. Dari masing masing klep dan manifold exhaust ini keluar satu jalur leher knalpot. Sobat bisa lihat juga rantai penggerak Cam ( rantai Keteng ) di CRF 250R MY18 pindah ke kanan . . Pertanyaannya kenapa Harus dua klep dan dua jalur exhaus ?

Kita Pakai Opini umum dulu aja Ya bro . . . Jadi begini, alasan mendasar beberapa motor menggunakan dua Saluran Buang walaupun hanya menggunakan satu silinder adalah untuk mempercepat gas buang keluar dari Ruang bakar. Logikanya, Semakin cepat gas terbuang, maka akan mempercepat ruang bakar kosong dan muaranya akan mempercepat pergantian siklus pembakaran berikutnya sehingga aecara fisik mesin akan bisa berputar lebih cepat dan lebih bertenaga . .. cmiiw

2018 CRF250R

Karena kesempatan udara hasil pembakaran untuk keluar via terbukanya ‘pintu keluar ‘ yang berubap Valve/ Klep exhaust itu dibatasi oleh ukuran Valve dan profil cam/kem maka semakin banyak pintu, maka akan semakin cepat ruang bakar kosong sehingga makin cepat dan makin Banyak volume yang mengisi ruang bakar tersebut.

Namun Jelas, jangan lah pernyataan Umum di atas membuat sobat sekalian seta merta mengubah/ mencustom motor motor satu silinder sobat dengan tambahan satu jalur keluar lagi tanpa perhitungan . . Kita harus Bijak. Hal hal begini tetap butuh perhitungan akurat mengenai volume, klep, timing klep dan lain lain . . .

2018 CRF250R

karena selain menambah bobot, saat salah perhitungan malah bisa menurunkan performa dari mesin ( salah satunya mesin ngempos ). . . . Buat sobat sobat yang lebih banyak ilmunya dari tmcblog dan mau menambahkan lebih jauh silahkan berbagi pengetahuan dengan share di kolom komentar, Semoga berguna

taufik of BuitenZorg

65 COMMENTS

  1. Memberi kesempatan kepada para pembenci utk dijadikan bahan mungkin.. setelah kodok kawin oleh mbah darmo mungkin nanti muncul istilah sungut cawang. Hehe.. aku guyon lho

    • itu modipan pake head silinder model “twin port” made in cungkwo…
      hasilnya tampilan keliatan lebih oke..tapi power (kata orang bengkel) malah jadi ngempos.. karena gas buang terlalu Loss.. dan keilangan “back pressure” dari snalpot.. 😀 😀 😀

  2. Pernah denger kalo ga salah ketika memaksakan memperlancar pembuangan maka berpotensi pembakaran jadi ngemposs, ga bertenaga. Karena walau bagaimanapun turbulensi di jalur buang masih berguna. Terutama untuk putaran bawah. Bahkan di knalpot motor lawas seperti rc100 ada kamar kecil nemplok di leher knalpot yg konon berfungsi menyimpan sisa pembakaran yg ga sempurna buat disedot balik ke ruang bakar. Ada juga tabung YEIS nya yamaha yg terkenal di jaman balap road race.
    Selain itu diameter besarnya leher knalpot ada batas min-max setiap kubikasi mesin bukan tanpa alasan bukan?
    Cukup menarik membahas si fluida ini..
    Yg katanya kalo pipanya (knalpot) dicekik bakal makin cepet ngalir (ibarat nyemprot tanaman), kalo longgar justru lambat keluar.

    Lalu balik lagi ke CRF, diameter dalam knalpot keduanya jika digabung jadinya berapa mm ya? Apa ga kegedean? Kok jadi mementahkan semua teori di atas.

    • Analogi nyemprot tanaman gak nyambung kalo masalah lancar tidaknya keluar. Dalam fluida volume in akan selalu sama dengan volume out. Yang beda cuma di tekanannya kalo membedakan diameter/ukuran lubang masuk Dan keluar. Karena tekanan tinggi semprotannya semakin jauh.

  3. tirulah teknologi yamaha yang sudah terkenal didunia…
    king of teknologi….yamaha,semakiiiiiin jauuuuhhh didepan vroohhh…

    #cbr250rrkingofmotogp
    #cbr250rrkingofARRC
    #cbr250rrkingofsentul

    #supersport_CBR250RR

    Guest
    Guest
  4. sama mungkin gini wak. trail kan knalpotnya di samping. kalau cuma satu lubang maka untuk ukuran 250cc akan besar ukurannya. maka sama honda dibuat 2 biar lebih ringkas. walaupun ada di kanan dan kiri. tapi ukurannya kecil. kalau off road kan gerak tubuh sangat banyak. biar aman kakinya sembalap wak. wkwkwkwk

    • ah masa? sonic penjualan masih 4 kali lipat dari satria fu kok….

      hmm, iya deh, yang produknya laku keras tanjung kimpul macem aerox125 dan all new byson, hingga indent mengular….

  5. Klaimnya honda dengan dual exhaust membuat center of gravity lebih baik dan lebih sensitif handlingnya.

    Tapi crosser amerika bilangnya gak ada beda antara single dan dual exhaust. Malah dibilang hanya marketing gimmick karena menambah penampilan motor aja

    Pendapat pribadi, karena intakenya gede maka kudu pake out yg gede juga. Yg perlu dicatat, dengan dual exhaust suara yg dihasilkan super kenceng.

  6. dual exit pipe pada lubang exhaust pernah diterapkan oleh Aprilia RS3Cube 3 silinder inline. masing2 dari 3 silindernya punya dua pipa exhaust sehingga total jadi ada 6 pipa exhaust, namu dari ke 6 pipa exhaust tersebut bergabung menjadi 3 bagian lalu berakhir dg 1 moncong knalpot, jadi konvigurasi pipa exhaustnya sec. keseluruhan adalah 6-3-1, dg kondisi ini Aprilia RS3 Cube menjadi motor yg paling liar tenaganya, Colin Edward pernah bilang bahwa menaiki RS3 Cube ibarat naik Banteng yg lagi ngamuk karena dipotong “anu”nya

  7. Lalu di bagian Exhaust . . Sobat bisa lihat bahwa dengan Cam yang berbeda (karena DOHC) ada dua klep ( Valve ) exhaust yang digerakan Via dua “rocker arm”.
    Wak haji emang DOHC-nya masih pake rocker arm seperti engine yg dulu ya ?

  8. yg saya sdikit tau.. bisa juga sbaliknya menambanh tendangan balik.. kyk di motor biasa mmberikan knalpot pendek untuk torsi.. slain itu juga memungkinkan hawa panas mesin cepat keluar seperti di thunder 250…

    yg belum terdeteksi 1klep ex ap gabung dgn lubang ex yg satu nya atau satu klep ex mmiliki lubang ex knalpot sndri klok iya mngkin buat tendangan balik..

  9. 1. Dari teknis engine
    motocross mementingkan torsi bawah juga. idealnya, untuk torsi bawah menengah, knalpot akan panjang jika pake single (diameter besar) untuk menghasilkan backpressure sesuai karakter engine. namun space yang tersedia tidak cukup panjang. cara termudah ya bikin diameter kecil, sehingga backpressure sesuai range rpm yang diinginkan. untuk debit, diakali dengan menambah jumlah knalpot.
    2. Dari teknis chassis
    Kanan dan kiri akan menghasilkan bobot yang balance. memang tidak terasa knalpot cuma di kanan saja dengan kanan kiri jika pengaturan benar. namun akan terasa setelah belasan lap melintasi track yang sama. selisih satu atau setengah meter sangat berharga di race.

  10. pemakaian rocker arm ada hubungannya dengan lift n duration yang lebar, tetapi dengan tetap menggunakan valvetrain yang sempit/kecil (kelembaman kecil). jika pake durasi dan lift yang lebar/tinggi, maka profil camshaft harus besar, sehingga tappet pun lebar. untuk menghemat space, tappet yang besar diganti rocker arm yang tipis memanjang. space bisa tetap sempit, engine ringan dan memudahkan setel keranggangan,

    btw, knalpot pendek bertujuan agar backpressure maksimal terjadi pada rpm tinggi, sementara knalpot panjang bertujuan memperoleh backpressure maksimal pada rpm lebih rendah, jadi yang pengen torsi bawah malah memperpendek knalpot, placebo saja

  11. Wah harus bongkar sm baca2 file pdf skripsi empunya ORD exhaust nih.. lupa2 inget ane, setau ane penentu yg paling gede itu ada di front pipe sm mid exhaust, makin lancar flownya, makin gede tenaga yg di hasilkan mesin.. kl end pipe itu cuman buat meredam suara aja sih.. kayanya sengaja di bikin 2 gitu supaya front pipenya gak mentok sm ban kali ya.. jd mendng di bikin 2 jalur supaya leher knalpotnya gak mentok sm ban.. CMIIW

  12. klo di peruntukan buat torsi badak knapa pakai dohc,sohc unicamp lebih mempuni buat torsi,bobot pun lebih ringan dan lebih efisien bbm,dan kenapa pakai radiator,jika terjadi insiden akan lebih rentan kerusakan,menurut saya mesin crf 250 dohc terlalu berlebihan buat grastrack,kecuali buat road race,dan hp mesinnya pun terlalu jauh di pangkas di lihat dari speck mesin hiteck dohc 250cc,red line gak lebih dari 12000 rpm sangat memaksakan setingan torsi aja

Leave a Reply to re Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here