TMCBlog.com – Pekan ini adalah pekan yang bisa dibilang sangat sibuk untuk beberapa team serta pebalap MotoGP. Pasalnya setelah liburan musim panas Eropa dan menjalani race weekend MotoGP Brno yang penuh ‘perjudian’, langsung disambut oleh sesi test 1 hari yakni Senin 7 Agustus 2017 bertempat di sirkuit yang sama. Banyak parts baru yang dicoba para rider seperti paket aerodinamika anyar, suspensi baru sampai kepada elektronika terbaru. Dan tak ketinggalan Michelin membawa paket ban dengan formula karet terbaru untuk musim balapan MotoGP 2018, namun masih dalam sebatas pengenalan saja dan banyak yang belum mencoba ban spek 2018 tersebut.

Valentino Rossi Brno Test 2017

Pada sesi test kali ini menurut saya yang cukup membuat kaget adalah kehadiran desain fairing terbaru Movistar Yamaha untuk kedua rider-nya yang seperti “meniru” bentuk desain front upper fairing dari KTM RC16 dengan tetap mempertahankan sidepods. Impresi dari Mavercik Vinales dan Valentino Rossi terkait dengan desain fairing baru tersebut berbeda. Ketika Vinales merasa fairing baru akan sangat banyak membantu di balapan selanjutnya (Red Bull Ring Spielberg) yang tikungan-tikungannya sangat butuh akselerasi kuat.

Disisi lain Rossi berpendapat bahwa dengan pakai fairing tersebut di Red Bull Ring tidak terlalu membantu karena tipikal Spielberg yang memuja kecepatan. Kata Rossi, akselerasi yang kuat akan mengorbankan top speed sedangkan untuk Austria (Red bull Ring. pen) “Speed is everything”. Meskipun beda pendapat, keduanya sepakat menyukai desain faring itu karena membantu ketika motor berakselerasi.

Selain mencoba aero kit YZR M1 baru, kedua rider Movistar Yamaha juga mencoba suspensi depan Ohlins berbahan carbon fiber. Kalau sobat sekalian sudah memperhatikan, Ohlins carbon fiber bukanlah hal yang baru di MotoGP karena Ducati Team sudah memakai parts tersebut sejak GP Qatar 2017 dan Marc Marquez sudah pakai di motor nomor 1 dengan setup kering di GP Brno pada hari Ahad kemarin.

Dan lagi-lagi Vinales dan Rossi punya pandangan yang beda. Vinales merasa sedikit aneh dengan sokbreker depan carbon fiber karena bobotnya yang lebih ringan dan hal sama juga dikeluhkan oleh Marc Marquez. Sementara Rossi menyukai sokbreker depan Ohlins berbahan carbon fiber ini, “Saya suka karena sedikit lebih ringan sehingga saya tidak menguras tenaga saat riding. Ini cukup penting untuk rider seumuran Saya.” Owalah,, ternyata faktor U ya sob.. hahahaa…

Andrea Dovizioso Brno Test 2017

Dari kubu Ducati juga masih seputar aero kit pada Desmosedici GP17. Lorenzo sudah pakai desain fairing yang radikal sejak Free Practice GP Brno sementara Dovizioso baru mencobanya di hari Senin saat sesi uji coba. Lorenzo sangat jelas menyukai desain fairing terbaru itu, dengan sempat memimpin jalannya balapan selama 2 laps, dan masih menurut Por Fuerra fairing dengan desain tersebut meningkatkan kontak/grip ban depan ke lintasan baik saat di trek lurus maupun saat melibas tikungan.

Fakta dan data team Ducati pun memperlihatkan bahwa dengan fairing terbaru mereka  itu, ban depan masih menapak sempurna pada ujung/akhir trek lurus (trek Brno) sehingga masa/waktu transisi dari akselerasi ke deselerasi (dengan skala waktu se-per-sekian detik) lebih baik sehingga motor mudah dikendalikan, dan juga dengan baiknya grip ban depan di straight tersebut berimbas kepada baiknya grip ban depan GP17 saat di tengah tikungan. Bahasa gampangnya dengan fairing baru GP17 itu menambah tekanan lebih ke ban depan sehingga kecepatan Ducati di dalam tikungan meningkat, hal inilah yang dirindu-rindukan Lorenzo sejak lepas dari Yamaha karena karakter balapnya yang sangat cepat ditikungan. Hasil best lap saat test juga bisa mendekati Valentino Rossi sebagai pemuncak timesheet (gap 0.380 detilk).

Tapi lain lagi dengan Andrea Dovizioso yang lebih merasakan dampak negatif fairing terbaru GP17 lebih banyak ketimbang manfaatnya. “Tidak bisa dipungkiri bahwa fairing baru menolong ketika berakselerasi, begitu juga meningkatkan grip bagian depan, namun sisi negatif masih begitu besar.” Kata Dovi. “Dampak dari [bentuk] winglet tersebut sangat aneh. Benar benar aneh.” Lanjutnya.

Menurut Dovi dengan aero kit terbarunya itu tidak membantu meningkatkan lap time, malahan makin menyulitkan motornya untuk diajak menikung yang mengakibatkan keluarnya usaha/energi berlebih untuk mengendalikan arah motor bagi pebalap dan akan berdampak keletihan pada penghujung balap. “Sangat penting di balapan MotoGP soal tenaga yang dikeluarkan pebalap dalam membuat catatan waktu [yang konsisten]. Terkadang lebih depat 0.1 detik di satu lap menjadi sia-sia dibandingkan dengan intensitas rider dalam menjaga fase balapan dalam 1 race. Jadi tidak mudah untuk mengatur hal itu.”

Marc Marquez Brno Test 2017

Sesi test kali ini juga masih diikuti team Repsol Honda, setelah sebelumnya sudah melakukan sesi test private di Brno. Team berfokus kepada masalah akselerasi dengan melakukan berbagai macam set-up di Setingan elektronik, Suspensi dan ban Michelin Baru. Seri GP Austria Red Bull Ring pekan depan yang akan dihadapi membuat HRC berbenah atas RC213V Big Bang yang masih dirasa lemah dalam akselerasi karena akan menjadi hal yang sangat krusial di Red Bull Ring nanti.

Marc dan Pedrosa menghabiskan sesi test kemarin bekerja untuk membuat motor mereka jadi lebih baik saat keluar tikungan, mencoba banyak settingan motor supaya bisa mengatasi gejala wheelie lebih baik lagi sekaligus mencari tambahan top speed beberapa kilometer per jam. Kebanyakan parts yang di-test oleh Repsol Honda kemarin adalah electronic parts, tapi secara general bagian-bagian motor yang lain pun juga ikut disentuh demi mendapatkan keuntungan motor di setiap sektor.

Hasil Brno Test 2017

Sementara itu, hasil keseluruhan dari sesi test pasca balapan Brno 2017 kemarin cukup janggal. Bukan apa-apa, hanya saja Valentino Rossi yang menutup sesi test tersebut dengan menjadi yang tercepat. Ini kan bukan gaya atau ciri khas dari seorang Vale yang tampil cepat di sesi uji coba. Terpaut 0.018 detik lebih cepat dari Marc Marquez dan juga Vinales ditempat ke tiga dengan selisih 0.173 detik. Mengindikasikan parts yang Yamaha bawa ke Brno membawa dampak positif kepada kedua rider Movistar Yamaha terutama Valentino Rossi. Tapi balapan masih panjang dan terkadang hasil dari sebuah sesi test bukanlah acuan utama memprediksi pemenang kejuaraan. Semoga bermanfaat ya sob.

Nugie TMCBlog

35 COMMENTS

  1. Desain fairing Yamaha YZR M1 mirip dari mananya sama KTM Wak? Menurut ane malah mirip sama gen YZR M1 tahun 2007 kebawah deh ? ???

    • Gen 2007 kebawah bagian front upper alias tebeng depan tidak menyudut, kalo yg ini menyudut..sekilas memang mirip dgn ktm, yg membedakan, ada coakan buat udara mengalir di bagian atasnya..

  2. Tapi balapan masih panjang dan terkadang hasil dari sebuah sesi test bukanlah acuan utama memprediksi pemenang kejuaraan.

    =======================================

    hahaha kata” itu pas untuk yamaha dan vinales yg sangat kuat di semua sesi tes awal musim.
    sampe masukan rossi gak dihiraukan dan menganggap motornya udah kompetitif berkaca pada vinales yg selalu tercepat di tes. vinales jurdun, menang mudah, bisa kaya marquez tahun 2014.

    ternyata hasil balapnya gak sesuai kenyataan wkwkwk. ujung”nya rossi lg yg dimintain pendapat dan masukan. menurut saya itu salah satu blunder yamaha di musim ini

  3. Wak, honda kok terkesan ketinggalan atau mengabaikan yah soal riset fairing ini?. apakah mereka lebih percaya elektronik saja, atau memang masih strugle dengan part yang lain sampai gak sempat nyentuh riset fairing?

    • struggle aja menang , gimana klo tdk…..
      yg bilang rcv lemah dan m1 sempurna itu fby.
      nyatanya yamaha 10 th gagal membawa rossi jurdun.

    • @sandiaga
      kok gak diliat pedrosa gagal jurdun 12 tahun, lebih parah khan?
      malah gak pernah jurdun. that’s embarrassing.
      sobat igor gak ada maksud untuk menjelekkan honda, pertanyaannya konstruktif, anda malah nyolot.
      #StopBaper

    • “Dengar, biarkan aku memberitahu Anda sesuatu yang Anda tidak tahu, diawali, sebelum mengungkapkan hal yang menarik dan relevan…Lebih dari 20 tahun yang lalu di Honda, kami membangun motor dengan aerodinamis sempurna. Kita sudah uji di Suzuka dan kecepatan per lap-nya lebih dari satu detik lebih cepat per lap dari motor yang kami gunakan balapan saat ini … lebih dari satu detik…!! ”
      Namun motor itu tidak pernah digunakan untuk balapan…kenapa…?
      “Bukan karena alasan teknis , namun karena setelah satu lap pengendara selesai,tidak bisa melanjutkan race lagi karena kondisi fisik tes ridernya… motor ‘hyper-physical’ untuk dinaiki…Ya, motor yang cepat, sangat cepat, lebih dari satu detik lebih cepat dari apa yang kita punya, tapi tidak ada pengendara bisa naik lebih dari dua lap. Dan omong-omong, sepeda itu paling jelek yang pernah saya lihat dalam hidup saya! ” kata Nakamoto

      Dan hal ini diamini Dovi diartikel di atas “Terkadang lebih depat 0.1 detik di satu lap menjadi sia-sia dibandingkan dengan intensitas rider dalam menjaga fase balapan dalam 1 race”

      Liat winglet yg dimotor rossi dan Marquez, perbedaannya besar, tapi Honda masih menempel ketat..disini terlihat keberadaan winglet terkadang brpengaruh besar disirkuit tertentu saja..

    • sandiaga: iya yamaha gagal bawa rossi jurdun tp bisa bawa lorenzo jurdun, bagaimana dg pedroza? (gw fby? SALAH!) di team lain bagaimana dg dovi? gagal suksesnya team ditentukan banyak faktor, bukankah anda sdh expert dlm dunja motogp harusnya sdh tau kecuali anda hnya seorang fansboy!

    • terima kasih sudah bantu jawab.. berarti Honda memang gak mau ikut trend sayap-sayap aerodynamic yah, lebih fokus software . mau bikin magneti bisa sebagus. ecu sendiri lagi..
      lucu karena kebetulan logo sayap, tapi gak ikutan main sayap, mungkin karena sudah ahli sayap yah. wkwk

  4. artikel mantab,bro Nugie!!
    Brarti pergantian part suspensi carbon itu juga sebagai ikhtiar honda buat meningkatkan akselerasi n topspeed karena makin ringan motor PWR motor juga makin bagus,tapi yg ada malah confidence rider malah berkurang (kecuali buat rider berumur dan badan rada bongsor)

  5. banyak yg test fairing aerodinamis..
    paling pas race pake fairing biasa,,
    m1 pada beda pendapat ntar pas race,,
    settingan mirip,, ban sama,,

  6. Sebelum balapan anda itu selalu koar2, tpi sesudah balapan?? Klau jagoany menang serasa udah menang 25x berturut-turut, tpi klau jagoany klah selalu nyari kambing hitam dan menghujat pemenang ny (khusus ny Jika pemenang ny rider honda) agar orang beranggapan bahwa jagoanny yg pling hebat,….
    Tipikal anda itu “plug and play” alias sama plek dengan tipikal Triatmonoblog.com,.. Dan karna tipikal anda plus triatmono inilah membuat banyak fby berpaling jdi fbh, fbs dan fbk, termasuk saya

  7. Honda selalu cari jlan sulit, Ducati selalu cari jlan radikal a.k.a nyeleneh, dan Yamaha selalu cari rider “tetangga” yg lgi “on fire” a.k.a kompetitif????

    • klo di bilang on fire salah besar bro…bandingken ama honda, mungkin ente baru ngikutin motogp awal 2012 ekekek..

      Biaggi = Marlboro Yamaha ke Repsol Honda
      Sete Gibernau = Movistar Suzuki ke Gressini Honda
      Casey Stoner = Ducati ke Repsol Honda
      yamaha mah awet dan itu semua rider gak on fire2 amat macam
      Checa Honda Pons ke YFR

      mau bilang jorge? sama aja kalo Marques pada kondisi yg sama.

Leave a Reply to naghasima Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here