Livio Suppo

TMCBlog.com – Bro sekalian, kejutan datang dari seorang Team Principal HRC yang juga sekaligus menjabat sebagai direktur komunikasi dan marketing dari Honda Racing Corporation (HRC), Livio Suppo yang mengumumkan secara resmi bahwa dirinya akan pensiun dari motorsport dan tidak berkiprah lagi di tahun 2018. Pengumuman tersebut ia keluarkan sehari setelah Marc Marquez merebut juara dunia MotoGP 2017.

Livio Suppo, Loris Capirossi – Ducati

Pria asal Italia tersebut memulai karirnya di pabrikan Ducati Corse pada tahun 1999 dan memiliki peran yang sangat penting bagi Ducati MotoGP termasuk kemenangan Ducati di tahun 2007 bersama Casey Stoner yang kemudia dirinya diangkat menjadi manager project Ducati MotoGP sebelum dirinya hijrah ke Honda pada tahun 2010 sebagai direktur komunikasi dan marketing, lalu menjadi team principal HRC sejak 2013. Suppo adalah orang kunci dibalik pindahnya casey Stoner dari Ducati ke Honda pada tahun 2011 lalu dan menjadi salah satu rider dalam sejarah yang memegang gelar juara dunia dengan dua konstruktor berbeda.

“Saya mengambil keputusan ini sebagai keputusan hidup saya, jika kalian mengetahui apa maksudku, setelah 22 tahun berada di lingkugan paddock.” kata Suppo. “Lingkungan paddock ini memberi saya banyak pengalaman dan begitu juga dengan HRC, saya memiliki banyak hari-hari yang baik di sini dan juga kenangan yang buruk ketika beberapa pembalap meninggal dunia. Tapi secara keseluruhan saya bisa lebih dari merasa senang dan banyak berterima-kasih kepada Nakamoto san yang meminta saya untuk bergabung dengan perusahaan ini, saya sangat menikmatinya dan sangat menikmati musim ini [2017] bersama Kuwata san [pengganti Nakamoto]. Sebuah pencapaian yang sangat sukses.”

“Saya pikir saat seperti ini adalah keputusan yang tepat untuk pensiun sekarang meskipun saya masih memiliki satu tahun kontrak lagi dengan HRC, namun saat ini HRC sudah memiliki segalanya yang cukup terkendali untuk musim kompetisi tahun depan. Pembalap yang capable dan banyak sponsor, jadi sebagian besar pekerjaan saya bisa dikatakan selesai untuk setahun kedepan.” jelas Suppo.

Livio Suppo – Lin Jarvis

Ketika ditanyakan mengenai pencapaian terbesar dalam karirnya, Suppo menjelaskan bahwa Ducati MotoGP adalah kesuksesan karirnya. “Jujur, prestasi terbaik dalam karir saya adalah menjadi juara 2007 bersama Ducati. Proyek MotoGP Ducati itu adalah ide Saya, Saya mendorong perusahaan tersebut untuk bergabung dengan MotoGP, Saya juga yang mendorong Ducati untuk beralih menggunakan ban Bridgestone, sehingga itu semua tetap menjadi sesuatu yang istimewa. Pada akhirnya, satu-satunya perusahaan Eropa yang memenangkan gelar sejak MV Agusta.”

“Tahun tersebut pastilah menjadi puncak kesuksesan saya, tapi Saya juga teringat sesuatu memori yang sangat baik ketika saya pertama kali menerima kartu bisnis dari HRC di rumahku. Karena HRC juga selalu menjadi sesuatu yang berharga bagi saya, saya seperti mimpi – karena menurut saya ini adalah keinginan sebagian besar orang Eropa – Karena Anda tidak tahu banyak tentang mereka [Honda], berapa banyak orang [Di kubu HRC], hanya saja mereka [HRC],sangat kuat. Dan saya tumbuh dengan citra ini.” jelas Suppo.

Pertanyaan selanjutnya merupaka satu hal yang menarik, apakah Suppo akan tetap terhubung dengan Honda Racing Corporation untuk tahun-tahun kedepan? “Tidak, saat ini saya butuh istirahat setelah 22 tahun berkiprah di dunia ini, memang motorsport itu sangat bagus namun benar-benar sangat menuntut, apalagi pada level ini [menjadi prinsipal tim], jadi saat ini target saya adalah menyegarkan pikiran saya dan mencoba memikirkan sesuatu yang berbeda.”

Dan setelahnya kemudian kembali? “Never say Never. Hahaha… Saat ini saya benar-benar tidak berpikir untuk kembali.” tegas Livio Suppo.

Nugi TMCBlog

17 COMMENTS

  1. menurut skysport katanya posisinya bakal digantikan sama alberto puig. kalo alberto puig yang gantiin suppo terus yang ngurusin bibit pembalap honda siapa donk.

  2. langsung having fun refreshing mancing mania dg stoner

    respect untuk livio-san. pensiun dg kenangan paling indah. triple crown

    Itu

  3. Untung saja terakhir bersama marquez jadi ada prestasinya,,,

    Coba kalo terakhir bersama rossi/neng vina,bisa botak sariawan itu kepala ngurusin masalah motor ngga kelar kelar + minim prestasi,,,

    Jadi ya kenangan terindah sudah mendidik marquez sampai akhirnya mendapat triple crown

    ????????

  4. Livio supo pintar,,,

    Doi ngga mau bersama blue team,selain nanti didik pembalapnya,doi nanti takut di suruh jadi sales yamama & mikirin target tiap bulan,,,????????

    Blue team kan identik sama jualan motor,,,?????????

  5. Doi tahu prospek blue team kedepannya makin suram,doi ogah didik pembalap dari blue team,mending kali suruh CLBK ngurus pembalap lain selain blue team,,,

    ?????????

  6. tuh kan suppo keluar dari dunia balap,dia bilang emang pengen sepedaan sekaligus ngembangin sepeda gunung listrik yg mungkin nanti jadi produk jualannya
    Oo iya kabarnya Marc garcia juara wssp300 pindah ke cev moto3 di tim biaggi ya,brarti dengan kata lain kasta CEV lebih tinggi dibanding WSSP dong

  7. Saya sebagai pakar otomotif dan malang melintang dalam dunia Congor gp™ menyarankan rekan Andersu Silap untuk menggantikan posisinya …

    Andersu silap benar-benar berpotensi membuat panas dunia racing sambil teriak “SU” kepada pembalap dan media-media … Sangat kencang dicongornya, sungguh ganas misuhnya, luar biasa biadabnya …

    Dahsyat dahsyat dahsyat !!!!!!

    Nah …

Leave a Reply to Shiro Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here