TMCBlog.com – Kali ini TMCblog ingin sedikit menganalisa, alasan strategi apa saja yang menyebabkan KTM mau menggelontorkan dana besar untuk menyediakan 4 unit motor MotoGP RC16 dengan spesifikasi yang identik. Bukan mau memfokuskan terhadap aliran dana dari Red Bull dan sponsor lain, namun lebih kepada hal-hal apa saja yang bisa KTM peroleh dengan hadirnya 4 motor spek pabrikan tersebut di grid MotoGP. Artikel ini berdasarkan ‘My Opinion’ , so buat sobat yang punya analisa lain monggo saja di sharing pemikiran hebat kalian.

Seperti yang sudah sobat semua ketahui bahwa dengan banyaknya motor berspesifikasi yang sama dengan team pabrikan pakai akan bisa mempercepat proses pengembangan, sekaligus ada hal-hal lain yang didapatkan oleh pabrikan jika menerapkan strategi seperti ini.

Pict: KTM Factory Racing

Proses riset dan pengembangan motor akan mendapatkan banyak feedback dari setidaknya 4 pembalap reguler untuk satu unit yang sama. Itu belum termasuk feedback dari pembalap tester (Test Rider). Test rider memberikan masukan atas parts yang sudah atau sedang dipakai balap dan juga mencoba parts terbaru sebelum dipakai balap oleh pembalap reguler. Tapi kalau feedback dari pembalap test tidak serta merta akan mencerminkan kondisi real ketika balapan, ya karena meskipun test rider mencoba di sirkuit yang juga dipakai Grand Prix namun situasi dan kondisi stress si motor berbeda.

Maksudnya begini, walaupun motor digeber long running tapi kan tester hanya melakukan single lap. Dimana bukaan gas, manuver motor dan juga titik pengereman akan relatif sama disetiap lap selama long run. Berbeda halnya dengan kondisi balapan ketika pembalap memakai motor dengan sedikit memaksa. Bayangin ketika pembalap bersaing dengan rivalnya sehingga mesin motor digeber lebih agresif, lalu gerakan suspensi sewaktu motor diajak bermanuver di racing line yang berbeda dari normal demi overtaking atau saat defensif dari intimidasi rival, juga soal bike behavior [perilaku motor] dari kinerja sasisnya yang sudah pasti akan berbeda tingkat stress-nya ketika digeber tanpa lawan.

Plus, ada situasi dimana rider bisa melakukan komparasi langsung dengan pembalap lain yang menggunakan motor berbeda di trek. Misalkan ketika Pol Espargaro di atas RC16 2018 sedang menempel ketat Danilo Petrucci dengan Desmo GP18. Sudah pasti situasi tersebut tidak didapatkan Mika Kallio ketika ngetes RC16 di Red Bull Ring Spielberg kan? Sedangkan situasi seperti itu akan menjadi masukan berharga bagi KTM untuk mengetahui dimana kekuatan dan kelemahan lawan di tiap sektor trek dengan karakter tikungan berbeda, yang ujung-ujungnya berimbas kembali pada pengembangan motor lebih jauh lagi di musim mendatang atau seri berikutnya [bergantung pada fakor status team konsesi atau non].

Hal lain lagi yang juga masih bersifat teknis, misalkan ketika 1 unit motor team pabrikan mengalami crash saat latihan bebas dan rider tidak bisa melanjutkan sesi practice. Pihak pabrikan tidak perlu terlalu memikirkan hilangnya satu kesempatan mengumpulkan data-data selama race weekend untuk hari H balapan. Sebab masih ada 3 pembalap yang bisa sharing data dan informasi. Ini juga termasuk ketika ada masalah teknis pada motor ya bro.

Ambil pelajaran dari kejadian Fernando Alonso bersama McLaren-Renault F1 di hari pertama test pramusim Barcelona lalu yang mengalami malfungsi baut roda kanan belakang. Roda lepas saat menikung menyebabkan mobil melintir di tikungan terakhir dan berakhir di gravel, dan untuk mereparasi bagian yang rusak dan juga mengecek ulang kondisi mobil McLaren-Renault tersebut menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam. Sedangkan waktu sebanyak 2 jam sesi tes merupakan waktu berharga untuk mengumpulkan data, namun pihak McLaren dan Alonso tidak ambil pusing karena di lain garasi setidaknya masih ada 2 mobil bermesin Renault yang tidak bermasalah dan bisa terus running test dengan mengumpulkan data yang selanjutnya di sharing dengan client-nya [berdasarkan penuturan Zak Brown dan Alonso dalam suatu interview].

Fernando Alonso McLaren F1 Barcelona Test 2018

Lebih jauh lagi strategi tersebut akan berefek kepada perkembangan Rookie. Bila Tech 3-KTM benar-benar didaulat sebagai junior team dari KTM factory maka pembalap rookie yang baru hijrah ke MotoGP akan stay dulu setidaknya 1 tahun di Tech 3 KTM, dan ketika sang rookie langsung mendapat motor spek pabrikan maka hal itu akan mempercepat tumbuh kembang rider pendatang baru itu karena mau tidak mau akan dipaksa beradaptasi dengan motor full spec. Kedua, akan hadirnya kemungkinan bagi si pembalap rookie tersebut bisa memenangkan seri balapan jika memang motor KTM RC16 nanti sudah kompetitif dan termasuk ke dalam golongan winning bike.

Dengan ekspansi besar-besaran KTM ini juga berakibat munculnya mimpi-mimpi baru dari para calon pembalap dan juga pembalap muda belia, dengan hadirnya kekuatan yang nyata dari KTM di setiap kelas akan membangun harapan yang lebih baik demi mencapai kelas MotoGP. Kedepannya bukan hanya impian menjadi pembalap Honda atau Yamaha yang dicitak-citakan anak-anak tapi juga impian menjadi pembalap KTM MotoGP, ditunjang dengan seabreknya motor KTM motocross bermesin kecil [50 cc – 65 cc) sebagai sarana latihan fisik pembalap cilik. Bagi kedua pembalap KTM Ajo Moto2 pun akan sedikit lebih relax menghadapi kompetisi yang sedang berlangsung karena dirinya sudah hampir dipastikan jika naik kelas ke MotoGP akan ada Tech 3 KTM yang siap menampung talenta, tinggal bagaimana cara dia masuk ke MotoGP, sebagai juara dunia atau sebagai pembalap prospek yang menjanjikan.

Prediksi mengenai sponsor apa yang akan hinggap di badan Tech 3 setelah tandem dengan KTM memang belum ada bocoran yang kuat. Jika memang Red Bull selaku kekuatan sponsor utama KTM memakai pendekatan yang sama dengan di Formula 1, artinya akan ada ‘Toro Rosso Team‘ rasa Prancis di MotoGP 2019. Soal zarco sudah jelas, Herve masih menunggu pergerakan dari manajemen Zarco untuk 2019. nah mengenai Hafizh Syahrin masih gelap nih, dia dikontrak cuma setahun dengan Tech 3, akan 50:50 kemungkinannya untuk Syahrin tetap di Tech 3 atau tidak pada musim depan. #SillySeason . . Jika kalian ada analisa berbeda dari TMCBlog ataupun ada yang perlu dan mau ditambahkan, kolom komentar di bawah bisa jadi media Sobat sekalian untuk menumpahkan pikiran.

Nugi TMCBlog

57 COMMENTS

    • Bagus kan motor KTM itu?

      Cuma sayang moncong depan rerata ada lobang berdesain plain gitu ya wak?

    • melihat sepak terjang KTM didunia balap motor memang seru. sangat jelas orientasi mereka di dunia balap tidak diragukan lagi, salah satunya mereka legowo ikut turun di Moto2 dengan menggunakan mesin dari pabrikan lain. Padahal bagaimanapun hebatnya KTM di moto2 orang akan bilang motornya CBR600 bukan KTM, padahal hanya mesin yg digunakan.
      Bicara KTM di motoGP, seperti ferrari di F1, mereka lahir dari balapan. jadi balapan adalah segalanya, klo lihat neraca keuangannya, saya hampir yakin pos untuk balapan porsinya sangat besar. Dengan terbatasnya waktu tes, memperbanyak motor menjadi hal yang penting, tinggal berapa anggaran yang disediakan dan sdm yang bisa mengkonversi data yang beragam menjadikan output yang bisa toleran kepada semua pembalap. cerita sejarah, sebelum era pembatasan mesin dan perangkat elektronik, yamaha hanya mampu menyiapkan 1 motor prototive yang selalu diupdate, hal ini terlihat ketika VR46 cedera, tiba-tiba rekan setimnya bisa merangsek kebarisan depan. Saya pernah baca di media online, honda pernah menyatakan kapok pakai 3 motor repsol klo ga salah eranya DP, Heyden, dan Dovi, alasannya karena anggaran yang sangat besar. Seiring perubahan regulasi pembatasan disana-sini, sepertinya isu itu mulai pudar, honda sudah dengan santai menyiapkan 3 motor, bahkan tahun ini menjadi 4 motor. yamaha juga sudah bisa menyiapkan 2 motor. Untuk pabrikan yang orientasi utamanya bukan balapan, menambah 1 unit motor pabrikan sepertinya dipikirkan sangat serius, apalagi melibatkan kontrak yang hanya pabrikan dan tim yang tahu. kasusnya yamaha tech3, berharap dapat sokongan motor pabrikan, tapi kontrak dan rencana kerja pabrikan berkata lain. bisnis is bisnis, yamaha tetap dengan prinsipnya, honda didorong nasionalisme, kawasaki hampir pasti tidak tertarik turun di MotoGP. ducati sudah ada di habitatnya, aprillia belum tahu akan kemana, suzuki, sepertinya punya prinsip yang sama dengan pabrikan jepang lainnya. KTM??? dengan melihat kiprahnya di semua ajang balap motor, sepertinya mereka akan kerahkan segalanya. istilah “race on sunday, sale on monday” cocok untuk KTM, balapan dulu baru jualan. klo yang lain masih “sale on monday, race on sunday”

      mohon koreksi jika ada yang salah

    • Sangat disayangkan KTM lagi niat beneran di balap GP tapi tidak punya line up superbike untuk jualan, sudah diberhentikan.
      Untuk repsol honda dengan 3 pebalap saat ada stoner, pedrosa, dan dovi lebih kearah perjanjian kontrak dovi, seingat saya dovi pas di tim satelite ada kontrak dovi yang berbunyi apabila dovi pada akhir musim di klasemen akhir di posisi 3 besar atau 5 besar akan naik ke repsol, padahal saat itu stoner bergabung dari Ducati, maap kalau salah data.

  1. Hampir semua kelas dari penjenjangan motoGP , KTM punya luar biasa…. Jadi khawatir kalo semua pabrikan Jepang off dari MotoGP opo balapan paling Akbar sejagad ini masih menarik????

  2. Kalo melihat seperti di F1 ada kemungkinan juga g kalo salah satu pembalap factory KTM di “switch” dengan pembalap satelit (Tech 3) apabila ternyata pembalap satelit tersebut lebih bagus performa’a dibandingkan pembalap factory seperti kasus Max Verstappen yang gantiin Danny Kyvvat (kalo g salah nama’a)

    • Tergantung kebijakan dari KTM bro, karena Red Bull disini sebagai sponsor utama bukan pemilik tim. IMHO
      Emang gak nutup kemungkinan seperti Verstapen dan Kvyat itu bisa saja terjadi di Red Bull KTM MotoGP

    • klo ga salah Kvyat itu di ganti ama Verstappen dr Redbull ke Torro Rosso pada 2016 itu lebih karena Kvyat banyak nyari gara2 alias “clash” ama Vettel (yg notabene mantan driver Redbull). Si Vettel komplin lgs tuh ke tim Redbull.
      Eh yg terjadi malah Verstappen sangat berprestasi di Redbull. Padahal klo dilihat, Verstappen ga jauh beda gaya ridingnya ama Kvyat yg cenderung sangat agresif namun Verstapppen lebih jago saat defend alias lebih susah disalip.

  3. KTM punya Joan Mir dan Brad Binder
    HRC punya Marquez Brother
    YFR punya Vinales dan Jorge Martin
    Ducati punya Bagnaia dan Jack Miller
    ditahun 2020.
    Mario SA akan hadir di 2023
    Mantap kan dan persaingan panas…
    cuma berandai andai.

  4. knp yamaha rese banget ya?
    ga mo kasih tech 3 motor yg sama ma pabrikan?
    jelas2 sekarang lagi susah perkembangan m1 nya,,
    kalo ada 4 motor sama kan ya ky analisa diatas,,
    banyak keuntungan,, ckck,, cape d..

    • @ddy ini ngomongin LCR ato Marc VDS ??
      klo ama Marc VDS bolehlah situ ngomong demikian.
      tp klo ngomongin LCR sebagai “habis manis sepah dibuang” koq kyknya situ lebay ya (ala hater…. yam.aklum sih)

      Pasti ada deal diantara Honda dan LCR mengenai LCR dijadikan “Lab Berjalan”
      klo tidak, maka sekarang akan terdengar tim LCR mencak2 / komplin juga terhadap HRC seperti yg dilakukan Marc VDS

      BTW lebih baik mana :
      1 Dibebaskan mengembangkan motor sendiri tapi tidak mendapat update terbaru, selalu mendapatkan mesin yg “lebih tua” setahun.
      atau
      2. Mendapat mesin dan update yg sama dengan tim utama (barangkali juga ada deal2 yg lain) namun harus bersedia menjadi lab berjalan.

      kira2 mana yg lebih menguntungkan ???
      Jika menurut situ opsi 1 adalah yg paling bagus mengapa Zarco dan Poncharal terlihat kesal dan bahkan pindah??
      Jika menurut situ opsi 2 itu merugikan LCR lalu mengapa Crutclow terlihat (relatif) senang2 aja ama opsi sekarang yg dia terima???

    • Leluasa?kreatifitas?tech3 itu tinggal make doang setingan dan data2 tinggal ngambil dr factory atau dr pembalap yg lama(kayak mvds,Aspar, Avintia,LCR idemitsu),gimana mau ngembangin,mau bikin part sendiri belum tentu sebagus yg dibikin pabrikan dan cost nya bakal mahal bgt,juga meluruskan tim satelit yg dijadikan lab berjalan itu justru bangga karena dapat tunjangan dan perhatian lebih dr pabrikan.
      Dan di kacamata bisnis nggak ada kata rese atau habis manis sepah dibuang,kalo udah dianggap tidak menguntungkan ya dilepas itulah hukumnya,bahkan hukum alam begitu adanya

    • Bukan rese tp memang duit nya terbatas
      Kalau musim depan start tanpa tim satelit, income mereka berkurang lg dari sewa motor
      Kalau mau bangkit, cetak pebalap oke utk masa depan. Kalo perlu tiru pengkaderan dri tim2 lain, keuntunganya budget utk bayar pebalap bisa lbh rendah

    • Bukan gtu gan, ga segampang itu ngasi 4 atau 3 motor spek pabrikan dlm 1 musim, dana yamaha gak sekuat hrc bahkan ktm, itu kyanya yg jadi faktor utamanya

    • Betul, yamaha itu kayanya emg sdg berhemat. Kekayaannya ga sebanyak honda misalnya, tp marketing dan kompetisi yg diikutinya luas bgt. Hampir setara honda. Dan semua kompetitif tiap yamaha ikut lomba, selalu mampu bersaing di papan atas dan bbrapa jg pegang titel juara. Nah semua butuh support dana riset dan produksi yg sangat besar, sementara dagangannya dia ya segitu2 aja.. belum lagi biaya promosi dan gaji2 pembalap mereka yg tinggi2 dari dulu. Kalo ga disupport tentu nama mereka tercoreng, apalagi kalo prestasinya jeblok. Karena kadung tinggi standar prestasi yamaha itu.. akhirnya hrs ada yg dikorbankan supaya semua bisa win-win. IMHO aja si

    • @ddy
      hah Crutclow maki maki Honda ??? kapan tepatnya itu terjadi ?? saat musim lalu atau saat pre season tahun ini (saat dia udah jadi “lab berjalan”) ?? apa ada bukti dr pernyataan situ ???
      Klo dia kecewa lalu kenapa dia malah dpt perpanjangan kontrak oleh HRC hingga 2019 dan dia bersedia tanda tangan kontrak tersebut ???
      Klo Crutclow sebegitu marah ama Honda kenapa ga ada statement dr tim LCR yg komplin ke HRC ???
      Bahkan pada test pre season ini Crutclow memuji HRC karena berhasil meningkatkan power motor sesuai KEINGINANNYA yg pada tahun sebelumnya masih dirasa kurang.

      yg ada malah Poncharal dr Tech3 yg terlihat emosi ke Yamaha karena Yamaha kaga bisa memberi keistimewaan kepada Zarco layaknya Honda kepada Crutclow atau Ducati kepada Petrucci. Nambah 1 motor “ekslusif” buat Zarco masa ga mampu ?? katanya udah kipas2 dollar ?? ato memang ga diapprove aja ama kakek legend ?? klo bener ya kaga heran Zarco kaga bisa masuk tim utama Yamaha dan lebih milih memperpanjang kontrak Vinalez yg cenderung “mewekan” itu. Walau Vinalez dan Zarco sama kencengnya tp Zarco mentalnya lebih “setrong” dibanding Vinalez.
      Klo bener seperti itu, barangkali kakek legend memang beneran takut di kepret ama bintang muda bermental baja macam Zarco pake motor yg sama “persis”.
      Apa guna bebas “berkreasi” (ala perkataan situ) klo tetep aja motornya itu sendiri cuma motor prototype “BEKAS” yg bisa dibilang “ketinggalan jaman”.

      Gampangnya gini deh buat oknum FBY macam situ…….anda lebih demen dpt motor lawas yg terbukti telah KALAH yg perlu banyak anda otak atik pake part2 LAWAS PULA untuk SEKEDAR kompetitif
      atau
      mendingan dapet motor gen baru yg (mungkin) dr basicnya udah lebih baik dibanding motor lawas tersebut karena telah memiliki banyak part revisi atau update ???

      INGAT…Zarco ini pembalap muda yg terbukti kencang yg pingin segera Jurdun sebagai pembuktian diri.
      Situ pikir Zarco bisa jurdun pake motor yg “teknologinya ketinggalan 1 tahun”. Situ pikir Zarco demen cuma jadi bayang2 kakek legend karena terus menerus dpt Handicap pada sisi motor ??

    • Kalo zarco kencang, dengan umur segitu, motor kek gitu, dia harusnya dibawah Dovi.

      Motor 2016 ? Tahun ini juga dia balik lagi milih sasis 2016. Ingat nggak kasus dia duluan masuk pit ganti ban ga taunya zonk ?

      Rider Yamaha terbaik musim lalu itu Vinales. Tidak terbantahkan. Katanya Zarco bisa ngacak ngacak team pabrikan… Lah point hasil ngacak ngacak itu hasilnya berapa. Kenyataannya dia masih dibawah si mbah.

  5. Confident nd curious pengen ngrasain juara di semua level balap prototype hype banget,, Ditambah dana dari kompatriotnya Redbull yg terus ngalir,,

    Apalagi setelah sukses di Rally Dakar dan mengalahkan Pabrikan paling dikagumi diseluruh dunia,
    Semangat itu yg membuat KTM menggebu-gebu di kelas Premier MotoGP,,
    Good Luck KTM,
    Keep Fighting,

    ?

  6. Passion kita sama Bung Nug,,
    ? Dari segi umur kayaknya kita juga gag jauh,, saya 30 September tahun ini,,
    Saya dari end 90 and early 2000 juga sudah mengikuti F1 nd MotoGP,, Passion saya jelas Bung buat di F1 or MotoGP,
    Saya admired Pabrikan Jepang itu emang zedari belia Bung,,
    Di F1 saya dulu support Jenson Button dan BAR Honda nya,,
    until Now,, but I dont know about my kids choice,,

    eeeekkkkeeeekkkk,,

    ??

    • ha ha,,

      Gag penting tanggapan ente Bero, di dunia komentator Blogsphere semua tahu saya Mas_Bero,, kecuali yg newbie kek ente,,

      eeeekkkkeeeekkkk

  7. Soal sponsor kayaknya Redbull bakal nalangin

    Kayak kasus awal rossi di motogp, dia pakai motor pabrikan tapi sponsor utama nastro azzurro, tapi di bawah nastro azzurro nempel logo repsol ypf yg punya porsi yg sama dengan logo nastro azzurro

  8. Tapi update part barunya bakal secepat factory teamnya,jadi kayak strategi Honda di 2016 semua tim dikasih motor terupdate tapi cuma Repsol rider dan cal yg dapat part update dimusim berjalan sedang sisanya nggak dapet,tapi melihat KTM masih konsesi pasti bakal banyak perubahan besar yg bisa dilakukan di berjalannya musim,tinggal kuat apa nggak pabriknya produksi part TERbaru buat 4 bahkan 8 motor,lembur lembur tuh pegawainya ???

  9. Yang jelas, KTM racing sdh punya roadmap yg fix. Dri pembibitan sampe mature
    Benefit nya pebalap seeded yg benar2 punya skill dan keberuntungan bisa punya mimpi yg lbh realistis utk berkarir di motogp
    Dan tim lbh sustain dari jual beli kontrak pebalap, krna sdh punya stok pebalap

  10. Secara sumber daya uang ,factory,mechanic ktm redbull punya tapi yg kurang adalah management sumber daya pembalap …herve tech 3 itu team satelit yg sangat bagus…lihat pembalap2 yg pernah di tech 3 pada kemana semua tuh ? bagus2 ga tuh ?
    ……ktm ibarat dapet durian runtuh…. tapi yamaha tentu lebih pilih ke vr46 academy karena mentornya si rossi dan bisa kasih feed back bagus buat pengembangan motor yamaha

  11. Yamaha andaikan punya jalur jenjang akademi balap spt honda dan ktm, apa mungkin ya, stlh vr46 sky racing masuk sbg team satelit yamaha, yamaha punya opsi mengembangkan jenjang akademi nya spt honda dan ktm lewat vr46 skyracing?? Kira2 bisa gk tuh, scara yamaha menanamkan sesuatu ke vr46 sky racing ini utk media perjenjangan balap yamaha menuju motogp???

    • Rasanya kalau mau mulai penjenjangan lebih bijak di mulai dari bawah, sedangkan yamaha sendiri gak punya mesin untuk moto3, dan ngalahin ego macem KTM di moto2

    • Mesin kan udh tersuplai pabrikan triumph n dorna menjatah tiap tim?? Moto3 pun jg begitu, cuma masalah sasis doang sbnrnya mw gmn, makanya ad opsi/kemungkinan skyracing vr46 mjd medianya, dan yamaha mungkin mw mendevelop moto2 moto3 dgn bantuan vr46 skyracing, analisa ngawur ane demikian

    • Bisa aja sih, kan Yamaha ga mau ke Moto2 karena pakai mesin CBR600 yang notabene saingan langsung sesama pabrikan Jepang. Sekarang kan beralih ke Triumph, ada kemungkinan Yamaha turun di Moto2 Cmiiw

  12. Makin rapuh aja mobil F1 jaman now,bahkan pernah denger ketebalan catnya pun dijaga,dan sering dilaporkan biar debu nggak terlalu ngendap dan bikin downforce atau bobot terganggu,mungkin ini yg diaplikasikan ke beat biar PWR nya tetap terjaga,lol kidding

  13. Respect lah sm KTM passion di dunia balapnya total banget, malah kasian sama yamaha, meski gw suka yamaha, tapi pengembangan yamaha kliatan jalan di tempat, sorry to say yamaha terlalu bergantung sm rossi yg blakangan trennya menurun, rasanya yamaha mesti kluar dr zona yg sekarang, mulai bangun tim profesional yang baru

  14. Klo ingat provokasi KTM saat akan terjun di MotoGP, target mereka adalah mengalahkan Honda. Sepertinya target tsb bukanlah sekedar tertuju pada tim Repsol Honda, melainkan Honda global..
    Dan KTM-isasi dng 4 motor ini salah satu upaya percepatan mereka dlm marketing & development sbg pabrikan motor, krn yg diketahui publik adalah KTM juara utk urusan off-road, dan idealisme pabrikan di zaman now bukanlah langkah bijak, contohnya Ducati yg sdh ke arah ergonomis sasis, bahkan sampai V4 skrng, bntr lg elektrik malah..

    • hahahaha,,

      KTM tau Mas_Bero Pabrikan mana yg superior dan menjadi acuan goalnya,,

      Ibarat Sepakbola zaman Now semua ingin bisa mengalahkan dan setara dengan Real_Madrid nd Barcelona,,
      Super Star sepakbola atau pembalap top, siapa yg menolak jika ada tawaran main di Team yg superior itu,,

      Semoga Paham,,

      ??

  15. Ternyata mc laren dah cerai dengan honda. Dah jarang banget ikutin update f1. Kalo ada race juga suka lupa jadwalnya.
    Dulu gara2 red bull mendominasi bgt, dah males nntn f1

  16. bahasanya om Nugie elegan bgt “difensif dari intimidasi rival” analisa yg bagus om salut sama gaya bahasa penyampaiannya. coment2nya pun bisa tambah pengetahuan

    kalau analisa saya memang KTM berambisi untuk mengalahkan honda dan suatu saat itu pasti akan terjadi, tentunya ktm memanfaatkan moment saat dana dan juga sponsor memadai dengan menggaet team satelit sekelas tech 3 agar pengembangan motor makin cepat, pertanyaannya akankah ktm tetap menggunakan sasis model tabular atau akan beralih ke twinspar seperti yg dilakukan ducati

  17. Hafizh Syahrin cuma dikontrak setaun pun karena Yamaha ingin menggunakan jasanya sebagai ujung tombak promosi penjualan yamaha di asia tenggara, jadi ya secara ga langsung Hafizh Syahrin itu properti milik yamaha, ga mungkin dikontrak KTM ngapain? Mereka pasti pilih kader-kadernya di Moto2 untuk naik kelas…

Leave a Reply to boigokils Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here