TMCBLog.com – Bro sekalian, Tim Safety Riding Promotion Wahana (SRP) ‘blusukan’ ke sekolah dasar dan taman kanak – kanak di Tangerang sebar paham tata tertib dan etika berlalu lintas. Tidak sendirian, tim SRP gandeng Dinas Perhubungan serta Dikyasa Polres Tangerang Selatan untuk ikut mengedukasi anak – anak.

Berbeda dengan kampanye safety riding yang biasa dilakukan pada SMA, komunitas, dan korporat, edukasi pada anak – anak dilakukan dengan cara yang unik untuk dapatkan perhatian mereka. Dengan gaya bermain, tim safety riding dan kepolisian berikan edukasi tentang etika berlalu lintas di hadapan puluhan anak pada setiap pertemuan. Kegiatan blusukan yang dilakukan sejak 12 hingga 15 Maret ini berjalan di beberapa sekolah seperti TK Al Fath, TKI Raudhah, SDN Buntu 01, SDN Ciater 01, SDN Setu, dan SD Fadillah yang semuanya berada di wilayah Tangerang Selatan.

“ Tidak sama seperti edukasi orang dewasa. Kami lakukan gaya berbeda untuk mengajak mereka mau pahami terkait etika berlalu lintas. Tidak hanya di sekolah atau rumah, kami ingatkan lalu lintas juga punya etika yang perlu di jalankan,” papar Head of SRP Wahana, Agus Sani.

Penanaman pemahaman tentang pentingnya berlaku sopan dan aman dijalan adalah tujuan besar yang ingin dicapai pada edukasi safety riding Wahana. Itulah sebabnya Wahana ikut gandeng kepolisan dan dishub untuk ikut berikan pengetahuan terkait peraturan peraturan yang berlaku di jalan raya.

“ Tidak hanya kami pegiat berkendara aman, kami harap semua lapisan masyarakat dapat contohkan berlalu lintas yang aman dan beretika. Paling tidak orang tua yang biasa mengajak anak berkendara motor dapat berprilaku dan penjelasan tentang berkendara yang aman bagi diri sendiri atau pengguna jalan lainnya,” tambah Agus

Based on Wahana Honda Press release

13 COMMENTS

  1. Apa keuntungan dari bc suatu produk,?
    Kok yo sempet2nya gitu loh..
    Kok yo ada waktunya gitu loh.
    Kok yo ga bosen gitu loh..
    Kok yo banyak temenya gitu loh..
    Apa kalian di bayar.?
    Apa kalian kurang di perhatikan,?
    Apa kalian ingin ngetren,?
    Saya kok curiga dari yg suka bc itu sebagian masih usia dini..

  2. Mohon maaf yg naik matik suka sruntulan apalagi ditambah klakson strobo strobo alay tat tot tat tot sambil gunting kiri gunting kanan. Sm motor org super pede alias motor 100an cc knalpot gombong tiang listrik berisik iya nambah hp boro2

  3. yg suka pake knalpot brong sambil bleyer2 biasanya mmg tingkat pendidikan rendah, kalaopun dia mahasiswa biasanya cm sekedar kuliah aja, pulang dr kampus paling2 nongkrong………belum prnah sekalipun saya ketemu org pake knalpot brong tp intelek & santun

    • Betul, bahkan pernah ada orang meninggal kena serangan jantung gara2 tetangganya berisik bleyer2 motor yg pake knalpot brong lucknut.

  4. Jika comment sj tidak santun jangan harap di jalan santun, jangan harap generasi muda santun, baik dibayar atau tidak.
    Orang yang paling celaka dan dibenci Tuhan itu orang miskin sombong, atau orang salah malah ngeyel lebih galak dari yang menasehati,

  5. mau tanya nih…sorry yah…sorry yah
    knapa di jalan yang kurang beretika dan beradab motor dan mobilnya pasti murah…
    beat mio vario , kalo mobil agya ayla avanza xenia sigra dan calya?
    apakah tingkat ekonomi menentukan tingkat peradaban?

    • Datanya cuma terlihat, umumnya, jd bukan data valid sekian lcgc, sekian mid class, sekian top class, sekian supercar, dll. Tapi sbnrny sama saja, cuma lcgc emang byk, sama jg ketika kok yg ngelanggar motor merk “itu”, ya krn jmlhnya byk.
      Dan faktor ekonomi mempengaruhi pendidikan. Umumnya ekonomi bwh, penddkn kurang, mobilnya ya itu. Penddkn kurang bukan berarti rendah, bs jd S2 atu S3, tp “didikan yg menjadi karakter” yang rendah, itu sulit diperoleh di “lingkungan” ekonomi bawah,

  6. mari biasakan taat aturan, mulai dari diri sendiri, keluarga dan Insha Alloh lingkungan akan sadar aturan jika taat aturan dibangun dalam setiap keluarga Indonesia.
    anak yang masih belum di izinkan mengemudikan kendaraan bermotor mbok ya jgn di izinkan terlebih dahulu sama ortunya krn aturannya memang seperti itu termasuk yang tidak memiliki SIM jg mestinya sadar diri untuk tidak mengemudikan kendaraan bermotor.
    jika sedari kecil sudah ditanamkan kebiasaan tidak taat aturan ya mungkin semakin besar semakin berani melanggar aturan.
    Termasuk kebiasaan kebanyakan dari orang tua dimari yang sudah mengizinkan kepada putra-putrinya yang masih kecil/remaja mengemudikan kedaraan bermotor baik roda 2/4 padahal dalam aturan belum diizinkan, tapi aturan tinggal aturan hampir diberbagai tempat anak-anak yg belum di izinkan mengemudikan kendaraan bermotor pada kenyataan lebih pecicilan. Orang tua tentu memberikan contoh yg baik buat generasi muda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here