TMCBLOG.com – Bro sekalian, tiga hari pengetesan Jerez untuk kelas Kader RBRC atau RedBull MotoGP Rookies Cup 2018 telah berjalan sangat kompetitif dan Bahkan sampai memecahkan rekor segala. hampir semua hal berjalan mendekati sempurna, baik itu Cuaca Sirkuit, Mesin KTM RC250 dan Staff teknis yang membantu menyiapkan setingan sehingga para pembalap Muda ini bisa menggali semua postensinya. Di akhir Pengetesan 3 hari pembalap Turki berusia 14 tahun Can Oncu berhasil menjadi yang tercepat di atas dua pembalap lain yang merupakan lulusan Asia Telant Cup Ryusei Yamanaka dan Deniz Oncu.

Can Oncu berhasil menorehkan Laptime tercepat 1:48,908 disusul Yamanaka 0,057 detik lebih lambat dan Deniz Oncu 0,288 detik lebih lambat. Can Oncu mengatakan bahwa musim 2018 ia lebih percaya diri, lebih berpengalaman dibandingkan tahun dan ini akan memberikan banyak perbedaan.

Yamanaka yang finish di posisi 6 pada musim 2017 yang lalu berkata bahwa ” Saya sangat bahagia dengan test ini, Motornya sip, dan saya bisa lebih kompetitif. Saya tahu ini bakal jadi musim yang berat dimana semua memang cepat musim ini dan ini akan sangat menyenangkan “ . . lalu bagaimana dengan Pembalap Indonesia Gerry salim yang menggunakan No Start #31?

Gerry Salim berada di posisi 18 dengan catatan waktu 1:50,995 detik dan ccatatan waktu ini masih 2 detik lebih lambat dibanding catatan waktu tercepat Can Oncu. Menanggapi hasil ini Gerry salim berkata ” Ini tidak mudah, pertama kali menggunakan KTM, pertama kali di Track eropa. Walaupun semua ni telah berjalan dengan baik, Saya masih harus belajar banyak. Sedikit demi sedikit saat pengetesan saya bisa lebih dekat dengan pembalap pembalap tercepat dan saat ini saya tidak sabar untuk menanti balapan pertama nanti. “

Taufik of BuitenZorg

39 COMMENTS

  1. Impresi pertama knp kurang bersinar ya?baik di cev moto3 maupun red bull rookies cup. Apakah saat di ARRC krn faktor motor yg lebih dominan?

    Semoga cepat beradaptasi dan semakin baik, semangat Gerry!

    • Apakah saat di ARRC krn faktor motor yg lebih dominan?
      ##################################
      maksudnya skill gerry meragukan bro ? menang karena faktor motor ?
      ahh pas dia ikut asia dream cup dan asia talent sudah cukup menggambarkan skillnya ko.
      ini lebih kepada faktor adaptasi ke motor nsf250rw versi terbaru dan rc250gp.
      kalo mau apple to apple bisa diliat sesama rookie lah. kalo sama oncu brother yak kalah si gerry, lah wong mereka sudah tahun kedua mengendarai ktm. makanya gak heran bisa bagus si CEV dan redbull rookies cup.

    • mario ane yakin bisa bersaing di RBRC..

      sebagai gambaran. ATC
      tahun pertama debut
      sasaki top 5
      oncu top 10
      andi last pos
      gerry top 10

      tahun kedua
      sasaki juara
      oncu top 3 dan juara
      andi top 10
      gerry top 5

      uda keliatan kan kualitas pembalap kita?
      ARRC tergantung motor. kalo ATC tergantung pembalap.
      untuk gerry top 15 aja uda cukup bangga. realistis nya seperti ini. tapi kalo bisa top 10 apalagi top 5 baru alien.

      maaf ane bukan TAK MENDUKUNG pembalap Indonesia tapi harus diakui levelnya belum ditaraf yang Super. ane bisa aja salah.

    • wakakakakakak gak salah tahun pertama andi gilang last post ? dapet berita dari mana ?
      tahun 2015 pertama kali andi gilang ikut sangat bagus untuk ukuran seorang rookie.
      bahkan dirace 2 seri qatar langsung bisa juara mengalahkan ayumu sasaki yang saat itu sangat kuat. tuh wak haji jadi saksinya ketika andi gilang berhasil juara diseri qatar tahun 2015.
      klasemen akhirnya lupa gimana tahun 2015, yang jelas ayumu sasaki keluar sebagai juara umum dan gerry & gilang klasemen akhir di 7 besar.
      dan ini klasemen 2016 dimana andi gilang nyaris keluar jadi juara umum.
      Somkiat Chantra (THA) : 106 Poin
      Ryusei Yamanaka (JPN) : 100 poin
      Andi Gilang (INA): 93 poin
      Gerry Salim (INA) : 87 poin
      Ai Ogura (JPN) : 78 poin
      Kazuki Masaki (JPN) : 65 poin
      Yuri Kunii (JPN) : 58 poin
      oncu brother ? belom ada apa”nya waktu itu. setelah para pembalap kuat keluar kaya yamanaka, chantra, ogura, masaki, gilang keluar baru oncu brother bisa berbicara banyak.
      BIASAKAN KETIKA BERBICARA SEJARAH LIAT DATA JANGAN ASAL SOTOY. MALU SOALNYA UDAH SOTOY TERUS SALAH LAGI.

    • Udaah bro Kucing, gak usah ngotot. Tiap kali ada yang kritik selalu ngeden. Silahkan ngomong bertele2 kalau emang bener. Tapi catet komen gue, Gerry gak bakalan tembus 5 besar di RBRC, 10 besar aja syukur. Gak usah ngelak CBR250RR emang bikin menang, Muklada aja pembalap papan tengah bisa langsung jadi papan atas. FAKTA. Usia udah paling tua, paling tinggi jam terbangnya (naik 600cc, AP250, Dream Cup, ATC, Underbone dll) tapi gak lebih baik daripada pembalap 14-15 tahun yg baru pernah naik spek Moto3. Santai aja bro, fakta Gerry struggle di Eropa. Di Asia memang raja tapi gak lebih dari faktor motor. R25 mungkin sasisnya bagus tapi CBR250RR lebih bagus. Ninja rpm bisa tinggi tapi CBR250RR lebih tinggi.

  2. setelah van erde kayanya si mario s.a udah masuk radar nih dari atc ke redbull rookies cup,
    tapi kira” AHRT ngizinin gak yak ?
    oiya si van erde kan termasuk rookie yak, kenapa yang dipilih bukan noguchi yak. ko malah van erde yang dipilih ke redbull rookies cup.

    • saya juga bingung sama si gilang, padahal dulu alberto puig sampe kesemsem sama gaya balap dia. tapi entah kenapa dia susah beradaptasi dan sulit berkembang.

  3. saya rasa butuh adaptasi lebih wak, toh oncu brother jago kaya sekarang juga gak instan. saya inget banget dulu mereka jadi bulan”an di ATC selalu finish dibelakang sama ponakannya kenan sofouglu si bahattin sofouglu, sampe akhirnya mereka bisa juara setelah beberapa tahun beradaptasi di ATC ?

  4. mudah2an ahrt juga merelakan mario sa, agung didu atau adenanta untuk ikut serta di rbrc 2019. yah pling tidak 4 rider ahrt d atc musim ini yg umurnya 18thun kebawah di ikutsertakan semua ke ajang cev moto3 thun depan(ngasih saran doang saya bisanya, ngasih sokongan finansial gak bisa??)

  5. Gimana pun rider Eropa lebih baik, karena jam terbang mereka lebih baik. Minimal kita dah mulai.pembinaan berjenjang, siapa yg bagus, yach dia yg lolos ke moto gp, seleksi alam.

  6. Org sana dari 6 thn dah ikut balapan, yach wajar mereka kuat mental dan skillnya. Dan olahraga di sana menjadi pekerjaan, di mareh msh sampingan, makanya jam terbang kalah, ngak bola, renang, ngak tenis. Bawa emas olimpiade aja hidup blm tentu dikatakan cukup.

    • Rider” sini juga dari kecil dah pada balapan kok. Coba aja liat kejurnas atau kejurda MX kelas SE50 atau SE65 disana banyak kok rider unyu” yg masih dibawah 6 tahun. Sebenernya rider” sini juga bisa kok bersaing sama rider eropa, cuman yg bikin rider” sini agak terhambat ya masalah fasilitas sama finansial. Di eropa sirkuit pada bejibun dimana”, terus rata” finansial ortu rider eropa cukup kuat buat nyokong karir anaknya terutama buat beliin motor latihan kayak gp mono atau bahkan nsf250r. Itu baru motor doang, belum sewa sirkuit buat latihan terus ikut event macem ATC atau RBRC yg satu seri bisa abis sekitar puluhan juta buat akomodasi.

  7. ARRC aus bend Motorsport kapan ya?liat onboard nya broc Parkes bagus dan terawat e sirkuitnya,kirain kayak sirkuit2 pinggiran kayak wilayah Asia yg nggak terurus
    Ditayangin di inews ga ya?

  8. Kuncinya Rider Indonesia harus belajar elbow down biar laps timenya bagus seperti rider luar,

    S Rossi saja mau belajar gayanya s Marquez demi mengejar ketertinggalannya.

Leave a Reply to oncom Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here