TMCBlog.com – Assalamu’alaikum sobat semua, MotoGP memang gak ada habis-habisnya dibahas yah. Melanjutkan bahasan soal kans Jorge Lorenzo untuk hijrah ke Suzuki, kini bisa dibilang semakin masuk akal di pikiran kita semua. Karena jasa seorang Lorenzo saat ini rumornya hanya dihargai tidak sampai setengah nilai kontraknya diawal proses bergabung dengan Ducati 2016 silam. “Potong gaji” brooo…. Miris..

Mengambil statement yang diutarakan oleh manajer pembalap yang seperti mengerti segala kondisi, Carlo Pernat, mengungkapkan bahwa kesepakatan kontrak Lorenzo adalah masalah uang bukan hanya urusan perseteruan Rossi-Marquez. Namun juga mengenai masa depan Jorge Lorenzo, yang tidak lagi tampak jelas merujuk pada hasil dua balapan pertama 2018. Memang untuk membuat/mengambil sebuah keputusan pembaharuan kontrak dengan pabrikan lain, kudu membutuhkan beberapa balapan ke depan setidaknya melihat performa Por Fuera di #JerezGP, namun seperti yang kami tulis sebelumnya Suzuki siap membajak juara tiga kali kelas MotoGP tersebut.

“Seorag Lorenzo ini menarik bagi Suzuki, meski ide Lorenzo di tahun lalu adalah melanjutkan musim bersama Ducati. Dengan uang yang dia dapatkan dari Ducati, itu merupakan hubungan yang sempurna.” Buka om Pernat menerangkan situasi transaksi pembalap.

“Tapi pada tahun pertama, semua pembalap mengalami masalah yang tidak bisa mereka pecahkan dengan mudah. Seorang rider tidak dapat mendorong dirinya 100% dengan sepeda motor yang tidak mudah dikendarai. Sekarang negosiasi kontrak pada diri Lorenzo telah dibuka, tetapi Anda harus menunggu beberapa balapan, setidaknya setelah Jerez. Kemudian kita akan melihat keputusan apa yang akan diambil Lorenzo.

Seperti yang kita semua ketahui bahwa kontrak awal Lorenzo dengan Ducati [2017-2018] ditandatangani dengan nilai 12 Juta Euro, dan kini anggaran Ducati untuk menggaji seorang Lorenzo tidak sampai 50% nya dari kontrak pertama. Pernat bilang, Ducati memberikan tawaran contract renewal kepada Jorge hanya 4 Juta Euro. Edyan bener, potongannya 8 juta Euro sendiri tuh, bisa beli Panigale V4 berapa biji yah…

Lalu keputusan ini selain karena performa Lorenzo di Sucati, juga akibat Dovizioso dan Ducati itu sendiri. Maksudnya begini, Ducati saat ini sepertinya sedang menghemat budget pengeluarannya termasuk untuk gaji pembalap. Satu yang sudah pasti, Ducati telah membuat keputusan awal bersama Pecco Bagnaia untuk kursi Pramac musim depan. Terkait alasan karena Dovizioso, ya sesuai kenyataan bahwa Dovi kembali menaikkan reputasi dan level persaingan Ducati ke papan atas sampai puncaknya pada persaingan perebutan juara dunia musim lalu. Tentu saja dan sudah sewajarnya penawaran baru harus dibuat perihal ‘penyesuaian gaji’. Ya masak gaji pembalap juara sama dengan gaji pembalap yang gak juara, pasti akan terjadi kesenjangan dan berakibat fatal bagi team sendiri. Maka, sudah sewajarnya pemotongan gaji Lorenzo dilakukan Ducati, cuma nih, saya kaget aja melihat nominalnya sampai dipotong sebanyak 8 juta dari awalnya 12 Juta euy..

Nominal tersebut mungkin sebuah angka yang pantas untuk Lorenzo bagi Ducati atas pencapaian dan performa yang diukir di 20 kali balapan Jorge bersama Ducati. Kalau boleh dibandingkan dengan sang pemeran utama, Marc Marquez yang diberikan kontrak baru oleh Repsol Honda sebesar 15 juta Euro untuk stay di HRC hingga 2020 mendatang. Angka 15 juta tersebut juga info dari Carlo Pernat.

Masalah kursi yang ditinggal Lorenzo? Gak usah bingung sob, kan ada Petrux a.k.a Danilo Petrucci yang udah kebelet banget masuk ke team pabrikan. Lagipula performance Petrux selama 2017 mengagumkan, masih ingat lah ya dua pertarungan sengit Petrux demi kemenangan di Assen melawan Rossi dan di Misano melawan Marquez.

Pernat membandingkan dengan effort Suzuki ketika mempertahankan seorang Maverick Vinales, ketika itu Suzuki sanggup menggelontorkan dana sampai 5-6 juta Euro, maka semua menjadi logis banget nget kalau Suzuki niat menjemput Lorenzo ya setidaknya bisa menawarkan dengan nilai 5-6 juta Euro. Angka segitu lebih besar ketimbang yang Ducati tawarkan, tambah lagi adanya satu potensi dari paket GSX-RR yang kini semakin baik setelah mendapat status konsesi. Belum lagi, bulatnya tekad Suzuki menghadirkan Lorenzo di garasi MotoGP nya diprediksi akan mendatangkan sponsor baru jika mampu kembali merebut kemenangan. Klop dah nih. Gaskeun lah om Jorge!!!

Nugi TMCBlog

92 COMMENTS

  1. Semoga terealisasi, sembari berharap performa Horhe yg pernah juara bisa kembali saat di Suzuki nanti

  2. Bisa jd ini opsi paling pas saat ini. Jika suzuki terus berbenah meningkatkan potensi motor dan tim dari race ke race dari musim ke musim bukan hal yg mustahil lorenzo suzuki ecstar bisa tampil cemerlang org mesin gsx rr dan m1 sama2 inline dan ktnya motor2 suzuki itu handlingnya ok gg nyusahin ramah dibadan rider gg terlalu intimidatif. Klo lorenzo benar2 tamdem sm rins trs suzuki kompetitif berarti mulai musim 2018 motogp makin seru

  3. Besar kemungkinan pindah, apapun hasilnya diakhir musim …

    Plg misi #99 skrg minimal sekali juara race cukup, untuk pride sendiri dan ada bahan joke ke #46, “gue bisa bro nah loe ?”.

    Performa #9 biasa biasa aja sih, klasemen 2017 pas dibawh #99 pun.. #9 dah brapa tahun coba di Ducati, ini tahun ke 4. Dovi apalagi ..

    Problem beratnya ekspektasi tinggi dan plus masalah gaji tinggi ke #99 dari berbagai pihak itu ajakan ?

    Masa juara 3X motoGP gak bisa sih, edehhh #46 juara 9 kali euy, modar jg di Ducati.. dan rasanya nilai kontrak #46 juga besar saat pindah ke Ducati ?

    #46 Failed
    #35 Failed
    #04 neded couple years .. six precisely, almost failed but stable ..

    All from Yamaha bike a year before they moving to Ducati.

    So ?

    • untung #04 pernah pegang rcv jd mungkin pas ke ducati gak kaget2 banget handle motor yang seliar itu. #99 ke ducati walau tidak bisa juara paling tidak si desmo makin mudah dijinakkan sehingga #04 bisa bersaing dengan #93

    • Rcv yg dulu gak terlalu liar gan kalau di banding yg sekarang, dulu liarnya msih bisa di control sm inhouse ecu hrc

    • Gak juga, kmren kontrak gede juga pihak ducati yg mengharapkan.
      Yang memble itu justru situa bangka dah ZONK 9thn

    • ehehhe v4 sma inline mah beda karakter.. hohe karn udah nyaman sma ride style ‘butter hammer’ nya yg di kembangi di atas mesin inline.. rada sulit lah mau rubah gaya ride diatas mesin beda cuma 1or 2 tahun

      jdi Hohe harus ke suzuki, kembangi gsx mumpung masih full konsesi truss hantam lagi pack depan..

      biar makin rame pack depan..

  4. Pindahkan, biar suzuki punya alien juga, jadi tiga pabrikan Jepang msg msg punya alien, nah. Tinggal dp ke ktm. Nah kan bisa lebih seru.

  5. hahaha kalo sama lorenzo gak bakal terjadi lagi kasus zarco kayanya bro. kalo belom resmi kayanya suzuki bakal diem dulu, gak kaya zarco. belom resmi udah test, udah didaftarin suzuka 8 hours, udah tersebar foto dan beritanya. eh gak jadi ekekekek

  6. hayo bang hohe pindah ke suzuki. nanti kalo ke indonesia bisa punya rekor, pembalap pertama yang dateng ke indonesia untuk mempromosikan 3 pabrikan yang berbeda. wkekekek

  7. ketika lorenzo kesulitan memakai mesin V nya ducati. saya penasaran sama tanggapan 1 orang yaitu shuei nakamoto. dulu doi ngebet banget pengen bawa lorenzo ke repsol honda, nah sekarang lorenzo kesulitan menjinakan mesin V, kalo nakamoto masih di HRC. kira” masih ngebet gak yak dia bawa lorenzo ke repsol honda hahahaha.
    atau jangan” sekarang HRC nya yg masih menyimpan keinginan buat menggantikan posisi pedrosa ? apalagi sesama spanyol. tapi entahlah ekwkek

    • Kayaknya lebih tertarik ke darah muda,semacam Mir,kemarin aja sempet bs langsung dibelakang Alex walupun akhirnya kena gusur yg lebih senior

    • Kalo di lihat pas gp 250 dulu, jorge masuk pembalap yg cukup agresif, makanya ga salah kalau honda kepengen, tp yg dapet yamaha, kyaknya dia nemu gaya balap yg baru cenderung santai tp cepet dan pas sama karakternya dia

    • Lorenzo dari jaman 250 sampe skrg sama aja gaya balapnya, mirip biaggi, agresif itu kan pas nyalip, bukan agresif karena motornya.

  8. Katanya “berikan motor apa saja, saya tetap cepat” what the f*ck??? Oh iya saya tetap cepat klo main sendiri ya?? banyak mw nya ni org, minta ke ducati desmo harus lihai ditikungan, susah moveon?? Ngapain pindah bego???

  9. Plot twist:pas Lorenzo pindah ke Suzuki ternyata Suzuki balik lagi pake gsv,karna dianggap marelli lebih cocok ke mesin v,pusing hohe!!!???

    • Wuakakakakaka … Apes bgt kalo gitu.

      Tapi Suzuki bukan KTM … Ga punya duit buat perubahan seradikal itu.

      Lorenzo cukup ngacir di dry race 6x … Podium beberapa kali, udah cukup buat jadi juara. Walaupun yg lain wet/mix race

      Setidaknya Lorenzo pernah nyenggol rider lain terus di ban sekali. Jadi udah tobat dia.
      Beda ama MM. Belom pernah ngerasain Di ban. Bakal kotor terus. Untung Dovi pinter. Bisa lolos dari dirty attack kekgitu.

  10. Apaan orang ecstar anak perusahaan Suzuki sendiri,Motul juga paling juga nggak seberapa karna bukan sponsor utama

  11. ini yang saya suka dani tmcblog, membahas moto gp lebih dalam, baik teknis, update, maupun gossip. tapi emang Carlo Pernat ini seperti Lambe Turah nya moto gp ya, wkwkwk.

  12. ga kebayang kalo jolor pindah ke suzuki & bisa menang…, atau suzuki bisa menang seri aja tahun ini…., bakal ada yang nyesek dulu pindah tim

    • Nggak laah. Ama Suzuki 2016 dia menang berapa kali ? Podium berapa kali ? Jadi peringkat berapa di akhir musim ?

      Dgn Yamaha di 2017 menang 3x. Podium sering. Sampai 2/3 musim masih ada peluang jadi juara.

      Jauuuhh bro !

      Tahun 2017 Suzuki kemana ? Sampe jadi team dgn konsesi tahun ini.

      Jauuuhh bro !

      Nyesalnya cuma satu … Itu kok teammate nya perpanjang kontrak. Wakakakaka

  13. Status konsensi Suzuki Racing Team apa saja ya Kang? Mesin lebih banyak kah? ECU? Ban? Bisa dijabarkan detailnya? Thanks

  14. Kurang setuju lorenzo ke suzuki sih..
    Ane rasa masa lorenzo udah lewat..
    Plis zarco aja deh, suzuki butuh rider yang ambisius, bukan rider angin anginan yang balapannya moody kek lorenzo

    Iannone ke avintia aja gantiin karel abraham. Yang penting ducati

    • Lagian zarco ke suzuki bakal jadi durian runtuh buat suzuki karena bakal kelilipan euro dari redbull..

      Eh blm resmi ya redbull support zarco???

  15. bukan bermaksud, tapi pasti masih ingat betapa dia dengan pedenya waktu pindah dan bilang bakalan bisa adaptasi dengan cepat, dan bisa menang dengan ducati, hanya itu aja sih jadi wajar kalo ducati potong gajinya, kecuali di sisa seri bisa nunjukin performa bagus mungkin akan beda cerita

    • Awas diserang paijo a.k.a yg punya 5 kloningan wakaka, maklum nyembah hohe bgitu junjungannya gk mw disalahkan, byk bacot jg sihh hehe

    • Kalau Lorenzo gak dapet team order, dia udah menang di Sepang 2017. Waktu itu keliatan banget dia sengaja pelan biar Dovi bisa kejar poin markez yang ternyata zonk. Di Valencia pun Lorenzo udah keliatan mulai lebih bagus dari Dovi.

    • @Darso habis itu diqatar n argentina mbalik lagi ke belakang. Jelas2 disepang dovi lebih cepet dari jlo, cm dovi gak kayak marc yg ceroboh sruduk pembalap depannya.

  16. Yahhh bisa jadi sih ke suzuki toh berita di motogp.com motorsport crash aja udah ada rumor ttg hohe mau ke suzuki tandem sama rins, dan bs jadi ianone ke angel nieto / avintia asal ducati..

  17. Ducati motor macam apa sih..

    kok sekelas Rossi dan Lorenzo sama sama susah payah membawa motor ini??

    justru pembalap yang tidak pernah juara dunia GP250 sekalipun macam Stoner dan Dovizioso malah mampu membawa motor ini dengan cepat

    ** Rossi juara dunia GP250 1x —> Aprilia
    ** Lorenzo juara dunia GP250 2x —> Aprilia

    • hehhe motor jet coaster bro..

      ducati power boost nya nggilani, liar kayak singa gladiator ditikungan..
      klo yg udah biasa main speed cornering bakal sulit lah..

      lagian si dovi bisa progres bagus di ducati karn disitu ada stoner yg mungkin sering kasih masukan..

      IMHO ni ya, stoner is the best tamer for desmo beast

    • Dovi-rossi-iannone sama gaya balapnya. Dulu cuma Stoner yg ngerti ducati, tapi kalau sekarang ane yakin rossi/iannone pun bisa menang. Inget taun 2013 dovi masuk 10besar aj susah di ducati. Gaya rear steer (stoner) atau late brake (dovi, rossi) cocok buat ducati yg sekarang. Lorenzo bukan tipe keduanya.

  18. Ya itu akibatnya klo mengutamakan dendam (sapa yg pantas nmr 1) ke Rossi dng menghadapi tantangan (Ducati) dimana Rossi (rider+motor italia) gagal.

    Mending ke Suzuki aja. Gpp, tendang (lagi) si Iannone..he he..
    GSX-RR +/- sama lah karakternya dng M1, sesama made in japan paling beda tuningan dikit.

    Pikir cerdas Lor, dendam+stress+diketawain (Rossi) ato jd underdog + potensi besar jd Legend Suzuki?

  19. Kalau aja Lorenzo teken kontrak sama Suzuki sangat dini alias sebelum paruh musim pertama selesai, eh ternyata di paruh kedua dia mulai kompetitif kayak 2015, 2016 dan 2017 dan ternyata Markez terlalu sibuk ngelawan congornya Rossi dan Dovi gak konsisten. Bisa2 Lorenzo juara dunia dan bakalan unik kalau dia mau pake nomor 1. 2018 juara dunia pake Ducati, 2019 nomor 1 nemplok si Suzuki dan ada kemungkinan juga Suzuki dapet sponsor Spanyol. Tren Lorenzo 3 tahun terakhir (sebenernya dari 2014) selalu mulai kompetitif jelang paruh musim kedua dan bener2 kompetitif di paruh kedua. Itu fakta. Silahkan liat sendiri datanya si MotoGP.com (posisi finish Lorenzo di awal musim dibanding di akhir musim)

    • Lebay ah.

      Seingat gw. motoGP yg gw tau, Lorenzo pernah beberapa kali juara.

      Lu lihat motoGP yg mana ?

      Lu kumpulin 5 rider terbaik dalam 5 tahun ini berdasarkan prestasinya. Lorenzo masuk nggak ?

  20. masalah sponsor mah bakal nyusul itu..
    motor kompetitif + rider wahid = fight di pack depan a.k.a kontender juara..

    dan akhirnya stiker sponsor pada nempel nantinya..

    pembagian pendapatan dri sponsor nya? nah ini yg mungkin jdi salah satu deal mereka

  21. gw rasa somehow JL ini bawa hoki, walau rewel saya rasa inputannya secara teknis bagus. lihat yamaha sepeninggalnya, anjloknya pake banget. ducati bisa moncer juga. test rider itu penting, tapi kan gak bisa test lgs setting 18 sirkuit….

Leave a Reply to Kato Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here