TMCBLOG.com – Bro sekwalian, Kata kata Downforce dan winglet sejatinya hadir paling sering saat pembicaraan evolusi dan perkembangan Motor Prototipe yang berkembang di Gelaran MotoGP . . . namun begitu perkembangan dan evolusi bentuk Body yang sangat mementingkan aspek aerodinamika terutama untuk menghadirkan downforce yang menurut infonya berguna untuk lebih mengahdirkan Traksi ban depan dan berlaku sebagai anti wheelie ini sudah mulai hadir di produk produk produksi massal seperti misalnya Aprilia RSV4 RF LE yang sudah pernah kita bahas sebelum ini . .. Nahhh Kalo aprilia sih wajar karena ikut MotoGP, Lha ini Tiba tiba kawasaki ( yang notabenenya saat ini tidak ikut MotoGP ) mematentkan Sebuah Part yang mereka namakan Downforce Generator sob . . whuuaaa, apaan nih yaaa . .? Cekidot deh . .

Yap bisa sobat lihat di gambar atas, terlihat ada bilah wing yang posisinya ditempatkan oleh kawasaki di sisi samping kiri dari suspensi depan sepeda motor dan di file patent terlihat bahwa kawasaki mematentkan juga bentuk dari mounting dari part aerodinamika ini . .

Yap di part wing kecil tersebut terdapat dua buah bilah yang memiliki kemiringan ‘ angle of attack ‘ yang berbeda antara sebelah bawah dan sebelah atas .. di mana di bagian bawah bilah wing miring namun lebih landai dibandingkan dengan bilah wing bagian atasnya yang lebih curam ..

Kemiringan wing dan Downforce

Sekedar flashback Jadi Gini . .. Winglet pada MotoGP, seperti juga Wing pada F1, bekerja berkebalikan dengan cara kerja sayap pesawat terbang. Jika sayap pesawat Terbang di desain agar menghasilkan gaya tekan ke atas ( lift ) untuk membuat Pesawat bisa terbang ke atas, maka di winglet gaya yang diharapkan terjadi bekerja berkebalikan arah yakni gaya tekan ke bawah oleh karena itu disebut downforce ( bedanya adalah angka positif -lift dan negatif – downforce saja ) yang berguna untuk memberikan tekanan kepada Roda depan agar tidak wheelie saat akselerasi . . . so Rumus antara downforce dan lift-force di aerodinamika itu mirip . .. Rumus gaya angkat/ Lift itu adalah

dimana :

  • Cl : Coefesient of Lift yang berhubungan lurus dengan Angle of Attack, kemiringan dari sudut dari bilah wing
  • 1/2ρ : Densitas ( kerapatan udara )
  • v : Speed ( kecepatan )
  • S : Luas dari sayap

Nggak usah pusing lihat Rumus di atas, karena kita nggak akan ulas angka angka alias hitung hitungan secara matematis . . Kita akan pakai penjelasan logika saja

Dimana Jika bro lihat gambar di atas, Dengan bentuk dimana bagian depan lebih rendah dari bagian belakang maka aliran udara di bagian atas winglet akan menghasilkan tekanan udara yang lebih besar dibandingkan tekanan udara dibaguian bawah wingle. Ini efeknya akan menghasilkan Gaya Ke bawah ( downforce ) . . . Semakin miring ( sudut bertambah ) maka downforce akan semakin besar.

nah di dua gambar di atas terlihat dengan jelas betapa kawasaki benar benar membuat dua buah bilah wing dengan sudut kemiringan ( angle of attack ) yang berbeda . . . apa tujuannya ? sayang kawasaki tidak memuat hitungan teknis di file patent yang mereka daftarkan sob

Bisa jadi update yang dilakukan kawasaki ini juga berhubungan dengan rencana regulasi WSBK sendiri yang harusnya sudah tertera mulai musim 2018 punya keleluasaan dalam penggunaan winglet pada pacuan motor kelas utama yakni WSBK. Sementara tmcblog baca di regulasi WSBK no 2.3.14 tentang Wings and Aerodynamic Aids masih tertera TBD alias to be discussed atau baru akan didiskusikan . .. Kita tunggu saja nanti saat Kawasaki ZX-10RR pakai winglet kecil ini sob . . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

27 COMMENTS

  1. Kenapa teknologi fown force gini g diterapkan di spakbor depan aja.. di buat desain yg keren dgn fungsi ganda.. sebagai pelindung dari cipratan kotoran dan juga sebagai kit down force.. jadi bisa safety. Imho..xici

  2. Kenapa Kawasaki gak turun lagi ke Motogp yah wak?, secara kawasaki uda ada di superbike, masa seh sekelas kawasaki gak bisa buat prototype motogp. Kalo kawasaki masuk motogp tambah seru neh

    • klo gak salah pernah dibahas bilangnya kawak kgk sanggup ngedanainnya karna saking mahalnya biaya yang dibutuhkan. buat sekedar infrastruktur aja dah super mahal. belum termasuk biaya pengembangan prototipe motornya. bagi kawasaki klo cuma jadi bulan2an pabrikan lain kgk ada untungnya. yang ada malah buntung abis duit kgk jelas. makanya mending ngembangin di WSBK yang dah jelas2 kompetitif. gitu CMIIW

    • kalo aku nangkep nya sih kawak gak mau terjun ke motogp lagi krn faktor yg hampir sama dgn stoner.
      tau kan?

  3. kenapa dibuat 2 wing, tidak 1 wing? kemungkinan karena dibutuhkan aliran udara yang lebih lancar dan linear untuk mendinginkan radiator di belakangnya. jika pakai 1 wing yang luas, maka luasan yang tertutup lebih banyak dan efek turbulensi lebih besar jika sudut dibuat lebih miring. dengan 2 wing, bisa didapat gaya yang sama meski luasan yang tertutup lebih sedikit. bisa juga dengan 1 wing yang kecil namun memanjang ke samping, tapi bentuknya jadi aneh kaya pesawat terbang, selain itu faktor safety jadi kurang.

  4. mau berapa puluh kali pun kawasaki jurdun di wsbk tetap saja motogp adalah impian semua pembalap dimuka bumi ini.

  5. Wak, bagaimana dengan hitungan unsprung weightnya? Emang pasti insinyurnya udah hitung2 canggih tapi perlu diulas lebih lanjut nih. Imho kan velg, cakram, kaliper, swingarm, bahan USD dll kan dibuat seringan mungkin supaya unsprung weightnya kecil jadi kelincahan motor dan handlingnya bagus. Kok ini malah naro winglet di samping kaliper? Yg secara jelas menambah efek downforce/ massa lgsg ke roda. Berarti unsprung weightnya bertambah seiring kecepatan? Mohon diulas lebih lanjut wak butuh pencerahan ini

    • Di motogp juga rata2 penempatan winglet di body/fairing, mungkin faktor suspensi jg yg stabil td terpengaruh speed. Perbandingan sprung/unsprung tetap, tapi jelas efek berbeda. Jika unsprung w. ditambah, efek compress lebih lambat, rebound juga. Namun jika unspr w. tetap di+ wing, efeknya saat high speed compress lebih lambat, tapi rebound justru lebih cepat seakan2 unsprung dikurangi.
      Kemungkinan setelan shock absrbr beda jauh dengan tanpa wing. Lebih bgs lg setelan shock bs berubah2 tergantung speed dan downforce macam di supercar.

  6. Efek unsprg wght juga terhadap kelembaman. Semakin bsr unsprg wght, ketika compress, amplitudonya lbh besar krn berat komponen. Proses Compress lebih lambat, namun cenderung lebih jauh jaraknya.
    Jika berat unsprg sama, namun di+ wing, ketika high speed proses compress lambat, namun lebih pendek jaraknya krn gaya kelembaman dikurangi downforce.
    Karakternya menjadi berbeda jauh.

Leave a Reply to Cr Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here