TMCBLOG.com – Bro sekalian, Dengan waktu yang sangat mepet dan singkat pasca perilisan Facelift New HondaCB150R Street Fire dan New Honda CBR250RR, ada sesi pengetesan yang malah tmcblog fokuskan untuk mengetest Honda PCX Hybrid hehe . . Nggak nyambung yang dirilis apa, yang ditest apa  . . .gpp yang penting informasinya tho . ..  Langsung saja sob, jadi seperti Yang sudah beberapa kali tmcblog jelaskan dalam artikel, Honda PCX Hybrid adalah Honda PCX yang menggunakan kombinasi mesin Bakar ( Mesin Oto ) dan mesin listrik.

Mesin listrik di Honda PCX Hybrid berhubungan dengan sistem ACG jadi sebenarnya tidak ada motor listrik tambahan karena ‘motor listriknya’ menggunakan  sistem Fly wheel dari ACG yang berhubungan langsung dengan Poros Crankshaft dari mesin. Penambahan signifikan ada di Baterai dan sistem kendali ( control – PDU ) dari Listriknya itu sendiri.

Jadi Energi listrik yang tersimpan dalam baterai digunakan dan disalurkan ke Flywheel ACG untuk memberikan energi tambahan ( Assist / boost ) saat Motor mulai start jalan dan melakukan akselerasi tiba tiba yang butuh power lebih. Sistem PDU lah yang bertugas mengatur dan mendeteksi kapan dibutuhkan power tambahan dari mesin listrik ..

Nah waktu pengetesan Juga sangat sangat terbatas plus malam pula jadi mohon maklum kalo gambar gambar dan hasil videonya boleh dibilang JELEK karena kurang pencahayaan hehe . . namun kita harus maksimal mengabarkan tho? jadi Lanjutt Karena cuma dibatasi 3 lap . . Langsung tmcblog ambil strategy menggunakan lappertama untuk merasakan mode Idlling, Lalu lap dua untuk Mode Drive [ D ] dan Lap ke tiga untuk mode Sport [ S ] dan mencoba merasakan dengan perasaaan ( karena Nggak bawa pula race logic ) seperti apa perbedaaan akselerasinya ..

Saat Mode Iddling [ ] , yang tmcblog rasakan tambahan boost atau Assist hanya ada saat motor pertama kali dibejek dari keadaan berhenti, namun akselerasi setelah itu nggak memperoleh bantuan tambahan torsi apapun, lebih mirip PCX Konvensional namun dengan bobot lebih berat karena baterai.

Saat Mode Drive[ D ], yang tmcblog rasakan tambahan Boost atau assist terjadi saat awal start dan saat melakuan akselerasi . . namun cenderung minor bahkan untuk akselerasi saat trek rada panjang cenderung hanya di sekitar rpm menengah saja

Saat Mode Sport [ S ], Yang tmcblog rasakan feel Boostnya memang sangat signifikan , seperti ada jambakan tambahan sesaat setelah selongsong gas di handle kanan dipuntir dengan cepat. . . Namun ya itu dia paling hanya sekitar 1-3 detik saja terasanya, untuk track panjang hanya akan terasa jambakan di awal awal sekitar 1-3 detik saat akselerasi . .

Yap jadinitu saja, Praktis memang Hybrid di PCX Hybrid sangat punya peranan penting dalam membuat Motor skutik berwarna biru dongker ini jadi lebih punya performa sat berakselerasi . ..  Untuk jalanan stop and Go tmcblog rasa akan punya efek yang signifikan dalam hal feel agresifitas plus nggak perlu dalam dalam ngebejek throttle gas untuk memperoleh akselerasi yang dibutuhkan, semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

38 COMMENTS

    • Menarik ya, jadi pengen xixixi… Makasih ya wak di balesin komenya.
      Masih nunggu kapan pabrikan R2 bisa mulai produksi full hybrid atau plug-in hybrid nih 😀
      Btw, harga baterainya mahal banget ya. Tesla powerwall dengan 13,5 kwh aja harganya 95 jutaan. Kalo 95/13,5/4 aja 1,7 juta untuk kapasitas 250wh alias 250VAh (PCX Hybrid kan 200(-an)VAh, 50,4V * 4A)
      Kalo dihitung pake rata-rata harga baterai lithium untuk kendaraan aja sekitar 300 SUD per KWh, berarti klo seperempatnya kan sekitar 75 USD, sekitar 1 jutaan lah. Kayaknya Honda harus kerjasama sama Panasonic biar baterai lebih murah nih. 😀

  1. apakah dgn harga beli dan harga baterai mendapatkan value lbh dr pcx lokal? atau saat tes dgn nmax memiliki keiritan bahan bakar dan power yang dahsyat. Nah perlu dibuktikan itu. Knapa gak jual xmotion dan CB400 ya.

    • Ini impor kan yah? Ya palingan built quality lebih dikit, tp cuma semacam permainan ecu plus tambahan battery aja, krna motor listriknya terintegrasi dgn starter motor
      Dgn harga yg segitu, hmmmm..

    • Hmm, diartikel sebelumnya sudah dijelaskan bro.
      Klo type ini buat kencang. Bukan buat irit.
      Yang pasti lebih boros.
      Btw shock nya sama nda ya dg yg non. ?

  2. Harga bensin meroket terus. Padahal harga minya tidak meroket roket amat

    Semoga aza cepat banyak motor hybrid

  3. Kurang berguna dan mahal.. saya jamin nggak laku.. pabrikan lain bisa buat penambah akselerasi dengan harga yg jauh lebih murah dan tidak ada umur penggantian.. kata hybrid tidak tepat digunakan kalau hanya membantu ekselerasi.. elektrik booster gitu aja..

  4. Kurang menarik nih motor, karena yg ditawarkan hanya hemat BMM 2%-3% doank. Nggak masuk ke harga baterai dengan life cycle 8 tahun dan harga puluh/belas juta. Kalau hitungannya pengen masuk, berarti harus bisa kasih penghematan 1-1,5jt rupiah per tahun, dengan catatan jarak tempuh tahunan 12-15 ribu per tahun. Berarti harus efisien penggunaan BBM minimal 65-70%.

  5. Sebenarnya posisi S mode itu mesin yg bekerja, motor assist tdk, saat posisi D mode motor assist yg bekerja, baiknya menggunakan D mode saat motor sudah berjalan dan kondisi jalanan datar/rata (minim tanjakan), hal ini membantu mengirit bahan bakar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here