TMCBLOG.com – Bro Sekalian, sebelum race berlangsung tmcblog sudah memprediksi bahwa Race MotoGP Austria 2018 akan merupakan De Javu race Ketat MotoGP Austria 2018 plus ketambahan satu rider lagi yani Jorge Lorenzo . . penambahan Nama Lorenzo bukan hanya asal tebakan, hal ini merujuk pada membaiknya Performa Jorge Lorenzo mulai semenjak Mugello saat diperkenalkannya The magic tank pad . . walaupun race ini sudah terprediksi Namun bukan berarti race tidak menarik untuk ditonton . . Sejatinya battle antara Jorge Lorenzo VS marc Marquez kemarin sudah seperti kembali menjawab dahaga pencinta MotoGP yang dahulu sempat disuguhkan Battle serupa saat Lorenzo masih ber-werpak biru Yamaha . . .

Di race Austria kemarin kembali pula menunjukan perbedaan Michelin dengan Bridgestone . . Michelin itu seperti ban yang siap di eksplore tanpa batasan batasan yang mainstream, derajat kebebasannya jauh lebih luas dari bridgestone. Perbedaan antara soft, medium dan Hard di Michelin tidak etrlalu signifikan berbeda. Seperti yang pernah dijelaskan Oleh Mat Oxley, Michelin memang sengaja bikin kondisi seperti ini dengan tujuan mereka ingin semua ban yang mereka pakai bisa dipakai semua bergantung pada seperti apa Karakter dari Motor, seperti apa karakter riding dari pembalap dan strategi saat race berlangsung   . . jadi bisa dibilang hampir tidak ada patokan jelas. Michelin ingin memperbesar potensi pembalap Membangun spek Motor untuk diri pembalap sendiri.

So sobat bisa lihat di Parc ferme ada tiga jenis ban belakang hadir . . Lorenzo dengan ban soft, Dovizioso dengan ban Medium dan Marc Marquez dengan ban hard . . Bingung kan ?  Berfikir masalah Michelin butuh cuci otak, buang mindset bridgestone dan jangan lihat soft, medium, dan Hard dengan dogma dogma yang saklek . . Kita harus fleksibel melihat juga berbagai variabel lain. tahan dulu prasangka terlebih lagi bila ujungnya ke arah pemberikan servis khusus terhadap pembalap tertentu, MotoGP adalah salah satu balapan yang Profesional, ketidak-profesionalan seperti pemberian material khusus kepada satu pembalap yang dipilih tentu akan sangat mudah diketahui dan keprofesionalitasan ini sepertinya tidak akan pernah digadaikan  oleh Dorna

Selain pemilihan ban, tmcblog juga memikirkan masalaah strategi terutama dari pembalap finisher top 3 Lorenzo, marquez dan Dovizioso . .. Saat melihat battle di awal awal Race, tmcblog berusaha mencoba menyelami apa yang ada dipikiran Seorang Dovizioso. Menurut tmcblog Dovizioso tahu, Marc Marquez tidak boleh dibuat Ngacir sendiri di depan terlebih dengan pemilihan ban hard yang mungkin dovi perkirakan lebih durable dari Ban medium yang ia pakai . .  so Marc Harus segera didekati . . Namun untuk mendekati Marquez terlebih dahulu Dovi harus melewati Lorenzo  . . .

Menurut tmcblog, semenjak awal Lorenzo tahu dan aware akan semua keputusan yang telah ia pilih yakni menggunakan ban soft soft . . . ia tahu, Ban soft Michelin tidak seperti Soft bridgestone. Ban Soft Michelin bisa dibuat Durable bergantung pada cara bawanya dan beruntung ban Soft Michelin dibawa dan di ‘rawat ‘ oleh salah satu Pembalap dengan riding style paling aristokrat, paling priyayi, paling soft di Grid start MotoGP – Jorge Lorenzo . . . TMCblog menduga sesi warm up lah yang membuat Lorenzo begitu yakin bahwa kombinasi karet ban soft – soft akan sangat klop dengan strategi butter and hammernya walaupun harus ditinggal Marquez di awal awal lap . . nahh sekarang mari kita lihat data data Racenya sob . .

Sobat bisa lihat bahwa Marc Marquez mulai lap ke-empat setelah mempersiapkan suhu yang optimal buat Ban belakangnya mulai geber RC213V sehingga Laptimenya rata rata bisa 0,1 sampai 0,2 detik perlap lebih cepat ketimbang Lorenzo dan Dovizioso . . no wonder Marc Ngacir terus . . . tmcblog yakin Lorenzo melihat hal ini dan dalam otaknya ia terus menilai  . . Marc Memang cepat, namun sepertinya Lorenzo tahu Marc hanya 0,1 sampai 0,2 detik lebih cepat . . Lorenzo ngerti bahwa Ia dan Desmosedici dapat dengan mudah menggetok palu dan membayar ketertinggalan ini diparuh kedua race

Namun begitu sepertinya Strategi Lorenzo tidak 100% persis seperti di Brno sepekan sebelumnya dimana ia benar benar lose di setengah Race awal untuk me’rawat ‘ ban untuk persiapan paruh kedua race. Di Spielberg ini ia harus balance antara ‘merawat ban ‘ dan menjaga posisi dari gempuran Andrea Dovizioso . . dan somehow . ..  sekuat apapun Dovizioso menggempur Lorenzo, terlihat dengan rapi Jorge Lorenzo membela tikungan demi tikungan Red Bull ring. Alih alih bisa overtake Jorge, Gempuran ini harus dibayar mahal oleh Dovi ..  Jika sobat lihat di Grafik pertama Dovi mulai keteteran di pertengahan kedua Race  . . . grip ban Mediumnya sudah Mulai habis akibat menggempur Lorenzo . ..  hanya bersisa grip untuk survive steady dsri kejaran Cal dan finish podium

“Rhythmic like a hammer (martillo), smooth like butter (mantequilla)”, berirama seperti palu, mulus seperti mentega , itulah Karakter Jorge Lorenzo selama di Yamaha dan Sepertinya masih ia Bawa saat ini selagi menunggang Ducati Desmosedici GP18 . . .

Lepas dari tekanan Dovizioso, sobat bisa lihat betapa sejatinya mulai lap 12 Lorenzo mulai menaikkan tensi dan tentunya geberan throttle GP18nya . ..  Laptime setelah lap 12 dari Lorenzo ini secara umum lebih cepat dari Marquez bahkan selama 10 Lap berikutnya  . . its pay time . . race agak Brutal namun penuh dengan respect antara #93 dan #99 hadir setelah Lap 22 sampai akhir . . . cucuk cucukan jarak dekat saling Overtake pun kembali hadir . . Dengan style Rear wheel steering dan speed corner, marc banyak melakukan aksi overtake jorge di T3 . .  Namun jelang akhir, ban depan dan belakangnya mulai tidak stabil. RC213V besutan Marc Mulai godek godek di tikungan pertanda sudah hadir masalah grip hadir di sana . . namun Marc tetapkah marc, ia harus terus mencoba jika nggak mau sulit tidur malamnya . . namun Upaya Lorenzo merawan Ban soft di 15 lap awal laksana mengoles mentega berbuah positif  . Ketika ban soft tersebut dipakai untuk gas Pol bagai menggetok Palu di akhir sesi, terlihat nggak ada tanda tanda struggle Lorenzo.

Valentino Rossi

Valentino Rossi sadar benar bahwa M1 di red Bull Ring bagaikan air dan api ..  belum bisa se-iya dan sekata. M1 akhir akhir ini sulit berkembang di Sirkuit yang sejatinya punya dua karakter ini. Namun begitu,  sepanjang 28 race semenjak Start dari posisi 14 sampai akhirnnya Finish di Posisi 6, valentino Rossi tidak pernah sekalipun diovertake pembalap Lain  . .  hal ini ia lakukan ditengah permasalahan M1 yakni akselerasi keluar tikungan yang masih mendera. Dan Vale pun Jadi top Yamaha Finisher di Red Bull Ring kemarin .. Respect banget !!

Dari Grafik di atas terlihat memang bahwa Top 3 finisher seperti berada di dunia mereka sendiri bila dibandingkan dengan Pace  pembalap di belakangnya Baik Cal Crutchlow dan valentino Rossi pacenya memang lebih lambat dari Dovi, Lorenzo dan Marquez.

Overall Race MotoGp austria yang kembali mengahdirkan Epic Battle Lorenzo VS marquez lebih merupakan buah dari strategy kedua pembalap. Stratego yang didasarkan atas pahamnya mereka akan karakter dari Motor tunggangan mereka sendiri . . . dan untuk kali ini butter hammer Lorenzo terbukti lebih unggul

Taufik of BuitenZorg

108 COMMENTS

  1. valentino Rossi tidak pernah sekalipun diovertake pembalap Lain.
    ###################################
    coba agar diperjelas statement seperti ini wak, lah wong pas balapan masuk posisi 10 besar rossi sempet adu overtake sama aleix espargaro ko. gimana ceritanya kalo adu overtake tapi tidak pernah diovertake pembalap lain ? apa perlu download video siaran ulangnya nih ?
    ekekekekekekek

    • Based on valentino says :

      I was able to enjoy the race, because I could recover a lot of positions and do some good overtaking, and nobody overtook me.

      saya berani nulis setelah yang ngerjain bilang begitu

    • jiaahhh lucu wkwkwkwkwk
      orang di tv sempet kesorot kamera dan posisi pembalap dilayar tv sebelah kiri antara rossi dan aleix espargaro sering berubah rubah. masa dibilang gak sekalipun diovertake pembalap lain wakakakakakakkaak

    • Pahami kalimatnya

      toh juga akhirnya Finish di depan Alex..ya tow

      makan kurupuk itu dikunyah jgn dijilat…melempem jadinya

    • dianggap berhasil overtaking kalau bertahan posisinya sampai finish, nyatanya sampai finish posisi mereka tetap di belakang rossi yg artinya mereka gagal overtake, ya wajar statement rossi kalau yg dimaksud seperti itu….

    • gak ada yang salah sih sama yg dibilang rossi tgl perspektifnya aj seh saat duel dengan aleix khn gek memperebutkan/battle posisi 8 dan rossi gak pernah melorot ke posisi 10, tapi terus naik ke posisi 6 jadi gak salah klo dia bilang gak ada yg overtake posisinya, mgkn itu maksudnya mgkn lo ya, tp yg jelas fans en haters pasti nyinyirnya gak bakalan sama, tgl yg komen mo memposisikan dimana

    • sepanjang 28 race semenjak Start dari posisi 14 sampai akhirnnya Finish di Posisi 6, valentino Rossi tidak pernah sekalipun diovertake pembalap Lain

      coba pahami kalimat ada yang ada di artikel bro saitama. sepanjang 28 lap dari start sampe finish rossi tidak pernah sekalipun diovertake pembalap lain, artinya sepanjang balapan rossi berhasil mengovertake pembalap lain tanpa diovertake kembali oleh pembalap lain. padahal rossi sempet adu overtake sama aleix espargaro. entah statement rossi yang keliru entah penulisan diartikel ini yang keliru. cuma kalo diartikan dari tulisan diartikel ini yak seperti itu rossi berhasil mengovertake semua pembalap tanpa diovertake kembali.

    • ywdah -ywdah….

      kalo cuman nyalip 2 gak sampe finish berarti bukan overtake ( khusus 1 pembalap )
      kalo salip-salipan seru boleh dibilang saling overtake , buat pembalap reguler umum saja.

      gak usah diperpanjang

      casecsloes

    • asoyy fumi abis ngumpet digoa pada muncul nih kena pancing ekekekekek

      hayoo profit ketauan nih pecinta motogp yang paling netral dan gambling seorang fumi ekekek

    • Comment:intinya legend gak pernah salah bro.Mau ngomong apa bebas dan selalu benar karena basis massanya.Kalaupun di TV kelihatan di overtake itu yg salah sudut pandang kamera tv nya ekekek

  2. kalah di brno ceko membuat marquez puter otak, dibrno dia dibantai 2 duo ducati. tapi di red bull ring kemarin marquez pake strategi kabur duluan biar lorenzo sama dovi main udak udakan atau adu overtake sampe ban salah 1 ducati drop. dan puncaknya dovi yang harus minggir dari battle posisi 1 dan hanya menyisakan lorenzo saja, marquez dari skill memang tidak kalah dari dovi dan lorenzo. tapi kalo harus menghadapi duo ducati dikandang ducati dengan power besar, yak marquez pasti K.O lagi.
    balap memang gak cuma mengandalkan skill dan motor saja tapi harus menggunakan kecerdasan dalam mengatur strategi.

    • Setujuu. Marquez kedodoran power motornya. Tapi dia berusaha explore masuk tikungan duluan dan tetep gak kuat nahan Ducati Lorenzo

    • yap ada artikel yang menyebutkan bahwa memang marc sengaja memecah 2 ducati. mungkin kalo ga di pecah marc bisa finis di posisi 3 lg

    • @pengamat katanya,, ini bukan artikel lagi, tp emang ini pernyataan marc saat wawancara seusai race..

      cerdas dan berstrategi

  3. sebenarnya sih rossi itu ibarat udah khatam yamaha bertahun2, jadi paham seluk beluk kekurangan dan kelebihan motornya, ga fair jg di kompare dgn vinales ama zarco yg baru setahun dua tahun gabung yamaha.

    • Ga cuma ngeliat posisi klasemen, Juni tahun kemarin development chassis ikut masukan dia. Padahal saat itu Vinales klasemennya jauh lebih baik.

    • dan ternyata apa yang dibilang VR itu diamini sama lin jarvis dan petinggi team balap yamaha.. artinya tuduhan selama ini VR cuman banyak ngeluh, cari kambing hitam tidak terbukti…hehehehe saya yakin sekelas jorge pun kalo masih diyamaha saat ini bisa saja sama keadaannya dengan VR atwpun MV…IMHO

  4. Nah loh..semakin jelas Ban Ghoib..udah terlihat dr awal2

    banyak yg ngira ban single brand alokasi ban semua sama nyatanya bannya dibikin ” Prototype khusus ” satu team pabrikan gak sama

  5. “Rhythmic like a hammer (martillo), smooth like butter (mantequilla)”, berirama seperti palu, mulus seperti mentega , itulah Karakter Jorge Lorenzo selama di Yamaha dan Sepertinya masih ia Bawa saat ini selagi menunggang Ducati Desmosedici GP18 . . .
    —–
    keren nih

    semoga markues bisa belajar ..gak srudah sruduk membahayakan pembalap lain

  6. Yamaha harus cepat2 Evaluasi biar Moto GP tambah seru lagi…

    dilihat Ducati dah menemukan formula dan peran tangan Mantan Teknisi Ecu Marelli di kubu Markues sangat berperan besar bagi Honda…

    Yamaha harus banyak2 data dan latih di tempat sulit cthnya Austria ini…

  7. Ya sudah lah ya.. yamaha taun ini ikhlas saja.. pak tua pun harus bisa mengerti kondisi motornya…
    honda mungkin bisa menepuk dada karena bisa saingi ducati dalam speed saat keluar tikungan tapi masi terlihat kalah speed, dan gilanya MM93 yg mampu bikin honda sprti itu, yg laen sprtinya biasa aja rider honda, mungkin cuma skill Mm93 yg bisa bikin honda sprti ini??
    Ducati nyaris sempurna ini motor terlihat digaris depan ducati mendominasi.. Jl99 sayang harus pindah taun depan ke sebelah… siapa bilang no rosi no party?

  8. karena karakter trek yg cocok juga sama ducati, jadi bisa ngeladeni marc, disisa race ini mungkin marc gak akan terlalu “nekat” ngorbanin poin buat menang

  9. But…jgn lupa marc is leader championship yg mmbuat isi kpalanya brgmuruh antara win or poin…sdangkan lorenzo nothing to lose,dn bagaimanapun juga ini brprngaruh ke hasil…selamat lorenzo en good job marc

  10. Betull kali ni strategi lorenso sama marques tukeran kyak ny, biasany lorenso ngacir dluan dan marques attack di akhir lap,.. Tapi ni kbalikan ny, dr awal lap lorenzo sengaja nyimpen ban buat attack di akhir dan hasil ny lorenso bisa fight sma marques dgn keadaan ban yg masih bagus dan tentuny dengan power ducati ya joss.. Dan akhirny lorenso bisa menang..

  11. Betull kali ni strategi lorenso sama marques tukeran kyak ny, biasany lorenso ngacir dluan dan marques attack di akhir lap,.. Tapi ni kbalikan ny, dr awal lap lorenzo sengaja nyimpen ban buat attack di akhir dan hasil ny lorenso bisa fight sma marques dgn keadaan ban yg masih bagus dan tentuny dengan power ducati ya joss.. Dan akhirny lorenso bisa menang……

  12. sodara -sodara klarifikasi saya bukan group anakan dealer di atas yah…
    itu nongol dah…
    nanang dealer yamaha, udin dealer yamaha, paidi dealer yamah

    • Kolom komentar juga perlu sosok antagonis supaya tambah seru..

      Tolong wak nick *dy jangan dikarungin, toh dia bahasanya sopan dan rasional kok..

    • tapi dia suka membalikan fakta kaya jimmo….menggiring opini, sudah jelas2 gak ada ban goib, sudah dijelasin secara ilmiahh banget, sampe awam saja pasti tau…gaya riding intinya….eh becandaan tmc sarcas tentang ban goid,,sama dia diiyain dilanjutkan diulang terus komennya…kan bege….

    • Dia udah tau kalo pake 1 email bakal dijaring, dia ganti email terus biar lolos, liat gambar karakternya gontaganti

  13. Jadi Teringat Lorenzo saat bawa Yamaha Fight dgn VR 46…Seru abiss bikin deg2 an…

    Wahh …keren kalau Ducati sudah bisa seluwes Yamaha nih

    • Biar gak lupa juga
      M1 ditinggal rossi masih bisa jurdu ditahun ke2
      M1 ditinggal jl tahun ke2 udah mau beres makin gak jelas
      Tahun 2016 tahun terakhir jl di yamaha tapi tidak ada sedikit pun penghargaan dr yamaha apalagi fbr… setiap jl komplain selalu d bilang manja lah cengeng lah… nah sekarang makan tuh karma

  14. Meskipun racenya seru, tapi adrenalin penonton dah beda ya dibandingkan Austria 2017 yg selisih poinnya sangat tipis.. Membuat seri2 selanjutnya so worthed to watch..

    Meskipun saya fans MM, ga ada Yamaha di top 3 lama2 juga gak seru ya.. Marquez gak pernah DNF juga membuat fumi gak pernah nongol sahut2an komentar..

    “Motogp 2018 seru tapi kurang mengaduk emosi”

    • Mengaduk emosi
      kayak Yamaha sahut2 an podium 1 dan 2 …

      apa kayak Markues cium belakang Rossi di argentina dulu…
      kmaren aja semut nnya sakit kena getok palu …kurang mengaduk emosi apa…

    • Preeettt..
      overtake pembalap yg kelasnya satelit dan underdog, apa bangganya?
      efbeye dan efbe-er kl banggain hal2 kampungan dan tdk substansial mmg jagonya.
      Hehe

  15. Wih awalnya gw udah seneng jagoan gw ganti strategi, ga usah salip2an langsung ngacir aja. Gap udah 0.8+ aman dong gw kira. Lha kok tau2 gap nya turun terus jadi 0.2, 0.1 wah abis dah.
    Mungkin ga sih kalo ban soft itu maksimal nya (misal) cuma bertahan sampe 50% race, bikin paduka hohe ganti strategi. yg biasa di push di 50% awal, terus kemaren baru di push di 50% akhir?

  16. Wak mau tanya ??

    kalau ” Ban Ghoib ” aja bisa order tergantung by team

    apakah Ecu zaman now Moto GP ini bisa Order tergantung by team ?? apalagi team yg menangi Ecu ini bekas teknisinya …

  17. Mantap, disini pengalaman dan jam terbang jorge terbukti sbg pembalap elite di motogp, udh di tekan segitunya masih bisa tenang dan malh membalikkan keadaan dan mau fight back, maaf” ni ya, kalau rossi pasti udh melebar dan nyalahin marq lg, nyatanya no rossi ttp party,

  18. Michelin memang sengaja bikin kondisi seperti ini dengan tujuan mereka ingin semua ban yang mereka pakai bisa dipakai semua bergantung pada seperti apa Karakter dari Motor, seperti apa karakter riding dari pembalap dan strategi saat race berlangsung . . jadi bisa dibilang hampir tidak ada patokan jelas
    ———————————————————————

    Koreksi, Mat Oxley g pernah menyatakan kalo Michelin sengaja bikin kondisi seperti itu. Dan, saya sendiri juga setuju sama pendapat Mat. Kondisi ban aneh Michelin lebih pada ketidakmampuan Michelin membuat ban dengan kualitas yang sama dengan Bridgestone.
    Informasi tambahan dari Mat: “Michelin don’t design their tyres to degrade etc to make the racing better. They are literally making the best tyres they can, which at some races won’t go full speed over race distance. It’s just coincidence that they make close racing. Where Michelin does have an input is bringing 3 rears to each race which are very close, so the hard will suit some riders, the medium some other riders and the soft some other riders – having a big mix of tyres in the race really shakes things up because everyone is fast in different parts of the track and in different parts of the race”

    Kondisi seperti ini yang bikin seseorang bilang kalo balapan 15 tahun yang lalu lebih romantis. Karena sekarang, selain mikirin setting mesin, geometri, elektronik, pembalap juga harus mikirin settingan ban. Banyak banget yang dipikirin, sampe dia ngerasa g ada kehidupan lain di luar balapan.

    • pernyataan di atas bukan pernyataan Mat, itu pernyataan saya Taufik Hidayat yang saya hasilkan dari kunyah2 perkataan mat

    • Sorry, Wak. Habis ada kalimat pembukanya “Seperti yang pernah dijelaskan Oleh Mat Oxley”. Jadi saya nangkepnya dari ada kutipan tulisan Mat Oxley yang menyatakan atau diartikan seperti itu.

      Sekali lagi, sorry kl sy salah nangkep

  19. Kalau lihat JL, JZ, CS, MM sebenernya kunci kesuksesan pembalap MotoGP era modern adalah kemampuan mereka beradaptasi.

    JL di Yamaha smooth banget karena emang cara ngendarain yamaha yang bener ya kaya gitu. sampe sampe JZ ngkutin gaya JL bawa yamaha.

    Sekarang JL agresif ya karena cara ngendarain Ducati yang bener ya begitu harus bisa agresif.

    Cukup yakin sih di Honda dia bisa menghentikan dominasi Marc. atau malah bisa bikin Marc hengkang ke pabrikan lain.

    • Bisa iy, bisa g. Kemungkinan besar di dua tahun pertama, g bisa. Mungkin bisa menang di beberapa sirkuit, tapi tetep dominasi MM di RC213V bakal belum tergoyahkan.

      Waktu pre-race conference, para pembalap diminta gambar sirkuit impian mereka. JL gambar dua sirkuit. Satu sirkuit dengan skema persegi untuk tahun 2018 dan satu lagi sirkuit yang penuh tikungan panjangan untuk tahun 2019. Sirkuit 2018, cocok banget sama kelebihan GP18, point and shoot dan langsung tegak plus akselerasi setelah rebah sebentar. Bagaimana dengan sirkuit di tahun 2019? Kl dia merujuk pada calon tunggangannya nanti, saya sendiri g yakin kl bakalan cocok sama RC213V. Sirkuit rancangan Jorge untuk 2019 lebih sesuai buat M1. Mungkin dia melihat karakter RC213V dari MM, tapi dia lupa kl RC213Vnya yang bawa MM (yg kata beberapa mekanik, part paling penting di RC213V HRC).

      CC malah bikin komen pedes banget “Jorge is going to have the biggest shock of his life – he’s living in a dream world! I told him he’s going to have to work on his biceps some more. He has the best turning bike on the grid at the moment, so he needs to go and ask Marc and Dani [Pedrosa] how hard our bike is to turn. He is absolutely dreaming – he’ll see next year…”

    • Ada kemungkinan besar JL bakal lebih cepat beradaptasi di Honda dibandingkan dengan Ducati. Meskipun antara Honda-Ducati sering sisebut sebagai motor liar, tapi Honda relatif lebih bisa belok dan lincah. Faktor lebih bisa belok inilah yang akan membuat proses adaptasi itu lebih cepat, ditambah respon Honda yang baik dalam memenuhi permintaan pembalapnya.

      Sedangkan untuk masalah riding agresif atau tidak lebih bergantung pada strategi langsung ngacir sejak awal atau memanage ban dan duel di akhir.

  20. Cerdasss… Jd tambah wawasn tiap brkunjung ksni.
    Kekuatan JL emg ga bs dbendung, tp msh sdikit trhibur krn Marc bs mnahan Desmo Dovi. Selamat utk JL99

  21. Semenjak race Sepang musim lalu sebenarnya memang sudah ada tanda-tanda JL bakal memanangi seri balapan di musim berikutnya. Namun awal musim ternyata berlangsung tidak bagus dan bahkan banyak “dibully” oleh hater, petinggi Ducati dan rekan satu tim. Tapi memang kualitas seseorang makin terlihat/teruji ketika dalam suatu masalah. Sempat terpuruk dan bisa bangkit (memenangai bebarapa race) bisa menjadi pelajaran penting bagi pembalap2 lain.

    Untuk musim ini, pencapaian yang realistis dan potensial adalah bisa di posisi 2 klasemen akhir serta memenangi beberapa race ke depan. Race di Silverstone,Motegi,Aragon,San Marino dan Sepang sangat potensial untuk menang, minimal podium. Thailand dan Australia cukup berat. Valencia bisa dibilang 50-50, tapi kalau di race terakhir MM sudah memastikan juara, bisa jadi Valencia menjadi kado perpisahan indah sekaligus mengharukan untuk Ducati dengan merebut P1.

Leave a Reply to edy Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here