TMCBLOG.com – Karena Team Suzuki Ecstar MotoGP belum pernah merasakan panggung podium sama sekali di 2017 yang lalu, Maka tahun 2018 ini Suzuki memperoleh kemudahan Konsesi.

Pabrikan Yang mendapat status Konsesi penuh memperoleh banyak kemudahan seperti Jumlah mesin yang berjumlah 9, Mesin boleh tidak sama antara masing masing pembalap, tidak ada pembekuan pengembangan mesin selama musim berjalan , dan memperoleh jatah pengetesan lebih luas selama menggunakan jatah ban Yang sama . .

Dan dengan Podiumnya Iannone Kemarin di Aragon, maka Suzuki ketambahan 1 point Konsesi sehinga menyebabkan Jumlah Point Konsesi yang merek kumpulkan genap 6 Point sekarang

Hitungannya Gini  . . Nah dengan catatan 4 kali ( Termas, CoTA, Jerez, dan Aragon ) podium ketiga dan sekali podium kedua ( Assen ) , artinya sampai gelaran MotoGP Aragon 2018 Suzuki telah mengumpulkan point konsesi sebanyak 6 Point Konsesi karena setiap podium 3 akan memperoleh 1 point konsesi dan setiap podium 2 akan memperoleh 2 point konsesi.

Dengan 6 Point Konsesi, Maka Confirmed Suzuki akan Race di 2019 nanti Tanpa bantuan Konsesi dimana jumlah mesin yang berkurang jadi hanya 7 mesin, pembekuan development mesin, dan jumlah wild card yang lebih sedikit ( jadi hanya 3 wild card ). Namun begitu, Ada yang langsung berefek Instant lho sob  . .

Yap Sesaat setelah mencapai 6 Point Konsesi , maka tercatat hanya satu Keuntungan Yang akan dicabut saat itu ( saat musim berjalan ).

Keuntungan yang langsung dicabut adalah Dimana awalnya jumlah hari pengetesan Suzuki lebih luas ( unlimited days ) dengan pembatasan Jumlah ban, Maka saat ini mereka hanya punya jatah total 5 hari Pengetesan, sama seperti team team tanpa konsesi contohnya Honda dan Yamaha . .

Mungkin buat kita kita yang beda filosofi dengan suzuki bisa beranggapan ‘ harusnya ‘ Suzuki akan sengaja ‘ menahan tidak podium ‘ di sepanjang 9 seri terakhir di Paruh musim kedua biar ditahun 2019 kembali memperoleh status Full Concession . .

Namun ternyata tidak begitu sob . .  Seperti yang pernah disampaikan Brivio, Suzuki malah inginnya Status Konsesi Hilang secepatnya.

Memperoleh status konsesi penuh Mungkin bagi mereka sudah layaknya memperoleh kemudahan, dan hanya yang ‘lemah lah’ yang memperoleh kemudahan. disinyalir Suzuki nggak mau dipandang sebagai Manufaktur Yang lemah terutama di mata Pabrikan Jepang lainnya.

Taufik of BuitenZorg

34 COMMENTS

  1. hanya yang ‘lemah lah’ yang memperoleh kemudahan. disinyalir Suzuki nggak mau dipandang sebagai Manufaktur Yang lemah terutama di mata Pabrikan Jepang lainnya.

    Nyindir nih… ?

  2. Setuju wak, Dengan hilang nya konsesi berarti pengembangan berjalan ke arah yg tepat. Tentu Suzuki ga mau dong berkubang dalam konsesi terus, yg artinya ga ada kemajuan riset.

  3. Melihat race semalam Suzuki sdh mantab… Tinggal konsistensi pembalap nya bisa memanfaatkan kelebihan Suzuki nggak, Apalagi 22nya finish didepan Yamaha…

  4. pakdw, kalo sy boleh tanya, tahun 2018 ini iwata sdh podium brp kali?
    apakah kalo tdk memcapai poin 6 ymh jg akan dpt full konsesi?
    serius tanya pakde…
    suwun

    • Yap bethul, tapi tahun ini yamaha udah podium beberapa kali, kok, mulai Qatar di posisi 3, Austin posisi 2 dan 3, Lemans posisi 3, Mugello posisi 3, Catalunya posisi 3, Assen posisi 3, Sachsenring posisi 2 dan 3.

    • Itung sendiri bro, mbah oci yang dibenci sebagian besar penghuni tmcblog ini podium berapa kali, bandingin sama iannone. habis itu baca pelan2 aturan konsesi.

  5. dengan status konsesi yg dicabut, maka suzuki sudah bisa dan memang “mau” disejajarkan dengan pabrikan papan atas lainnya. tapi apa bisa tetap menjaga konsistensinya??

  6. Iya bener suzuki dicabut konsesi nya atas sumbangsih podium rins & ian, nah klo ktm-aprilM̶O̶P̶lia gimana ? Konsesi udh berapa musim nih hehehehee

  7. Nah ini yang dikhawatirkan. Harusnya kombinasi Rins – Iannone dipertahankan. Iannone terlalu dibenci karena pernyataannya tentang GSX-RR 2017 yang terlalu jujur dan berimbas keraguan Suzuki akan skill Iannone padahal ternyata bener mesin 2017 memang gak mendukung. Nasi sudah jadi bubur. Diliat aja Iannone lebih matang dibanding Rins. Liat progress Aprilia di Aragon, bisa aja mulai 2019 Aprilia akan seperti Suzuki tahun ini. Saya mengira malah 2021 atau paling cepat 2020 ada 5 pabrikan yang saling isi podium dan cuma ada 1 pabrikan yang masih pertahankan drama queen diluar podium, kecuali pabrikan itu berani ganti pembalap.

  8. tegantung skill dia juga. rider yg kencang belum tentu bisa develop motor. kayaknya sampai sekarang yg terbukti bisa develop motor cuma Lorenzo

    yg lain kencang diatas motornya tapi dia doang yg bisa maksimal pake itu.

  9. Pabrikan Yang mendapat status Konsesi penuh memperoleh banyak kemudahan seperti Jumlah mesin yang berjumlah 9, Mesin boleh tidak sama antara masing masing pembalap…
    Punten Wak tolong dijelaskan maksudnya “mesin boleh tidak sama antara masing masing pembalap” apa dari konfigurasinya kah (inline & v)? Kalo iya seperti itu, bagaimana regulasi untuk team non konsesi? Bisakah satu team non konsesi menurunkan 2 jenis mesin yg berbeda? Hatur nuhun

  10. Thx wak ulasannya..hee
    Jdi malu pdhl tdi dah ada cm di hp blm mncul…xiii
    Jk di analisa,rins dan joan mir trlht mirip2 ktka race.tdk bgtu baik saat fp dan qualifikasi.tp jk race sesungguhnya rerata bs sodok kedepan nyalip bbrp rider.dan kelebihan itu vale yg maestro.wlopun mmang mrk blm bs di sejajarkn dgn sang legend..
    Nah dr progres ini,apa thn dpn suzuki bs menarik sponsor selain ecstar? Setau sy,setelah rizla,suzuki blm lg bs mnggaet sponsor besar.jk dpt sponsor besar,bkn tdk mngkn dlm wktu dkt suzuki akn sejajar dgn honda dan ducati.krn mmang dana jg berpengaruh trhdap pengembangan mesin.
    Utk urusan ini apa ada kisi2 wak,biasanya wak haji bs dpt info dr om manuel pecino

  11. power nya masih kurang, pas duel bertiga ian/dovi/marq.. keliatan bgt di tarikan awal bahkan top speed suzuki kewalahan..
    ayoo sujuki lbh joss lg develop mesin nya..
    masih ada bbrapa race sbelum kena pembekuan mesin

  12. Aprilia & pabrikan lain yg belum pernah mencicipi podium berarti megang status konsesi ya..
    Jangan-jangan memang cuman tuk nge test performa motor yg dijual langsung di lapangan

  13. Yang aneh menurut ane, kok suzuki kuenceng bener di aragon? Menyaingi ducati dan honda, padahal mesinnya inline lho??? Sedangkan yamaha, mules…. Bagaimana analisanya wak??????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here