TMCBlog.com – Halo sob. Saya (Nugi) hari ini masih dari kota Yogyakarta untuk melaporkan annual event adu kreasi/karya motor custom terbesar se-Asia Tenggara, Kustomfest yang di tahun 2018 ini mengusung tema Color of Difference. Gak berlebihan kalau saya bilang level Kustomfest adalah Asia Tenggara, melihat dari para pengunjung, stand-stand yang hadir dan juga para tamu undangan yang berasal dari berbagai negara.

Dan di artikel ini mau sedikit berbagi pengalaman kali kedua mengunjungi Kustomfest yang berlokasi di Jogja Expo Center. Tumpah ruah, tumplek blek semua bikers yang hobby motor custom dari berbagai daerah di Kustomfest. Builder lokal, builder luar kota hadir semua. Dari Bekasi ada, Jakarta apalagi, sudah dipastikan hadir membawa karya terbaik mereka.

Sedikit highlight, bahwa genre atau model yang paling dominan di Kustomfest tahun ini adalah aliran Chopper. Baik motor besar, kecil, single cylinder ataupun multi cylinder semua ikutan mengusung aliran chopper custom.

Mungkin yah, motor chopperland milik presiden Joko Widodo buatan Elders Company memang menginspirasi pecinta custom se Indonesia untuk memakai motor chopper yang di tahun 2017 kemarin kurang begitu banyak populasinya.

Salah satu chopper dari sekian banyak motor chopper yang menarik perhatian adalah CB100 buatan Yusuf Adib dari Psycho Engine asal Purwokerto yang mesinnya 3 silinder W.

Gak cuma mesinnya, front fork nya pakai springer yang single fork. Edan banget ini sih, karyanya unik dan detail juga finishingnya juara.

Lalu para pengunjung juga kedapatan selalu berhenti sejenak untuk memperhatikan sampai selfie dengan motor chopper yang dinamakan The Falcon buatan Queen Lekha Choppers. Motor ini ternyata tidak ikut kontes di Kustomfest, melainkan hanya display dengan maksud memberitahukan kepada khalayak custom culture yang hadir bahwa The Falcon akan tampil di 27th Annual Yokohama Hotrod Custom Show 2018 di Jepang.

Mengambil inspirasi dari semangat dan kerja keras suku asli benua Amerika, Indian, Queen Lekha Choppers membuat The Falcon ini dengan penuh dedikasi demi mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia lewat agenda Kustomfest yaitu Indinesian Attack 2018. Nanti kita bahas terpisah ya sob.

Gak cuma motor, hadir kembali kontes modifikasi dan custom Die cast dengan berbagai skala/scale.

Di Kustomfest mewadahi para penggemar die cast dari berbagai kota. Cukup banyak die-caster yang hadir menampilkan hasil karya mereka. Tak ayal karya-karya diecaster ini menarik perhatian pengunjung terutama anak-anak kecil.

Tebak ini motor apa? Ini Honda CBR150R sob yang di custom full dengan hanya menyisakan mesinnya saja. Frame dan lainnya full hand made. Gokil!!

Nah ini motor scrambler cub, sesuai banget dengan tema Kustomfest tahun ini yang mengusung unsur militer TNI.

Nah, ngobrolin soal TNI, di Kustomfest 2018 Color of Difference ini menghadirkan juga meain pesawat Dakota yang terawat. Spesial didatangkan oleh Lulut Wahyudi selaku direktur Kustomfest dari museum TNI AU di Yogyakarta dengan maksud agar pengunjung yang didominasi anak muda bisa mengetahui sejarah pesawat yang ikit membela kedaulatan NKRI.

Lebih jauh lagi, mesin yang Dakota gunakan adalah mesin rotari 18 silinder propeller ini siapa tau bisa membawa inspirasi bagi builder untuk berkreasi membuat mesin motor yang unik dan out of the box.

Ini motor apa yah? Saya bingung liatnya. Hahaha….

Selain menghadirkan karya builder se Indonesia, Kustomfest juga mewadahi para pelaku usaha lokal. Baik clothing ataupun apparel apparel riding gear.

Yang patut diacungi jempol adalah kehadiran dua motor bergaya Speed Record ini. Foto motor di atas adalah Honda Supra yang dipasangi fairing.

Satu lagi motor cafe racer bergaya speed record bike, yang ini pakai basis Suzuki 2 tak lawas bergaya Lotus F1 jaman tahun 1970 an. Bengkel Streetmate Factory sepertinya spesialis dalam membuat motor jenis ini. Bakalan rame nih..

Oh iya, tahun lalu Royal Enfield mengadakan lomba untuk para builder lokal yang bertajuk RE-Build. Di Kustomfest tahun ini keempat hasil karya pemenang ditampilkan. Minimalis tapi soul-nya dapet banget sih.

Salah satu dari 2 unit Norton yang hadir di Kustomfest. Dari Jakarta jauh-jauh ke Yogyakarta untuk bersaing di kelas bergengsi. Selain mewah, ubahan Norton Comander 961 ini emang rapih jali Sob. Ngilerrr….

CB150 Verza nih. Boljug lah ya ide dan eksekusinya berhasil. Salut! Anti mainstream banget mulai dari pemilihan basis motor serta ubahan yang dipilih terlaksana dengan baik. Dilihat aslinya, motor custom ini simpel tapi punya greget dan bisa dipakai di jalanan umum.

Oh iya, semua motor custom di Kustomfest sudah melewati scrutineering ketat. Motor gak bisa idle atau langsam saja bisa kena diskualifikasi loh, apalagi yang susah berbelok.

Basisnya Kawasaki D Tracker 250 yang diubah menjadi motor trail Rally di gelaran Baja 1000.

Kawasaki lagi nih Sob, dan lagi-lagi W175 yang jadi bahan dasar motornya. Eits, cobs perhatikan mesinnya.

Yap, boxer dan kapasitas membengkak jadi 400 cc. Karya Pap & Mam Modified dengan banyak parts parts custom yang cukup membuat mengerutkan dahi. Unik, nanti kami coba untuk bahas mendetil deh ya.

Pendaftar total Kustomfest ada banyak sekali, tercatat peserta yang lolos saja sebanyak 148 peserta. Meningkat cikup jauh dari tahun lalu. Namun, menurut pengakuan Lulut Wahyudi para oeserta ysng belum lolos ada sebanyak peserta yang lolos. Kustomfest masih hadir di JEC hari ini dengan acara puncaknya nanti malam untuk pengumuman pemenang motor custom Lucky Draw Harley Davidson ‘Belo Negoro’ Sportster.

Nugi TMCBlog

8 COMMENTS

  1. wkwkwkwk kawasaki w175 boxer bikinan mas hendro pap&mam speed semarang yang pernah bikin petinggi kawasaki jepang bingung geleng geleng kepala pas motornya dipajang di event kawasaki hahahahaha

Leave a Reply to kejepit sleting Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here