TMCBlog.com – Bro sekalian, dari 148 unit motor custom berbagai aliran, kapasitas mesin dan lintas merk di Kustomfest 2018 yang berlangsung di JEC kota Yogyakarta, ada satu motor yang cukup menarik perhatian saya. Dimana motor hasil custom salah satu bengkel di Yogyakarta ini sangat bisa dijadikan referensi pihak pabrikan untuk menelurkan produk baru di segmen yang sedang hits di kalangan anak muda maupun di kalangan para pria yang bisa dikatakan sudah ‘berumur’ untuk bernostalgia. Motor apa itu? Monggo disimak lur…

Yup, motor custom satu ini masuk di kategori Scrambler Kustomfest 2018 dengan memakai basis Honda Verza 150 (Tipe terbarunya kini namanya CB150 Verza), yang diubah dengan style adventure. Memang sih belum bisa memenangi kategori scrambler, namun ubahan yang dilakukan oleh bengkel WBike Custom dari Yogyakarta ini menurut saya sangat baik dan teliti banget pada tiap sudutnya.Ā Dan yang paling penting motor bisa dibawa wara wiri dengan nyaman.

Oke lah, saya gak bisa membahas ubahannya lebih lanjut karena tidak sempat bertemu dengan owner ataupun sang builder ketika Kustomfest kemarin. Tapi saya ingin mencoba beropini dari hasil pengamatan saya di lapangan bahwa motor ini cukup menarik perhatian dari pengunjung dengan tampilan retro yang kental.

Saat ini Kawasaki masih melenggang bebas tanpa lawan tangguh di kelas sport retro 150-200 cc dengan W175 mereka. Sobat sekalian pasti tau kalau motor W175 ini sangat mudah dijadikan macem-macem aliran motor custom. Tinggal poles di sini, tempel variasi di sana, ganti parts bawaan dengan aftermarket maka bisa dengan mudah merubah tampilan dan berganti genre. Bukti lain, banyak bengkel custom motor yang kebanjiran order mengubah Kawasaki W175.

WBike Custom mengubah Honda Verza ini dengan sentuhan yang minimalis tapi hasilnya fantastis. Paling kentara bentuk tangki yang sudah diubah menjadi membulat yang desainnya mirip dengan Triumph, Royal Enfield ataupun Norton jadul.Ā Berbeda 180 derajat dengan model tangki bawaan Verza yang modern seperti motor sport kebanyakan.

Lalu pemilihan lampu yang membulat dengan braket minimalis warna hitam yang terlihat sangat pas dan list chrome mengelilingi lampu. Terlihat jauh lebih pas, lebih manis dan lebih sedap dilihat ketimbang Honda CB150 Verza yang kesan retro-nya agak dipaksakan. IMHO.

Beralih ke bagian belakang, tepatnya body samping untuk cover baterai aki dan cover air box filter. Bentuknya simpel mengingatkan kita kepada cover body milik CB series jaman baheula. Dan sepemantauan mata saya, Verza custom ini tidak menggunakan body belakang dengan gantinya hadir besi-besi braket untuk mengikat pannier di kanan dan kiri motor. Biasanya motor sport jadul memang nihil di body belakang bukan?

Karena menganut aliran scrambler dan diperuntukan untuk adventure, sang builder memasang skid plate untuk melindungi sasis bawah dan juga crankcase mesin dari bebatuan. Meskipun tidak menjadi menu wajib untuk sebuah motor retro, namun kehadiran skid plate seperti ini bisa menjadi obat untuk mengisi ruang kosong di area tersebut. Tinggal pintar-pintar designer mengatur proporsi dari dimensinya.

Bagian jok model tandem dengan nuansa retro berbalut bahan kulit dengan tambahan sabuk dan juga motif jahitan pattern ketupat. Kalau yang ini sih memang jadi suatu keharusan hadir di motor aliran retro, mengingat paradigma orang-orang bila sosok motor retro haruslah tersaji dengan jok seperti itu.

Maksud dari artikel opini ini, tidak harus motor retro Honda nanti hadir plek-plek seperti Verza garapan WBike Custom di atas. Namun saya hanya mengambil garis besar dari ubahan yang dilakukan sebagai referensi bagi pihak pabrikan, seperti pemikihan desain headlamp, bentuk body dan lainnya. Astra Honda Motor lah mungkin yang paling logis dan dekat dengan kenyataan menghadirkan lawan untuk Kawasaki W175 di segmen sport retro lewat basis CB150 Verza. Kenapa?

Pertama Verza saat ini sudah diimbuhi nama CB150 yangĀ nomenklatur ‘CB’ sudah terkenal oleh para penggemar motor di Indonesia sebagai varian legendaris dari Honda. Kedua, AHM sudah menghadirkan CB150 Verza yang sedikit memaksa nuansa retro dengan kehadiran headlight membulat. Ketiga, mesin CB150 Verza sudah menganut sistem Fuel Injection yang lebih bertenaga dan mudah perawatan, meskipun teknologi tidak canggih-canggih banget namun dengan sistem injeksi motor lebih menjual, atau kata lainnya sudah punya nilai plus.

Kalau pertimbangan masih memilih sistem karburator demi mengejar kemudahan dalam kustomisasi, saya kurang setuju karena saat ini builder di Indonesia sudah piawai menangani tantangan seperti itu. Dan yang paling penting, PT. AHM sangat sanggup menjual CB150 Verza jauh lebih murah ketimbang Kawasaki W175 yang menembus angka 30 jutaan. So wajar banget kalau seandainya CB150 retro modern nanti akan dijual dekat-dekat kurang lebihnya dengan harga Verza saat ini (19 jutaan untuk Jakarta).

Motor-motor lokal seperti Viar sudah nyemplung ke segmen sport retro, motor merk China buatan Indonesia seperti Bennelli pun sudah melirik segmen ini. Jadi bukan lah suatu hal yang tidak mungkin akan hadir sport retro dari pemimpin market sepeda motor di Indonesia nih, hanya saja model/desain harus sangat sangat diperhatikan dengan serius. IMHO

Nugi TMBlog

27 COMMENTS

  1. Bukan masalah bisa atau tidak bisa buat motor seperti itu.. Tapi ini lebih kepada bisnis, apakah menguntungkan atau tidak buat ahm

  2. Kemaren liat yg CB versa item CW.. ban ganti jariĀ² velk hitam lebar depan belakang, shock depan pendek1cm, lampu diturunin dikit.. terasa keren simple.. jadi pengen ini Verza terbaru.. mayan ngk mahal ngk ribet.

  3. ini keren nih, fungsional dan cocok buat jalanan di daerah2 yang banyak lobangnya

    mungkin pertanyaannya ganti gini “mau gak ahaem buat motor retro gini?”
    ekkkk

  4. ini motor keren abis dan sukses adopsi style retro adventure. tapi sayang ….knp harus dikasi decal? dan designnya juga terlalu pop art, gak masuk sama sekali sama gaya retro

  5. sayangnya AHM jarang mau jadi pelopor, seringnya wait n see ke kompetitor, klo sebelah laris baru ikutan bikin, pdhl kan tau sendiri resources AHM paling wow dr yg lainnya

Leave a Reply to Tomcat Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here