TMCBlog.com – Halo sobat sekalian, ada satu cerita yang dibawa oleh sahabat sekaligus kontributor TMCBlog om Manuel Pecino yang sudah bisa ditebak informasi tersebut didapat dari insider di lingkungan paddock MotoGP. Kali ini Manuel akan berbagi informasi mengenai Spaniard muda, Maverick Vinales dimana dari rumor yang berhembus mengatakan Vinales seperti merasa diabaikan. Diabaikan oleh siapa yah?? Berikut cerita yang langsung dibawakan oleh Manuel Pecino yang TMCBlog coba translate bebas ke dalam Bahasa Indonesia..

Bermula ketika setibanya Saya di Chang, Buri Ram Thailand seorang rekan Jurnalis menghampiriku dan memulai pembicaraan.. “Manuel, sudah tau soal pernyataan Maverick kepada SKY Sport semalam?” Belum, Saya belum tau tuh. Memangnya ada apa?

Rekan Saya itu langsung mengeluarkan handphone dari sakunya dan memperlihatkan Saya video rekaman dari tayangan SKY Sport. Pada video tersebut, Maverick terlihat lebih santai, Relax ketimbang biasanya saat wawancara di depan kamera televisi. Mengangkat tangannya seperti mencoba memberi isyarat.. Ulala.. seketika Saya berfikir bahwa dirinya merasa lega karena sudah menyelesaikan sesuatu..

Yang Maverick katakan kepada SKY Sport; “Kami harus bersabar dan berharap Yamaha akan kembali kompetitif. Saya memiliki 2 tahun kontrak bersama Yamaha dan Saya harus tetap percaya diri dengan ini, Saya harus menjaga keyakinan itu. Saya paham bahwa Yamaha akan mengalami peningkatan. Baik Lin Jarvis maupun Massimo Meregalli telah menangani situasi terkini di garasi kami dengan sangat baik. Dari sisi Saya, kadang merasa diri ini diabaikan, Saya terkadang merasa dipisahkan. Berharap mendapatkan sebuah pelukan pada saat /keadaan tertentu,yang bisa saja menjadikan keadaan lebih baik. Adalah sesuatu yang penting untuk merasakan kita masih berada di dalam sebuah team, dan kini saya merasakan kurang menjadi bagian itu. Penting bahwa ketika Anda memberikan pelukan tidak hanya saat semua keadaan berjalan dengan baik, namun juga ketika dalam keadaan yang kurang baik, setidaknya hal itu membuat Anda merasa sedikit lebih baik.”

Dalam sesi wawancara tersebut, Vinales berbicara dalam bahasa Italia yang hampir sempurna sampai pada bagian dimana ia mencela situasi ‘pengabaian’ yang telah ia “kutuk” pada Yamaha dalam beberapa bulan-bulan krisis ini, ketika ia beralih ke Castilian untuk menjelaskan apa yang ingin ia katakan terkait keadaan dirinya di dalam Team.

Bagiku sangat jelas dari apa yang terjadi saat wawancara dimana Maverick mengangkat tangannya sebagai gestur bahwa dia membutuhkan perhatian dari Yamaha. Seperti seorang murid yang mencoba menarik perhatian gurunya karena ingin mengatakan sesuatu. Sepertinya Maverick ingin berkata “Hey Yamaha, gue disini loh, gue masih ada..!!”

Lalu Saya pergi untuk mencoba berbicara dengan salah satu orang yang bertanggung jawab di team Yamaha, mencoba untuk mendengarkan apa yang akan mereka katakan ketika menghadapi keluhan dari pembalap meraka dan juga disaat yang sama juga membutuhkan bantuan dari team.

“Kami telah menerima pesan dari Maverick. Mungkin situasi yang kami berbulan-bulan ini telah membuat kami mengabaikan aspek yang merujuk pada sisi Maverick dan hal yang harus kami katakan tentang itu adalah bahwa kami akan melakukan segalanya, sekuat tenaga kami untuk membuat Rider merasa nyaman dan masih tetap merasakan menjadi bagian dari tim.” Kata salah satu sumber di Yamaha..

Menurutku yang telah terjadi pada Maverick pada saat wawancara itu adalah wujud dari rasa lelah, curahan hati dari seseorang yang merasa diacuhkan di dalam rumahnya sendiri. Namun di level MotoGP, setiap kata yang terucap dan setiap kalimat yang terlontarkan memiliki alasan.

Setelah balapan, di mana Vinales selesai di podium di depan rekan setimnya, Saya menyempatkan diri untuk bertanya kepada Maverick apakah selama balapan dirinya berpikir untuk terlibat dalam fight di putaran terakhir, bertarung dengan Marquez dan Dovizioso …

Jawaban Maverick adalah; “Tidak, tidak, apa yang terjadi denganku adalah Saya sudah mencapai batas motor dan lainnya … Dan Saya lebih khawatir tentang siapa yang ada di belakangku. Aku lebih fokus pada menutup semua celah agar tidak di overtake.”
Lalu kutanyakan mengenai seberapa pentingnya menyelesaikan balap sebagai pembalap Yamaha pertama/teratas yang menyentuh garis finsih.
“Hal itu sangat penting, sangat penting … Di sini, di Thailand, bos Yamaha elah datang dan itu penting untuk mengakhiri balapan dengan jadi yang terbaik. Saya percaya bahwa hari ini mereka telah mengambil pesan yang baik.” tegas Maverick.

Hanya berselang waktu 48 jam semenjak dirinya di-interview oleh SKY Sport hari Jum’at, Maverick bisa memberikan bukti kalau dirinya masih menjadi bagian dari Yamaha dan perannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Seperti memberi isyarat lewat media dan Yamaha pun seperti meresponnya. Bukan dengan televisi Movistar melainkan lewat SKY Sport. Hmmm…..

Saya dapat membayangkan rasa puas/kepuasan yang seharusnya diberikan Yamaha kepadanya untuk mengatasi rekan setimnya sendiri (Valentino Rossi) dalam seri/balapan berikutnya. Karena kita semua tau bahwa di daratan Asia manajemen puncak atau sebut saja para pimpinan Yamaha akan berada di sirkuit untuk menonton perlombaan secara langsung.

Dan kini kita semua menyongsong GP Motegi. Saya tidak tahu apakah keberhasilan Vinales di Buri Ram dikarenakan situasi dirinya dalam team yang seperti terpecahkan secara kebetulan di Thailand, ini adalah saat saat yang sangat “menarik”. Di satu sisi kehadiran para petinggi Yamaha mengisyaratkan bahwa Iwata tidak tinggal diam menghadapi keadaan team pabrikannya di MotoGP dan yang kedua karena GP berikutnya akan berlangsung di Jepang. Ha..!!

Saya rasa sudh sangat sangat jelas, bahwa apa yang terjadi pada pdadock team pabrikan Yamaha, di balapan GP Motegi akan jauh lebih menarik karena kita akan melihat sebuah balapan antara dua rider satu team ketimbang dua orang rider setim melawan pembalap teamyang lain. Segalanya akan dipertaruhkan untuk mempertahankan supremasi masing-masing rider dalam garasi yang sama..

Manuel Pecino diterjemahkan oleh TMCBlog

 

71 COMMENTS

  1. yaudah lanjut n trus semangat
    jgn mudah menyerah tunjukkan yg terbaik
    paling tidak saat race bs jd leading didepan mm n dovi beberapa lap

    itu dah bagus

    hoaaam

  2. Ibaratnya selama ini mv terpaksa berbicara pakai mulut air ram kepalsuan gitu ya wak?pantes kok di podium kelihatan kaku raut mukanya

  3. nah kan, persaingan jd panas. dlu ada yang nyalahin yamama karena terlalu dengerin MV25 motor jd kurang kompetitif. 2018 udh di kasih kesempatan(lebih mendengarkan c mbah) sama ajh kan, bahkan lebih parah. karena hampir ga bisa menang(selama musim berjalan).

    JD inti artikelnya. MV ga punya niat buat JUARA tp lebih mementingkan finish di depan c mbah VR. buat ngebuktiin gw masih lebih baik dr c mbah(mungkin menurut MV)

    c mbah vr emang bakal dapet tekanan lebih , di satu sisi ngebet title 10 di sisi lain lawan bukan dr team lain doang tp dr garasi yamama itu sendiri. sayang nya yamama terlalu c mbah banget sampe yang lain di abaikan.
    CMIIW

    • Kalau gak ngedepanin aki legend bisa bisa makin nyungsep penjualanya,Fbr sedunia serentak boikot motor yamaho.

  4. Mau gmna pun,kl rossi gk menang insinyur yamaha d teken petinggi iwata..masa furusawa harus turun gunung.
    Mv25 blm senekat mm93..skill oke cm kurang edan,
    Intinya no rossi no party
    Selebrasi vr46 ttp dnanti, walau usia gk bohongi

    • NO,ane lebih menanti overtaking menegangkan yg bikin jantung berdetak kencang (siapapun ridernya yg penting bisa bikin tontonan seru) dibanding cuma liat selebrasi yg cuma berdurasi beberapa menit

    • huahahaha,sama kayak nonton bola tapi yg ditungguin cuma selebrasi golnya doang ????

      mending nggak usah nonton live full race,mending nonton di YouTube abis itu skip deh sampe selebrasi doang

      lu nonton MotoGP apa nonton Masquerade Jepang yg nayangin aksi2 aneh di TPI dulu ???

  5. entah kenapa ane merasa,di Yamaha ini rahasia dapur terlalu banyak diumbar baik oleh petinggi maupun pembalapnya,ini kayak pedang bermata dua sisi baiknya Yamaha sering diberitakan dimana2 dan pasti jadi hot topik dan kadang mendapat simpati publik,sisi buruk nya bisa aja borok nya juga ikut keluar

    kenapa Maverick ga bilang langsung aja ke Yamaha nya,apa harus lewat media baru ada perhatian?

    • abis baca artikel puig, abis itu artikel ini
      gw merasa yamaha transparan liatin isi dapurnya
      sedangkan honda sangat diplomatis saat wawancara
      baik manajemen maupun pembalapnya

    • karna yamaha ngebuat image individu (jejaka tua) lebih besar dari yamaha. Dan menajemen konflik yamaha terkenal ambruradul

    • seolah-olah tim RH (terutama untuk tahun depan) merekrut 2 pembalap “Winner”
      sementara tim MY tahun depan tetap berjibaku dgn 2 pembalap “Whiner”

    • 2 cara umum agar tetap menjadi sorotan publik..

      -ukir prestasi..
      atau
      -buat sensasi..

      jadi yah..,setidaknya nama yamaha tidak ikut tenggelam seperti prestasinya..

  6. Babang vina, kudeta rosi yok ?
    Maybe…………
    Next moto gp
    Petrux mlempem… diganti vina,
    Vina out… masukin si morbi duet sm pakdenya

  7. Wah ketinggalan, yup, dari ymh dgn sky racing nya akan lebih fokus ke anak didik rossi, bisa dipahami.

    Yach morbidelli akan diplot gantikan mvk. Dan morbidelli yag akan gantian vr saat pensiun. Setelah itu estavet anak didik rossi yg lain gantian isi slot. setidaknya dialah yg plg siap.dari sisi pengalaman di moto gp.

    Sdh terlihat sih ymh sdh mulai fokus ke.sky racing dan vr saja. Kontrak bisa saja diputuskan lebih cepat. Misal dari 2 thn jadi hanya 1 thn.

  8. umur ga bohong emang.

    si mbah kemaren pas latihan aja uda ngos2an parah. ga percaya coba aja cari video latihan buriram terus cek pas dipaddock ada simbah di shoot kamera lagi ngos2an.

    masi ngga abis pikir pabrikan Y masi mentingin image si mbah daripada cari kemenangan dengan talent anak muda. MV ane rasa bisa bersaing kalau motornya memang dibuat untuk dia.

    • 2010, motor dibuat untuk rossi tapi hohe yg menang, ga mampu bersaing ya ga mampu aja, mungkin inputan mv malah bikin bingung kru, inputan mbah lebih jelas.

  9. Mvk emang sdh salah langkah ambil jln tinggal kan suzuki, di mana saat itu sky racing vr sdh mulai berdiri.

    Walu tanpa itupun sebenarnya bisa diliat dari kasus jl, walu jurdun 3 kali dan kalangan vr, tetap saja vr diutamakan.

    Yach gimana, ngak mau dengerin nasihat senior dan org lain. Kurang sabar sih menurut saya mvk di suzuki.

    Mungkin hal itu juga dipengaruhi oleh suksesnya lawan tanding di masa kecil si mm, jadi lebih ambil jln pintas pilih team dan mesin yg s dh mapan, dibanding suzuki yg baru develop dan tdk tahu kapan kompetitif. Walu pada saat mvk bawa suzuki sdh mulai kompetitif.

    • Suzuki tahun lalu salah pilih mesin. Mending di Yamaha laah.

      Terbukti prestasi dia di Yamaha lebih bagus daripada di Suzuki. Iannone dgn Rins juga tahun ini kalah bersaing dgn Mvk padahal motornya struggle.

  10. Lol, dia tdk menduga ini saat mau talak Suzuki klo diambil Yamaha (mungkin) hny utk extend Movistar-nya Lorenzo.

    Menurut saya di Yamaha Vinales harus berjuang sendiri, terima kenyataan jd anak tiri, apalagi thn dpn fokus Yamaha sepertinya lbh kpd Rossi (target gelar ke-10) & pengorbitan Morbidelli.

  11. jangan2 pengganti Movistar sebagai sponsor utama bukan monster tapi sky tv
    terus tim VR46 MotoGP nya nanti nastro azzuro,atau Estrella Galicia ???

  12. Suatu saat ke depan bisa saja setelah vr pensiun, bisa gantikan posisi lin jarvis, ingat jasa vr sangat besar buat yamaha,.

    selain menyakinkan furusawa dgn crossoplan shaft, vr juga yg bawa sponsor pada saat ymh ngak ada sponsor besar.

    Plus menjadikan ymh sbg team kuat di moto gp di thn 2000-2012, dimana ymh sebelumnya di kenal dgn seputar motor kuda pony, lalu menjelma jadi motor dewa sampai sekarang.

  13. Mending pulang ke Suzuki, di Yamaha nunggu mbah Rossi pensiun dulu sambil nunggu Morbidelli. Jangan sampai jadi Ben Spies jilid 2.

  14. Vinales kayanya lebih bersinar dan dikagumi pas lagi bela Suzuki ecstar drpd selagi d Yamaha, smua perhatian hny tertuju untuk Lejen. Dia sbnrnya berbakat, mungkin ambisinya kurang besar ketika balapan, Vina sering cemerlang d FP tapi tiba race sering melempem. Gak ada yg gak mungkin, umur juga masih muda, mungkin nnti bakal bersaing di barisan depan suatu saat.

    • Kalau secara prestasi jelas lebih bersinar di Yamaha.

      Cuma sayang pilihan karkas Michelin ga sesuai untuk rider dgn bobot kayak dia n pedrosa. Terus Yamaha juga gagal adaptasi. Development prioritaskan Rossi aja

  15. Wak haji, pembalap favoritnya siapa ya? Rossi kah? Loren kh? Atau Marc? Stoner? Penasaran krna blognya bagus.mungkin bisa utk referensi

  16. Baca artikel gagal paham ??? baca komentar baru ngerti kalo vina merasa gak nyaman dengan rossi, kenapa vina gak nyerang balik dengan cara akur dengan marquez aja? Kok malah sama dingin kalo bareng marquez di podium, kayak perlakuan rossi ke marquez ?

    • Iya.. dia ga nyaman dgn Rossi. Awal 2017 dia menang lebih sering, chassis diganti sesuai mau Rossi.

      Sampai dilarang ama Yamaha ngomongin pakai chassis yg mana.

      Udah dengerin mau Rossi, 2018 struggle lagi. Artinya perubahan chassis di medio 2017 atas input Rossi tidak menyelesaikan masalah. Awal 2018 Yamaha ngomong lebih dengerin input Rossi. Eh mesin nggak balance n struggle lagi.

  17. Good rider, overshadowed by popularity
    Betul2 bad press, sampe ngemis2 perhatian begitu
    Memang mav ini punya beban lebih berat awalnya, diplot suksesor plus ikon besar nanti nya utk yamaha. Cuma memang butuh waktu
    Wish all the best lah buat maverick, sayang betul padahal dulu rookie terbaik

  18. Coba kemarin JL yang direkrut Petronas Yamaha dengan spek A juga.. Jadi pengembangan bisa di sisi yang berbeda.
    Kita lihat Morbidelli di atas Motor Spek A.

  19. Walaupun (sekedar) artikel alih bahasa, tetap salut buat TMCblog yang menerbitkan tulisan-tulisan dan artikel dengan kualitas diatas rata-rata tulisan/artikel blog-blog sebelah. Banyak pencerahan sedikit kegaduhan di blog mas Taufik ini. Salutt…

  20. #46 seharusnya pensiun lah .. kasih ke yang lebih muda seatnya ..

    coba #26 jadi ke Yamaha, apa ada celah #46 batalkan kontrak wak ?

    • Masalahnya pembalap muda yang prestasinya mentereng ga ada. Pensiun mau diganti siapa? Kl ada pembalap macam marc, mendominasi dari kelas moto3, moto2, baru bs jadi pertimbangan buat Yamaha.

    • Ketauan sales tukang BC … Vinales ga pernah bilang motornya sampah. Perkataan itu merujuk ke salah satu sesi balapan.

      Baik buruknya sesi balapan tergantung dari rider motor sirkuit dan ban.

      Contoh Buriram. Dia podium kemungkinan besar karena ban mendukung. Seperti pedrosa, Mvk cenderung suka karkas ban yg lebih soft, Tapi di 2017 Michelin ganti yg lebih hard karena request Marc, rider Honda ducati lain dan Rossi.

      Saat kondisi tidak saling mendukung, dia ngomong … Sesi balapan kemarin masukin ke tong sampah aja… Kita mikir ke depan.
      Vinales ga pernah banting motor kayak Hohe misalnya.

      Kritik dia paling tajam ke Yamaha cuma, “dulu Yamaha janjikan saya winning bike”

  21. Ya asal sering finish terdepan pasti diperhatikan, kayak hohe 2010, kan si mbah yang diabaikan. Udah ga jaman baper satu tim.

  22. @wak haji : di wawancara Lorenzo ngoceh masalah motor honda lebih kecil ukurannya, bikin perbandingan dong wak dan apa ada pertimbangan teknis dalam besar kecilnya motor?

Leave a Reply to poloskeren Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here