TMCBlog.com – Benelli melakukan agenda yang cukup mengejutkan dengan menggelar prosesi Global Launch 3 produk motor sport yang dipasarkan secara global di Bali, Indonesia mengingat bahwa pasar domestik Indonesia didominasi oleh jenis skuter matik dan juga sport berkapsitas mesin kecil (dibawah 250 cc). Benelli TRK 251, Benelli 502C dan juga Benelli 752S resmi diluncurkan secara perdana di dunia alias world premiere di Inayah Hotel Bali. TMCBlog yang hadir sebagai media partner Benelli hari Sabtu 20 Oktober 2018 dalam artikel ini ingin mencoba membahas Benelli TRK 251 terlebih dahulu, sisanya menyusul yah sob..

Tak kenal maka ta’aruf [kenalan], pertama-tama Benelli merancang TRK untuk bermain di segmen motor adventure ‘kelas bulu’ ini berbekal mesin baru berkapasitas satu silinder 250 cc DOHC berpendingin cairan (watercooled), bertransmisi manual 6 percepatan, Fuel injection. Imbuhan angka 1 pada nama TRK 251 bermakna 1 silinder, so bukan mempunyai maksud 251 cc Sob.

Meskipun mesin yang digunakan merupakan revisi dari Benelli TN25, beberapa teknologi terupdate sudah dibenamkan sehingga tenaga yang sanggup dihasilkan oleh mesin ini sebesar 26,8 Dk dengan besaran torsi mencapai 21 Nm pada putaran 8.000 Rpm. Beneran sih, pas TMCBlog coba test akselerasinya responsif banget, motor melaju nurut sama pelintiran gas di tangan.

Raungan dari knalpotnya cukup keras, asumsi awal sih akibat dari bentuknya yang cukup kecil untuk ukuran silincer knalpot standar motor 250 cc, jadi mirip knalpot racing aftermarket meskipun catalyst chamber nya cukup gambot berada di tengah bawah pivot swing arm alias under belly.

Oh iya, ada satu kelemahan yang juga jadi kelebihan mesin TRK 251 ini. Koplingnya keras/berat tapi bikin jengat. Beberapa ada yang suka namun sudah pasti kebanyakan akan kurang menyukai kondisi itu karena pertimbangan bahwa motor ini lebih dikhususkan untuk harian ataupun perjalanan touring. Lalu perpindahan gear juga sedikit alot ketika downshift dari gear 3-2-1. Masukan buat Benelli nih ya..

Kalau untuk urusan panas temperatur mesin sih aman aman saja, padahal ditempat test ride cukup terik dan Bali sedang menghadapi cuaca yang lumayan panas. Kesimpulannya, mesin baru Benelli ini meskipun statusnya revisi dari mesin desain lawas namun performanya patut diapresiasi. Urusan tenaga dan torsi sangat baik meskipun tidak melimpah. Cocok untuk biker pemula atau yang baru naik kelas dari motor berkapasitas mesin lebih kecil.

Impresi Fisik

Secara visual ketika pertama kali kalian melihat TRK251 akan merasa seperti melihat Ducati Multistrada dengan skala yang dikecilkan. Gak dipungkiri juga sih kalau spatbor atas yang menyatu dengan bagian fairing body yang membuatnya terlihat seperti Multistrada ataupun BMW GS.

Headlight TRK 251 menganut model dual keen dan sudah menggunakan LED Projector. Ketika prosesi launching di ruangan yang gelap sih pendaran cahayanya oke banget, namun masih belum ketauan seperti apa performa lampu utamanya ketika diajak berkendara secara real di jalan raya saat gelap.

Beralih ke bagian buritan, Benelli sudah menggunakan teknologi LED pada tail light dan kedua lampu sein atau winker.

Gimana gimana? Buat sobat yang suka sama lampu lampu LED boleh kasih pendapatnya di kolom komentar.

Lalu ada fitur yang unik juga di TRK 251 yakni kehadiran dari lampu yang tempatnya di fairing samping kanan dan kiri dekat cover radiator. Kalau di Ninja H2 SX dan Duke 1290 GT namanya cornering light gitu yah, tapi gak tau deh di Benelli TRK 251 ini, TMCblog belom bisa eksplor unitnya karena keterbatasan.

Soal urusan body Benelli makin kesini makin baik loh dalam segi model, lalu urusan kualitas material unit motornya pun bagus. Gak jauh berbeda dengan motor Jepang rakitan Indonesia untuk pasar domestik, prediksi saya kedepannya Benelli akan mampu bersaing di hati bikers Indonesia nih. Nah baiknya kualitas yang saya maksud tersebut diperlihatkan oleh sambungan parts body yang presisi dengan tidak ada gap/kerenggangan yang menganga. Lalu pada sasis juga sambungan las terlihat rapih dan di bagian yang tertutup juga tidak ditemukan kotoran sisa pengelasan atau weld spatter.

Gak berhenti sampai disitu, untuk pemilihan bahan plastik pada saklar/switch dan juga karet-karet di TRK 251 ini juga sudah setara dengan motor Jepang di tanah air. Pokoknya bisa disimpulkan sudah hilang kesan Mocin-nya. Sobat sekalian bisa membuktikan sendiri ketika nanti datang ke dealer ataupun booth Benelli saat ada pameran.

Area dashboard TRK 251 menyuguhkan desain yang simpel minimalis dengan hadirnya panelmeter full LCD Digital. Lalu stang atau handlebar yang cukup tinggi dan lebar memang khas banget aura motor adventure nya. Kunci kontak sederhana tanpa ada fitur pengamannya.

Kehadiran windscreen yang tinggi mengingatkan kita kepada CRF250 Rally, bentuknya juga ada mirip-miripnya nih dengan tiang braket sebagai pegangan windscreen agar aman dari kerusakan akibat guncangan.

Tak lupa adanya USB port sebagai fitur standar motor yang terdapat di bagian depan tangki dekat segitiga atas membuat TRK 251 lebih siap untuk diajak jalan jauh.

Dari TMCBlog pribadi, sejak pertama kali berinteraksi langsung dengan unit TRK 251 di Bali kemarin seperti menghadiri prosesi launching produk pabrikan asal Jepang loh. Sekali lagi boleh dibilang memang kesan Mocin-nya hilang ketika melihat Benelli tipe ini. Dengan selisih harga yang jauh lebih rendah dari motor adventure/rally 250 cc dari pabrikan Jepang di Indonesia, saya rasa TRK251 akan mengoyahkan iman kalian semua nih. Hihihihi…

Impresi Riding

Setelah proses launching yang dilanjut makan siang, team media Indonesia diberikan kesempatan pertama kali test ride Benelli TRK 251. Satu hal yang cukup disayangkan adalah area test ride yang berupa lahan parkir bus dengan kondisi aspal kurang bagus dan berkerikil. Tapi oke lah, gaskeun aja daripada gak ngegas ya kan.

Riding Position TMCBlog
Di atas TRK 251. Pict: AutoPro Vietnam

Ketika duduk di TRK 251 ini Saya merasa seperti duduk di atas KTM Duke 250. Tinggi jok 835 mm sudah pasti bikin TMCBlog jinjit balet. Alhamdulillah beratnya yang ringan tidak terlalu mengintimidasi. Mirip-mirip bawa Mega Pro modif touring gitu deh, gak terlalu berat.

Posisi duduk sudah pasti tegak sigap khas motor adventure kebanyakan. Yang asik adalah joknya empuk dan tidak lebar di bagian dekat tangki yang dijepit paha, jadi dengan dimensi yang narrow membuat kaki tidak terlalu membuka lebar ketika harus menapak ke permukaan jalan. Nilai plus nih.

Sensasi kinerja suspensi depan upside down dengan diameter as 41 mm dan jarak main travel 120 mm TRK 251 ini juga sangat baik. Tidak ambles juga gak keras. Sedangkan suspensi monoshock belakangnya terbilang empuk untuk menopang bobot badan 68 Kg saya [Nugi].

Bagian suspensi belakang modelnya langsung dibaut ke mounting shock di swing-arm, bukan pakai model linkage. Kalau boleh dibilang kekurangannya ada di sok belakangnya nih, soalnya ketika Saya bejek gas ada gejala mengayun sedikit. Ditambah aspal tempat test yang kurang sip bikin ban motor bergeser terus. Barangkali ada unit test buat dipakai jalan jauh nih dari Benelli Motor Indonesia? Hmmm..

Sedangkan untuk sektor pengeremannya, oke sangat lah. Rem depannya tipe Axial mounting dengan bekal 4 piston dan belakang 1 piston. Dari look-nya saja sudah mendongkrak penampilan.

Piringan cakramnya berdimensi lebar 280 mm dengan model wave dan semi floating ini menunjang pengereman TRK 251. Plus adanya opsi varian dengan ABS yang bisa diaktifkan dan di-nonaktifkan membuat rider TRK251 punya pilihan gaya berkendara.

Feelingnya? Presisi. Udah gitu aja. Selalu suka dengan pengereman motor yang presisi, nurut dengan tarikan jari ke tuas rem. Malah yang rem belakangnya pakem buanget, sering skidding kalo kebablasan injek tuas remnya.

Ban yang dipakai berukuran 17 inchi depan belakang dengan merk Metzeler 110/70-17 di depan dan 150/70-17 di roda belakang sebagai ban bawaannya, TRK 251 ini hanya bisa berbicara lebih banyak di trek on-road. Mungkin satu yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pabrikan, sebuah TRK 251 dengan velg spoke wheels (jari-jari) dengan ukuran 19 inchi di depan dan 17 inch di belakang berbalut ban tipe dual purpose akan lebih cocok dengan tema adventure TRK tersebut.

Harga Benelli TRK 251

Sayangnya harga yang diumumkan oleh pihak Benelli pada saat peluncurannya di Bali kemarin masih dalam mata uang Yuan (Renminbi) sebesar 19.800 RMB untuk tipe non-ABS atau sekitar 43,4 juta Rupiah [dalam kurs saat artikel ini terbit yakni 1 RMB = 2.191 Rupiah) dan 22.600 RMB untuk tipe ABS atau sekitar 49,6 juta Rupiah. Menurut pak Steven Kentjana Putra, CEO PT. Benelli Motor Indonesia, mengaku bahwa harga ketika dipasarkan di Indonesia nantinya plus minus sekitar 5% dari harga di China sana.

Namun Benelli tidak tinggal diam dalam persaingan motor sport di tanah air, di akhir prosesi peluncuran 3 motor sport Benelli di Bali pekan lalu, General Manager of Zhenjiang Qjiang Motorcycle Co., Ltd. Dongshao Guo menjelaskan sedikit tentang rencana kedepan Benelli di Indonesia; “Kami berencana membangun pusat manufaktur baru di Indonesia, merancang sistem distribusi penjualan, menghadirkan image baru untuk konsumen Indonesia. Tujuannya, ingin makin banyak masyarakat Indonesia yang tahu, menikmati dan bekerja bersama untuk membangun Benelli.” 

Memang benar hingga saat ini Benelli masih melakukan perakitan di Indonesia, terhitung sudah sekitar 6 tahun semua motor Benelli bverstatus CKD (completely knock down). Pengakuan pak Steven, saat ini masih tengah dalam proses negosiasi untuk sarana manufaktur, Benelli Motor Indonesia sedang mempersiapkan market survey dengan beberapa lembaga untuk mewujudkan pabrik Benelli di Indonesia agar harga bisa makin bersaing.

Nugi TMCBlog

32 COMMENTS

  1. Saingan langsung crf rally, tp masih enak liat crf rally kt gw mah. Gatau kenapa lihat benelli made in rrt dijalan agak kurang wah gitu

  2. Axial mounted brakes…bukan radial mounted…dari arah baut yg megang kaliper… Klo radial arah bautnya tegak lurus ke as roda

  3. jarang liat motor beneli mondar mandir dijalan, paling juga sesekali liat beneli tnt 135. unik sih motor mini tapi mesinnya tegak ?

  4. Om apakah benar seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, kalau beneli ini walapun sudah di produksi di asia Cina dan Indonesia ( akan hadir ) tetapi secara teknis dan juga pengawasan Quality nya masih dari Italy, karena motor ini memang ciri khasnya Eropa.

    • Bener banget. Keliatan lah desain dan pengerjaan nyaa..
      Kalo pure china paling yg udah² tinggal rebrand doang. Kalo benelli jarang /malah tidak, rebrand atau pun di rebrand produk nya. Memanfaatkan sumber daya yg sudah ada, seperti mesin yg mirip² sama tipe benelli lain nya, kaki² (shock,arm,roda,pengereman), dll nya.
      Bagus nya benelli punya jati diri dan ga ninggalin ciri khas brand image nya sprti tnt trk ataupun seri tornado

  5. Suka ngga suka, mau ngga mau kita memang harus adaptasi sama produk made in China. Mulai dari HP, barang2 elektronik, sampai gitar/alat musik udah banyak produk MIC yg bagus.
    Contoh paling bagus ya handphone2 MIC yg skrng kualitasnya udh hampir setara dengan MIA atau eropa.
    Cepat atau lambat alat transportasi dr negeri tirai bambu akan makin banyak.

  6. Oom Nug … loncing motornya khan udeh kaya motor Jepang nih, nah sekalian usulin biar Benelli adain turing jelajan negeri ala Suzuki .. atau turing kemana yang jauhan gitu biar sekalian eksplore dan test uji produk

    dan pastinya bisa jadi ajang promosi juga … ajak wartawan media mainstream dan blogger plus vlogger, biar promo nya cetar membahana

Leave a Reply to Mr.D Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here