TMCBLOG.com – Bro sekalian, Seperti Kita Ketahui Maverick Vinales berhasil menghentikan rekor Tanpa Juara Yamaha setelah 25 Seri berturut turut semenjak Kemenangan Rossi di 2017 dan beberapa kali maverick mengatakan bahwa ia dan team Teknisnya yang dipimpin Ramon Forcada melakukan development dengan Arah yang berbeda ketimbang Kombinasi Valentino Rossi dan Crew Chiefnya Silvano Galbusera. . . Mat Oxley dalam Artikelnya menginfokan secara jelas Mengenai apa yang berubah di Kombinasi Maverick Vinales  – Yamaha M1 pada Paruh ke dua Musim MotoGP 2018 untuk mengatasi permasalahan Spining ban belakang saat melakukan akselerasi keluar tikungan . .

Kepada Mat, Maverick mengaku bahwa semenjak MotoGP Aragon 2018 ia melakukan Set Up radikal dan sangat berbeda arah dengan Valentino Rossi . . Menurut maverick, ia tidak bisa melikiskan perubahan detail yang dilakukan team kepada yamaha M1 Nya namun secara singkat Maverick Mengatakan bahwa : ” kami memberikan Bobot lebih ke bagian belakang ”  . . .

Mendengarkan apa yang dikatakan Oleh maverick, tmcblog langsung curiga bahwa Maverick Mencoba memberikan Bobot lebih kepada ban belakang agar tidak/ mengurangi gejala spining ..  namun ternyata Bukan itu sob. maverick Mengatakan bahwa pemindahan Boot ke arah belakang ia lakukan agar memperoleh performa pengereman saat masuk tikungan dengan lebih baik lagi . .  Maksudnya ?

Maverick Mengatakan : ” Sat ini saya menggunakan ban belakang untuk menghentikan Motor dan itu adalah hal yang sangat penting “ yap di era Penggunaan ban Michelin Saat ini Pembalap tidak bisa serta mereta Hanya mengandalkan Roda depan saat mengerem, harus ada bantuan dari Ban belakang oleh Karena itu Menurut Mat Di jaman Michelin ini kita akan lebih jarang melihat Motor stopie seperti yan Banyak terlihat di Era Bridgestone

Mindset yang ahir di Otak Maverick adalah Jika ia bisa menghetikan Motor dengan baik maka ia akan bisa menikung dengan Baik dan sebaliknya. Dengan setingan pemindahan pusat Bobot ini Maverick mengaku bisa riding lebih lepas dan bisa mengaplikasikan keganasan dan keagresifitasannya dalam Riding styenya balapan seperti yang bisa dilihat di seri malaysia kemarin.

Menurut maverick dengan Set-Up yang baru ini ia bisa mengerem dengan Jarak pengereman yang lebih dekat. Sebelum ini butuh waktu dan Jarak yang lebih panjang untuk melakukan hard Brake sehingga either ia harus menemukan titik pengereman lebih mundur atau satu lagi ia akan selalu kehilangan racing Line terbaik saat melibas tikungan. . . . Bagaimana Jika Maverick Tidak menggunakan Set-Up ini ? Struggle seperti di Motegi adalah hasilnya  . ..  hmm Bagaimana dengan valentino Rossi ?

Taufik of BuitenZorg

 

19 COMMENTS

  1. Rosi tetep keukeh dengan gaya ridingnya.mungkin prinsipnya”motor yg harus mengikuti gaya ridingnya,bukan rider yg menyesuaikan dengan karakter motornya”makanya doi zonk di ducati,dan tahun ini zonk juara seri bersama yamaha.

    • Bener bro dr awal di hrc dulu rossi terbiasa segala sesuatu menyesuaikan dirinya, tapi segala sesuatunya berubah ketika di ducati dan dengan segala macam penyeragaman oleh dorna, rossi teteo kekeh bahwa motor harus menywsuaikan rider bukan rider harus beradaptasi dengan motor, alasan tidak juara karena serba elektronik (atau pendapat fansnya jika motogp rossi juara) itu hanya alibi bahwa rossi susah beradaptasi dengan motor dengan segala pembatasan oleh dorna, rider jaman sekarang harus mampu beradaptasi dengan motor, ban, dan regulasi, balap sekarang lebih susah ga kayak jaman duku tinggal gas doank

  2. Di era sekarang(single ecu) siapa yg cepat adaptasi sama motor dia bakal juara.nggak kyk dulu yg ecu pabrikan.kurang ini itu tinggal request.imho

  3. yap di era Penggunaan ban Michelin Saat ini Pembalap tidak bisa serta mereta Hanya mengandalkan Roda depan saat mengerem, harus ada bantuan dari Ban belakang
    ################################
    2016 kan michelin udah masuk & lorenzo masih diyamaha. bukannya saat itu M1 masih sangat jinak dan ketika masuk tikungan M1 cukup diberhentikan menggunakan rem depan ? tanpa menggunakan rem belakang.
    sampe lorenzo bilang hal tersulit ketika menggunakan ducati adalah harus terbiasa menggunakan rem belakang saat ingin masuk tikungan karena saat menggunakan yamaha dia sama sekali tidak menggunakan rem belakang.

  4. Skenario Vinales, GP Valencia begini, :
    “Maverick Vinales finish 4 besar di depan Valentino Rossi”.

    Weiihh…
    Garasi menjadi yahuuuud..hehehe

  5. Setelah keberhasilan vinalles rossi pun akhirnya melakukan perubahan yg sama pada M1 nya.. Tp sekali lagi, saat M1 berhasil jadi lebih baik maka publik lebih tepatnya fans rossi akan menganggap itu adalah buah kerja nya rossi,lbh gila nya lagi tidak sediit fans rossi yg menganggap kemajuan pembalap yamaha di akhir musim 2018 ini karena Marc sudah mengunci gelar juara dan dorna memberi ban ghoib sprt yg di pake MM selama musim 2018 ini..

  6. Mungkin Yamaha sudah harus kasih kesempatan kepada MV, kasihan ini talenta kalau ga dimanfaatkan.
    Dan buat Rossi, sepertinya mending jadi brand ambasador saja. Bukan menghentikan dia membalap tapi jangan jadikan yg utama but jadikan modal penjualan karena mau bagaimana juga Rossi tetaplah legenda yg menjual.

  7. Yamaha terlalu anak emasin kakek lejen. Kakek lejen tanpa Masao Furusawa, Jerry Burgess dan Jorge Lorenzo gak bisa apa2 selain tuding sana sini.

Leave a Reply to jaka sembung Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here