Suatu hari saya menemani kedua putri saya untuk mendampinginya menonton sebuah Film baru ( hal ini saya haruskan ketika ada film baru yang jadi koleksi kedua putri saya),jpd4855p_ol_200 judulnya Little Tikes, pada suatu pagi LT salah satu tokoh utama animasinya memberikan bola kepada suatu binatang, ternyata sorenya hewan tersebut bersedih karena bolanya hilang . . . ternyata bola tersebut di sukai pula oleh hewan-hewan lain yaitu anak macan dan tiga ekor monyet. Semua hewan berebutan ingin menguasai bola tersebut bahkan masing-masing monyetpun ingin menguasai bola. Lalu LT memeberikan saran agar Semuanya bermain bersama sehingga semua nya kebagian. Lalu Mulailah otak iseng saya mencoba menjembatani dengan Fenomena ATPM Roda dua Indonesia.

Saya berfikir dan mencoba menganalogikan pada pasar roda dua di Indonesia, seraya mengambil referensi fenomena kenapa Scorpio nggak ber cc 200, kenapa Vega ZR 115 cc, kenapa megapro ber cc nanggung, kenapa Supra x dan CS 1 nggak ikut-ikutan naikin cc menjadi 135 cc, kenapa ZX 130 ber cc 130, kenapa Suzuki adem ayem aja, Kenapa Honda tidak mengeluarkan line up Sportbike berfairing, kenapa Tiger 250 tidak bermesin twin 250 cc, kenapa Kawasaki nggak ngeluarin naked bike 150-200 cc 4 tak, kenapa cuma Suzuki doang yang ngeluarin Trail TS 125 dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan mengenai keanehan marketing roda dua di indonesia. Seraya (lagi) membandingkan tingkat Rivalitas produsen Roda dua jepang (big Four) di luar negeri sangat-sangat kompetitif dan sepertinya saling mengalahkan. Honda keluarin Fire blade, serentak beberapa bulan kemudian Yamaha umumkan R1 baru, Suzuki nelorin GSX 1000 baru, kawi ngebrojolin ZX 10 R. Ke-empatnya Pe De head-to head perang dan inilah yang membuat RnD mereka terus-menerus berkreasi tanpa henti . . . padahal notabenenya pasar Roda 2 luar negeri nggak se gila di negeri kita ini . . . coba aja cek banyakan mana Motor sama mobil di eropa . . . tapi kenapa motor dengan spek tertinggi diprioritaskan diproduksi dan dipasarkan di sono? . . . tanya kenapa 😉

Saya berfikir Untuk pasar di indonesia, yang utek-utekan, mbuuuleeet plus gontok-gontokan cuma ditataran para Fans pendukung dan konsumennya aja kali 😉 Jangan-jangan para Big Boss alias para petinggi yang Top of the highest Level malah sohiban, sering kongkow dan ngupi/ngeteh hijau bareng di pekarangan rumah mereka yang . . . ternyata juga jangan-jangan tetangga sebelahan rumah 😉 . jadi Hipotesis sederhana hasil mikirin yang nggak penting adalah . . . semua ini MUNGKIN sudah ada garis-garis besar haluan ATPM. ATPM A arah jualan nya lebih ke Motor dengan tag line irit, ATPM B lebih diarahkan untuk menjual motor dengan tampilan cakeb, plus performa kenceng, ATPM C boleh menjual produk dengan spek yang sama dengan salah satu ATPM dengan beberapa syarat yang disepakati. ATPM D khusus menjual motor dengan spek performa yang lebih dari ketiga lainnya ATPM E khusus jual Trail, ATPM F berkonsentrasi jual Motor matic  . . . so dengan aturan begini . . . konsumen jadi bener-bener terarah . . . mo beli motor irit beli Motor X, mo beli Motor kenceng beli motor Z, dan seterusnya . . . sehingga semua ATPM pun bisa  terus hidup tanpa harus berebutan pangsa pasar . . . toh semuanya sudah jelas dan terencana . . . cmiiw, IMHO . . . caution inihanya sekedar coretan hasil penerawangan saya  pribadi yang diperkuat oleh hasil diskusi nggak penting saya dengan seorang teman, mohon maaf bila ada yang tidak berkenan.

Taufik of BuitenZorg

32 COMMENTS

  1. hmmm hmmm hmmm

    btw buswae saia ko sependapat dengan mas taufik neeh, saia kepikiran bahwa pangsa pasar di indonesia ini adalah sebuah kue cake nikahan yg sangat besar bertingkat2, manis, enak dan disukai semua atpm. oleh karena itu maka yang terjadi adalah atpm ini saling berbagi kue tersebut dengan bagian terterntu dan tidak ada yg mau besaing head to head dan fair untuk mendapatkan bagian kue tersebut. n menurut istilah kerennya ini merupakan marketing konspirasi, huehehe.
    hal ini juga terlihat dari adanya jargon kalo mau irit ya beli aja x, kalo mau kenceng n keren beli aja xx, dst dst…

    mas taufik tolong diulas dunk kenapa seh produk yg dikeluarin di indonesia ini selalu aja versi down grade n jarang2 versikerenx contohx Blade di thai injeksi masuk sini jd karbu??? dst dst.. Padahal kalo alasanx mekanik dan bengkel di sini terutama daerah masih awam tentang injeksi kan namax bukan alasan n meremehkan sdm lho. secara menurut pengamatan saya malah banyak mekanik bengkel biasa lebih pinter nyervis n nyetting motor injeksi macem hsx-pgmf1, shogun injeksi, n vxion lho n hasilx lebih valid dibanding bengkel resmi. bahkan ngetesx pake dyno lage…

    kalau mengacu pada artikel di atas . . . kalo blade atow Vario keluar versi injeksi . . . atau bahkan Vega ZR keluar versi Yamaha Taurus yang hi-spec . . . berarti Honda dan Yamaha sudah keluar dari GARIS GARIS BESAR HALUAN ATPM bro hi hi hi hi 😀

  2. mas Taufik bener.
    yang kelewat posesif dan fanatik terhadap make & model malah pengguna, tapi di top level pemilik perusahaan malah pada santai bertemen, ngobrol lah. makanya saya bingung buat apa gontok-gontokan merasa “kendaraan kita = harga diri kita”? kan jadinya kayak anak kecil yang masing-masing kelewat bangga ama mainannya dan nggak boleh kalah ama punya temen. kelewat fanatik kayak orang gebleg, padahal pemilik mereknya santai aja…

    masalah spec-down biasanya ujungnya ke penjualan dan keuntungan. pastinya kalau full-spec, harga akan lebih tinggi. kalau harga lebih tinggi, berat di konsumen.
    atau kadang kita ada argumen “ah buktinya di sana bisa full spec dengan harga xxxx artinya kalaupun disini full spec juga, nggak akan jauh dari xxxx + x%”. nah kalau begini ujungnya adalah masalah laba bagi ATPM. mereka cuma melihat, kalau dengan spec-down bisa lebih besar labanya, ngapain full-spec? toh belum tentu semua fitur full-spec nya diapresiasi oleh semua konsumen. akhirnya masalah laba aja…

  3. konsumen harus lebih pintar, secara kasar kita kan dianggap bego jadi cuma dikasih itu-itu aja sudah mau.
    Blog bung taufik ini termasuk mencerdaskan konsumen.
    Logika sederhana kalau konsumen nggak pada beli produk yang ada maka ATPMnya pasti lebih kreatif lagi dan akhirnya kita sebagai konsumen yang diuntungkan. Lha kalau dikasih apa adanya aja udah laris ngapain susah-susah buat yang lebih bagus (ada apanya… =))
    =======================================
    sekarang harusnya belajar:
    nggak merk minded….
    riset dikitlah tentang spesifikasi, mesin, fitur dll
    baca-baca informasi termasuk blog ini… =))
    jangan beli yang nggak mutu hanya karena merk dan promosi

  4. downgrade hanya masalah harga koq. gak ada hubungannya sama keahlian mekanik. murni pertimbangan laba dan kepercayaan diri ATPM nya.

    makanya gue salut sama kawasaki yang berani masukin N250R bulat-bulat tanpa embel-embel spek down. motor internasional gitu….

    sekarang tinggal nunggu yamaha masukin YZF 125…..

    YMKI ditantangin niy 😉

  5. Masih inget dengan konspirasi kartel telko di indonesia beberapa waktu lalu yang dibongkar BRTI….??

    Naaahh… kemungkinan besar praktik kartel tersebut terjadi lagih di bidang marketing Roda dua lho…

    Ibarat pepatah lama ” Sesama Pemain dangdut dilarang saling senggol”. Ayoo…??

    siipp..tinggal nungguin sang whistle blower . . . siapakah ia?

  6. weleh-weleh
    waktu nulis artikel ini saya sempet takut banyak yang nggak sepaham lho . . . suerrr . . . tapi ternyata banyak juga yang pemikirannya sepaham he he he he

    terus terang isu ini sangat sensitif . . .
    * yang diomongin pasti lagi kedutan matanya

  7. Kok analisa Om Taufik sama ma Teman saya yang kerja di leasing.. dia dikasih tahu sama bosnya kalo sebenernya petinggi ATPM itu sohiban n perencanaan marketingnya juga sama-sama tahu.

    Kalau itu benar terjadi berarti kita cuma kena permainannya ATPM donk..!!

  8. gini aja…

    bos kawasaki yang orang jepang studi banding di dealer yamaha…. dengan ijin tentunya.

    tiap hari jumat (dulu ya..) bos-bos otomotif jepang tuh makan malam bareng….bahas hal-hal kecil atau bagaimana menghadapi mocin

    nah yag paling baru : yamaha membayar konsultan untuk meneliti perilaku klub motor di Indonesia. siapa klubnya? ya honda tiger klub….

    kartel? siapa takut…. yang ribut ya kita-kita doang di forum atau blog he he he he sementara bos-bos itu duduk bareng…makan makan

  9. @12 arie slight

    Ya mesti bro. Kan Jepang sudah pernah menjajah kita
    dan banyak belajar dari kita, termasuk “asa kekeluargaan” itu.

    Hé hé

  10. Betul Bro… tapi kayanya yang namanya asas kekeluargaan di Indonesia sudah tidak pada tempatnya, misalnya pas nyari kerja atau penerimaan CPNS, ada aja tuh yang menjunjung asas Kekeluargaan..(ni lain lagi ya asas kekeluargaannya hehe…)

  11. @ all
    kalau menurutku sih isu sebenernya adalah bagaimana indonesia jangan kebagian kue penjualan roda 2.
    tau sendiri kan 4 raksasa motor dari jepang semuanya sudah dengan kelebihan dari sisi irit, performa,model semua kelebihan sudah terdistribusi dengan rapi, sehingga bila ada pemain baru yang akan masuk pasti akan kesulitan , ” mau menawarkan apa di pasar indo ? semuanya kami sediakan kok? ”
    ya akhirnya motor nasional jadi senen kemis nafasnya dengan designya nyeleneh karena kebingungan dengan konsep yang hendak ditawarkan ke customer roda 2 dinegeri kita .

    harusnya gak perlu fanatik merk

    ini opini pribadi loh. . .

    salam,

  12. fanatik memang basi. tapi lucunya orang indonesia ini terkenal fanatiknya (meski fanatik mengenai hal-hal gak penting). maklum tingkat pendidikan masih rendah (bahkan mahasiswa aja kerjanya berantem karena fanatik sama kampusnya). kayaknya bangga banget kalo “membela” kelompoknya. dengar isu dikit aja, tanpa di konfirmasi atau diteliti langsung angkat senjata, langsung panas, langsung demo, langsung “menuntut”. susah memang kalo fanatik…..

  13. @victor
    setuju bro… tapi kalo fanatik sama makanan tradisional, fanatik ma produksi dalam negri saya kira malah baik
    coba hitung aja kekayaan kuliner asli indonesia beribu2.. kalo ini dikelola dng baik saya yakin masyarakat kita akan hidup lebih baik.
    @all
    ayo generasi muda indonesia bangkitlah… kembangkan ide2 kreatifmu, explor semua kemampuanmu….saatnya kita bangkit !!

    hehe… kayak kampanye nih aku, tp nggak lah …politik hal paling tidak menarik buatku

  14. karakter org jepang sm ky org korea. nasionalisme mereka tinggi. di negara manapun,kota apa pun mereka berbisnis pasti mereka punya asosiasi ato sekedar kongkow2 brg meskipun jenis bisnis mereka sama (kompetitor). gw uda lama ngamatin pola mereka krn gw gawe bidang jasa(impor) & sering berhubungan dgn org korea/japan. intinya, klo emg uang masukya ke 1 kantong,kenapa jg harus saling bertikai..apalg sesama sodara..
    pemikiran kt sama bro taufik.

    regards

  15. selain honda, yamaha, suzuki, sekarang mocin jg mulai meningkatkan kualitas produknya, selain minerva yang menggandeng sachs madass dan menjiplak cbr, ini ada yang lainnya

    http://www.moto-station.com/ttesimages/motodivers/nouveautes2009/Keeway_125_K_Speed_stpz.jpg
    Keeway 125 K Speed

    http://www.kompas.com/data/photo/2008/10/09/011351p.jpg
    Jialing JH600 meluncur dengan satu silinder dan menggandeng Honda sejak awal. Jialing menyontek mesin Honda Hornet jadi acuan pengembangan.

    http://www.kompas.com/data/photo/2008/10/09/011523p.jpg
    Zongshen lebih mengarah ke Yamaha dengan ukuran mesin Yamaha R6, empat silinder inline. Sudah lama Zongshen mengadopsi teknologi Yamaha. Enggak heran buat di ajang supersport, produsen motor yang bermarkas di kawasan Macau, Cina, ini menggunakan R6.

    http://www.kompas.com/data/photo/2008/10/09/011634p.jpg
    Loncin sendiri sepertinya mengadopsi teknologi Suzuki GSX600 meski bodinya menjiplak punya Ducati Monster. Enggak ada salahnya kalau Monster jadi acuan. Artinya, jelas kalau Loncin membidik pasar Eropa.

    Berbicara teknologi ketiga moge supersport ini masih belum bisa dilacak. Meski begitu, banyak tanggapan dari pengguna moge 600 cc di Eropa. Bagi mereka, masuknya merek dari China tidak diragukan. Secara desain moge China ini melangkah lebih jauh. Konsep naked bike lebih mengarah bodywork Eropa

  16. catatan keeway dah produksi dari tahu 70 an
    tapi kok blom masuk Indonesia ya?
    liat aja tuh Keeway 125 K Speed untuk pasaran eropa, tampilan moge naked bike, cc gak bikin kantong bolong, disc brake depan belakang, muffler silencer mantaffffssss

  17. @elsabarto
    thks for the link, pertama melihat kirain pulsar 😀

    setelah lihat blok mesin dan buntutnya . . . wiuiiiiiiihhh cakeb euy . . masup marih ngak?

    btw busway 125 cc blok mesin nya segede gituh !! bagaimana 200 cc nya he he he 😉

  18. iya mas . . .

    minimal 200 kayaknya tuh engine nya ,

    moga masuk indo, biar makin rame pasarnya. .

    eiiiiiiittttttttt. . .harganya yang kejangkau dong. . . .

    keep brotherhood,

    salam,

  19. hehehe jadi curiga juga
    jangan2 bro2 semua yang saling mencela, mengejek dan membangggakan merek tertentu lewat komen di blog2 seperti ini. merek ngisi komen-nya bareng2, sambil ketawa tawa, duduk lesehan di warung yang ada hotspotnya

    curiga…….

  20. @mask Rider

    ?? merek ngisi komen-nya bareng2, sambil ketawa tawa, duduk lesehan di warung yang ada hotspotnya ??

    mungkin kamsut nya pemilik merk ya bro 😀

  21. kenapa juga..sekarang banyak wong berpendidikan..pinter2 tapi mau di hasut…gontok2kan mung masalah motor..he wong pinter aja pada keblinger aja golet pembenaran dengan apa yang diagung agungkan (merk motor)masyaallah……kebangeten

  22. Keeway ini fenomenal perush China, Qianjiang motor, kaya mocin mocin dulu tapi bedanya mikirnya global. RDnya ada di Italy, main dealernya ada di benua Eropa ,Amerika, Asia, Timur Tengah, South Afrika dll.
    Kalo dinalar, kan ngak susah2 amat bikin motor apalagi pasar kaya Indonesia. Model jadul kaya TS aja masih laku, Kenapa merek kita sendiri kaya Binter ngak berkembang?
    Bener kali ulasan bang Taufik, bos2 di atas ngeteh bersama, Marketing abis2an…yang dihabisi konsumennya. Jadi inget mobil PERKASA dihabisi atpm2 , pemerintah pura2 ngak tahu.
    Kapan yah kita punya merek , riset, bikin,sendiri dan ekspor global……mimpi@com. Tengkiu bang Taufik buat blognya.

Leave a Reply to rasheed Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here