Bro sekalian, AHM telah mengklaim bahwa dengan metoda pengukuran ECE R40, Honda Beat eSP Non ISS setelah diukur Konsumsi bahan bakarnya pakai metoda ECE R40 dapat diajak irit sampai 58,5 km/liter atau 0,5 km/liter lebih irit dibanding Honda Beat Fi non eSP. Nah Honda Beat eSP ISS saat diukur menggunakan metoda yang sama ( ECE R40) bisa diajak irit sampai 63 km/liter atau sekitar 4,5 km/liter ( 7,7 %) lebih irit dibanding Honda Beat eSP non ISS . . . bisa begitu yah, 4,5 km/liter lebih irit . . . logis nggak sih, coba kita cek deh dengan cara menelisik metoda ECE R40 nya . . . cekidot setelah dua baner sponsor resmi tmcblog berikut bro
Kita tahu Metoda ECE R40 itu gaya ridingnnya fluktuatif turun naik gaya riding . . . betot gas, deselerasi, panteng kecepatan berhenti dan lain lain yang diharapkan sama dengan metoda riding harian . . . lihat deh kurva di bawah ini
Mau lebih detail lagi . . .??
Maap kecil kecil yah . . . kalo pengen lebih jelas silahkan simak gambar berikut yang tmcblog tulis kembali:
Bro bisa lihat minimal ada 4 saat motor di test saat idling . . . Perlu di garis bawahi adalah karena Honda beat eSP ISS itu punya sistem dimana mesin otomatis akan menghentikan mesin sesaat setelah 3 detik motor berhenti .. . sehingga mesin Motor Honda beat eSP akan punya waktu berhenti sebagai berikut :
ada 4 kali motor idling :
- Saat idling pertama lama 11 detik, namun ISS honda beat belum akan mematikan mesin walaupun mesin telah lebih dari 3 detik idling . . . ini karena selain idling selama 3 detik untuk mematikan mesin iSS butuh syarat -syarat : tombol ISS harus on, trotel tertutup penuh, kecepatan lebih dari 10 km/jam, dan panas mesin telah mencapai 60 oC . . . lha karena motor baru berjalan, tentu speed sensor belakang belum mendeteksi speed minimal 10 km/jam . . . jelas tho?
- Saat Idling kedua selama 21 detik, Motor telah berjalan di 15 km/jam artinnya telah lebih dari 10 detik ( syarat ISS aktif) mesin akan mati dan tidak ada pembakaran, tidak ada bbm yang terbuang percuma selama selama 18 detik ( 21-3)
- Saat Idling ketiga selama 21 detik juga , mesin kembali akan mati dan tidak ada pembakaran, tidak ada bbm yang terbuang percuma selama selama 18 detik ( 21-3)
- Saat Idling empat selama 7 detik, mesin akan mati dan tidak ada pembakaran, tidak ada bbm yang terbuang percuma selama selama 4 detik ( 7-3)
So total penghematan yang dilakukan mesin Beat eSP ISS yang diperoleh sebanyak 4,5 km/liter pada metoda pengukuran ECE R40 ini dikarenakan mesin Motor boleh dibilang tidak menyala/ tidak melakukan pembakaran selama total 40 detik . . . nahh kalo pertanyaannya Honda beat ISS bisa lebih irit 7,7 % dibanding honda beat eSP non ISS . . . ya jawabannya Logis . .. wong dari selama total 195 detik proses pengujian ECE R40 mesin motornnya berhenti membakar bahan bakar selama 40 detik . . . nahhh . . .
yang menarik ketika nanti tmcblog coba pakai metoda pengukuran one liter till drop . . . maka hasilnnya beat esp ISS pasti nggak ada bedanya dengan yang Non ISS kalo dilakukan tanpa berhenti 😀 . . . oke silahkan dikunyah kunyah . . . semoga berguna
taufik of BuitenZorg
podium
subhanalloh bisa podium di warung terkenal se nusantara ini… hehehe
ane bisa nebeng 😆 http: //ridertasik.wordpress.com/2014/12/23/honda-beat-esp-pop-honda-beat-esp-kalah-cepat-distribusi-ke-daerah-di-banding-kompetitor-nya/
Selamat pertamaxnya masbroo nengahiwan…
khas TMC, in detail…juosss
———
First Ride Kawasaki ZX14
http: //kobayogas.com/2014/12/23/first-ride-kawasaki-zx14-serba-besar-dari-harga-bentuk-hingga-tenaga/
lbh irit karena nggak ada bbm yg terbakar sia-sia..
http: //bakulkangkungjpr1.com/2014/12/22/penasaran-njendol-yang-ini-fungsinya-apaya/
HONDA MEMANG LUAR BIASA, optimalisasi dari kinerja keseluruhan mesin, sampai psykology berkendara sdh diriset oleh honda. ini yg ane suka dr pabrikan honda,tanpa banyak koar2 tp riset jalan terus. bahkan jika nantinya industri ogomotif harus beralih ke hydrogen krn bbm fosil sdh langka, honda paling siap. Raksasa otomotif toyota sampai angkat topi buat nonda untuk inivasi teknology
kapan ane bisa pertamax yah.. 🙁
btw, brarti emang cocoknya buat perkotaan ya, wak haji..?
kalo buat turing (baca: mudik) ya sama aja dgn yang non-iss..?
Baru nyampe rumah…langsung comment…
byuh..pak arno lan masmat ki koneksi ne opo lho… edan2 an pol2an
He..he…salam kenal mas bayu..tepatnya bukan koneksinya aja…tak bocorin rahasia gampang pertamax : pertama ,handset nya harus pakai aplikasi push email yang bagus..kedua,browser di handset pilih yang paling ringan…ketiga baru koneksi internetnya,ngga harus yang cepet banget..tapi harus yang stabil..selamat mencoba…
oooo ngono to wak
kalo ane sih mesin ane matiin pake saklar cut off di lamer ga pake iss segala tpi ko tetep aja tu wak vario karbu ane tetep boros seliter 25 km pdhl pake bebek bisa buat 75 km buat seliter premium
hadehhhh
berarti salah beli motor …
Kwkakakkak…jawabane apikmen..salah beli motor…
gak cocok pake skutik mas bro…bebek disamain ma skutik hehe…
———
First Ride Kawasaki ZX14
http: //kobayogas.com/2014/12/23/first-ride-kawasaki-zx14-serba-besar-dari-harga-bentuk-hingga-tenaga/
dalam hati si badak bilang: “sontoloyo tenan jawabane!”
wkwkwwkkw 😀 v
Ealah..logis lawong mesine mati
Lha tapi ada yg ganjel ya..
Esensi ukur keiritan mesin mesin kan saat sedang bekerja (ber-rotasi per satuan waktu) yg berbanding lurus dgn perubahan jarak tempuh & vector (ealah..”berbanding lurus” juga salah artian rumus, piye bosone yah mumet)
Bahasa pasarnya sih..goal nya itu “jarak yg ditempuh/dihasilkan oleh mesin yg bekerja.
Alah makin mumet..
Abaikan aja commentnya ya oom
Reply comment sendiri:
Hasilnya akan sama
Engine w/ Iss vs Engine w/out iss (saat test kecepatan 0km mesin non iss juga harus mati)
Wong edhiyann..
*tolong tetap abaikan reply comment ini*
Pada dasarnya nilai efisiensi didapat pada akumulasi keseluruhan perjalanan. Katakanlah perjalanan anda adalah 50km dengan lama perjalanan sekitar 50 menit. Jika dalam 50 menit tersebut 10 menitnya adalah stop, maka motor iss akan membakar bensin hanya dalam 40menit dibandingkan dengan non iss yang selama 50menit full membakar bensin. So dengan sama2 50km, bbm yang ditenggak motor ISS akan relatif lebih sedikit dibanding motor non iss.
Sori panjang, lewati saja komen ini. 😛
@gho2sh
ya memang strong point ISS nnya dalah di saat berhenti itu bro, imho
absen
http: //uyipmotoblog.wordpress.com/2014/12/22/apa-sih-fungsi-timah-pada-pelk/
si uwak, nanya sendiri, jawab sendiri :D.
one till dropnya dari mana kemana wak ? klo banyak lampu merahnya, trus juga lampu merahnya lama yo beda toh wak.
tp klo gada lampu merahnya yo sama.hihihihi……
Wak haji blm bubug yahh
Msh keluar artikel jam segini
Ai bubug ganteng dlu yahh cyn
#ahahahay
Mayan kalau dipakai berhenti ISSnya 😉
http: //potretbikers.com/2014/12/23/kwetiaw-hotplate-dinikmati-saat-hujan-hemss-nikmat/
lah kalau pakai berhenti gitu y jls irit…tpi kok iritnya dikit??hmm sbnrnya ad ubahan pd mesin gk sih…punya tetangga aja dgn kubikasi lbih gede malah bs tmbh iri 20%…prlu dipikirkn??
Tapi yg tetangga perlu dicek sungguhan, karena blm terbukti…
Jangan mudah lsg percaya kibul2 dan bece…
irit 20% itu dibandingin meong karbu kalee… ya jelas aja lebih irit, kalo beat fi dibandingin yg karbu ya jg lebih irit jauh, ditambah iss lebih irit lg, konyol komen ente
lho bukanx 20% itu prbndingan ma meong fi…lah ini tmbhn teknologi bnyk2 tpi beda cm 7% ma generasi pop ice yg lama…y mksdx kalau smua metik pke iss trus brnti dikit mtor mati pasti irit lah.ap lg tambh dorong..wkwkwkwk
Tapi kata juragan mazPahit iss itu penuh tipu daya
Klo gitu brarti klo di jln raya……. Mmmmmmm
Ach cuma prasaan Saya saja
BAGAIMANAPUN, HONDA SELALU LEBIH UNGGUL.
HONDA IS POWER OF DREAM
HONDA LEAD YOU AHEAD
wow super duper lengkap kupasnya. mbak2, ibu2 & tante2 ayo buruan beli… canggih loh 😀
gw penasaran kalau iss ini suatu saat rusak krna pemakaian jangka panjang……..mohon penjelasannya dan brp biaya perbaikannya? biar pemakai jg bisa tahu jgn cuma asal pakai
Klo sistemnya bermasalah, cukup reset ECU di beres, nanti normal lagi
dikit banget…
http: //ardiantoyugo.com/2014/12/22/lets-ride-mencoba-handling-yamaha-yzf-r15/
Jadi bisa dikatakan ECE R40 mendekati berkendara sesungguhnya ya wak?
saya belum punya basis data untuk mengiyakan atau me-tidak kan
yang pasti metoda dibuat apapun namannya untuk mencari cara yang baku agar semua pabrikan mempunyai metoda pengukuran yang seragam
di artikel saya, ECE R40 memiliki perhitungan deviasi sekitar 5-10% dari data riil berkendara harian…
———
First Ride Kawasaki ZX14
http: //kobayogas.com/2014/12/23/first-ride-kawasaki-zx14-serba-besar-dari-harga-bentuk-hingga-tenaga/
Logis sih kalo segitu…
Asal jangan klaim lebay 111 km/ltr kayak sebelah… dusta nestapa…
Kalo 162kpl lebay gak?
Lebih irit ya tp angkanya tergantung stopnya
Coba iritan mana wak, ini kan cara kerjanya 3 detik mesin mati.
diuji dengan kopetitor, jadi dimatiin mesinnya tiap udah 3 detik berhenti.
memang ini jauh lebih maju dari kompetitor.
tapi kalo mau perbandingan secara adil yg kompetitor juga dimatiin.
Apakah juga lebih irit?
boleh boleh bro . . . atau kebalikannya, diuji tapi nggak berhenti berhenti lebih dari 3 detik kan sama tuh? 😀
imo, mgkin bisa lebih irit sedikit tapi ay masih pegang ISS punya, saat ISS bekerja dan mesin mati, gerakan pistonnya counter clock wise (CMIIW), ini yang membuat hanya membutuhkan sedikit bbm saja utk membuat mesin menyala dibanding kita melakukannya dengan cara matikan kunci, nyalakan lagi berkali kali…
Plus, mungkin dgn cara di atas bensin jadi irit, tapi yang akan kena (usia makin pendek) ya dinamo starter plus aki, karena nyalain starter lagi, matiin, nyalain starter lagi dst… disitulah ISS keunggulannya.
Kalau mau tau kek gimana cara kerjanya, sudah banyak kok, TMC ada, IWB punya artikel nya. Ya buat nambah2 knowledge aje
Intinya iss baru berguna klo lwt jln macet yak. Klo pk motor sport jg bisa tinggal pencet engine cut off sm stater ulang sm aja
nah disitu point plusnya teknologi iss bro, tanpa harus tekan tombol cut off dan starter ulang, tinggal betot gas langsung ngacir…
😀
butuh kecerdasan berfikir dalam memahami fungsi sebuah teknologi, dimana sistem itu dibuat dan diaplikasikan untuk mempermudah kinerja manusia…
😀
cwimmm…
Kemarin banyak yan protes motor sebelah dirunning statis pada dyno dengan rpm 4500, selama 30 hari.
Ini di running dinamis dengan rpm 5000 :v
Selisih 500 rpm, ada yang protes gak ya?
Atau ada yang suruh ngulang? Wakakakakak
😆 😆 😆
ngerti dinamis nga om ?
kok bangga lari dinamis ? pk acara mati mesin lg 😆
yg 30 hari dibandingin ama yg 190 detik – waktu mati mesin ?
:rofl:
Dinamiss?? apa statiss??
masih irit anak ku kalu minum bensin
coba kalo lagi ky touring gt,,
dmn ampir ga ketemu jalanan macet atw lamer,,
hasil nya ya sama aja,, -_-
khusus daerah kota ini mah..
lhaaa kan memang itu tujuannya, di perkotaan yang macet, mengurangi emisi juga… kalau turing mah yaaaa sesuatu yang berbeda dong, irit gak nya gmn tangan kanan itu mah…
wkwkwkwkw motor kota kok disamakan dengan buat touring… mau touring ya pake megapro, verza, dan motor laki lainnya..
tergantung jumlah pemberhentian… 😀
Ini baru cerdas… yg sbelah blm cerdas
ISS,kok kaya nama perusahaan parkir ya?
-garuk² kepala
Yamaha Byson injeksi 2015 =>>http: //mumet-ndhase.com/2014/12/22/bagaimana-jika-yamaha-byson-injeksi-2015-seperti-ini-gan/
Di tunggu metodenya mas toufik.., sekalian dibandingkan dengan mio m3
kira kira ukuran keiritan 7% itu sebesar apa ya wak haji?, apa kira kira iritnya hanya satu sendok teh?. gak terlalu signifikan kayaknya.
namanya saja yg keren Idling stop system (ISS), padahal hasilnya gak terlalu signifikan. lagi pula sistem ISS baru bekerja setelah panas mesin telah mencapai 60 oC, jelas fitur yg gak terlalu bermanfaat.hanya.. seicrit toh wak..!
Lebih irit
http: //78deka.com/2014/12/23/masukan-buat-suzuki-way-to-live/
alatnya kudu prsis sangat nih lha wong tahu 7 persen xixiixx
https: //pertamax7.wordpress.com/2014/12/23/nih-ada-lagi-yamaha-r15-pakai-knalpot-kawasaki-ninja-250fi-tertarik/
“Honda Beat eSP Non ISS setelah diukur Konsumsi bahan bakarnya pakai metoda ECE R40 dapat diajak irit sampai 58,5 km/liter atau 0,5 km/liter lebih irit dibanding Honda Beat Fi non eSP.”
Baca kalimat di atas, niscaya Anda akan tahu apa peran ISS. ISS adalah senjata terakhir AHM untuk mempertahankan imaje IRITnya. Karena teknologi eSP-nya ternyata hanya bisa ningkatin efisiensi BBM hanya 0,5%… alias UDAH MENTOK jika ngandalin utak-atik mesin!!! Melihat hasil konsumsi Adress yang gila-gilaan (di atas 70-an)… nampaknya Beat eSP/ISS akan menjadi motor matic paling boros di kelasnya (110cc). Untungnya Honda punya konsumen fanatic …
om blade in ini orang yang cerdas, saya tau, sayang kadang dibutakan oleh, ykwim lah hehe…
masa orang secerdas ini nelan mentah mentah promo hasil test adu irit-iritan sih? 🙂 atau tujuannya emang BC secara halus? 😀
Llhaa emang hasil uji beberapa media tahun lalu, matic Suzie (Nex) jauh lebih irit dari Beat FI dan Mio J kan Bro? Gak percaya baca lagi tulisan Iwanbanaran (02/2012). Makanya, cepetan dong kluarin hasil uji BBM Beat eSP-nya, biar bisa dikompare dengan data pabrikan atau matic kompetitor lainnya … Biar jelas, klaim ane bener atau sekadar BC !!!
yang bilang ini fitur tak guna, awas aja ntar jilat ludah sendiri. inget ga dulu ada yg bilang sss ga guna, eh sekarang dipake jg sama tetangga.
imho menurut ane tujuan iss ini bukan sekedar biar lebih irit, tp juga buat mengurangi emisi gas buang, terutama di lamer, bayangin kalo pas berhenti di lamer mayoritas motor ada issnya, kan bakal sejuk udaranya, ga bau asap knalpot lg
nahhh ini, mikirnya jauh, sebenarnya efek pengurangan emisi atau polusinya bisa dengan cara kita rame2 matiin mesin di lamer/ pintu KA, tapi siapa sih yang kadang mau melakukannya? nah ISS yang melakukannya, meski ada saklar offnya dan keknya masih banyak yang menon aktifkan ISS-nya. Tapi paling gak tujuannya sudah dicapai lebih dahulu.
Saya termasuk rider yang suka matiin mesin saat lamer atau pintu kereta, apalagi kalau sudah tau brp lama lamernya. mau roda dua atau empat saya biasa matiin mesin…
Ini cerdas sekali komen nya, ane demen.. paling gondok di lamer ketemu rx king atau pespa yang udah tau berasep kayak kebakaran jembut, detiknya masi jauh, ehhh bukan nya dimatiin kek, malah di gas gas mulu kan bloon nya ga ketulungan.. rasanya pengen nyuruh taro komoknya depan knalpot trus ane geber..
Kapan ya kira – kira ada tes adu irit dengan kecepatan 80kpj? yang sering pergi pulang lewat jalur propinsi harusnya nggak pernah berhenti. Kalau jalan pelan malah justru resiko dipepet kendaraan besar.
https: //kupasmotor.wordpress.com/2014/12/22/aturan-kebisingan-berlaku-tidak-hanya-pada-knalpot-kita-bisa-protes-tentang-mesin-yang-berisik/comment-page-1/#comment-336
Pertanyaan saya wak haji…
Seandainya accu lagi tekor pada mode ISS kita aktifkan dalam keadaan berhenti
Iss aktif ( mematikan mesin ) trus accu gak kuat stater .trus enggkol pakr kaki?
kalau saja membaca artikel saya yang ini… pasti jadi tau
————-
http: //kobayogas.com/2014/12/20/tanya-jawab-blogger-seputar-honda-beat-esp-dan-pop-esp/
ane sebagai penggemar yamaha sangat menghargai ISS ini, dan berharap yamaha besok bisa aplikasiin…. nyontek? emang honda yg punya patent?
lumayan juga tuh
ijin share gan
http: //orongorong.com/2014/12/23/produk-yamaha-singapura/
lon percaya klo gk di komper lgsg ame wak aji or lek iwb!
sbagai fby sy takjub dgn teknologi honda.. selangkah lebih maju..
iklan mio m3 sinyal kuat indosat.. dah bagus dah gak arogan.. beda dengan fby yg blum sunat.. masih aja ngeributin kejelekaan sendiri.. ini nih yg bikin yamaha tambah koit..
smoga yamaha bisa berbenah diri.. jgn dengerin pujian2 fby yg blum sunat.. ntar tambah tenggelam.. caio
keren om artikelnya, saya eamng suka banget sama semua jns motor honda
Masih kalah iritnya dengan MIo Bluecore.
Coba mio bluecore bodynya agak gambot kayak pcx pasti mantep.
cuma 7% ? biawa perawatannya lebih dari 7%, selisih harganya lebih besar lagi. tekor dong 😀
“AHM telah mengklaim bahwa dengan metoda pengukuran ECE R40, Honda Beat eSP Non ISS setelah diukur Konsumsi bahan bakarnya pakai metoda ECE R40 dapat diajak irit sampai 58,5 km/liter atau 0,5 km/liter lebih irit dibanding Honda Beat Fi non eSP. Nah Honda Beat eSP ISS saat diukur menggunakan metoda yang sama ( ECE R40) bisa diajak irit sampai 63 km/liter atau sekitar 4,5 km/liter ( 7,7 %) lebih irit dibanding Honda Beat eSP non ISS”
Masalahnya selama ini ahm lebih banyak tes produknya disirkuit internal,,berbeda dengan yamaha/suzuki yg mana produknya sebelum di launching sudah diajak wara wiri djalan raya..
Sssssstttttttt
mereka ngetes juga kok di jalan raya
langsung ke konsumennya
toh konsumennya kalo motornya knp2 juga bakalan maklumin kok
mau share dikit pengalaman ane dijalan… kalo ga salah waktu itu vario 125 cbs iss baru aja realese…
dijalan ada cewek yg pake… wuzz…. dia ngebut….
pas lampu merah dia berhenti… ga lama iss nyala, otomatis mesin vario mati… ane peratiinni cewek bingung….
dia baru nyadar mesinnya mati, trus dia pencet starter….
mesin nyala, kelihatan orangnya mulai tenang…
karena lampu masih merah, iss-nya aktif lagi….
otomatis mesin mati lagi…. akhirnya dia bingung tingkat dewa, dia turun dari motor, pasang dongkrak dua, dia mulai ngengkol… wkwkwk ane ketawa dibelakangnya….
motornya nyala, tapi sambil dia mainin gasnya….
pas lampu hijau nyala dia langsung tancap gas…
wuzzz… (mungkin krn dia malu, motor baru kok sering mati)
gimana pendapat komentator semua?
pendapat saya, itulah tipe biker yang gak pernah mengenal produk lebih dulu dan ogah baca buku manual 😀 😀
—————–
http: //kobayogas.com/2014/12/23/first-ride-kawasaki-zx14-serba-besar-dari-harga-bentuk-hingga-tenaga/
gw setuju ama kobay…mungkin banyak yg bilang keiritan gak signifikan…mungkin ini iss generasi pertama…next nya pasti ada pengembangan….dan orang dah mulai biasa…dan kelak sangat berguna….gw dlu pernah coba matiin saban lamer…dan pernah susah nyalain juga…tapi menurut gw..gak melulu konsumsi bbm yah ..tapi mungkin peduli lingkungan…walau terlihat naif…tapi masing2 orang punya pandangan sendiri…
kalo belum dipatent…cepet2 lah sebelah aplikasiin….toh jgn terlalu lama kaya sss, ama parking block system…
ISS mah bukan honda yg nemuin, baca2 artikel lg bung biar pinter.
mio nya irit ampe 111 Km/L ya om..wkwkwkwkwkw,,tipu2…tipu2…
wkwkwkwkw wkwkwkw wkwkwk ngohahahah ngohahahah 111x
http: //app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2014/11/21/tembus-111-kmliter-test-konsumsi-bbm-jawa-post-untuk-sepeda-motor-terbaru-yamaha-kemungkinan-besar-mio-125-blue-core/
iya betul tuh
masih lebih irit mba perja yang 162kpl
yuuuhuuuu
kalo bisa lebih irit dari suzuki address baru q acungin jempol. masa lawan mesin injeksi sederhana suzuki aja ga sanggup. Percuma nambah duit hampir 1jt untuk menambah fitur ISS cuma nambah irit ga sampe 5 km, mending beli beat biasa aja.
maaf wak, saya kok merasa janggal ya.
menggunakan metode ECE R40, beat iss :
berjalan selama 146 detik,
berhenti selama 40 detik.
berarti,
146detik jalan : 58,5km/l
40detik berhenti : 4,5km/l
Nah jika dihitung menggunakan rumus matematika sederhana, maka:
1 detik berjalan : 0.4006km/l
1 detik berhenti: 0.1125km/l
Berarti dapat disimpulkan beat ini lebih boros ketika berhenti daripada berjalan.
Apakah ini logis wak?
CMIIW
logikanya begini :
dengan ISS kita hrs menambah uang krg lbh 1 jt an.
padahal antara non ISS dg ISS beda keiritan cm 4,5 ltr.
jadi kalo dirumuskan : 1 ltr = Rp. 8.500 dpt menempuh 58km.
maka 8.500/58km X 4,5km = 659.
Jadi dengan menambah uang 1 jt untuk ISS hanya membuat irit 659 rupiah per liternya….
kalo sering dimati’in ISS nya berarti udah rugi 1jt donk. Silahkan disurvey aja dijalanan pasti banyak yg mati’in fitur ISS nya.
harusnya honda bikin satu varian aja tp fiturnya lengkap dgn harga ga jauh dari merk tetangga.
Mudah2an kejadian ISS di BeAT ini ga kayak kejadian yang di Pak Rio 125
Beda sak incrit……
Http: //giripurnomo.wordpress.com
fitur iss ini kembali ke user, perlu atau tidak. kalau gw sih gak perlu, motor gw jarang idle (suka lewat gang jarang lewat lamer)
tapi kalau tiap hari ketemu lamer yg lama seperti di tomang, fitur ini berguna….
masih tetep irit address ahhhh.
He gained power and influence but never amounts to much.
The fact is, this is a company that has been noted
as one of the top gainers in the network marketing companies.
Most new Avon Representatives expect immediate results, and while this is possible, it’s
not always the case.
Mungkin kedepannya akan dibuat ISS pas jalanan turun mesin mati… cocok buat di pegunungan.