460x110

IWB-TMC-NAKEDVOLUTION

iridium

MM-Software

Bro sekalian, beruntung sekali kita bisa membaca dan menelaah tulisan seorang jurnalis MotoGP seperti Om David Emmet (1)yang dengan profesionalitasnya bisa menembus korekan info sampai ke seorang  Corrado Cecchinelli, Dorna’s head of technology for MotoGP dan bisa menyajikan informasi mengenai hal hal detail dan mendalam seperti misalnnya masalah Software dan ECU MotoGP 2016 . . . Nah di artikel ini tmcblog mencoba merangkum apa yang disampaikan di artikel bernas tersebut . . . Cekidot

banner-440x100-v110

MBtech Riders-APR

Mas bro sendiri juga pasti mahfum bahwa di 2016 nanti MotoGP akan memasuki era baru dimana semua team akan menggunakan Ban Michelin yang sama, ECU yang sama, dan Yang terbaru adalah Software yang sama . Software ini biasa disebut sebagai Unified Software. Soal Michelin Mungkin kita akan bahas di kesempatan berbeda nanti. Nah sekarang bagaimana soal ECU ?

ECU Magnet Marelli AGO 340 akan kah tetap akan digunakan di 2016 ?

ago-340

Sebenarnya Mulai MotoGP Jerez 2013 sampai GP terakhir di Silverstone 2015 dan kemungkinan sampai akhir Valencia 2015 nanti  semua team dan semua Rider SUDAH dan terus akan menggunakan ECU yang sama dari Magneti Marelli yakni AGO 340 . ECU ini memperoleh Input dari sebanyak 26 sensor standar MotoGP baik itu sensor internal ecu seperti air intake temperature,  throttle position, jarak lendutan suspensi, kendali klep Penuematik dan juga tentunya dari Sonsor sensor Inersia seperti 6 sensor accelerometer dan 6 sensor giroskop.  Diceritakan MotoMatters yang bersumber pada OffBikes (2) Bahwa Spesifikasi ECUnya :

  • Prosesor 1 : PowerPC 32BIT dengan Kecepatan 264 MHz : Mengatur Input DIgital dan analog dan menjalankan Jalur data (bus ) CAN
  • Prosesor 2 : Dual Core 32Bit dengan kecepatan 800 MHz : Menjalankan Software dinamik seperti Data Logger dan software yang berhubungan dengan ‘kebiasaan’ Motor
  • Data Logger yang memiliki 1024 Kanal, kapasitas data 8 GB dan memiliki rentang kecepatan akses yang lebar ( Log rate ) 1HZ sampai 1KHz

RC213V-detail-2

Musim ini, team seperti Repsol Honda dan Movistar Yamaha memiliki derajat kebebasan menuliskan software ecu yang tinggi dan membuat mereka bisa mengaplikasikan sensor yang terkesan ‘aneh aneh’ seperti misalnya sensor/ aktuator torsi yang terkenal dengan TorDuctor di mesin Honda RC213V, belum lagi bicara soal Full Seamless Gearbox dan kayaknya masih jauh lebih banyak lagi sensor sensor rahasia lainnya.

ago-340-2

Sebegitu anehnya Sensor dan sistem kelistrikan team team seperti Repsol Honda dan Movistar yamaha saja masih bisa di layani oleh Magneti Marelli AGO 340 sang Unified ECU   . .. So Logikanya, disinyalir kuat, ECU ini akan tetap dipakai oleh MotoGP di tahun 2016 nanti sob . . . paling banter hanya sedikit facelift, imho . . . Oke cukup soal ECU  . . . sekarang kita akan beralih ke hal yang lebih menarik yakni Unified Software

Kayak apakah bakalan Unified Software untuk 2016 ?

Oke menurut Dorna Secara umum, basis dari Software yang akan digunakan semua Rider di Musim 2016 nanti adalah software Open Bike yang digunakan Musim 2015 ini oleh rider seperti Stefan Bradl, hector barbera, Nicky Hayden dan lain lain. Namuuunnn . . . nahhh ada namunnya dah

Jadi Gini Biasannya Setiap Pabrikan Punya Kaki tangan di team Open. Salah satu Hasil Evaluasi yang diperoleh dari team Open Yang menggunakan Unified SOftware Magneti Marelli 2015 adalah, software ini masih banyak kendalanya Sebagai Contohnya adalah Yang sempat di ceritakan Oleh Stefan Bradl ketika masih di Forward Yamaha dimana Software Magneti Marelli mengalami Disorientasi. Sehingga membuat Software membaca posisi tikungan bahkan sebelum motor masuk ditikungan .. . apa nggak bahaya tuh.

Mengenai Pertanyaan Kayak apakah Bakalan Unified Software untuk 2016 . . . Basis Softwarenya tetap Software Open 2015 Namun , software ini akan mengalami Major Change atau perubahan yang cukup signifikan. Yang pertama : tentunya algoritma Software akan memperoleh Masukan dari 3 Pabrikan Honda, Yamaha dan Ducati agar ke depan beberapa sensor dan actuator resep mereka bisa tetap dipakai  .. .

Nah ini yang menarik, Jadi beneran software seperti Torductor masih dipakai musim depan Oleh Honda dan atau Sensor torsi lain yang rumornya digunakan oleh Yamaha ? BENAR Bro . . . Boleh saja . . . Namun ada syaratnya, Harus di-homologasi . . . wah bahasamu susah fik, maksute Di homologasi itu seperti apa ? gampangnya adalah sensor/ aktuartor yang mau digunakan harus dicek dulu oleh Komisi teknis DORNA .. .  dan yang lebih penting lagi harus bisa dibeli oleh team lain dengan harga yang sama dengan yang dikeluarkan pabrikan yang mengajukan . .. so Jangan kaget kalo kedepan Ducati Desmosedici GP16 atau GP17 akan pakai Torductor juga . . .

Lha Jadi nya Gimana dong, emang Honda Berani begitu? . . . Yaaa ada hitung hitungannya lah bro . . . Simpelnya gini dah : software Photoshop . .. Kenalkan ? . . . pas dipakai sama beginer dan baru menjamah photoshop, tentu akan berbeda hasilnya jika dipakai oleh orang yang telah bertahun tahun menggeluti Photoshop. imho

Torque based Software

Hal Kedua Yang disinyalir kuat akan jadi perbedaan Unified Software MotoGP 2016 dengan Open Software MotoGP 2015 adalah Software 2016 akan merupakan Torque Based Software . . . nahhh bahasa Sunda Mana lagi tuh Torque Based Software ? . . . bahasa yang mudah dikunyah kunyahnya mana Fik ?

jadi Gini software Open MotoGP 2015 adalah Throttle Based Software . . . dimana Semua proses kendali dari Software dialamatkan pada proses yang terjadi di Throtel . . . Misalnnya Gini, sebagai wheelie Control, yang dilakukan oleh software adalah menutup sementara beberapa mili detik Klep kupu kupu di Lubang Asupan Udara ( throtel Body ) . . . atau boleh dibilang, Komputer pada motor mengendalikan motor dengan cara mengurangi sesuatu pada Throtel

Sedangkan Di software 2016 nanti karena Berbasis Torsi, maka yang akan direduksi adalah torsi Bukanlah lagi Parameter pada Throtel . . . Misalnnya untuk menghindari wheelie, maka yang dikendalikan bukannya lagi menutup klep kupu kupu di throtel body, melainkan sedikit membuat drop Torsi yang dihasilkan oleh Mesin . . . Nahhh githu kira kira menurut yang bisa tmcblog kunyah kunyah . . dan perlu dicatat, mayoritas team factory di Musim 2015 ini menggunakn Software berbasis torsi ( torque Based Software )

Namun Hal ini sebenarnya bukan merubah sesuatu yang prinsipal . ..  algoritma inti dari software tidak berubah, yang diubah hanya bagian ujung bawah menuju hasil dari olah otak ECU . . . kasar kata mau diapakan ini hasil pemikiran ECU ? . . . mau diarahkan ke variable Throtel atau diarahkan ke variabel torsi  . .. githu gampangnya sob . . .

Dan yang cukup menarik adalah ketika Om David menyebut nyebut soal bahas pemrograman MATLAB sebagai bahasa yang digunakan untuk menuliskan Unified Software . . . asli tmcblog jadi ingat jaman Kuliah dulu . . .  buat bro yang kuliah ambil statistik, atau sains, atau matematika atau teknik sepertinya tidaklah asing dengan bahasa pemrograman ini. Pada dasarnya, Unified software yang diharapkan rampung sebelum MotoGP valencia 2015 nanti akan tetap dibuat sangat Kompleks dan ngejelimet

Unified Software 2016 nanti akan sangat kompleks, ngejelimet dan sangat modern . . . Karena begitu kompleknya maka boleh dibilang hanya motor motor generasi terbaru saja yang bisa menggunakan . ..  lha gimana dong tim tim kecil seperti aspar ? apa bisa meng handle Software yang begitu Kompleks ? Unified Software memang akan dibuat sangat kompleks sehingga sulit di “tuning” oleh Team Team Privater yang SDM nya terbatas . . . Namun Dorna meyakinkan bahwa Unified Software nanti boleh dibilang sudah 99% Full Tuned  . . . so team team Kecil boleh dibilang tingal melakukan sisanya saja . .

SO Tujuan Utamanya apa sih ? Dengan membuat Unified Software, yang tingkat ke Kompleks-an nya tinggi  Sepertinya dorna ingin membuat balapan MotoGP lebih bisa kompetitif dalam artian merata namun tidak dengan cara yang sudah dilakukan oleh mereka dahulu kala yakni membagi dua kelas Factory-open atau yang paling parah menurunkan Kubikasi mesin . . . mesin tetap kompetitif, Team Privater bisa kompetitif karena software sudah 99% full tuned, team factory masih bisa mengembangkan diri karena mereka punya banyak resource . . . so mudah mudahan Gap antara masing masing pebalap di MotoGP 2016 nanti tidak terlalu jauh dan membuat MotoGP makin seru dilihat dari aspek Spectator . . . silahkan dikunyah kunyah sob dan semoga berguna

taufik of BuitenZorg

MVAI-Banner-1

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

 

 

64 COMMENTS

  1. Eleuh, sugan teh 2016 janten ngangge ECU PIRELLI karya anak bangsa. Hihihihi,

    Wilujeng wengi, lieur ti tadi ngopi & udud sambil ngadodoho PC.

  2. Gilaakk bener ya

    Masa torsi bisa dimanajemen …..

    Dah kaya robot aja motogp skrg …….

    Dah gak greget lg ……..

  3. wak, kok ada yg nyangkut di kepala saya 😀
    “6 sensor accelerometer dan 6 sensor giroskop”
    klo menurut saya sih acceleronya cuma satu tp punya 3 axis (sumbu) yaitu X, Y, Z.. trus gyro juga punya 3 axis untuk menghitung percepatan sudut (pitch, roll, yaw). kalau ditotal kan jadi 6 axis. Jadinya seperti ini
    [youtube http://www.youtube.com/watch?v=6ijArKE8vKU&w=854&h=480%5D

    klo dilihat sekilas, sensornya kayaknya banyak ya :D,, wajar klo pake matlab, hitungannya kayaknya rumit 😀

    o ya, apakah microprossesornya pakai punya Freescale ya? seperti ecu-nya F1 / Nascar 😀 ??

    • yap saya juga lagi cari referensi datanya, mengenai 3 axis di Gyro dan accelero itu benar adanya, itu yang dipakai di Yamaha R1 salah satunya
      yang saya tuliskan diatas masih berdasarkan/ ngikutin referensi literatur

  4. Konon ya, ada fansboy yg ga bisa bedain warna, ga bisa bedain mana orange dan mana kuning,
    Nah buat yg pernah ikut jobfair, nge apply job vacancy di bidang IT especially jadi program developer/programmer, bakal tau bhw slh tahapnya adalah test utk memastikan si pelamar ga buta warna.
    So jgn pernah harap si kaum marjinal buta warna bakal ngerti artikel teknis terkait software,
    Kaga bakal ngerti,

  5. Ir petruk mana neh….?

    Sekedar saran buat pabrikan sayap suengkleh , kalo cari SDM yang bagusan dikit. Lulusan sekolah karawitan disuruh pegang divisi ECU…ancur dah..
    Cekekekek…

  6. Bang Opik masang foto terakhir ada maksudnya neh. Hehehe…

    Motor petrux9 (petrucci) lagi diobok2 ECUnya…
    Hmm smart…
    Cekekekek…

  7. wak, jk pnjlasannya gt brarti ecu mareli yg akn dgunakan musim 2016 bs dblng adlh ecu tim pabrikan? krn tntu tim pabrikan g mau khlangan algoritma khususnya itu wak kyak torduktor d honda dsb. tim lain bs mnikmati jg algoritma yg d input oleh slh satu tim pbrikan? jk ecu itu nntinya sbgitu advance n hrs trsedia untuk smua bike, ap gk mahal jg nnti jatuhnya biaya tim kcil wak? ap ecu gratis dr dorna? apa algoritma baru nnti jg jd hak milik magneti mareli?

    • alat alat seperti torductor kalo mau dipakai honda, harus juga bisa dibeli oleh pabrikan lain dengan harga yang sama
      mengenai algoritma nya . . . pabrikan memberikan dengan macem macem .. . ada yang sudha jadi dalam sebuah bahasa pemrograman, baru flowchartnya doang, aatau paling parah cma oret oretan doang yang diterjemahkan oleh enginer Magneti . . .mengenai status kepemilikan, sepertinya akan jadi milik penyelenggara, cmiiw

  8. Mungkin ntr ECUnya d bkin kyak mesin F1…
    Klo d F1 misal mw pake mesin Mercedes/Ferrari sma yg jual d kasi opsi, mw mesin yg spek biasa/istimewa/super

  9. Season 2016 pasti banyak kendala, tapi kalau DORNA mau konsisten dengan regulasi bagus seperti ini, bukan mustahil BMW dan Kawasaki yg ‘ngambek’ jadi mau ikutan gelaran akbar sejagad ini.
    Question:
    1. Honda mulai Jerez 2013 tidak pakai Shindengen lagi melainkan Magneti Marelli AGO340 gituh wak Taufik?
    2. Algoritma ECU di team Factory & Open akan sama. Nantinya akan berpengaruh dengan updated racing parts kah? Kan jatah parts tim satellite pasti (at least) 3 races step behind from factory team. cmiiw

  10. kok makin gak menarik jadinya ya wak..maaf mnurut kacamata saya. kenapa, persaingan inovasi teknologi jadi di gencet… padahal itu balapan motor prototype….. ntar lama2 motoGP diharuskan pakai mesin sama hasil racikan 3 pabrikan besar Honda Yamaha Ducati….

    dorna mikirnya sisi marketing… bagaimana motogp asyik dari kacamata penonton…. bagaimana keberlangsungan motogpkedepannya tetap bisa dia jual dan laku :p

    pabrikan mikirnya motogp adalah lahan riset, lahan unjuk gigi..ini lo teknologi yang bisa kami buat untuk Anda semua… ujung2nya ke pemasaran brand mereka…. lah kalau di gerus terus menerus kreatifitas tsb dan diusahakan kemampuan motor2 merk2 yang ada…kan dr sisi jual merk berkurang ….

    maaf hanya opini pribadi yang mungkin salah…

  11. susah yaa.. mau kompetitif tp kudu nurunin standar..

    tp kalo kg ky gt cm H n Y aj yg balapan.. emg jd ngebosenin jg sih..

    tp bg pabrikan H n Y jelas pasti ngerasa sdikit dirugikan..

    coz rahasia dapur mereka biar bisa sukses kudu d buka paksa..

    kasar katanya.. gni..
    “gw sukses,. krna gw blajar, gw usaha, gw berkorban waktu n materi.. pas gw dah sukses.. lo pd mewek n minta nyontek..”

  12. @agussupra
    gue setuju sama loe…
    balapan moto GP dan F1 itu bukan cuma sekedar cepet-cepetan dan finish duluan. ada balapan lain yang menurut saya ga kalah seru.

  13. Wah teknologinya makin serem ya
    Motogp dibatasai topspeed jg gak ya ?

    Brharap aja lbh bnyak brand motor lg yg berpartisipasi (kawasaki,ktm,bmw)

  14. Wah lama-lama rider Moto GP byk yg dimanja teknologi dan jadi mode autopilot, seni balapnya terlalu banyak regulasi dan ngga lagi menonjolkan skill rider makin kesininya

  15. kalau kata ane sih, untuk artikel bgini, sangat perlu writer yang bisa menyederhanakan terminologi sulit yang udah emang jadi trademark nya.
    beruntung ranah blog otomotif Indonesia punya blogger kaya pak Taufik
    yg bersedia nulis dan ngasi analogi serta penyederhanaan istilah sulit2 itu di tulisan blog milik beliau,
    sehat sentosa selalu pak Taufik dan keluarga
    aamiin
    pembaca tmcblog di Jogja

  16. Musim ini, team seperti Repsol Honda dan Movistar Yamaha memiliki derajat kebebasan menuliskan software ecu yang tinggi dan membuat mereka bisa mengaplikasikan sensor yang terkesan ‘aneh aneh’ seperti misalnya sensor/ aktuator torsi yang terkenal dengan TorDuctor di mesin Honda RC213V, belum lagi bicara soal Full Seamless Gearbox dan kayaknya masih jauh lebih banyak lagi sensor sensor rahasia lainnya.

    ======================

    wah kalo diharuskan di jembreng bahaya laten dong wak, even belom jadi photoshop….coba bagaimana usahanya dlu yamaha membuat ssg agar bisa menandingi HOnda, butuh upaya doa dan biaya kan…kalo gtu skrg semua team bisa beli alat…tinggal cari tenaga ahli biar ngoprek2 dong…ducati yang selama bertahun2 mengejar honda dan yamaha, dapat disingkat dengan mudah….twinspar beli diyamaha, tehnologi ini – itu beli di honda,,,,,,ntar yang ada kedepannya H & Y masles berinovasi karena harus dihomoglasi….atau masih adakah celah yang tidak bisa di gunakan oleh team lain…

  17. tetep beda user sama maker, seperti contoh photoshop yg wak haji bilang, apalagi masalah resource meski sudah di homologasi harus bisa dibeli dengan harga yg sama, tapi ada batasan gak price-nya berapa, klo gak y kembali ke resource lagi

  18. kembali lagi ke resource bro, homologasi gak sekedar homologasi pasti ada harganya lah, mau teknologi y ada harga, mau yg tinggal pake pa cuman sekedar oret”an, tp tetep maker akan lebih expert dr user, know how-nya beda, lagian bukanya yg sama ntu ECU dan software’nya klo soal sasis en yg lain” kayae bkin dewe” deh

  19. Koq processornya masih kalah sama processor smartphone menengah ya?
    Di HP aja udah tembus 1 Ghz lebih, dengan 2 atau 4 core bahkan lebih.. 😀

    hehehe..

  20. Mau gak mau makin kedepan balapan motogp akan jadi balapan mesin elektronik super wak, bisa jadi gak perlu rider ahhahaaa

  21. torductor, torsion/torque semi conductor.
    semi conductor yang menghasilkan tegangan yang berbeda ketika dialiri arus dan mendapatkan tekanan (bisa puntiran). bahkan ada semi konduktor yang menghasilkan tegangan ketika mendapatkan perubahan tekanan.
    dengan memanfaatkan perubahan tegangan ketika terjadi perubahan tekanan, maka bisa dimanfaatkan sebagai alat memantau besarnya perubahan tekanan sehingga bisa dikendalikan. kalau misalnya ketika menikung sekian derajat dengan kecepatan tertentu dan torsi terlalu besar, bisa dideteksi torductor untuk mengirim sinyal ke ecu sehingga ecu memerintahkan mengurangi torsi mesin. misalnya dengan memundurkan pengapian.

    paling gampang diliat ya ketika balap malam di qatar, ketika menikung, baik honda maupun yamaha kelihatan api keluar dari knalpot. itu adalah salah satu efek memundurkan pengapian. beda ketika trek lurus, ketika gaspoll harusnya api yang keluar banyak, namun ternyata ketika trek lurus jarang sekali api keluar yang terlihat jelas dari knalpot.
    bukan hanya torductor saja yang menciptakan efek api di knalpot, tapi masih banyak sensor2 lainnya, torductor hanya salah satunya,

  22. Dan tentu saja yg paling diuntungkan adalah ducati dan tim non-jepang yg notabene ketinggalan dari segala aspek mulai mesin,sasis,dan ecu

Leave a Reply to Ripcord Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here