Thursday, 21 November 2024

VLOG : Mencoba Menjelaskan Hubungan Kompresi Mesin dan Pemilihan Bahan bakar dengan Oktan Yang sesuai

460x110-indent-now

[youtube=https://www.youtube.com/watch?v=GsaGnbZrXwQ&w=440&h=385]

TMCBlog.com – Bro seklaian, dalam artikel ini tmcblog tidak akan menulis panjang lebar mengenai Penjelasan Hubungan Kompresi Mesin dan Pemilihan Bahan bakar dengan Oktan Yang sesuai. Seperti yang sobat sekalian tahu bahwa Mesin Kompresi tinggi butuh bensin/bahan bakar dengan oktan tinggi ..  nah di Video ( VLOG) atas, tmcblog mencoba menjelaskan dengan upaya gambaran sederhana mengenai kenapa hal itu harus dilakukan ( butuh bensin oktan tinggi untuk mesin kompresi tinggi )

440x100_tirei

MBtech - TMC sep16

Dalam Video, tmcblog memulai dari penjelasan apa yang dimaksud dengan Kompresi  . . Lalu masuk masalah hubungan antara Tekanan dan Temperatur . . kenapa suatu ruangan yang ditekan maka temperatur akan naik. Setelah itu TMCblog menjelaskan bahwa Bahan bakar punya sifat bisa ‘meledak sendiri’ tanpa dipercikan api dengan kondisi tertentu ..  sampai akhirnya semua ini disatukan ke benang merah dimana Kita harus memilih bbm dengan oktan yang mana yang sesuai dengan spesifikasi mesin kita . . . Semoga dengan Video diatas sobat semua bisa lebih tahu mengenai ini dan menjadi biker yang cerdas, yakni membeli bahan bakar dengan spek Oktan sesuai dengan spesifikasi mesin . . Buat temen temen yang punya ilmu jeroan mesin lebih dalam, silahkan dievaluasi dan ditambahkan monggo / Mangga  . . semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

78 COMMENTS

  1. Ini baru bener artikelnya. Akhir2 ini banyak artikel review pertamax turbo di motor2 yang kompresinya lebih rendah kan misleading nih. Makasih wak artikelnya mencerdaskan

  2. Penjelasan dasarnya menurut ane udah bagus. Mungkin selanjutnya bahas mengenai kenapa ada mesin motor dengan kompresi tinggi, bisa pakai BBM dengan oktan rendah beserta dampak plus minusnya. Otomatis bahas timing pengapian dan juga overlap noken as.

  3. Penjelasan dasarnya menurut ane udah bagus. Mungkin selanjutnya bahas mengenai kenapa ada mesin motor dengan kompresi tinggi, bisa pakai BBM dengan oktan rendah beserta dampak plus minusnya. Otomatis bahas timing pengapian dan juga overlap noken as karena saling berhubungan. Serta kompresi dinamis dan kompresi statis.

    hehehe….moga pengunjung warungnya Mas Taufik ngga klenger tapi makin bertambah wawasannya, aamiin.

  4. Hmm masih kurang faham mengenai pemilihan bensin untuk kompresi berbanding dengan performa. Jadi misal motor saya 13,5 berarti sama saja ya performa mesinya bila saya pakai pertamax 92 dan turbo98?, selama ini pakai ron 92 lalu coba 98 kok enakan tarikan 98 ya wak :v

  5. ngerti banget nih kalo dijelasin gini,, hehe,,
    cm jgn buru2 mas,, hehe,,
    btw ada ga itungan nya?
    kalo kompresi dr 9:1 smp 9,5:1 itu oktan berapa,,
    kalo 10:1 oktan berapa dsb,,
    sy pikir ada itung2an nya,,
    boleh dong di share mas buat info gt,,
    sapa tau kan kita pikiran nya pake ron 92 uda cukup taunya perlu 95,,
    atw kebalikan nya kompresi 10 pake 95,, padahal 92 uda cukup,,

  6. Oh iya Mas Taufik, kompresi mesin rendah bila diisi bbm oktan yang lebih tinggi dari seharusnya, memang akan baru terbakar disaat sudah waktunya memercikkan api. Tapi tentu ada dampaknya. Kompresi 9:1 diisi bbm ron 90 dibandingkan dengan kompresi 9:1 diisi bbm ron 98, memang akan terbakar saat waktunya busi memercikkan api. Tapi tingkat kesempurnaan pembakarannya yang nantinya akan berpengaruh ke AFR, tentu akan berbeda dengan asumsi derajat pengapiannya sama ya.

    Tentu akan lebih sempurna pembakarannya bila diisi bbm ron 90. Pakai bbm ron 98? pembakarannya kurang sempurna sehingga menyebabkan lebih banyak karbon atau gampangnya, busi jadi lebih sering basah dan bisa berujung ke usia pakai busi. Biasanya bisa ngefek ke performa maupun konsumsi bbm.

    Jadi, ada baiknya kedepannya Mas Taufik memberikan “kuliah umum” lagi (hehehe). Mantab, maju terus Mas.

    • Setuju sama agan tolet teblum ini.. Pelengkap dari vlognya wak haji nih. Kalau oktan ketinggian sedangkan kompresi rendah, memang mubazir selain timingnya sama aja juga lebih banyak karbon atau busi jd lebih sering basah (cmiiw) sehingga mempengaruhi usia pakai busi. Kebetulan sy coba pake pertamax turbo di vario 125 iss 2013 ane. Kelebihan akselerasi lebih terasa (mungkin krn zat aditifnya lebih bagus ya), minusnya kalau pagi manasin motor, mesti 2 s.d 4 kali nyela motor, biasanya pake pertamax cuma 1 ato 2 kali kick starter.. Mantap wak haji, tinggal lanjut itung2an kompresi dan rekomendasi oktannya.

  7. Naah..ini artikel yg mencerahkan

    Sekali2 para Fansboy duduk bareng belajar yg beginian dari wak kaji taufik biar tambah pinter n wawasan luas, jangan brosur mulu yg dipelajarin…

    Kalo udah pinter silahkan kalo mau adu abab lagi…

    Makasih wak atas share ilmunya, semoga bermanfaat bagi para fansboy akut…

  8. Ajib penjelasannya wak haji, mudah dimengerti.. Berarti lebih bermasalah klo yg kompresi tinggi dikasih oktan rendah ya bisa merusak piston. klo yg komprsi rendah dikasih oktan tinggi larinya hanya ke mubazir..

  9. Maaf wak,mohon petunjuk…. Kalotidak salah pas sekolah dlu perbandingan kompresi itu perbandingan antara vol.silinder dengan vol.ruang bakar bener g wak….
    Ane binggung pas tadi liat video kok g jelas 9:1 itu vol.langsung bagi 9 darimana mbaginya???

    • Mungkin lebih mudah gni :
      perbandingan kompresi adalah perbandingan Volume ruang bakar sebelum terjadinya siklus kompresi dengan Volume ruangan bakar setelah kompresi mencapai titik maksimum

  10. mesin kompresi tinggi bisa saja pakai premium, asal beban ringan dan putaran rendah, misal, stasioner. tapi, kn gak mungkin mesin kendaraan hanya stasioner saja.
    sebenarnya tekanan kompresi yang lebih berperan, dimana tekanan kompresi lebih banyak diidentikkan dari rasio kompresi yang digunakan.

    makin tinggi rasio kompresi, makin tinggi tekanan kompresinya.
    tapi hal tersebut hanya berlaku pada mesin konvensional. pada mesin turbo (forced induction), besarnya tekanan kompresi selain dari rasio kompresi juga dari tekanan udara masuk ke silinder (boost prressure).
    meski rasio kompresi 8:1, namun aktualnya tekanan kompresi mesin turbo bisa setara dengan rasio kompresi 13:1 ke atas (tergantung boost pressure), makanya butuh bbm khusus, misalnya pertmx turbo.

    semakin panas kondisi ruang bakar, semakin mudah bbm meledak, maka dari itu, mesin2 berpendingin udara kompresinya rata2 lebih rendah daripada mesin2 berpendingin cairan,
    mesin air cooled suhunya kurang stabil (kadang terlalu dingin, kadang terlalu panas) sedangkan mesin liquid cooled relatif stabil jika suhu ideal sudah tercapai.

    mesin yang berkompresi rendah pun bisa knocking kalau terlalu panas (misal, banyak kerak apalagi yang membara di ruang bakar), jadi buat mesin lama yang keraknya kira2 sudah tebal, pakai bbm naik satu tingkat lebih tepat (misal dari premium ke pertalite), namun jika habis bersih2 kerak, minum premium justru lebih worthed. jadi, belum tentu pakai ron tinggi buat kompresi rendah gk bagus, tergantung kebutuhan.

  11. Ijin nambahin Wak.
    Untuk melihat sempurna atau tidaknya pembakaran bisa dilihat dari warna busi.
    Untuk yang berdompet tipis, untuk mengakalin kompresi tinggi biar bisa menggunakan oktan rendah 90 cukup dengan mengatur ulang nilai kompresi, bisa dengan cara tambah paking Head atau dengan bubut Piston.
    Busi memercikan bunga api sebelum TMA, jadi setelah merubah nilai kompresi haru dibarengi juga dengan merubah titik pengapian jika ingin mendapat hasil maksimal.
    intinya kendaraan dengan kompresi tinggi ingin minum oktan rendah harus mengeluarkan dana tambahan.

  12. pak..sekedar saran,, tolong tambahkan penjelasan mengenai fuel delution,, terkait terlalu tingginya oktan bbm untuk mesin kompresi rendah…krn saya pernah baca artikel,, tp lupa sumbernya,, yaitu jika bbm terlalu tinggi oktannya namun mesinnya kompresi rendah,, maka akan menyisakan bbmnya yg tidak bisa terbakar keseluruhan dan akhirnya sisa bbm.nya itu masuk ke celah mesin bgian bawah,, lalu tercampurlah bbm tersebut dgn oli….sehingga jika motor mengalami fuel delution,, oli didalam mesin akan berbau seperti tercampur dengan bensin…..hhe…jika ada salah kata maafin,, sekedar sharing aja…

  13. biar tidak ada yang mempertanyakan SOHC atau DOHC lagi

    SOHC atau DOHC punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
    Biasanya bobot mesin SOHC lebih ringan dari DOHC, jadi secara logika mesin SOHC dengan CC yang sama akan lebih unggul dari mesin DOHC, tapi perlu diingat mesin DOHC adalah mesin yang minim gesekan karena tidak adanya part rocker arm pada mesin, maka pada putaran tinggi mesin DOHC akan lebih diuntungkan dibanding mesin SOHC.
    Mesin SOHC memang ringan tapi ada kelemahan yang tidak dapat dipungkiri selain lebeih banyak gesekan karena terdapat rocker arm, sudut derajat Kelepnya juga tidak dapat di maksimalkan seperti mesin DOHC.

    dari kasus diatas maka Honda membuat mesin UniCam untuk CRF150R, mesin ini adalah mesin yang menggabungkan antara mesin SOHC dan DOHC, Mesin ringan dengan sudut derajat kelep yang dapat dimaksimalkan.

    apakah DOHC lebih baik dari SOHC, jawabannya iya : asalkan bobot mesin bisa setara SOHC.

    Intinya selama Mesin Motor DOHC yang dijual diparasan bobot mesinnya lebih berat dari SOHC maka ini sama saja tidak ada artinya. mau SOHC ataupun DOHC menurut saya sama saja kalau buat harian, tidak ada mesin yang sempurna di CC kecil.

  14. jebol karena tenaga yg dihasilkan tidak bisa disalurkan ke crank, karena crank belum dalam posisi siap/pas untuk menyalurkan tenaga.

  15. Ane mau bertanya wa
    Sebenarya jika kita upgrade kompresi mesin dengan cara adopsi piston jnong susungguhnya itu meningkatkan kompresi mesin itu sendiri gak wa???

    • harus diukur dengan teliti perbandingan volume saat piston di bawah dan di atas
      tapi, pengurangan packing di head silinder akan mengurangi volume ruang di puncak silinder, jadi naikin kompresi, cmiiw

  16. kok. . .malah jd ribet gini wak.
    Bukan nya dr pabrikan motor dah ada dibuku PANDUAN Nya.
    Misal. . Kompresinya berapa , bhn bakary apa,pake busi apa.
    Mbox ya manut wae meng BUKU PANDUAN skang pabrikan motor. . . Jo pada melu2 aliran sesat lah.
    Misal.
    #Bahan bakar : BENSIN (ya diksh bensin jngn pertamax)
    #Oli mesin : 20-40w (ya jngn dikasih oli syntetick ato 5-10w)

  17. Vlog beneran nih. Vlog = video blog.
    bukannya Video umbar keg*bblokan. (maap kalo kasar).
    wak kyk skyactive kenapa bisa minum ron 92? skyactive mazda bisa 14:1

  18. Coba aja ibarat ketiak ditempel 1pisang gorang yg panas lalu di kempit apa yg terjadi…..lalu bandingkan dengan kempitan yg sama dengan jumlah 4 pisang panas

  19. maaf wak, saya kurang paham dg mereka2 yg ngejelasin kompressi rendah pakai bbm RON tinnggi berdampak pembakaran malah jadi tak sempurna… why? bukannya kalo udah dipercik busi kan pasti habis kebakar ya itu bbm di ruang bakar?

    trus lagi wak, ada yg bilang meninggalkan lebih banyak karbon maksudnya gmn ya? kandungan karbon itu (adakah?) dan apa beda-beda tiap jenis bensin (jadi bensin dg RON yg lebih tinggi kandungan karbonnya lebih banyak) gitu???

    monggo yg lain supaya bisa bantu mencerahkan..hehe…

    dan sepertinya wak, sampeyan musti cari tau juga apa akibat pemakaian RON yg terlalu tinggi.. banyak diluar sana yg bilang mesin jadi panas, udah gitu aja tanpa dia ngejelasin…

    nuhun!

    • sampai saat ini saya belum bisa mendiagnosis apa apa soal kerak karena memang bisa banyak faktornya
      salah satunya adalah jeleknya kualitas ( diluar angka RON) bbm
      pembakaran tidak sempurna dll

    • @ Pembalap Santun

      Pada setiap bahan bakar (bensin / Premium / Pertamax / Solar / dll) terdapat pencampuran dari 2 senyawa karbon atau lebih, dari sini kita bisa simpulkan dari mana sumber kerak karbon yg selalu “tertinggal” di dalam ruang bakar.. Karena didalam kandungan bensin itu sendiri memang sudah terdapat sang “karbon”. 😀

    • secara kasat mata, bahan bakar beroktan tinggi memang akan terbakar jika terpercik api. tapi, sebuah mesin memiliki proses pembakaran yang sangat cepat bro.
      coba bayangin ketika motor teriak 7000 rpm. berarti terjadi 3500 kali pembakaran dalam satu menit. nah, berarti dalam satu detik, sebuah mesin membakar bensin sebanyak 58 kali di waktu yang berbeda. bayangin deh seberapa cepetnya.
      itu baru 7000rpm, belom kalo kita geber motor sampe red line. itulah mengapa jika oktan terlalu tinggi, maka bensin akan telat terbakar karna siklus yang terlalu cepat. jika bensin belum terbakar sempurna, maka akan terdapat sisa bensin yang menyebabkan kerak kotor.
      so, jangan disamakan ya pembakaran dalam mesin dengan pembakaran di luar mesin.

  20. Kalo masalah backfire itu gimana wak? dan apakah motor 1 silinder bisa mengeluarkan backfire secara mudah?? pecinta backfire wak>_< btw penjelasannya ntaps dah… cmiiw

  21. 39. pembalap santun – October 18, 2016
    maaf wak, saya kurang paham dg mereka2 yg ngejelasin kompressi rendah pakai bbm RON tinnggi berdampak pembakaran malah jadi tak sempurna… why? bukannya kalo udah dipercik busi kan pasti habis kebakar ya itu bbm di ruang bakar?

    =================
    ane coba jawab ya.

    Ane beri contoh. Biasanya mas bro untuk bisa kenyang makan nasi dengan porsi 3 centong. Tiba2 mas bro diberikan rejeki oleh orang tua mas bro dengan ditambahkan nasinya menjadi 5 centong. Masih sanggupkah mas bro memakannya? 1-2 kali ane yakin masih bisa, tapi apakah untuk seterusnya masih bisa dalam satu kali kesempatan makan 5 centong nasi?

    Seperti itulah yang terjadi di ruang bakar ketika kompresi rendah tapi diberi BBM dengan nilai oktan yang terlalu tinggi. Percikkan api dari busi tak akan sanggup membakar semua campuran udara dengan BBM. Pembakaran menjadi tidak sempurna, emisi jadi bertambah buruk, menghasilkan karbon lebih banyak.

    Cara mengakalinya? Salah satu caranya dengan memajukan timing pengapian. Bisa juga dengan menambah/memperlancar pasokan udara.

    Untuk yang ini paham? ^_^
    jangan sungkan untuk koreksi ya

  22. 39. pembalap santun – October 18, 2016
    trus lagi wak, ada yg bilang meninggalkan lebih banyak karbon maksudnya gmn ya? kandungan karbon itu (adakah?) dan apa beda-beda tiap jenis bensin (jadi bensin dg RON yg lebih tinggi kandungan karbonnya lebih banyak) gitu???
    ==================
    ini penjelasan lebih lanjut atau mungkin bisa dibilang penjelasan dampak dari pembakaran kurang sempurna. Ane berusaha menjawab secara sederhana dan langsung ke Mas Taufik (ups) ke topiknya karena kalo ane melenceng dikit, bakalan lebih rumit lagi dipahami.

    Perlu mas bro ketahui bahwa bahan bakar minyak untuk mesin bensin merupakan senyawa hidrokarbon yang umumnya terdiri atas isooktana dan heptana. unsur kimiannya CH. Berhubung mau fokus di Carbon, maka fokus dulu yuk ke isooktana. Kenapa sih dipilihnya isooktana yang biasanya nengok kalo dipanggil oktan?

    Jumlah unsur C akan menentukan wujud dari bahan bakar tersebut. C1-C4 wujudnya gas. C5-C18 wujudnya cair, C19 ke atas wujudnya padat. Mas bro sekalian pas udah tau wujud bahan bakar yang sering dipakai itu apa, jelas cair. dengan demikian rangenya ada di C5-C18. Lalu kenapa dipilihnya C8 alias oktana?

    Karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. oktana dapat dikompres (diberi tekanan) sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan. tidak seperti yang terjadi pada heptana, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit. Meski begitu, tetap ada batasan pada kompresi (tekanan) berapa akan menyala sendiri.

    Sampai sini seharusnya sudah bisa kita pahami bahwa bahan bakar itu ada unsur Carbonnya.Lalu apa beda-beda tiap jenis bensin (jadi bensin dg RON yg lebih tinggi kandungan karbonnya lebih banyak)? Kandungan karbonnya tetap C8, yang berbeda adalah jumlah komposisinya.

    Contoh, bahan bakar yang nilai oktannya 90 dapat diartikan bahwa bahan bakar tersebut SETARA dengan campuran yg terdiri dari 90% isooktana dan 6% n-heptana.

    bahan bakar yang nilai oktannya 98 dapat diartikan bahwa bahan bakar tersebut SETARA dengan campuran yg terdiri dari 98% isooktana dan 2% n-heptana.

    1% isooktana saja akan sudah sulit untuk bisa terbakar karena kompresi. apalagi yang 5%? apalagi yang 90%?

    Naaahhh….dari sini, pertanyaan ente yang pertama dengan yang kedua bisa saling berhubungan. kompresi mesin statis 9:1 yang biasanya cukup dengan BBM oktan 88 plus timing pengapian standar, malah dikasih BBM oktan 98 dengan timing pengapian standar. Ibaratnya seperti ente makan biasanya sudah kenyang dengan nasi 3 centong, terus dikasih nasi 5 centong. 1-2 kali sih ane yakin ente pasti bisa makan tapi apakah bisa bertahan untuk selama? Ane salut kalo bisa.

    Naahhh…kalo tak bisa, maka akan ada nasi yang tersisa kan? Sama seperti yang terjadi di ruang bakar. Pembakaran sempurna seharusnya akan menghasilkan CO2 dan H2O dalam bentuk gas. Tapi kalo pembakaran tidak sempurna? Itu Carbon jadi ada lebih banyak.

    Contoh lagi,
    bisa terjadi pembakaran sempurna di kompresi mesin 9:1 dengan bbm oktan 88.
    Bila dberi bbm oktan 90, masih bisa terbakar sempurna.
    Diberi bbm oktan 92, pembakaran kurang sempurna. skala dari 1-10 adalah 2.
    Diberi bbm oktan 95 lebih kurang sempurna lagi. skala 1-10 adalah 4.
    DIberi bbm oktan semakin kurang sempurna lagi, skala 1-10 adalah 6.

    semakin besar nilainya maka semakin besar pula carbon yang ditinggalkan. Bingung? Kita pakai contoh makan lagi ya.
    Biasanya mas bro kenyang dengan nasi 3 centong. Tiba2 ditambah jadi nasi 5 centong. Mas bro hanya kuat sampai 3 centong saja, maka akan ada sisa nasi sebanyak 2 centong.

    Tiba2 lagi mas bro dikasih nasi 7 centong, dan mas bro hanya kuat sampai 3 centong saja, artinya akan ada nasi sebanyak 4 centong. dan seterusnya. sampai sini paham kan kenapa bisa meninggalkan karbon lebih banyak?

    jangan sungkan untuk koreksi ane ^_^
    ane senang kok diskusi yang sehat.

    • Sedikit menambahkan. Seorang engineer dalam menentukan nilai kompresi dari sebuah mesin, melihat banyak faktor antara lain tipe/jenis fluida pendingin mesin, material mesin, dll. Mesin berpendingin udara rata rata akan memiliki kompresi sedikit lebih rendah dari mesin beradiator dengan tujuan mengurangi panas mesin berlebih, tetapi bukan berarti karena berkompresi rendah tersebut jadi bisa minum bbm oktan rendah, premium misalnya. Setingan pengapian, teknologi mesin, juga sangat menentukan.
      Itulah kenapa ada mesin walaupun berkompresi rendah disebutkan harus menggunakan bbm oktan minimal 92, tetapi ada juga mesin berkompresi tinggi 10,x< tapi disebut bisa menggunakan bbm oktan <90.
      Jadi menurut saya, untuk zaman sekarang kurang sempurna juga kalau memilih bbm dengan hanya melihat satu sisi.. Banyak hal yang ikut menentukan. Teknologi dari masing masing merk kendaraan berbeda beda dan sudah makin modern, tidak ada lagi yang bisa disebut "standar" (mesin standar, pengapian standar, dll). Lebih tepatnya, melihat kembali ke buku manual, bbm seperti apa yg cocok untuk masing masing kendaraan.

  23. Kalo yg sy tahu kenapa bbm ron tinggi pembakarannya krg smpurna di mesin kompresi rendah, karena daya ledak bbm tidak hanya mengandalkan percikan busi tapi juga kompresi/tekanan mesin, sama2 terbakar tapi hasil pembakaran/daya ledaknya tidak sama, sebagaimana mesin diesel yang hanya mengandalkan kompresi utk meledakan bblm (tanpa busi), artinya utk mesin yg menggunakan busi seberapa sempurna pembakaran bbm nya ditentukan oleh percikan busi & kompresi.

    Cmiiw

  24. @ 39. pembalap santun
    coba bantu jawab, kalau salah dibenarkan ya.
    intinya pembakaran harus sempurna, jika tidak sempurna ya mubazir. tidak ada hal yang bisa dibanggakan dari pergantian bahan bakar tersebut, malahan efek buruk yang bisa didapat.

    1. menggunakan oktan tinggi kendaraan bisa jadi lebih Irit bahan bakar, kenapa ini bisa terjadi : karena dengan kadar bahan bakar yang lebih sedikit sudah mampu memenuhi kebutuhan mesin.
    2. jika tidak diseting ulang karbu/injeksi. maka asupan bahan bakar akan tetap sama, efeknya mesin mendapatkan pasokan bahan bakar berlebihan dan menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna (pebandingan udara dan bahan bakar tidak pas) efek yang ditimbulkan adalah karbon, indikasi dari terlalu boros bensin, bisa di cek di warna busi, kalau hitam berarti pembakaran tidak sempurna.
    3. dengan menggunakan oktan tinggi di kompresi rendah tidak akan menambah tenaga signifikan.

    dari 3 perkara itu saja sudah jelas bahwa gunakanlah bahan bakar sesuai dengan tingkat kompresi mesin. jangan malu menggunakan oktan rendah jika kompresi tidak mendukung.

    jika ingin menggunakan oktan tinggi lebih baik diikuti dengan perubahan kompresi, tetapi hal ini tidaklah mudah. tidak cukup dengan mengganti dengan piston dengan model jenong atau papas head, kenapa pasti muncul pertanyaan.

    1. mengganti piston : mengganti piston memang mudah, tetapi ada hal yang selalu dilewatkan oleh mekanik, yaitu menghitung ulang bobot piston yang dipasang, kebanyakan tidak dihitung ulang, efeknya kruk as menjadi tidak setatik, efeknya mesin bergetar di putaran tinggi.
    2 papas blok head : bisa dibilang paling murah dan mudah tetapi harus cermat, apakan nantinya kelep membentur piston saat terbuka, jika terbentur ini yang berabe, pasti coakan kelep di piston akan di perdalam untuk mengakali agar tidak terbentur, setelah di coak muncul masalah baru, bobot piston jadi lebih ringan, efeknya kruk as menjadi tidak setatik lagi, efeknya ya muncul getaran di putaran tinggi.

    intinya, klau tidak bisa menerima resiko modofikasi jangan lah, tar bukannya hasil baik yang didapat.

  25. Intinya Oktan Tinggi untuk mesin kompresi tinggi, klo kompresi rendah y sesuaikan dg bbm nya biar efisien, klo g slah si pernah bca di wikipedia trkait premium, pertalite dan pertamax yg ada batasan kompresi mesin buat masing2 jenis bbm

  26. Bang Adnan – October 19, 2016
    ====================

    Terima kasih atas tambahannya.

    Yups…memang benar masih ada variable lainnya yang menentukan dalam pemilihan BBM. Dan sebagian ane sudah jabarkan di komen2 ane lainnya di atas tapi tak sampai ane bahas dalam. Ane sengaja untuk fokus pada hubungan kompresi dan pemilihan bahan bakar karena memang itu inti yang dibahas pada artikel ini. Tujuannya biar yang lain tahu dulu apa sih dasarnya?

    Jadi menurut ane, lebih baik fokus saja dulu di satu pembahasan. Kalo mlenceng2 kemana2 yang ada malah gagal fokus dan tambah bingung. Ane baru bahas satu saja sudah sepanjang itu, gimana kalo langsung banyak? Pelan2 saja mas bro. ^_^ . Mudah2an Mas Taufik mau membuat Vlog lagi yang membahas lebih lanjut dari materi ini sehingga bisa kita lanjutkan lagi ke pembahasan lebih lanjutnya.

    • thks, iya bener VLOG ini baru penjelasan dasar mengenai kompresi dan oktan
      menarik memang melakukan penjabaran selanjtnya
      tapi saya belajar dulu sama suhu suhu 🙂

  27. Koq masih bingung ya ane.
    Dikatakan oleh komentator bahwa oktan tinggi lebih lambat terbakar.

    Tapi mengapa mesin2 balap yg berkitir di 14.000 rpm-an pake oktan tinggi? Kalo lambat terbakar bukankah pembakarannya jadi telat/ dan enginenya gak akan bisa mencapai 14.000 rpm?.

    • jadi gini bro, bensin beroktan tinggi memang lebih lambat terbakar daripada bensin beroktan yang lebih rendah. tapi jangan lupa, fakta ini hanya berlaku jika kedua jenis bensin tersebut dites pada mesin dengan kondisi yang sama.
      jadi, bensin beroktan tinggi sebenarnya jg dapat terbakar dengan cepat pada mesin yang memang didesain untuk bensin beroktan tinggi.
      nah, lalu mengapa motor balap dengan bensin beroktan tinggi bisa berkitir hingga 14000rpm? karna semakin tinggi oktan, semakin tinggi pula potensi tenaga yang terpendam dalam bahan bakar.

  28. kang taufik, sya ada prtanyaan…
    misal 2 mesin dgn nilai kompresi yg sama 9.5:1,
    sedang cc nya berbeda 100 dan 150cc…
    pastinya tekanan dlm ruang bakar juga beda ya?
    dan apakah mesin yg 150cc membutuhkan oktan bbm yg lbh tinggi ktimng yg 100cc, ato sama saja?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP