460x110-indent-now

TMCBlog.com – Bro sekalian, musim kompetisi MotoGP masih akan berlangsung beberapa pekan lagi, tapi banyak banget hal yang bisa kita bicarakan segala aspek dari perhelatan balap motor paling bergengsi sejagat raya ini. Salah satunya yang bikin kepo adalah dampak dari peraturan teknis larangan pemakaian winglets dalam bentuk apapun pada motor MotoGP yang sampai detik ini pun saya lihat masih menuai pro-kontra dari banyak pihak. Dalam artikel ini, Saya akan coba memprediksi motor-motor pebalap kelas premier terkait dengan bagaimana performa dan juga bayangan bentuk fairing/bodywork motornya nanti.

MBtech - TMC sep16

tnt25_tmcblog

Ducati adalah pabrikan yang boleh dibilang paling tidak diuntungkan atas pelarangan winglet. Koleksi 2 kemenangan seri di musim lalu menjadi titik balik dan juga pembuktian atas Desmosedici mereka telah siap untuk perebutan gelar, pun merekalah yang menjadi pioneer (di era MotoGP modern) pengguna winglet yang diikuti semua pabrikan di musim 2016. Tapi apakah Ducati benar-benar merasa dirugikan soal pelarangan winglet? Menurut Davide Tardozzi, team manager Ducati MotoGP, pelarangan winglet tidak berdampak besar bagi team merah Bologna tersebut. Bagi Ducati, penggunaan winglet memang berdampak signifikan bagi stabilitas motor saat motor berada tengah tikungan (membuat motor bisa cepat saat melibas tikungan) dan juga saat pengereman. Satu masalah yang selama ini berusaha dipecahkan Ducati sudah mulai hilang yakni understeering. Bagian depan motor yang selalu kehilangan momen, dengan winglet gejala itu bisa mulai teratasi. Terlebih lagi karena unified software yang “sederhana” membuat Desmo yang punya tenaga besar sering mengalami wheelie, dan gejala tersebut juga mampu teratasi dengan winglet pula.

Desain Bodywork

Tardozzi lebih lanjut mengemukakan bahwa pada tanggal 25 Januari mendatang, Ducati akan memulai test di Sepang. Sebelum tes resmi Sepang (Winter Test). Mereka akan membawa Michele Pirro dan Casey Stoner. Ducati akan membawa 2 design panel body atau bisa dikatakan juga fairing motor. Bedanya adalah, 1 design merupakan bentuk lama tanpa winglet sedangkan yang satunya lagi adalah fairing baru. Nah, yang jadi pertanyaan seperti apa sih ya bentuk fairing baru ini yang digadang-gadang merupakan teknologi fairing tanpa winglet namun punya sensasi/benefit seperti fairing ber-winglet.

Tardozzi sendiri sih membantah sob bahwa design fairing terbaru Desmo nanti akan memiliki bentuk radikal. Kita akan benar-benar bisa melihat seperti apa design fairing tersebut saat paddock mereka dibuka dan GP17 masuk ke trek Sepang 2 pekan kedepan.

Hal menarik yang lainnya adalah pernyataan Danny Aldridge selaku Direktur Teknis Dorna, diakhir tahun kemarin ia memaparkan bahwa semua pabrikan kontestan MotoGP sudah menyerahkan proposal design bodywork motor tahun 2017. Dan Yamaha adalah satu diantara team peserta yang memiliki design cukup revolusioner. Danny akan terus melakukan riset apakah bentuk desain fairing tersebut melanggar atau tidak melanggar peraturan. Memang di setiap regulasi teknis balap masih ada celah untuk improvisasi, semua akan kembali lagi kepada kreativitas para insinyur untuk berkarya. Merancang motor yang bisa lebih cepat lagi tanpa  menyalahi aturan yang ada setiap tahunnya.

Kalau kita lihat pada buku peraturan teknis MotoGP, disebutkan:

It is not permitted to add any device or shape to the fairing or bodywork that is not integrated in the body streamlining (eg. wings, fins, bulges, etc.), that may provide an aerodynamic effect (eg. providing downforce, disrupting aerodynamic wake, etc.).” 

Atau yang bisa diartikan secara bebas, motor tidak diizinkan untuk memakai perangkat aerodinamika yang posisinya ada di luar garis body/fairing untuk kepentingan penambahan downforce. Nah kalau kalian jeli, ada celah disana sob untuk berimprovisasi. IMHO.

Begini, saya pribadi melihat celah regulasi di atas untuk insinyur bisa berimprovisasi dengan desain fairing yang tanpa winglet tapi seperti ber-winglet. Pada peraturan hanya disebutkan perangkat aerodinamika dilarang jika diluar garis body (not intergrated in body streamline), artinya masih bisa pakai bentuk yang mirip wing/sirip di dalam garis luar body. Cmiiw.

Yamaha sudah punya new YZF-R6 2017 dengan fairing berlapis. Seolah-olah berlapis karena memiliki rongga didalam body yang menyalurkan angin dari depan. Ini juga bisa dijadikan sarana untuk menambah downforce tanpa embel-embel pasang winglet. Atau jika kita melihat desain air ram/air duct RC213V milik Marquez di beberapa seri terakhir 2016, desain lubangnya lebih ke bawah disinyalir membantu untuk menambah downforce bagian depan. Walaupun masih menggunakan winglet lele.

Sebetulnya sudah banyak desain fairing yang bisa menambah efek downforce, tengok saja fairing Kawasaki H2 dan juga Honda new CBR1000RR SP Fireblade. Ada lubang untuk mengarahkan angin depan dan juga air duct yang berbentuk seperti spoiler.

Ya pastinya wajib ada riset dan pengembangan yang lebih jauh lagi soal ini. Terlebih lagi peraturan yang berlaku nanti menyebutkan, pabrikan hanya diperbolehkan memodifikasi desain fairing sebanyak 2 kali selama musim berjalan. Tentunya desain mana/yang seperti apa yang akan dipakai oleh pebalap menjadi hal yang krusial.

Dampak Terhadap Performa

Beberapa sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pengembangan motor adalah center of gravity untuk stabilitas motor saat di tikungan dan saat pengereman, mereduksi gejala wheelie, grip ban depan dan belakang, juga bagaimana cara menghemat pemakaian kompon ban. Itu salah satu dari beragam problema di balap MotoGP apalagi sejak winglet dilarang, pengembangan motor akan dialihkan ke variabel lainnya dan akan selalu ada kejutan dari insinyur yang berkerja selama musim dingin. Kelebihan dan kekurangan motor tanpa winglet pasti ada, top speed diprediksi akan meningkat dengan tiadanya winglet, dan pihak Ducati tetap mengklaim bahwa winglet tidak berhubungan dengan safety pebalap di lintasan. Malah Tardozzi dengan tegas menjelaskan, apabila tanpa winglet motor menjadi susah dikendalikan, justru itu lebih membahayakan pebalap ketimbang masih dipasang winglet yang berdampak pada peningkatan stabilitas motor di setiap lini lintasan.

Michele Pirro yang cukup banyak menguji Desmo GP17 menjelaskan, “Cukup sulit untuk membandingkannya (Desmo dengan winglet dan tanpa winglet), karena saat dikendarai masing-masing memiliki dasar setup yang berbeda. Kami sudah bekerja dalam pengembangan motor selama satu setengah tahun dan kini tugas kita adalah merancang motor yang memiliki keunggulan yang sama (dengan motor ber-winglet). Yang pasti, tanpa winglet Ducati menguras fisik pembalapnya karena memiliki setup yang jauh berbeda. Saat ini, motor Ducati ada pada tingkatan yang bagus, kami telah bekerja keras dengan baik pula, meskipun masih banyak ruang untuk pengembangan. Menurutku, kami telah memiliki basic yang tepat disamping juga beberapa wilayah motor yang masih memiliki kekurangan.” 

Musim kompetisi 2017 memang belum berjalan, tapi ngobrolin tentang MotoGP selalu asyik ya. Semoga berguna sobat sekalian.

Nugie TMCBlog

MVAI-Banner-1

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

30 COMMENTS

  1. ya semua sama2 ga pake winglet,,
    sama2 pake ecu yg sama,,
    sama2 mengalami gejala wheelie,,
    ya ga masalah c harusnya pake atw ga pake winglet..

  2. Klo wak haji lihat desig new jupiter 115cc
    Itu faring depan posisi di bawah lmpu sein mirip sekali dg winglet sudutnya tajam.
    Begitupun dg honda beat cuma lebih kalem

  3. Mendingan nggo gaji karyawan timbang nggo gawe ayam jago. Adiku mesakno blas. Kerjo neng yamaha ra ono lemburane. Mung entuk gaji pokok karo transport. Diakeih lemburan setu minggu po. Ojo libur wae

    • Salah comments perasaan mau mbuka warung iwanbanaran.com Lhanbryde iki commentne nggone warunge wak haji tmc, wjwjwj

  4. Klu gk salah, mohon koreksinya dani pedrosa juara misano gk
    Pk winglet. Tdk d bahas d sini setingan seperti ap yg d pk tim dani.

    • Dani pakai winglet kecil di Misano bro. Soal setingan pasti beda dan tidak dipublish oleh team.
      Maksud beda setup di artikel adalah, GP17 winglet dan non winglet beda setup dasar karena motor masih bebas dikembangkan.

  5. “Yamaha adalah satu diantara team peserta yang memiliki design cukup revolusioner.”
    kalimat ini yg bikin penasaran..
    seperti apa teknologi revolutionary yamaha tahun 2017 ini, secara yamaha selalu mantap soal aerodynamic

  6. sayap penuh perhitungan matematis, teknis yang kontoversial
    pertamax7.com/2017/01/03/warna-baru-yamaha-mt25-versi-2017-lebih-segar-tampang-gahar-mesin-sangar/

  7. sebenernya kan emang dari dulu ducati pioneer aerodinamika, dulu jaman moto gp awal2 (990 cc) ducati doang yang pake fairing model streamline yang lainnya modelnya ngelancip-lancip kaku khas motor sport 2000 awal

  8. Dari pada make winglet,kenapa gak berat pada fairing depan ditambah sama dengan berat winglet ya..?? Apakah gak berpengaruh ya klo berat fairing bagian depan di tambah terhadap efek downforce..? Atau ada regulasikah yang sudah mengatur berat fairing pada motor..?

  9. @jimoo : bisa disimak penjelasan dari matteo guirinoni soal pelarangan winglet, saat pertemuan antara dorna dan tim2 motogp, ducati yg ngotot ndak mau nyerahin laporan evaluasi penggunaan winglet, dan selama ini ducati jg yg paling banyak dibantu oleh tim2 pabrikan yg lain

Leave a Reply to dpx Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here