TMCBlog.com – Akhir pekan kemarin, di Malaysia tepatnya di daerah Temerloh, Pahang, tengah diselenggarakan event kejuaraan balap motor skala nasional yaitu Malaysian Cub Prix yang kalau disini itu tuh seperti event Indoprix Masbro. Meskipun saat ini sudah tidak ada lagi Indoprix, saya beri gambarannya seperti itu ya soalnya kan sama-sama tidak pakai sistem region. Hehehe.. Kembali lagi ke Cub Prix di Malaysia yang masih setia dengan Petronas selaku sponsor utama selama bertahun-tahun, mulai sejak musim ini ada 1 kelas baru, kelas CP150 (masyarakat Malaysia membacanya si-pi-one-five-o) merupakan kelas utama dari gelaran road race yang bertajuk Cub Prix AAM Malaysia PETRONAS tersebut yang melombakan motor underbone injeksi berkapasitas 150 cc dengan jumlah klep 4 buah dalam 1 silinder. Kelas baru yang juga melombakan motor baru, tapi pelumba (pebalap. red) masih diisi oleh muka lama yang sering malang melintang di dunia raod racing negeri Jiran. Sebut saja Zaqhwan Zaidi dan Kasma Daniel yang Ahad kemarin jadi bintang sirkuit non-permanen kawasan perindustrian Temerloh daerah Pahang, Malaysia. Kasma Daniel yang dua tahun belakangan aktif di ARRC kelas AP250 itu mampu tampil apik sejak sesi tes pra musim dan dibuktikan juga pada saat balapan berlangsung.

Podium Malaysian Cub Prix CP150 Round 1

Pebalap asal Johor, Kasma Daniel Kamayudin dari team Petronas Sprinta Yamaha Maju Motor menunjukkan kelasnya disini. Berbekal juara CP130 musim lalu, Kasma langsung sigap melayani pertarungan yang diberikan oleh Mohd Zaqhwan Zaidi yang juga juara Asia kelas Supersport 600 ajang ARRC 2016. Zaqhwan yang setia bergabung di team Givi Honda Yuzy Racing tampil cemerlang meski umurnya lebih tua ketimbang Kasma yang berusia 17 tahun saat ini.

Track Kawasan Perindustrian Temerloh

Saya mengawali balapan dengan baik dan dapat mendahului pelumba-pelumba lain. Selepas itu saya mencoba untuk lepas dari kelompok kedua yang ramai pebalap dan seterusnya mengamankan kedudukan sehingga ke garis finish” jelas Kasma. “Kemenangan ini amat penting bagi saya untuk mendapat poin penting pada dua putaran awal musim ini, saya juga akan beraksi di Spanyol (CEV Moto3) dan mungkin saja akan terjadi bentrok jadwal balap (antara CP dan CEV) yang akan menyebabkan saya tidak dapat beraksi di Cub Prix dalam beberapa seri. Saya menghadiahkan kemenangan ini kepada team, fans, keluarga saya dan juga teman-teman.” Lanjut Kasma sumringah.

Mohd Zaqhwan Zaidi

Tempat kedua menjadi milik rekan se-team Kasma, yakni Ahmad Fazli Sham yang pandai menggunakan peluang setelah terjadi insiden antara Zaqhwan dan Mohd Fitri Ashraff Razali (PETRONAS Sprinta Yamaha-CKJ) ketika bersaing untuk merebut kedudukan kedua dan ketiga. Fazli menyelesaikan balapan dengan waktu 14’42.819s diikuti oleh Zaqhwan ketiga, 14’42.864s.

Yang menarik dan terus saya perhatikan sejak akhir tahun lalu adalah, CP150 ini praktis hanya menyuguhkan persaingan antara dua pabrikan besar. Honda dan Yamaha. Motor yang digunakan oleh team Honda adalah Honda RS150 atau yang kita kenal di Indonesia dengan Supra GTR 150, sedangkan Yamaha memakai Y15ZR atau dalam versi Indonesia Jupiter MX king 150. Lagi lagi dan lagi, persaingan antara SOHC versus DOHC (Tolong jangan berantem di kolom komentar ya!). Situasinya jadi mengingatkan Saya (dan semua yang seumuran) dengan kejuaraan tingkat Asia FARRC di awal tahun 2000-an dimana pertarungan mengerucut antara Yamaha 125Z dengan Honda Nova Dash 125. Saat itu Honda dan Yamaha benar-benar imbang performanya, akan tetapi Nova Dash yang terbilang cukup sulit di seting menjadikan team lebih memilih 125Z untuk pacuan balapnya. Seleksi alam Masbro, pada akhirnya FARRC Underbone 125 cc seperti one make race Yamaha karena semua kontestan beralih ke 125Z. CMIIW

Untuk kondisi market motornya menurut percakapan antara Wak Haji Taufik, rekan kami Bang Abol dan Saya saat di Malaysia bulan lalu, Yamaha justru lebih unggul dalam penjualan ketimbang Honda. Maka dari itu Honda gencar menelurkan RS150 sebagai penghalang laju Y15ZR di pasaran Malaysia. Dan di Malaysia tidak ditemukan varian serupa honda Sonic 150, berbeda dengan kondisi di Thailand dimana Sonic bertebaran di jalanan. Sementara terkait dengan modifikasi atau ubahan yang diperbolehkan kelas CP150 ini tergolong mirip-mirip dengan kelas MP2 kejurnas Motoprix di Indonesia Masbro. Nantinya juga di ARRC pun akan melombakan kelas dengan spek motor yang sama, 150 cc 4 klep, menggantikan UB130 yang dianggap terlalu jauh jurang perjenjangannya untuk adaptasi ke kelas di atasnya. Jadi modifikasi disamakan agar proses riset tidak terlalu memakan banyak waktu dan biaya. Kita lihat bulan depann saat musim 2017 ARRC dimulai.

Yamaha Y15ZR

Mengenai Kasma Daniel sendiri, informasi yang TMCBlog dapatkan tentangnya cukup menarik. Dirinya akan terjun di dua kategori balap yang sangat berbeda, CEV Spanyol di kelas Motoe dengan KTM dan Malaysian Cub Prix dengan Yamaha underbone 150cc. Tahun lalu selain jadi juara CP130 nasional, dirinya juga ikut mendapatkan kesempatan mengikuti VR46 Master Camp beserta rekan-rekan sesama pebalap Yamaha di Tavullia bersama Valentino Rossi sebanyak 2 kali, karena hasil yang ia torehkan selama musim ARRC AP250 berlangsung cukup baik. Jadi, kondisi Kasma tahun ini sama seperti Khairul Idham Pawi yang pernah juga balapan di CEV Spanyol sekaligus Cub Prix di dalam negeri.

CP150 Round 1

Nugie TMCBlog

Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui

[GTranslate]

40 COMMENTS

  1. Supra gtr kok seperti tdk banyak di jalanan ya. Hanya ketemu bbrp kali. Menurut pendapat saya mgkn krn nanggung, bebek tp terlalu bongsor. Mending Sonic

  2. Pasti FBH alasannya kalah karena Joki. Padahal lawannya KasMa Daniel yaitu Joki Honda bernama Mohd Zaqhwan Zaidi yang juga juara Asia kelas Supersport 600 ajang ARRC 2016 dimana umurnya lebih tua dan jauh lebih berpengalaman.

    Akui saja mesin SOHC Yamaha jauh lebih superior ketahanannya saat dikorek sesuai Regulasi yang berlaku sehingga kuat gebuk RPM tinggi selama belasan Lap tanpa tenaga Drop saat balapan di Sirkuit Besar bukan balapan di alun-alun loh.

    • Susah setting?sonic Indo sama GTR indo apa bedanya?bukan pula salah juru mesin makanya GeTeR agak payah untuk berjaya, kerana juru mesin terbentur kurang ligatnya material GeTer sehingge tidak cantik untuk terus dipuntir sampai pusingan per minit tertinggi, akan prothol tak terhingge, awak pun maklum bahwa maklumat dobel overhead kem yang berlaku di GeTeR hanya kicauan juru dagang semate, kerana tiada sepatahkatapun di kitab mesin yang menjelaskan tentang doble overhead kem tapi kelebihan stroke juga ditambah dengan bahan material yang dibawah Yamaha punye makanye awak tak pandai untuk terus menyiasatinye
      salam

  3. Saya protes, kenapa supra gtr tidak menang.
    Harusnya menang karena sudah DOHC.

    Ini pasti konspirasi.

  4. Mx king mau tampilan trondol buat balap apa standar emang lebih cakep diibanding supra gtr. Apalagi mx king dah mulai menang balap, tambah susah tuh honda jualan supri. Di jalan aja jarang kita liat gtr. Wuih jadi ga sabar liat gimana all new r15 turun balap jg ketemu gsx dan cbr.

  5. TMCBlog.com – Akhir pekan kemarin, di Malaysia tepatnya di daerah Temerloh, Pahang, tengah diselenggarakan event kejuaraan balap motor skala nasional yaitu Malaysian Cub Prix yang kalau disini itu tuh seperti event Indoprix Masbro.
    ============================================================
    Di sini even kejurnas dinamakan IRS 150cc tanding di sirkuit Sentul International faktanya

    King of Kejurnas IRS 150cc : R15

    King of balapan dagelan alun-alun : CBR 150

  6. Congratulations untuk “wajah” baru, pemilihan jenis font_nya cerdas,mudah dibaca(bigger font), dan yang terpenting lebih cepat diakses.

  7. Lagi” DOHC Honda yg kata salesnya setara DOHC Superior Suzuki GSX-R kalah lagi dan meleduk lagi cuma gara” lawan mesin SOHC yg katanya cuma setara Verza dan Thunder.. ??
    Omongan yg gak pernah bisa dipegang apalagi dipertanggungjawabkan dari para Sales Honda..

  8. ngoahahahaha… ennjluebbbbb ???? fbh mana nih tumben gak koar koar Dohc irit kencang.. trus Sohc setara thunder verza kogh ngeludahin hondiaa soyciinnn Ngoahahahahaha.. zuambannn mana zuqmbannnn ??? mampusss salesbeha

  9. Sejak era 2000an mpe sekarng,desain striping ama cat motor team balap malaysia keren abis,tu team suzuki ap gak ikutan balap ya wak? Kok kagak nongol

  10. Sponsor petronas dr dulu sampe skrg cumaa doyan ama merk Yamaha…merk honda gak di endus…udah ketetapanya kalik merk honda gak bisa di oprek…wajar sering meleduk…
    #BuatBalapYaYamaha
    #BuatKePasarYaHonda

  11. akan tetapi Nova Dash yang terbilang cukup sulit di seting menjadikan team lebih memilih 125Z
    ————————————————–
    Bisa framenya, bisa mesinya…msh inget waktu Haji Momo bawa nova Dash abu2…dengan mudahnya ditekuk Fizr di Kenjeran….

  12. Tahniah buat MX king…
    Motor Jaguh…
    “Belang Generasi Muda” (Jargon iklan NSR150 R era 1990an. Yg wheelie di Jalan Raya…ada yg inget gak?)
    Kakakaka…

  13. Fbh ngumpet
    Fby berjayeee

    Sjk jaman om chia masih balapan yg nguasai balapan di indo cuma merek S dan Y, sampe skg gitu juga emang 2 merek itu untuk produk mass marketny gampang disetting dan tahan gebuk rpm tinggi. Nova dash tidak di jual di indonesia, begitu juga sonic klo mau beli statusny cbu.

    125z karakterny overstroke emang ganas di tarikan bawah menengah, nova dash yg overbore emang susah nyaingin tenaga 125z ketika di tikungan..apalagi di track2 pendek yg banyak tikungan. Kalau di sepang mungkin di jabanin.
    Ga heran terciptanya OMR 125z
    Emang mantep 125z..

  14. Drag bike balapan dgn seni yg minim selalu mengandalkan set mesin yg bagus ga butuh skill yg mumpuni untuk juara drag bike asal ada biaya melimpah berani bayaran mekanik top pasti juara . Tak heran yg laku malah motor nya hingga ratusan juta untuk drag bike buat maen di pasar senggol ???

  15. nova dash liquid cooled, y 125 z air cooled. harusnya nova dash lebih superior performanya.
    kalau gk salah, time lap di sentul setara sport 250 cc sekarang ya?

  16. Seleksi alam Masbro, pada akhirnya FARRC Underbone 125 cc seperti one make race Yamaha karena semua kontestan beralih ke 125Z. CMIIW
    ———-
    Enggak begitu sih ceritanya..

    Justru Yamaha yang tertatih-tatih melawan Honda , saat itu Yamaha Hong Leong Malaysia dan Yamaha Thailand yang mengandalkan Yamaha JR120 tak kuasa melawan Honda Nova Dash team Castrol Honda/HRC Thailand .
    Yamaha Indonesia juga ikut pakai JR120 dengan pembalapnya Ahmad Jayadi,Ade Taruna

    Terseok-seok meladeni Nova Dash, Yamaha mengeluarkan Yamaha Y125Z yang langsung di develop Yamaha Jepang, hasilnya?? Honda Nova Dash team Castrol Honda (HRC Thailand) tetap mendominasi.

    ::note: Yamaha Indonesia juga mendatangakan unit Y125Z untuk balap,masih di dalam peti,dulu ada artikelnya di tabloid Otomotif.
    Namun saat di race Sentul,Ahmad Jayadi kesulitan dengan Y125Z yang datangnya mepet dengan even ARRC ,dan lebih memilih Yamaha JR120 untuk race (yang sebetulnya sudah ditinggalkan team Yamaha Thailand dan Yamaha Hong Leong Malaysia).

    Selama masih ada Honda Nova Dash 125 ikut di ajang ARRC, gak ada cerita Yamaha Y125Z jadi juara umum ARRC (kalo juara seri kayaknya sih pernah,karena pembalap Malaysia biasa jago kandang di litar Shah Alam)

    Nah, cerita berubah setelah Thailand menyetop produksi motor 2T, akibatnya Castrol Honda Thailand dan Yamaha Thailand serta Kawasaki Hung Modified (thailand) pensiun dari kelas 125cc dan 150cc, alias gak ada lagi Nova Dash,NSR 150SP,TZM 150,KRR150 berlaga di ARRC,kelas sport 150cc juga dihapus dan di ganti kelas GP125

    Meski kelas underbone 125cc masih ada,dan tapi hanya OMR Yamaha 125Z saja,karena team HRC Thailand (Castrol Honda) dan Yamaha Thailand sudah gak ikutan kelas underbone 125cc,dan saat itu pusat teknologi motor 2T ada di Thailand, menjadikan negara ASEAN lain gak punya akses ke HRC Thailand ,nah kalo akses ga ada,gimana mau menyeting motor2 ex Thailand itu, jaman itu mereka sudah main CDI digital,di Indonesia baru era 4tak kenal CDI digital yang bisa diubah2 setingannya.

    ::note : beberapa team balap lokal mempunyai akses ke Thailand :
    1. CMS (Champion Motor Sport) –> punya akses ke team Kawasaki Hung Modified Thailand (makanya Ninja mereka susah dikejar kalo balap di Sentul)
    2. Dunia Motor –> punya akses ke HRC Thailand,resep NSR ala Thailand terbukti manjur di kelas kejurnas sport 150cc Sentul
    3. Star Motor –> punya akses ke HRC Thailand, resep Nova Tena ala HRC terbukti membuat kalang kabut pasukan Suzuki RG Sport yang dipimpin Hendriansyah. Dan Ahmad Jayadi dan Rafid Popy bisa juara nasional dengan Nova Tena

  17. Disini om bob sma om apeng ngembagin korekan sma settingan nya aja om nugie … Dasar korekan nya tetep dr hung modified … Sma kaya star motor … Jd ga mentah2 langsung di turunin race … Tetep ada improvisasi nya dsni … *Cmiiw

Leave a Reply to Connoco Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here