Monday, 25 November 2024

TMCBlog Tembus 203 km/liter di atas Mobil Prototipe Shell Eco-Marathon bermesin Honda 160 cc OHV

TMCBlog.com – Bro seklaian, Hari ahad di hari terakhir gelaran Make The Future singapore, tmcblog memperoleh kesempatan emas mencoba Mobil Prototipe hemat Energi Yang didesain Oleh Shell Eco-Marathon Asia Mobilnya sendiri merupakan mobil Roda 3 depan dua belakang satu dengan driving style yang lumayan ekstreem yakni selonjoran dimana ruang Driving asli sangat kecil. bentuk Kendaraan udah mirip peluru sangat streamline . .

Sebelum Driving selama 4 Lap tentunya tmcblog mau mencoba dulu mengetahui kendaraannya sendiri . . . Boleh dibilang Mobil roda tiga ini simple banget Nggak pake suspensi, sehingga saat dipakai terasa banget jeglak jeglok saat kena part dari Track yang nggak Rata. Sistem Lengan untuk dua roda didepan menggunakan alumunium, body menggunakan Kevlar yang didesain menggunakan mesin moulding dengan presure . .

Mengenai mesinnya sendiri Shell Eco-Marathon mempercayakan Mesin Honda Jenis GX160 yang biasa dipakai untuk mesin mesin fungsional seperti pemotong rumput, penyapu jalanan dan lain lain. Mesinnya 163 cc OHV Overbore dengan Power stock nya hanya 4.8 HP (3.6 kW) @ 3,600 rpm  dan torsi maksimum 10.3 Nm @ 2,500 rpm. . so walaupun Gaya duduknya ( mungkin ) udah kayak naik F1, Namun powernya kalah jauh dibanding mesin F1.

Oke Saat pertama tmcblog diberitahukan cara pengendaliannya steeringnya hanya dapat menempuh sudut yang nggak terlalu besar. Lalu ada starter di sisi kanan yang diaktifkan dengan cara memutar searah jarum jam kenob. Pengereman ada dua tangan kanan untuk ren depan dan tangan kiri untuk rem belakang. Lalu gas dilakukan dengan menekan tuas seperti rem juga dan untuk mematikan mesin ada tombol di ujung setang kiri yang harus ditekan selama 5 detik. Ujung setang kanan ada klakson yang digunakan untuk meng-klakson saat overtake . ..

Lap pertama TMCBlog gunakan untuk mempelajari driving cockpit dari Mobil ini .. .  dan memang terasa lumayan keras banget saat ngehantem jalanan nggak rata . ..  Lap pertama digunakan untuk memperlajari cara Throttel, cara matiin mesin dan Juga tentunya berbelon dan mengambil racing line yang benar . ..  Selesai Lap 1 tmcblog tentu langsung diberi arahan untuk sebuah  sesi ” tantangan ” memperoleh mileage terbaik  .. .

Tipsnya diberitahu oleh Coach dari Shell, Yakni buka Throtel sampai kecepatan 35 km/jam lalu secepat itu matikan mesin dan biarkan mobil ngeloyor sendiri ( gliding ) sampai kecepatan menurun ke 8 km/jam baru setelah itu nyalakan mesin dan OpenThrotel lagi . .. dan edan bener sob . ..  setelah 35 km/jam dan mesin dimatikan ini Mobil roda tiga terasa benar benar gampang banget ngeloyor . ..  tmcblog rasa, ini bearing bearing dari roda yang dipakai juga menggunakan bearing yang hi-speed . . . mobil ngeloyor sampai menyentuh garis start lagi  . . so Basically, nyalain mesin hanya setengah lap lalu setengah lap lagi nggak pake mesin dan nggak pake konsumsi bbm . ..

Setelah 4 lap tmcblog menyelesaikan tantangan dan memperoleh hasil konsumsi bahan bakar 203,294 km/liter  . . which is AMAZING !! dan termasuk Driver driver yang menorehkan konsumsi bahan bakar teririt . . wah kalo aja masih mahasiswa mungkin sudah terpilih jadi driver Mobil mobil yang lomba di shell-eco-marathon ya ? . . . semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

53 COMMENTS

  1. Mantap wak haji bisa ngirit sampe 203 km/liter..Joss !!! Langsunglahh jd joki permanent specialist lomba.. wkwkwk
    ???

  2. Kebetulan saya ex. Driver mobil prototype Sapuangin 6 (gasoline) punya ITS Surabaya wak. Alhamdulillah catatan terbaik 216 km/l (SEM 2012 di Sepang), 338km/l (IEMC 2012 di Kenjeran Park Surabaya), 667 km/l (test IEMC 2013 di Kenjeran Park Surabaya). Saat itu mobil masih pake high speed bearing (high clearance), belum pake ceramic bearing yang dipake sama tim2 papan atas dari thailand maupun jepang yang saat itu bisa mencapai 2200an km/l (ethanol) dan 1600an km/l (diesel).
    Good job buat TMC blog yang mau menyempatkan untuk ngeliput SEM Asia 2017 di Singapore. Semoga nanti TMC blog dapet kesempatan ngeliput Shell DWC 2017 di London.

    • bro cari bearing ceramiknya dimana,,..???
      bisa kasih link nya..?
      sekalian ban yang low friction.
      ( masih anggota team mobil buat KMHE)

    • Dulu sempet nyari bearing ceramic di ebay, harganya kalo ga salah 7xxrb sebiji nyampe indonesia. Beli cuma 12 biji, walhasil pecah semua pas dipake. Ya maklum bearing tanpa merek, padahal rumah bearing sudah dimachining dgn presisi. Kalo bearing ceramic punya S*F atau N*K pastinya lebih kuat, tapi harganya ya bisa jutaan per biji.

    • Yang saya maksud disini full ceramic bearing yah, artinya ball bearing, inner race maupun outer race semua dari bahan ceramic, tanpa ada logam sama sekali. Kalo ceramic bearing itu ga jauh beda sama bearing konvensional yang pake metal, hanya 1 biji ball nya aja yg dibuat dari bahan ceramic. Trus harga yg saya sampaikan tadi untuk size bearing SKF 6001, dimensinya silakan goggling aja, hehe.

  3. kalo marquez ditangan kanannya ada 0.5 detik di banding rider lain (kata matteo),tapi kalo wak haji ditangan kanannya ada 5 liter lebih irit dibanding yg lain
    Wkwkwkwk

  4. mohon maaf !!!!
    sya nggak ngerti maksut dan tujuan dibuatnya mobil ini… klo dibuat irit merujuk ke penerapan pada kendaraan maspro nggak ada dan nggak mungkin diimplement, klo mau dibilang go-green juga masih pakai bbm … justru yg mesti diriset adalah motor listrik tenaga surya

    yg sya tangkap cuma 1, irit iritan bbm… nggak guna juga karna gak kepakai buat aplikasi di kendaraan modern.

    silakan di tanggapi jika saya salah

    • jare siapa nggak ada aplikasinya..
      ente orang teknik mesin…???
      tau rumus gesekan…???
      bearing ceramik juga bisa di aplikasikan ke motor massal
      itu salah satunya

    • ohhh…. betul bearing keramik.. klo itu bukanya sudah diriset sama pabrikanya ya bro? kan udah ada data sheetnya dari pabrikan. jadi memang sahih pengaplikasianya pada kendaraan maspro.

      klo lomba eco = ekonomis apa bedanya sama sepeda bro… sepeda sangat jauh ekonomis bro, tapi klo saya mau pakai sepeda jakarta bogor nggak ekonomis di kantong dan tenaga bro, sy pilih kendaraan masal (KRL)

      mohon pencerahanya ???

    • intinya cuma buat senang senang brow… gak usah terlalu njelimet harus jadi profesor teknik mesin dst dsb untuk ngerti ginian… bereskan !!!

    • bearing keramik sih tak perlu lomba begini tuk pembuktiannya. bearing keramik bukan barang kemarin sore karena sudah pernah saya pasang di motor bore-up pada tahun 2009. apakah cara matiin mesin biarkan mobil meluncur itu bisa dipakai harian ? lebih waras pake sepeda kaleeee.

    • Om Tulalit,
      Karena lombanya yg bikin Sh*ll ya pastinya pake bahan bakar minyak dong, tapi jangan salah, di lomba ini juga dilombakan untuk kelas electric dan hydrogen (fuel cell). Kalo mau lomba mobil tenaga surya bisa ikut ke kompetisi World Sollar Challenge. Jadi intinya sudah ada lombanya sendiri-sendiri. Kalo ada anak bangsa yang berprestasi mbok ya dihargain, diapresiasi, bukan malah dicemooh pake mulut nyinyir. Kalo kaya gitu terus kapan majunya Indonesia.

      Om Bolahonk,
      bearing keramik yang biasanya dipake di kompetisi ini full ceramic bearing, jadi semua komponen bearing terbuat dari ceramic. Kalo ceramic bearing untuk motor setau saya belum ada yang full ceramic bearing, cuma ceramic bearing saja, yang artinya bahnnya masih dari metal, cuma 1 ball aja yg pake bahan ceramic.

    • coba saya tanggapi…
      saya bukan org teknik mesin. bahkan soal mesin dan part2 motor mobil sangat ga nangkep..
      klo bro tulalit berkomentar “untuk apa kompetisi ini, apakah bisa dibuat masspro, apakah matiin mesin di jalan lebih waras klo pake sepeda”
      begini aja.. ini hanya kompetisi, bukan soal bisa diterapkan dikehidupan sehari2 atau tidak.. so klo kompetisi seperti ini di komentarin seperti itu.. coba kita lihat kompetisi motogp,, atau F1.. kendaraan bener2 di buat kencang dgn konsep kendaraanya prototype. tidak untuk massal. apa mobil F1 mau di pake di jalan raya ?? ga juga kan… seebenernya juga ngapain mikir F1 dipakai di jalan raya n buat umum. ga nyambung.
      lha sama dengan kompetisi ini.. ga ada nyambungnya klo di terapin k jalan raya untuk konsumsi sehari2

    • Comment:IMHO bukannya ngga berguna broo, aspek dalam keiritan shell eco marathon itu secara garis besar dibagi menjadi 3, aerodynamic, engine dan rolling resistance. Bayangkan bagaimana bisa drag sekecil mungkin dengan kecepatan max 40km/jam bisa berguna dimana kita tahu bahwa aerodynamic bekerja pada kecepatan tinggi. Lalu mahasiswa memodifikasi engine sedemikian rupa, dari borexstroke, hitungan klep, mapping ecu dan itu bisa berguna sekali dalam riset atau meningkatkan pengetahuan mahasiswa. aspek rolling resistance dimana mereka mampu meminimalisir gaya gesek disemua part yang bergerak. Entah itu pake bearing full keramik yang harganya naudzubillah, bagaimana membuat clutch seefisien mungkin lah. Banyak sekali manfaat bagi mahasiswa itu sendiri. Intinya kreatifitas mas. Bahkan banyak part yang handmade juga lho pake cnc. Untuk pihak shell sendiri ya untuk riset bahan bakar mereka dan meningkatkan daya jual.

    • mapping ECU juga sangat berpengaruh. dg kompresi tinggi. bensin kurus. mesin bertenaga. butuh riset lama. apa itu tidak bisa diaplikasikan.

    • Kalo situ bilang kompetisi irit-iritan bensin kayak gini itu nggak berguna,., nggak ada implementasinya buat produk massal dan cuma buat seneng-seneng aja,., itu artinya situ nggak visioner.,. Karena yg perlu situ ketahui sebagian teknologi yg ada di sekitar kita dulu terciptanya juga dari kompetisi-kompetisi dan eksperimen “nggak jelas” kayak gini.,. Dari mulai teknologi turbo,., injeksi bahan bakar,., penggerak katup variabel,., DOHC,., bahkan rem cakram sekalipun dulunya tercipta dari kompetisi yg situ bilang “nggak berguna” tadi.,. Jadi situ jangan meremehkan kompetisi irit-iritan bensin ala mahasiswa teknik kayak gini.,. Mungkin sekarang nggak ada teknologi dari kompetisi ini yg bisa diterapkan di produk massal.,. Tapi 5-10 tahun lagi bukan nggak mungkin bakalan ada teknologi dari kompetisi ini yg diterapkan dalam produk massal yg bisa bikin motor dan mobil kita jauh lebih irit dari yg sekarang.,.

      Nah kalo soal kenapa kompetisinya masih pake bahan bakar minyak,., itu karena memang sumber energi yg paling realistis dan masuk akal untuk berpuluh-puluh tahun ke depan ya minyak dan gas bumi,., selain juga karena yg bikin kompetisi adalah perusahaan minyak.,. Mungkin situ bakal bilang kalo energi listrik jauh lebih baik dan lebih ramah lingkungan.,. Tapi perlu diketahui bahwa sebagian energi listrik yg ada di muka bumi itu diproduksi dari pembakaran minyak dan gas,., jadi ya sama aja bodong.,. Memang listrik juga bisa diproduksi dari energi alternatif kayak nuklir,., panas bumi,., angin,., panel surya,., bendungan dan semacamnya.,. Tapi pada kenyataannya sumber energi alternatif tadi sebagian cuma sangar di brosur,., ketika dijalankan masih banyakan cacatnya daripada benernya.,. Dan energi alternatif kayak gitu juga nggak cocok diterapkan di semua tempat/negara.,. Kalo udah begitu ya ujung-ujungnya balik ke minyak dan gas lagi.,. Apalagi setelah beberapa tahun lalu Amerika berhasil melakukan pengeboran shale gas.,. Saking melimpahnya cadangan gas di sono sampe-sampe negara timteng pusing karena harga minyak jatuh parah.,. Bahkan beberapa ahli udah mulai berpikir untuk merevisi ulang teori tentang minyak yg katanya jumlahnya terbatas dan tidak terbarukan.,.

  5. kayanya fitur “ngeloyor” sambil matiin mesin ide bagus tuh buat metic kecil & metik gambot pas di jalanan lurus.
    berarti kudu pasang bearing2 jenis hi-speed. mayan bisa makin irit bhensyn

  6. yg perlu di berikan pencerahan teknikal adalah jenis mesin dan perkembanganya :

    1. mesih 4tak OHV (mesin genset, potong rumput)
    2. mesin 4tak OHC 1valve untuk in/out (megapro, tiger,verza, supra series,scorpio,thunder, matic beat series)
    3. mesin 4tak SOHC 2valve untuk in/out (vixion, r15, nmax)
    4. mesin 4tak DOHC 2 valve untuk in/out (Satria, GSX, Ktm rc, duke, ninja,r25)

    • bukan sampai 200km beneran jalanya.. 4 lap itu klo diitung konsumsi bbmnya bisa 200an km/L..
      misal 1 lap rata2 mungkin sekitar 4 km.. brarti wak haji nembuh 16 km.. kurang lebih wak haji hanya menempuh memakai bbm 7,87% dari 1 liter tsb… itung aja

  7. duh wak itu mesin di matiin di hitung km/litr juga..?
    kan kalo mobil nya mati bbm nya kagak di konsumsi..
    kayak nya tukang ojek sama sopir angkot di daerah yg rada tinggi sering pake tips ini, pas naik nyalain, pas turunan matiin mesin, kecuali turunan yg curam nyalain lagi..

  8. Hal ini membuktikan bahwa aerodinamika dan bobot memegang peranan penting. Mungkin lebih penting daripada ohv/sohc/dohc/vva/vtech/dual vvti/dsbnya. Ingat Coefficient Drag sangat mempengaruhi kecepatan, gasi dikit meluncur itu barang.

  9. KMLI (kompetisi mobil listrik indonesia) juga ono moo jimooo
    nang poltek bandung.
    makanya jadi sales yang sering baca. ngga BC doang.

  10. Kya nya bukan fby aj sih mas, bnyk FB yg lain juga, simple aj ga suka ga ush dibaca komennya kn selesai. Positifnya ane liat mereka kaya nonton OVJ. Yg punya blog juga ga protes, lagian klo ga ad mereka blom tentu ini blok rame,,, ???

  11. Pakde… tau gak sumber listrik drmn? Nah.. ini yg mgkn slh persepsi dari sebagian org. Cb bayangken klo semua sdh pke energi listrik,lalu…………????? Jadilah mslh baru. PLTN bertebaran d mn2.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP