Thursday, 12 December 2024

Pernyataan Resmi dari FIM Asia Soal Anthony West

TMCBlog.com – Bro seklaian, berikut ini adalah Konfimrasi resmi dari FIM Asia mengenai apa Yang Terjadi di weekend race Seri 2 kelas SS600 FIM ARRC Thailand 2017 dimana seperti Kita ketahui Anthony West Didiskualifiaksi dari hasil dua race ( race 1 dan race 2 ) dan Seperti Kita ketahui Anthony West Sempat menceritakan apa Yang terjadi versi dirinya di Akun Sosial media . . . ..  Nah Biar tetap Cover Both story, Berikut isi dari Konfirmasi Resmi FIM Asia sob  . .

Motor Supersport 600 cc No 13, Anthony West (Akeno Speed Racing), dikeluarkan dari hasil Race 1 dan race 2 pada seri 2 the 2017 FIM Asia Road Racing Championship yang dihelat di Sirkuit International Chang-Thailand tangga 14 dan 15 April 2017.

Team Akeno Speed Racing menolak melucuti ( membongkar-to strip ) Motornya di Parc ferme untuk sebuah post-race scrutineering. Ini adalah pelanggaran dari Prosedur yang menyebabkan diskualifikasi. Rincian dari Kejadian di Seri 2 ARRC Thailand adalah sebagai berikut :

1. Post-Race SuperSports 600cc
Time: 16.00 ICT
Race Category: SuperSports 600cc
Location: Parc Ferme

Setelah race 2 SS500, tiga besar Motor ( Motor No 13, Moto no 25 dan Motor No 24) diberitahu untuk menyerahkan berbagai bagian mesin mereka untuk scrutineering pasca-race, prosedur umum dilakukan pada akhir setiap seri balapan. Tidak ada protes yang dilakukan oleh salah satu tim berkaitan dengan scrutineering pasca-race. Mekanik tim untuk Motor No 13 menentang perintah untuk melakukannya.

2. Post-Scrutineering SuperSports 600cc
Time: 17:05 ICT
Race Category: SuperSports 600cc
Location: Parc Ferme

Pada akhir waktu yang ditetapkan untuk melucuti mesin mereka, Mekanik Tim Motor Nomor 13 menggiring/ membawa sepedamotor keluar dari area scrutineering dalam pemahaman penuh bahwa jika mereka melakukannya tanpa pelucutan mesin mereka, mereka akan didiskualifikasi.

Sepanjang waktu selama satu jam ditetapkan, tak ada satupun baut yang dilepas dari Motor No 13. Scrutineering  Pasca-race selesai untuk sepedamotor Nomor 25 dan Nomor 24 – kedua tim telah memberikan bagian yang diperlukan untuk pemeriksaan.

3.  Perilisan Hasil Race SS600

Hasil sementara yang dikeluarkan pada jam 15.48  ICT, tertunda akhir waktu protes.

Hasil amandemen/ Perubahan dikeluarkan pada Jam 17.23  ICT untuk Race 2 di Seri 2. Selanjutnya, hasil untuk Race 1 di Putaran 2 juga dibuat berubah, karena scrutineering pasca balapan mempengaruhi kedua race secara mesin di sealed di dua balap tersebut. Oleh karena itu, setiap pelanggaran di sisi teknis akan mempengaruhi hasil di kedua Race 1 dan Race 2.

Ketika hasil perubahan di rilis Jam 17:23 ICT, Tidak ada protest yang menentang Perubahan hasil

4. Technical Director

Technical Director Walk Out, mengundurkan diri dari Posisinya Jam 13:50 ICT sewaktu Scruitenerring Pasca-race Underbone 150 cc dan dilakukan sebelum Race Supersport 600cc berlangsung. Ia tidak hadir saat race 2 Supersport 600 cc. Posisinya dilanjutkan oleh Mr. Somchow Thanawin, FIM Technical Steward berlisensi (License No: 11344) sampai sisa Balapan berlangsung

5. FIM Asia Road Racing Championship

FIM Asia Road Racing Championship diselenggarakan dengan standar yang ditetapkan oleh FIM dan Asia FIM. Tidak ada ketidakadilan yang disebabkan dengan cara apapun untuk setiap peserta atau tim. Hal ini sama mengecewakan ketika tuduhan dan asumsi yang dibuat tanpa pemahaman penuh fakta-fakta dan proses yang tepat dari aturan yang ditetapkan dalam Motorsports yang menekankan standar tertinggi untuk sportifitas dan profesionalisme.

Based on FIM Asia Press Release


Versi Bahasa Inggris

SuperSports 600cc Bike No. 13, Anthony West (Akeno Speed Racing), was excluded from the results of Race 1 and Race 2 in Round 2 of the 2017 FIM Asia Road Racing Championship that took place at the Chang International Circuit in Thailand on April 14 and 15, 2017.

Team Akeno Speed Racing had refused to strip the motorcycle at parc ferme for post-race scrutineering. This was an infringement of the technical procedures and was the cause for the disqualification.

The breakdown of the incident at Round 2 ARRC in Thailand was as follows:

1. Post-Race SuperSports 600cc
Time: 1600hrs ICT
Race Category: SuperSports 600cc
Location: Parc Ferme

After the SuperSports 600cc Race 2, the top three bikes (Bike No. 13, Bike No. 25 and Bike No. 24) were told to provide various parts of their engine for post-race scrutineering, a common procedure done at the end of every race weekend. There was no protest made by any of the teams with regards to the post-race scrutineering.

Team Mechanics for Bike No. 13 were against the order to do so.

2. Post-Scrutineering SuperSports 600cc
Time: 1705hrs ICT
Race Category: SuperSports 600cc
Location: Parc Ferme

At the end of the time stipulated to strip their engines, Team Mechanics for Bike No. 13 rolled the bike out of the scrutineering area in full comprehension that if they do so without stripping their engine, they will be disqualified.

Throughout the hour-long stipulated time, not a single bolt was removed from Bike No. 13.

Post-race Scrutineering finished with Bike No. 25 and Bike No. 24 – both teams had provided the necessary parts for inspection.

3.  Issuance of Race Results

Provisional results were issued at 1548 hrs ICT pending the end of protest time.

An amended result was issued at 1723 hrs ICT for Race 2 at Round 2. Subsequently, an amended result for Race 1 at Round 2 was also made, because the post race scrutineering affects both races as the engines are sealed. Hence, any infringement on the technical side would affect results in both Race 1 and Race 2.

When the amended results were issued at 1723 hrs ICT, no protest were made against the amended results.

4. Technical Director

The Technical Director walked out therefore resigning his position at 1350 ICT during the post-race scrutineering for the Underbone 150cc motorcycles and prior to the SuperSports 600cc race. He was not present during the SuperSports 600cc Race 2.

His duties were continued by Mr. Somchow Thanawin, a licensed FIM Technical Steward (License No: 11344) for the remainder of the races.

5. FIM Asia Road Racing Championship

The FIM Asia Road Racing Championship is organized to the standards as laid down by the FIM and the FIM Asia.  There was no injustice caused in any way to any participant or team. It is equally disappointing when accusations and assumptions were made without full understanding of the facts and proper processes of the rules laid in Motorsports that emphasizes the highest standards for sportsmanship and professionalism.

70 COMMENTS

  1. Koq manufer ny,anupab sarmoon pas di tikungan trakhir,di diemin aja ya wak,..emang itu gak di anggap membhayakan pembalap lain yaah…

  2. Sekelas sekretariat kok pake gmail…? Apa gak rawan diretas tuh…? Harusnya kan FIM punya domain FIM sendiri…

  3. mungkin dipikiran ”mereka” ,rider dari ras Barat (west) nggak boleh p1,tapi kalo sama2 asia (azlan) masih boleh lah podium tertinggi di kandang ”mereka”

  4. IMHO mungkin manuver itu lebih dikarenakan anupab maksa masuk dari dalem racing line si reza bro.. Sehingga pada saat keluar tikungan malah melebar.. Cmiiw

  5. A.west bilang udah menyerahkan part yg diminta, fim bilang satu bautpun gada yg dilepas dar mesin a.west. Hmm mna yg benar ya?

  6. Nanya wak, Somchow tanawin itu orang mana wak? Dari namanya kayak orang thailand, penjelasannya koq ngambang gitu ya seakan nggak tegas, trus alasan apa yg menyebabkan technical director walkout dari kerjaannya, logikanya nggak mungkin kan walkout gitu aja tanpa ada alasan, menurut wak haji gmna ini

    • Somchow tanawin adalah Somchow Thanawin, FIM Technical Steward berlisensi (License No: 11344) . . dari namanya sih sepertinya berkebangsaan Thailand

      Soal kenapa technical director walkout dari kerjaannya . . dan ternyata Christoper Price itu Bukan dipecat seperti yang dikatakan oleh West namun Price sendiri yang mengkonfimrasikan bahwa ia mengundurkan diri sebelum race SS60 berlangsung karean ketidaksepahaman dengan Promotor

  7. Penjelasan ngambang terkesan nanggung ga ada detail sama sekali.. harusnya FIM global ikut turun tangan duduk semeja bareng FIM asia sama west juga tentunya. Oya jangan lupa tim scrut yang walkout juga bisa jadi saksi..

    Oya btw itu email ga pake domain FIM? welehh

  8. pertanyaannya kenapa director nya mengundurkan diri secara mendadak dan penggantinya orang lokal.. gtu ja. dari situ bisa ditarik kesimpulan pastinya.

  9. Masih belum bisa menjelaskan apa2..trus yg bongkar2 ap250 gimana?dah terlalu kelihatan kok “kotornya” arrc seri 2 kemarin.

  10. Terus wak aji bagaimana tanggung jawab fim asia dn fanitia yg udah bongkar motornya garry yg membuat gerry gagal race ko gk ada stetment nya yah hmmmm…. masalah anubab yg kaya pembalap kelas karung goni pun gk di bahas jd saya merasa ada peng anak emasan dn terkesan intimidasi ahk

    • Bentar, kita jangan dulu berpendek sumbu, saya sendiri prefer nunggu tanggapan Dan info penyidikan akhir Dari ahrt

  11. Thailand itu negara egois, berhubung dr sejarahnya saja mereka tdk pernah dijajah bangsa lain, jd ketika negara lain menang, sama aja seperti menjajah mereka, kalo rider dr Indonesia berbanggalah meskipun hanya bisa finish, krn rider kita tanpa sirkuit yg mumpuni aja sudah bisa bersaing, nah gimana nanti kalo punya sirkuit bagus , pastilah negara sekelas thailand kalah duluan sebelum start dan nggak akan pernah berani merubah aturan semaunya…

  12. Kasusnya bisa panjang nih, kemarin west bilang uda diserahin skrg fim bilang gak ada yg diserahin, jd siapa yg bohong? Ada udang dibalik rempeyek nih, konfirmasi fim jg serasa ngambang. Gw takutnya si gerry jg kena masalah yg hampir sama, andai dia kmrn start bisa jd dia kena diskualifikasi jg, pak anggono jg penjelasannya ngambang, uda ditemukan masalah tp blm bs bilang asal masalahnya. Seri thailand kemarin ganjilnya kelihatan.

  13. oke kalo west memang menyalahkan prosedur misalnya. setau saya di ARRC ini pemeriksaan mesin dilakukan setelah race 2, nah motor si west ini sudah diperiksa sesuai aturan harinya yaitu hari sabtu setelah race 2.

    nah sekarang yang jadi pertanyaan besar adalah ada apa dengan AP250 ? kenapa 4 cbr250rr harus dibongkar mesinnya ? normalnya kan hanya juara 1,2,3. kenapa motor ahwin yang ada di posisi ke 5 dan yamamoto diposisi 4 di race 1 ikut kena bongkar juga ? bohong kalo bukan karena keinginan tuan rumah mah.
    baca di situs bola. disitu ada statement gerry yg mempertanyakan kenapa motornya harus dibongkar hari jumat setelah race 1 karena normalnya itu dilakukan hari sabtu setelah race 2.

  14. Yg bikin acara arrc tu sapa, orang tailan ya? La mbok ya pabrikn tanah air / org Indonesian bikin aja sendiri pake org2 yg lbih profesional dan independen. Ato naikin kelas irs 250 jadi ap250 an ap600 ss. Undang tim luar negri buat ikutan. Sirkuit slain di tailan kn jg banyak, australi masukin jg.

    • Pantitin ARRC itu Malaysia om,
      coba aja buka webnya, sekretariatnya di malay kok.
      .
      Orang indonesia kalo disuruh ngurus event sekelas asia kayanya belum mampu,
      bukan meremehkan tp emang begitu adanya gan, acaranya sih berjalan tapi nanti
      pasti meninggalkan bekas yg gaenak biasanya..
      .
      sekian pendapat ane.

  15. dituggu pernyataan di Mas Ang nih.,
    AP250 ganjil.
    1. Pembongkaran mesin gerry salim cs.
    2. Insiden Race kedua dalan perebutan posisi 2
    3. Indikasi Gerry Salim gagal start Race 2 krn ga cukup waktu buat kembalikan mesin dan setup paska pembongkaran?

  16. Wak haji, alasan fim asia prosedur scrutening itu setelah race 2. LALU KENAPA 4 MOTOR CBR250RR DIBONGKAR SETELAH RACE 1? SEHARUSNYA YG DIBONGKAR KAN POSISI 1 – 3, KENAPA MOTORNYA YAMAMOTO dan AHWIN YG Jelas-jelas di POSISI 4 dan 5. DAN KENAPA R25 ANUpab TIDAK IKUT DIBONGKAR?

    Inspector fim dari T(h)AI tidak akan bisa dipercaya kalau netral.

    udah pasti upaya SABOTASE dari tim T(h)AI

  17. Xexe gak heran, orang malaysia sama Thailand mirip-mirip.
    Bambang gunardi wakil kita di fim kenapa diem aja?

    Keknya wak haji tau, tapi dikekepin. Mungkin karena punya lisensi juga, jadi jaga kalimat.

    • wak haji sdh benar, ttp ditengah2 antara 2 point of view. krn kalo media mainstream sdh berat sebelah, informasi dr mana lagi yg ttp netral?

    • @Lupa Bernafas
      saya punya beberapa pandangan, tapi masih berupa opini terutama soal gerry sabotase atau bukan .. namun untuk sementara ini saya hanya mau rilis based on fact dan pernyataan dari dua pihak yang terkait dulu . . karena yang asalnya dari saya masih bersifat opini saya .. saya nggaj mau orang nanti berburuk sangka dengan orang lain karena opini saya terlebih lagi sampai menghujat hujat orang lain karena salah/ missread membaca opini saya .. saya sadar 100% potensi dosa yang akan nempel dipundak saya semua kalau saya melakukan itu . . jadi memang ada semacam beban kalau menulis itu, so menulis harus benar . . karena yang baca satu artikel puluhan ribu orang bro . ..

    • @Wak Haji

      Saya rasa tidak salah utk memberikan satu artikel soal pandangan wak Haji dari pengamatan paddock dan track view side serta comment orang2 AHRT lgsg saat balap di buriram. Pasti ada kejadian yg luput dr kamera tp wak Haji liat dan tau.

      Dengan kompetensi wak Haji (pemilik lisensi media resmi byk balap motor internasional), saya yakin wak Haji bisa kasih info/opini yg berimbang.

      Tolong dibuatin artikel setidaknya dari track side view soal kejadian yg terjadi di ARRC buriram dr kelas SS600 sama yg terpenting AP250 wak. Biar pembaca sedikit tercerahkan..

      Penasaran ini saya pandangan dr wak Haji soal kasus ini. Bismillah niatnya memberi pandangan dari sudut lain aja wak. Soalnya tanggapan FIM rada ngeselin ya, kagak mencerahkan sama sekali :))

  18. Mohon ma’af wak haji. Apakah benar itu surat/email resminya FIM asia?
    Soalnya saya kok sangat meragukan dilihat dr “mandor” emailnya saja. Masa iya menggunakan “mandor” “gmail” yg merupakan GRATISAN.

  19. nge-lesh aza. Perlu dikonfrontir ke mekanik motor west. Coba minta jawaban mekaniknya dulu terhadap hal ini.
    Fakta yg ada: 2017 ARRC Buriram semua race tdk satupun lagu nas tn rmh dikumandangkan.

  20. silang pendapat antara west dan steward race, tp kalo saya ttp pd pihak pembalap alias pihak west. krna gk masuk akal kalo tim sekelas privateer yg tdk punya bargain power main curang dgn menggunakan part ilegal

    jd ttp tdk percaya dgn penjelasan pihak steward race kmrn

  21. West dan teamnya memang sudah bagus secara pengalaman dan tuning motornya, kemarin pun seri WSBK di Philip Island West ikut wild card dan berhasil podium.
    seri ARRC thailand banyak kejanggalan

  22. Konflik nya apa ya, kok setingkat Dir Tek sampe walk out? Itu Price posting setelah West ato setelah rilis FIM? Pertanyaan siapa penggantinya, sinis itu bhsnya..
    Mungkin dia sdh “paham” siapa aja Licenced yg terlibat pada event tsb?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP