TMCBlog.com – Nah ini nih sob motor bebek pertama yang saya notice kehadirannya di Kustomfest 2017 Yogyakarta kemarin. Sebuah motor cub beraliran street cub yang klimis dan eye catching bakalan terlihat asyik kalau dipakai keliling kota. Awalnya saya kira ini Honda C70 loh, eh ternyata basis motor ini sebenernya Astrea Impressa rakitan tahun 2001 milik dari bro Donny May Rendra. Kebetulan author TMCBlog.com kan sedang tahap restorasi Honda lawas, jadi cocok nih artikel ini buat memacu semangat Kang Taufik biar bikin street cub juga, hehehe….

Bertanding di kelas Choppy Cub, Astrea Impressa yang diberi nama oleh empunya INFINITE DREAMS sanggup sabet prestasi sebagai yang terbaik di kelasnya. Gak main-main loh, penjurian untuk kelas tersebut langsung dipimpin oleh Hideki Hoshikawa, yang tak lain adalah builder Asterisk Custom Cycle dari Jepang yang tenar di dunia kustom kulture dunia.

Rangka atau sasis motor cub Infinite Dreams ini masih menggunakan bawaan astrea dengan beberapa bagian yang dimodifikasi ulang. Mesin pun masih pakai Astrea Impressa yang di STNK-nya menunjukkan tahun rakitan 2001 berkapasitas 100cc.

Bagian stang jadi telanjang dengan braket stang custom yang rapih, ciamik banget deh nih. Lalu pada bagian sayap kiri disematkan terompet klakson tukang roti. Apa ini klakson utamanya? Wah gak tau juga deh saya, gak dicoba sama pemiliknya soalnya. Bagian ini memang clean banget, terlihat kabel-kabel dari switch/saklar lampu-lampu masuk ke dalam stang, mirip CB Gelatik 1977 punya Kang Taufik tuh.

Bagian joknya agak sedikit extreme karena gak ada busa dengan hanya menggunakan plat besi yang dilabur chrome plus dibuat 3 coakan supaya (maaf) bokong gak bergeser saat riding. Eh tapi ternyata itu jok model spring, walaupun tanpa busa masih empuk juga.

Emblem custom bertuliskan nama sang motor “INFINITE DREAMS”, hadir di bagian depan di atas lampu utama yang sudah bergeser tempat di depan tebeng, dan juga emblem dengan tulisan yang sama ada di bagian body kanan kiri tangki BBM.

Rem depan masih ada tuh, cuma tuas rem-nya pindah ke tangan kiri. Jari-jari juga dibuat lurus, berbeda dengan model standar pabrikan motor. Roda depan pakai Willwood ukuran 2.15×17 dibalut ban Sprinter ukuran 2.50-17 dengan pattern khas ban jadul, sedangkan yang belakangnya menggunakan rim dengan merk yang sama, Willwood ukuran lebar 2.50×17 dan ban Sprinter size 3.00-17.

Mesin memang pakai Astrea Impressa, tapi cover bak magnet dan bak koling pakai kepunyaan C70 lawas, supaya menguatkan kesan cub lawasnya. Banyak parts yang dilabur chrome dan dipoles, bikin Choppy Cub ini makin hedon ya.

Dari sudut belakang yang saya demen banget ngeliatnya. Pas banget sesuai tema chopper cub yang saat dibawa riding, bikin posisi rider santai berkendara. Stang rada tinggi dan buritan yang landai, cirikhas chopper nya sangat kuat di sini. Pantes saja bisa menang nih, good job bro Donny!

Astrea ini sudah dipastikan kelaikannya di jalan raya, plat nomer resmi menempel di depan dan belakang, suara knalpot gak berisik karena knalpotnya keren banget deh, suka saya. Enaknya punya motor modifikasi yang nyaman dan bisa diajak keliling muter-muter, menang kontes bergengsi pula. Terus terang penilaian juri Kustomfest atas karya partisipan memiliki standar yang sangat tinggi, jadi para pemenang di Kustomfest setiap tahunnya pasti punya karya yang baik serta bukan hanya motor kontes pajangan yang malah nyusahin ketika diajak riding. Saya pribadi menaruh respect atas semangat penggiat kustom kulture di Yogyakarta dan Indonesia pada umunya. Dan usaha dan cita-cita mas Lulut Wahyudi semoga bisa tercapai, yakni menjadikan Indonesia menjadi kutub modifikasi motor dunia.

Nugi TMCBlog

10 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here