Sunday, 22 December 2024

Demi Kaderisasi rela pembalap didikan pakai motor merk lain . . akankah ada pabrikan seperti ini di Indonesia?

TMCblog.com – Bro Seklaian, Selama ini fenomena yang terjadi di Dunia Balap Indonesia pada umumnya ( kebanyakan ) pembalap yang maju ke penjangan balap berkelanjutan itu biasannya bareng dengan pabrikan . . entah Honda, Yamaha, Suzuki, Maupun, kawasaki . . Bisa dihitung dengan jari Pembalap yang Manapaki penjenjangan berikutnya dengan modal kocek sendiri karena memang costnya lumayan sob . . padahal masih sekelas CEV atau Mungkin Rookie Cup dan lain lain . .

kalau kita lihat kadet kadet pembalap Luar . . Lumayan agak berbeda sob . ..  sobat bisa lihat bagaimana Juara Asia Telant Cup Ayumu Sasaki yang semenjak Asia talent Cup begitu di dekati oleh HRC yang memang saat ini sedang giat giatnya kembali mengembalikan Trah pembalap jepang dalam tataran pembalap kelas tertinggi MotoGP . . namun bila sobat lihat seperti apa jalur Yang di tapaki oleh Sasaki . . . ia pernah masuk di MotoGP redbull Rookie Cup kan? dan bahkan Juara sob . . pakai Motor apa dia ? KTM RC250R kan . . . padahal boleh dibilang Ayumu sasaki itu seperti sudah ‘ honda ‘ banget . .

Kedua  . . Apiwat Wongthananon . ..  Juara AP250 Tahun 2016 ini selepas dari ARRC masih dipegang oleh Yamaha ( thailand ) ..  Namun ia di ‘ sekolahkan ‘ di sebuah sekolah di mana ia menggunakan Motor brand Pabrikan Lain yakni KTM RC250 . . . Yamaha Thailand rela ngelepas anak didiknya pakai Motor KTM demi masa depan Apiwat . ..  cukup sepertinya dua contoh diatas sebagai cermin . ..  tinggal sekarang kita bisa lihat pabrikan Mana di Indonesia yang berani seperti ini dimana Demi Kaderisasi rela pembalap didikan pakai motor merk lain . .

Seperti Kita ketahui untuk Ke MotoGP . . Jalur step Mainstreamnya adalah Race Lokal/ nasional lalu ke Race prototipe asia tingkat kadet ( Asia talent Cup ) lalu ke Race prototipe eropa tingkat kadet ( RedBull Rookie Cup ) lalu ke race Prototipe kelas Junior ( CEV Moto3 ) dan akhirnnya bisa masuk ke Moto3 World Championship untuk seterusnya ke Moto2 dan akhirnnya ultimate desire ke MotoGP . . .

Kalau Pembalap Yamaha Mau mengikuti jalur mainsteram MotoGP diatas, mau nggak mau memang akan berhadapan dengan Rookie Cup dan CEV Moto3 dimana saat ini belum ada motor brand Yamaha disana, so mau nggak mau kalau agak eweuh pakeweuh pakai Honda, ya pilihan lainnya bisa KTM atau Husqvarna atau brand lain  . ..

Buat pembalap Honda sendiri menurut tmcblog dari ATC ke CEV itu sedikit agak bikin kaget karena ada peningkatan tantangan dan spek motor yang nggak linear . . terkesan Impuls banget ( ada lonjakan ) . ..  idealnya sih buat anak anak Honda, path-nya adalah ATC, Rookie Cup lalu CEV . . Cuma pertanyaannya relakah AHM membiarkan pembalap binaannnya menggunakan Brand Lain demi Kaderisasi ? Kalo rela  . .  tmcblog akan kasih tagar #respect

Taufik of BuitenZorg

58 COMMENTS

    • Kalo AD MOTOR sensiri NGAPAIN pake MOTOR ORG.. NSF250..
      knp harus pilih RC250..

      Kecuali Pembalap YAMAHA/kawasaki yg g punya motor3..

      PADAHAL UDAH DIJAWAB SENDIRI..

      MM93 KNP G MW PINDAH DARI HRC.. meski diiming imingi GAJI LEBIH BESAR..

      KLO DIINDONESIA KAN CUMA AHM YG BERAMBISIUS. MENGANTARKAN ANAK DIDIKNYA KE AJANG MOTOR GP.

      WAA MAKSUD ELO PINDAH KE TEAM MANA SIH..

      KTM INDONESIA RACING KAHH.. EMANG ADA.

    • boleh dilepas asal bisa “jualan” bikin image dulu…maksimal 2 tahun lagi ngangkat brand haha…baru dilepas

    • “Duh-duh-duh akoh pengen banget banyak hal dech di tahun 2018, tapi-tapi-tapi akoh kan gak ada duit. Gimans dong?

      Untungnya ya cuy, akoh nemuin nih aplikasi Kwai yang katanya mau kasih kejutan di 2018. Sekarang akoh udah download dan #SiapSiapDapetDuit dari Kwai. Kamoh juga harus download dong shayyy biar kayak akoh.

      Download Kwai sekarang ya shayy, jangan sampe kamu kayak amuba-amuba merana yang cuma melongo bokek di 2018

      Google Playstore  http: //bit.ly/Kwaiapp

      Apple Appstore http: //bit.ly/KwaiApp

  1. Fansboy nya wak yg ga rela.. trus gengsi pabrikan yg gamau keliatan “pembalap pabrikan A aja pake motor B”.. takut konsumen yg otaknya waras pindah2 pabrikan

    • Karena tujuannya utk komersial, direkrut awalnya emang buat iklan.bukan niat utk mencetak kader bangsa, lah kalu mereka jelas niatnya cetak kader bangsa. Jadi niat insunnya yg beda

    • Setuju banget.. niat awalnya buat komersil..
      Dan di indonesia banyak fans die hard.
      Dan kebetulan, pasar motornya sendiri cukup besar. Kayanya susah kalo race make brand lain

  2. solusinya ya brand produk lain yg bikin kaderisasi kayak Repsol,petronas,dll pake motor apa juga bomat yg penting olinya atau apapun itu ya produk itu(walaupun di moto2 harus pake liqui moly),jadi ayo dong Pertamini bikin pengkaderan pembalap

    • jangan berharap sama perusahaan minyak negara gan. giliran sponsorin ryo haryanto yang jelas” punya prestasi ogah”an. eh giliran sponsorin pembalap anuan buat turun di cev moto2 sama WSSP 300 malah mau. padahal itu pembalap menang koar” disosmed doank, the next valentino rossi from indonesia eh pas balapan zonk..

  3. yang penting asal jangan kelamaan muter-muter di CEV dan malah turun kelas di ARRC dari AP600 ke 250cc habis itu bingung mau kemana. Tiap tahun umur menambah sedang jenjang karir di moto3 rata- rata masih belia. Sayang talenta yang ada disia-siakan

  4. btw sy perhatiin andi gilang seperti kaget dapat lawan dr cev moto3 selama 2 tahun ini.. setuju kalo penjenjangannya terlalu ‘melonjak’ dr atc ke cev

  5. Apiwat Wongthananon di seri terakhir ARRC AP600cc dengan New R6 luar biasa tidak tersentuh samapi finish. Tahun depan kalau ikut FULL Race pasti semakin seru

    • aphiwat dirace kemarin itu gak bisa dijadikan patokan bro. kalo menurut saya faktor TUAN RUMAH, riset motor disitu dan latihan disitu. menurut saya belom WOW.
      pembalap thailand memang gitu, di ATC aja si chantra kuat banget di buriram bisa meninggalkan jauh lawan. diluar thailand ? yah dibantai sama pembalap lain.

  6. Karena kita lahir di negara antah berantah, dimana gengsi jadi nomer satu, meskipun kere dan ngenes.

    Pride adalah yang utama meskipun saling sikut.

    Fanatik buta, korban merk, mudah di hasut.
    Itulah ciri masyarakat indonesia.

    Apalagi kerjaan sales bejat dan tim sukses merk di blog, kerjanya cuma black campaign sebanyak-banyaknya. Supaya kalimat jelek merk kompetitor terindex mesin pencari semacam google, etc.
    Akhirnya masyarakat saling sikut, termakan merk, dll.

    Bukan mengedukasi tapi malah menjerumuskan.

  7. Ngak kebayang suatu saat nanti MM93 pindah ke yamaha saat Rossi sudah pensiun. Pasti FBH langsung jadi haters MM93 persiss seperti saat Rossi pindah dari Honda ke yamaha.

  8. kalo honda sih kan tiap jenjang juga motornya ada, kecuali kalo cev moto2 juga nanti ngikut pake triumph, utk skrg mungkin pabrikan lain yang harus rela keluarin duit buat numpak motor merk lain.

    • si husqy kan punya ktm juga. dia turun di moto3 pake ktm rc250 cuma di rebranding jadi husqvarna.
      mirip kaya mahindra sama peugeot. peugeot turun dimoto3 pake motor mahindra cuma di rebranding jadi peugeot.

  9. bukannya mereka itu dikontrak wak ?
    pertanyaan saya apakah ada pabrikan lain yg mencoba mengontrak atau menawarkan mereka untuk pindah ?
    kalo gak ada yak mereka realistis sih bertahan disitu.

  10. pabrikan sini belum mikir sampe kesitu..
    ingat Doni Tata dulu dibesarkan Yamaha, ikut GP125 juga pake Yamaha TZ125 jadoel yang sudah kalah spek vs Aprilia/Honda/Gilera/KTM, malah kabarnya menolak kontrak dari team yang menggunakan Aprilia demi membela Yamaha (padahal sudah tahu kalo motornya gak kompetitif)
    Nah,saat naik ke Moto2, mau gak mau dia pake motor yang basisnya Honda CBR600,langsung gak ada lagi tuh jargon From Zero to Hero, dan meski kemarin Doni Tata juara Suzuka Endurance 4H dengan Yamaha R6, toh Yamaha Indonesia tak bergeming,padahal bisa dibilang Doni ini masih setia dengan Yamaha,tuh bengkel Yamaha Doni Tata di Pleburan Sleman masih eksis hingga kini.

  11. di Indonesia sepertinya susah wak. Sempet bahagia ketika AHRT recruit Yudhistrira untk jadi rider merek namun hanya bertahan beberapa saat Yudhistira kembali ke Kawasaki, pasti Anggono (bos AHRT) mendapat tekanan dari big boss lainya kenapa tidak ambil pembalap binaan internal saja..?? padahal saya yakin kl yudihstira masuk ke AHRT jenjangnya akan lebih baik untk ke jenjang lebih tinggi. Lalu Wahyu aji yg dari kawasaki (salah satu juara ARRC) harus pindah ke Yamaha krn mungkin jenjang yg lebih menjanjikan.

    • Masalahnya bukan itu bro, Yudhistira sempat pikir dia bakalan dipromosiin ke CEV tapi dia sadar ternyata program itu cuma buat Dimas dan Yudhis cuma ditaruh di ARRC, padahal semua tau skill Yudhis lebih baik dari Dimas yg lebih mirip penghobi balap motor ketimbang atlit balap motor. Walhasil Yudhis sakit hati dan sebelum telat dia balik ke Kawasaki, Kawasaki yg udah terlanjur kontrak pembalap pengganti Yudhis akhirnya mau nampung lagi tapi dengan uang kontrak yg jauh lebih kecil dari sebelumnya, dan karena itulah Manual Tech sempat punya 2 pembalap di ARRC sebelum dititipi Azlan dari Kawasaki Japan

    • itu karena ktm takut pembalap didikannya dicomot sama pabrikan lain. dia punya perjenjangan dari redbull rookies cup, moto3 langsung ke motogp terputus di moto2. makanya dia bikin tim di moto2 biar pembalap binaan mereka gak direbut pabrikan lain pas di moto2 lalu naik ke motogp.

    • Lha Marques didikan siapa !??
      Atow Vale didikan siapa ??
      Skrg dikontrak siapa ???
      Dinamis bang.. emang nya mau stagnan di team gurem ??
      Mikir !!

    • berapa detik wak selisih per lap nya? atau per race mungkin, ambil saja contoh qatar, kalau nggak salah NSF spek ATC ini NSF gen awal yaa? sedangkan NSF CEV NSF gen ke berapa?

    • perbedaan nsf250r dan nsf250rw itu sangat jauh. garis besarnya sih dari segi tenaga, handling, bobot itu udah sangat berbeda.
      nsf250rw bobotnya jauh lebih ringan namun dengan tenaga yang lebih besar.
      itu perbedaan nsf250 gen 1 dan 2. belom lagi nsf250 yang gen 3, yang kemarin dipake joan mir buat jurdun. walau sekilas hanya terdapat perbedaan di air ramnya, dimana gen 2 oval telor sedangkan yg gen 3 mirip mulut cemberut. tp pasti ada perbedaan yg lumayan antara gen 2 dan 3.

  12. Beda konsep dan tujuan pak. Dijepang mereka memang bertujuan mengangkat pembalap jepang ke tingkat dunia tentu dengan membawa kualitas yg mampu bersaing. Beda dengan Indonesia tujuannya buat jualan, gak peduli kualitas di tingkat dunia. Mungkin ahm yg mulai meniru jepang

  13. perbedaan nsf250r dan nsf250rw itu sangat jauh. garis besarnya sih dari segi tenaga, handling, bobot itu udah sangat berbeda.
    nsf250rw bobotnya jauh lebih ringan namun dengan tenaga yang lebih besar.
    itu perbedaan nsf250 gen 1 dan 2. belom lagi nsf250 yang gen 3, yang kemarin dipake joan mir buat jurdun. walau sekilas hanya terdapat perbedaan di air ramnya, dimana gen 2 oval telor sedangkan yg gen 3 mirip mulut cemberut. tp pasti ada perbedaan yg lumayan antara gen 2 dan 3.

  14. pembalap rookie non eropa jaman “Now” masih enak, masih ada penjenjangan tingkat rookie secara sistematis gitu (AP250 – Rookies Cup – CEV – Moto3)
    kalo pembalap rookie non eropa jaman “biyen” sekelas Casey Stoner, Shinya Nakano, Anthony West, itu gimana susahnya ya mereka bisa bertarung hingga ke puncak race day MotoGP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP