Thursday, 7 November 2024

Mesin V4/L4 punya keuntungan di MotoGP Jaman Now ?

TMCblog.com – Bro sekalian, cukup menarik membaca opini yang disampaikan Bekas Race Director Aprilia race, Jan Witteveen kepada Speedweek mengenai perbedaan dua mesin yang hadir di line up mesin MotoGP saat ini yakni mesin 4 silinder segaris yang dipakai oleh Yamaha dan Suzuki Serta mesin 4 silinder V atau L yang dipakai Oleh Honda, Ducati, Aprilia, dan KTM. Witteveen mengatakan bahwa secara umum Mesin konvigurasi V-4 memiliki keunggulan di sisi performa dan Juga mesin yang lebih kompak dan lebih rendah. Mengenai keunggulan performa hal ini dikarenakan dengan konfigurasi ini kanal input udara diperolah langsung dari atas ke bawah ( lebih downdraft )

Menurut Witteveen keunggulan Yamaha dan mesin Inline 4 pada umumnya sebelum 2016 adalah dengan pengaplikasian backward Rotating Crankshaft di mana pergerakan putaran Crankshaft yang berlawanan dengan arah gerak/ putaran roda. Berlawanan artinya ada efek giroskopik akibat berputannya roda yang berkurang oleh efek pergerakan Crankshaft yang berlawanan arah. Sehingga gaya sentrifugal boleh dibilang sebagian telah dikurangi dan hasilnya dalam sudut pandang rider adalah gaya riding yang lebih netral dan stabil . . bonusnya juga adalah suspensi bisa lebih mudah di setting.

Namun boleh dibilang keuntungan mesin Inline 4 tersebut hanya bertahan sampai menjelang tahun 2016 karena tahun 2016 Honda mulai mengaplikasikan arah putar pergerakan crankshaft berkebalikan dengan arah puutaran roda ( Backward rotating crankshaft ) untk mesin V4 mereka . . Sebenarnya ducati duluan sih yang melakukan perubahan arah rotasi crankshaft dari forward ke Backward . . Namun Yang terhitung sebagai kompetitor terdekat yamaha adalah Honda saat itu ( 2016 )

Sampai akhirnnya bukan hanya Ducati dan Honda saja sebagai pabrikan yang menggunakan backward Rotating Crankshaft .. Aprilia dan KTM pun akhirnnya mengikuti jejak ducati dan Honda menggunakan tipe pergerakan Crank shaft Backward rotating crankshaft . . dan dengan hal ini secara umum keuntungan yamaha dan suzuki semenjak itu hilang satu .. . salah satu keunggulan yang masih ada adalah panjangnya wheelbase beberapa mm sehingga menghasilkan kestabilan di saat long corner . . . oleh sebab itu Baik yamaha dan Suzuki kebanyakan punya statistik bagus di Phillip island yang secara nature punya banyak spot long corner/ speed corner . . Semoga berguna

taufik of BuitenZorg

48 COMMENTS

    • sabar bro nanti RVF reborn bakal keluar. toh kompetitor v4 ducati kan yg kemarin dirilis turunan ducati motogp baru turun 2019. jadi mungkin RVF yah sekitar 2019 bisa jadi baru keluar. dan bisa jadi seru kaya dulu v4 ducati vs v4 honda pas bayliss vs edwards

    • sekarang aja lu bilang wsbk seru, karna dsini honda untuk bersaing d 10besar saja susahnya pke banget,… ntar klau suatu saat(misalny) honda mendominasi dan ymha strugle, apkah anda masih akan bilang wsbk seru?? klau itu terjadi, prediksi saya 90% anda tidak akan “menganggap” ajang wsbk ini lagi,…. biasalah, tipikal “haters” ya gini,..entah itu fby akut, fbh dll sama saja 2015-2016 anda begitu mengagung-agungkan arrc dan irs, tpi begitu honda masuk dan mendominasi??? berbalik 180°!!!!

  1. keuntungan mesin 4 inline hanya bertahan sampe menjelang 2016.
    jadi inget pas 2015 akhir, ketika rcv terlalu liar sampe seorang marquez kewalahan. alhasil gelar juara dunia melayang ke kompetitor dan honda sampe pusing saat itu. sampe shuei nakamoto ditanya, kenapa honda gak mengembangkan mesin 4 inline aja yg handlingnya lebih lembut dibanding mesin v4 sehingga lebih mudah dikendarai sama semua pembalapnya.
    dan nakamoto bilang honda tidak tertarik untuk mengembangkan mesin 4 inline untuk motogp dan lebih memilih jalan sulit sampe akhirnya aplikasi Backward rotating crankshaft di mesin v4. hasilnya ? rcv jadi lebih jinak dan gelar juara dunia 2016 kembali diambil sama marquez.

  2. Apa ini berarti 2018 Marquez juara lagi wak (diluar faktor keberuntungan) selama Yamaha-Suzuki blm ngikutin jejak Honda???

  3. mesin V4 bobot total kruk asnya lebih kecil, putaran mesin bisa lebih ringan, apalagi v4 yang punya sudut 90 derjat, punya balancer alami, dibanding inline 4 crossplane yg masih harus nambah balancer untuk mengimbangi putaran crankshaftnya yg imbalance itu, tentu paham korelasinya. selain itu mesin v4 punya keunggulan titik ytumpu yg lebih baik dibanding inline 4. kalo dalam 2 atau 3 tahun kedepan yamaha masih sja susah untuk bersaing, mungkin bisa saja pabrikannya akan mempertimbangkan untuk membuat mesin v4 juga. ini bukan soal yamaha bisa bikin mesin v4 atau nggak, karna pasti mereka juga bisa bikin, namun perkara apakah bisa kompetitif apa gak itu lain ceritanya.

    • mungkin permasalahan yamaha saat ini hanya cepet abis grip ban nya diparuh balapan dan setingan Eletronik belum menyamai ducaty atau honda.
      kalo kedua masalah itu dah beres dan masih susah kompetitif , mungkin pertimbangan v4 bisa jadi solusinya . cmiw

    • tapi kadang ego pabrikan biar beda dari yg lain juga ada,kayak sasis monokok dulu yg nggak cocok buat desmo tetep dijejelin bertahun2,sasis tubular yg ternyata cukup mumpuni di ktm,mesin rotary yg Gatot di Norton,dll

  4. mesin inline lebih lebar kesamping, sedangkan mesin V atao L lebih sempit..titik CoG nya juga lebih bagus mesin tipe V atau L…

  5. Yang paling sy suka dari tipe mesin V adalah desainnya lebih ramping, Rcv lebih sexy ketimbang M1. Terutama generasi RC211V Valentino Rossi hingga terakhir punya Hayden tahun 2006, paling pol terakhir yg dipakai Stoner 2012. Makin kesini malah jadi ceper, bentek di tengah, ga sexy lagi jadinya..

  6. Sasis RCV kok terlihat sederhana gitu ya wak? Apa mungkin ada kelebihan lain dari posisi mesin atw bagian belakang dari RCV?
    ?

  7. dan yg pada akhirnya kalah berkali-kali dan bertahun-tahun dengan tim bermesin weaak ini artinya apa ???
    separah itukah tim dengan mesin yg katanya “kencang terkencang” ?? bagaimana pula dengan tim dengan mesin KW1 di Movistar ??

    btw, lu kan tau motogp itu balapan di circuit bukan sekedar drag race. Top speed memang penting tp bukan segalanya di balapan circuit.
    Apa gunanya bila di lurus lu lebih kenceng 4 – 10km/jam tp kecepatan ditikungan lu jauh lebih lambat dr itu. ambil contoh aja kejadian di PI Australia. Itu trek kenceng lho, cuma ada 2 tikungan lambat. Saat itu Ducati paling atas cuma di posisi 11 dan oleh Scott Redding pula, bukan oleh Dovi yg cuma finish posisi 13.

    Dan apa gunanya bila motor lu yg katanya “kencang” dilurus dan ditikungan, tapi ternyata di separuh akhir full lap, catatan waktu alias lap timemu ngedrop drastis akibat kehabisan ban (atau bensin barangkali). Kan kasian ridernya klo sampe harus mendorong motor hingga ke finish cuma untuk dapet 1 poin.

  8. d motogp ada gak gelar “juara dunia top speed” yg d perebutkan? tim satelit honda dri zaman gp 2t smpe gp 4t sudah pernah juara seri, yamaha??? ducati?? untuk tim pabrikan ny aja kudu membajak pembalap honda baru bisa “pecah telor” d motogp era 4T

  9. Intinya mesin V itu lebih bisa berkitir tinggi dengan (relatif) aman dibanding mesin inline, buktinya?
    Mesin2 F1 jaman dulu yg pake V10 3000 cc misalnya, sanggup menggapai 18.000-20.000 RPM. Makanya ngga heran bukan mesin V4 di MotoGP rata2 lebih bertenaga di trek lurus ketimbang inline 4.

    • kurang tepat sih.
      f1 pakai v bukan agar sanggup 20k rpm, tp memang (setahu saya) silinder segaris maksimal yang ideal ya inline6, lebih dari itu udah nggak ideal.
      20k rpm lebih karena bore-stroke dan material mesin.
      CMIIW.

    • Bore x stroke iya pengaruh, cma mungkin simpelnya, ruang utk oprek ke rpm yg lbih tinggi msh lbh aman n besar mesin V sptnya bro, ini yg ane ambil kesimpulannya, but ngeliat video cbr1000 vs ducati panigale v4, panigale v4 top end nya gilaa sih

  10. Mungkin dulu belum aplikasi backward rotating crankshaft, jadi suka ngebuang klo lepas tikungan, sama keburu kena krisis, risetnya brenti. Klo GSXRR kan tinggal ngembangin dari mesin GSXR mereka ke level yg lebih advance, jd risetnya lebih mutah. CMIIW

  11. Mungkin dulu belum aplikasi backward rotating crankshaft, jadi suka ngebuang klo lepas tikungan, sama keburu kena krisis, risetnya brenti. Klo GSXRR kan tinggal ngembangin dari mesin GSXR mereka ke level yg lebih advance, jd risetnya lebih murah. CMIIW

  12. mental baja??kuda liar??
    ngerem di T1 mugello aja ekspresinya sampe lebay liat aja helm spesial edisinya,itu waktu masih mudaan lo ??

  13. oww VR46 mental baja. urat tebal sih iya ^^ liat aja lehernya saat race.

    tapi setahu saya dr dulu dia tidak pernah menang dengan motor ber-topspeed paling tinggi bahkan saat dulu di Honda sekalipun.
    dia hanya pernah menang dengan motor yg paling optimal atau yg paling mudah dikendalikan dalam suatu musim balap. Wong skill terkuat VR46 ada di “mindgame” karena mampu membuat rider didekatnya jadi “nervous”, keberanian dia untuk latebrake saat mau masuk tikungan, serta mampu merusak momentum dan racing line rider lainnya saat dogfight (ini semua IMHO ya & debatable).
    Thats all. Jadi jangan heran klo kini dia hanya berani pake M1.

    Klo VR46 mental mesum sih saya akui. bahkan dulu saat muda lebih parah dibanding AI (ga tau sekarang).

    Kasian ya, sang Legend ber “Mental Baja” dan bermotor “kenceng” (katanya) ternyata bisa dipake mainan (ampe emosi & sifat aslinya keluar) ama Rider bocah memble (katanya) pake motor liar nan “lemot” (katanya).

    Rossi jago pake motor “kuda liar” ??? ya bolehlah. Tapi sayangnya dia TERBUKTI TIDAK JAGO pake motor “banteng liar”, wong dilempar melulu ama motornya macam saat di Corkscrew Laguna Seca 2012 ampe bengong2 tuh sang Legend.

  14. Seandainya Yamaha riset ke mesin V utk motogp nya, otomatis line up superbikenya jg ikut kerombak jg dong, trutama superbikenya si R1??? Tpi klo yamaha ikut merubah config mesinnya ke V, jdi boring ya lama kelamaan, mesin samaan semua, bigbang semua pula, ane berharap ad yg membuat terobosan baru, sehingga mampu tampil beda #andai2an

  15. Kawasaki H-2 dan Suzuki Hayabusa No Limiter Tercepat, klo urusan tercepat mah Mesin Inline itu jadonya.
    Cuma di Motogp ini kan bukan butuh cepet doang, tapi Stabil di Kecepatan tinggi dan yang paling penting Stabil di Kecepatan Corner, karena Balap ala Motogp Rider kebanyakan nyalip di kecepetan Corner, makanya Motor motor Yamah dan Suzuki cakep di tikungan cuma sayang Power kurang di trak lurus.

  16. Hallo jimoo wih udah lama yah tak bersua gimana kabar pabrikan angkot sudah siap di 2018 ini saya harap mereka siap utk segala”a setidaknya dgn bermodalkan mesin canggih layaknya angkot sudah sepatutnyalah team blue bisa kompetitif setidaknya utk rebutin juara 3 yah moo???????????????????

  17. Ini artikel bagus mantapp buat penulis nya pencerahan buat orang2 yg awam maju trus gan penulisan simple dan mudah di mengerti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP