TMCBLOG.com – Bro seklaian, AHRT baru saja share Info biografi mengenai salah satu Pembalap asuhan mereka yang saat ini sedang berjuang di kelas Moto3 Junior World Championship 2018. Gerry Salim (Subaraya, Indonesia – 19 April 1997) sudah bergabung dengan Honda sejak awal kariernya di dunia balap motor. Terinspirasi oleh sang ayah, Gunawan Salim –mantan pebalap nasional motokros– dan kakaknya, Tommy –pebalap Kejurnas 250cc–, Gerry mulai berlatih saat berusia 10 tahun dengan motor Honda Underbone 110cc. Setelah belajar sekitar setahun dan memperdalam teknik, Gerry mulai berpartisipasi di beberapa kompetisi tingkat nasional dan langsung bersinar.

Performanya di usia yang masih belia menarik perhatian Honda, dan pada 2010 dia dipanggil ke Jakarta untuk menjalani tes dengan Astra Honda Racing School yang baru dibentuk. Gerry Salim merupakan generasi pertama proyek akademi bagi para pebalap, yang diawasi langsung oleh dua kali runner-up 125cc World Championship, Noboru Ueda. Dia merupakan salah satu talenta muda paling berbakat, bersama Andi Gilang dan kakaknya, Tommy. Gerry mencatat prestasi pada Kejuaraan Nasional dengan menjadi juara Motorprix MP6 (2011), mendominasi One Make Race Honda dengan menjadi juara 110cc dan 125cc selama dua tahun berturut-turut (MP5 dan MP6 pada 2011, MP3 dan MP4 pada 2012), serta 600cc pada 2016.

Setelah meraih banyak pengalaman di level nasional, dia ikut Asia Dream Cup pada 2013 dan menjadi runner-up dengan motor Honda NSF, lalu All Japan Championship dengan CBR250 pada 2014 dan 2015. Pada 2015 pula dia membuat langkah besar saat ikut Asia Talent Cup, event prestisius di mana bakat-bakat terbaik dari Asia saling bersaing dalam lima tahun terakhir ini. Pada 2016, dia mendapatkan pengalaman pertama memacu motor besar di kelas SuperSport 600cc Asia Road Racing Championship, dan mencatat sejarah ketika meraih dua kemenangan di Sirkuit Sentul saat menjalani seri keempat. Dia menjadi pebalap pertama Indonesia yang mencatat prestasi tersebut.

Pada 2017, dia pindah ke kelas Asia Production 250cc di ARRC, dengan memacu motor CBR250RR, dan berhasil menjadi juara setelah menjalani tahun yang luar biasa untuk Indonesia. Gerry saat ini menghadapi tantangan baru dalam kariernya yaitu Moto3 Junior World Championship di FIM CEV dan Red Bull Rookies Cup. Pada pengalaman pertamanya jauh dari Asia –kini dia tinggal di Barcelona selama musim berjalan– pebalap muda berbakat Indonesia ini ingin bersinar di Eropa demi bisa mewujudkan mimpi ikut MotoGP World Championship

Based on AHRT Info

Lebih jauh tentang Gerry Salim
Nama: Gerry Salim Laurens
Tanggal Lahir: 19 April 1997 (21 tahun)
Tempat Lahir: Subaraya, Indonesia
Tinggal: Santa Margarida i Els Monjos, Barcelona (Spain)
Tinggi/Berat: 165 cm/ 53 kg
Sirkuit Favorit: Twin Ring Motegi (Japan)
Pebalap Idola: Marc Marquez
Hasil paling spesial: Dua kemenangan di Sentul 2016 (ARRC – SuperSports 600cc class)
Hobi: Sepak bola
Makanan Favorit: Salmon

19 COMMENTS

  1. gerry telat dikirim ke eropa buat mengikuti cev moto3 dan rbrc, coba klau gerry dikirim ke eropa bersamaan dengan andi gilang thun 2016 yg lalu. mungkin dia bisa meraih hasil yg lebih baik.

  2. mudah mudahan tidak kena overlap lagi. malu2in coyy dua kali kena overlap dlm sekali balapan, pdhal umur udah yg paling mateng, msak umur 21 tahun klah sams umur 16 tahun??

  3. catett!!! nama gue gerry salim,..
    ehk itu tagline didikan sebelah ya, itu loh yg di didik b46ong the dogtor

    • Ane kamarin nonton om.. di samarinda
      Skrg dah pindah KTP samarinda.. bukan KTP thailand hahahaa
      Klo pas sby always selalu hadir di tribun…
      Wkkwkww

  4. Semoga bisa lebih baik lagi, disaat Surabaya sedang masa berkabung sekarang ini malah bisa memacu semangat nya
    #PrayForSurabaya

  5. wakakak gerry dulu angker pas masih bocah. badan kurus rambut jabrik pecicilan pas road race di sirkuit kenjeran pake motor korekan bapaknya.

    btw itu angkatan emasnya HRS sebenernya ada 3 pas dilatih noboru ueda yaitu gerry, andi gilang dan a.m. fadly. sayangnya a.m fadly belom sempet diorbitin AHRT malah pindah ke genk ijo, andai masih di AHRT pasti dibawa ke eropa jg gak mentok balap sama genk ijo di asia doank.

    • am fadly ke kawasaki sebenernya pilihan yg cukup bagus buat dia. kalo dia ttp di honda belum tentu dia bisa bersinar seperti di kawasaki. Lagian dulu sistem pembinaan ahrt belum sebagus sekarang, lha fadli mau ikut atc aja malah batal gara” masih keiket kontrak balap bebek sama salah satu tim honda

  6. kalau sering2 juara di cev,
    bisa masuk moto2 world championship,
    baru deh aku bangga,
    prestasi keluar negeri masih gitu2 aja kok.
    tp kalau di arrc ya bangga bisa juara coy, yg selain ahrt LEWAT…..

  7. Typical orang kita sih, waktu belia cemerlang tapi ketika dewasa malah seolah2 stagnan, pun demikian pula di sepak bola. Sepertinya atlit balap kita harus banyak “belajar” dari cabang bulu tangkis kita yang telah banyak menghasilkan juara dunia. Tp bisa jadi problemnya soal fasilitas dan dana, dimana olah raga motorsport itu termasuk olah raga mahal.

  8. Sempet liat dia di kenjeran pake supra (warna lupa kalo gak salah biru item)umuran 10 atau 11…
    Salutnya sasis supra yg kaku tsb bisa ditaklukan dengan mudah…
    Masih 1 tahun di CEV, masih ada waktu buat lebih baik…minimal thn depan ya 10 besar lah..

  9. Kaga berasa udah 21Tahun, kira-kira kalo masuk MotoGP umur berapa tahun ya?. Kalau jalannya mulus mungkin seperti ini sekemanya, CEV Moto3 (2 tahun), CEV Moto2 (2 tahun), masuk Moto2 (2 tahun), barudeh masuk MotoGp di usia 27, tapi biasanya kalau anak didik honda, kalau belum jadi juara 1 kaga bakalan dapet ijin naik kelas.
    Lihat aja kasus Dimas yang terus dibilang lagi dimatengin di Cev Moto2 sampe tahun ke 3

Leave a Reply to paino Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here