TMCBLOG.com – Bro sekalian, jika Yamaha dan Ducati melakukan test di Misano sebelum race MotoGP Misano, namun HRC, Aprilia dan KTM memilih tetap berada di Misano setelah race weekend. Mereka melakukan test privat selama satu hari di sana. Jika test sebelum race dipastikan untuk keperluan kesiapan motor saat race day, maka test Pasca Race selain untuk keperluan evaluasi balap biasannya ditujukan untuk ‘ Kebutuhan Masa depan ‘, entah itu untuk sisa 6 race kedepan ataupun musim 2019  …  Nah Aprilia dan Honda di test privat Misano kali ini sama sama sempat mencoba motor hitam legam tanpa balutan warna grafis yang biasannya dianggap merupakan motor prototipe untuk race tahun/musim mendatang . . .

Dari foto foto yang tmTMCBl peroleh dari paddock-GP.com terlihat marc Marquez kembali menggunakan Honda RC213V berlabur fairing hitam. Dari bentuk fairing depan sampai belakang termasuk suspensi depan, swing arm belakang dan konfigurasi Muffler terlihat tidak ada perbedaan signifikan bila dibandingkan dengan RC213V yang terakhir dipakai Marc Saat race di Misano.

Seperti yang kita pahami di sisa 6 track kedepan buat HRC akan ada 3 Minimal track yang di tahun tahun sebelumnya ‘bukan’ merupakan track mereka, yakni Home Track Motegi, Sepang dan Phillip Island . . . di Motegi pada masa masa dahulu Ducati sangat Kuat, sedangkan Sepang dan Phillip Island punya karakter sirkuit yang biasannya nge-klik dengan Yamaha M1 dengan banyaknya speed corner dan spot buat melakukan ngegantung RPM . .

Namun begitu melihat kekuatan dan pengembangan Ducati tahun ini sepertinya Sepang dan Philip Island pun bisa jadi akan merupakan makanan empuk selanjutnya karena buat Ducati GP18 saat in Speed Corner bukalah lagi momok yang menakutkan bagi mesin Desmodromic . Mereka bisa kuat digeber oleh rider siapapun, dimana pun dan dalam kondisi cuaca apapun sekarang .

Yap, artinya kerja HRC kedepan bukan lagi parsial berkompetisi dengan Ducati di Motegi ataupun dengan Yamaha di Sepang dan Phillip Island, mereka harus pula bersiap melayani Dovi dan Lorenzo di track track lebar dengan speed corner aduhai seperti Sepang dan Phillip Island

Selain itu juga ada sinyalemen Honda sedang mempersiapkan diri menyongsong era Single IMU ( Inertial Measurement Unit )  . . Memang sih pada dasarnya Dorna belum menyebarkan sample IMU Magneti Marelli yang akan digunakan bersama oleh semua pembalap di musim depan, namun Dorna sebelum ini jelas sudah merilis kisi-kisi bahwa akan ada beberapa sinyal ‘ pengebirian ‘ jalur data CAN (Controller Area Network) dari IMU . .

Saat ini total ada 4 CAN di dalam IMU dan kemungkinan tahun depan merujuk pada IMU – IMU yang dijual secara bebas oleh Magneti Marelli, jumlah CAN nya terbatas hanya 2 atau mugkin untuk versi Prototipe nanti maksimum hanya 3 dan ini artinya satu jalur yang biasanya dibebaskan untuk dimaksimalkan team bisa jadi akan ditiadakan . . . So, bisa jadi Marquez dan HRC di motor Prototipe ini sedang mencoba-coba beragam settingan penggunaan IMU Magneti Marelli yang mereka beli sendiri di pasaran bebas dimana mereka tidak bergantung pada satu CAN yang punya senyalemen akan dibekukan penggunaannya tahun depan  . . . Tidak ada yang tahu mengenai apa yang ada dibalik fairing hitam RC213V itu . .

Taufik of BuitenZorg

37 COMMENTS

  1. ataupun dengan Yamaha di Sepang dan Phillip Island, mereka harus pula bersiap melayani Dovi dan Lorenzo di track track lebar dengan speed corner aduhai seperti Sepang dan Phillip Island
    *Bukanya Lorenzo gabung HrC taun depan Wak..??* Koreksi kl salah

  2. dari video instastori marquez yg angle dari buntut belakang kayanya ada yang berbeda dibagian belakang sama rcv yang sekarang.

    • Bukan ga cocok bro, cuman utamanya dulu dibuat balap openwheel macam mobil formula atau indycar series ala amerika yg gak hanya make sirkuit oval. Honda jg yg punya sirkuit suzuka, cuman ga di pake motogp…

  3. Logika nya vr yg diuntungkan dgn single imu ini, karena artinya kontrol motor dgn bantuan programble logic controller berkurang, dan vr lah yg punya pengalaman kontrol motor dgn sedikit bantuan ECU.

    • tapi kecakapan reaksi tubuh yg berkata lain,bahkan Marquez pun mungkin kalo udah diatas 30th refleknya udah ga bisa ngelakuin Marquez save lagi entar

    • belum tentu, karena sehebat apapun ridernya tetap butuh motor yang bagus. seandainya pabrikan gagal mengoptimalkan single IMU dan ECU kedalam motor, pembalap manual pun akan dikalahkan dengan mudah oleh pembalap otomatis, karena ini tentang tim dan mesin, bukan semata pembalap.

  4. Fakta motogp misano 2018
    di awal race sepertinya all ducati podium
    di tengah race sepertinya 2 ducati 1 honda
    di akhir race 1 ducati 2 honda di podium
    ???

  5. Fakta motogp misano 2018
    di awal race sepertinya all ducati podium
    di tengah race sepertinya 2 ducati 1 h0nda
    di akhir race 1 ducati 2 h0nda di podium
    ???

  6. 2015 marquez masih dengan mental 2014(ingin memenangkan semua race) + “kesaktian” rossi di Argentina iykwim padahal kondisinya berbeda sehingga akhirnya malah sering jatuh dan kehilangan banyak poin

    • ducati sebenarnya bagus, tahun 2003 mulai sudah langsung podium saat pertama ikut. tahun 2005, seri terakhir yang memenangkan ducati, dengan rider tua saat itu (sbk lagi). awal 2006, dengan adanya insiden sete vs loris (dengan cedera parah loris), membuat ducati kembali tertidur dari potensi sebenarnya (pada tahun 2006, ducati sudah layak juara, namun belum beruntung). baru pada 2007, ducati bisa juara lewat casey. ya keberuntungan juga bagian dari usaha.
      tapi secara teknis, mesin desmodromic tetap lebih unggul buat high rpm, sehingga jika konvigurasi sama, berat sama, kemampuan cornering dan braking sama, maka desmodromic menjadi juaranya.

    • Din Syams, gile analisanya masuk akal juga, kira-kira apa ya ynag bisa nandingin desmodromic akankah pabikan lain mengembangkan pnumatic untuk menandinginya ?

Leave a Reply to Ultraman Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here