TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Ada Hal menarik yang diucapkan oleh Ducati Sporting Director Paolo Ciabatti Bahwa Secara umum memiliki ‘dua Singa’ atau memiliki dua pembalap yang kuat dalam satu team itu Sulit dan Bahkan Kadang tidak produktif untuk Team secara Keseluruhan tertama dalam upaya merengkuh gelar Juara dunia . . nahhh ini nih yang menarik . ..

Paolo Ciabatti mengatakan : ” faktanya memiliki dua pembalap Top sepetinya merupakan suatu kelebihan, Namun pada Faktanya juga akan hadir kemungkinan dimana salah satu dari pembalap ini bisa mengambil point dari pembalap Yang satu lagi . . atau bahkan bisa terjadi Hal yang lebih buruk seperti yang terjadi di Jerez di mana Kedua pembalap Crash karena saling berkompetisi satu sama lain. Dari kasus ini Kami mengambil pelajaran bahwa untuk mengalahkan Marc Marquez – seorang juara dunia – Yang bukan Hanya cepat namun juga konsisten – menggunakan dua pembalap ( dengan kekuatan yang sama ) Bukanlah Pilihan Ideal. “

Yap Ciabatti terlihat memang agak bingung dengan situasi ini, telebih sebelum race Misano dimana Point Dovi dan Lorenzo berdekatan dan sama sama memiliki peluang overtake Marquez. Namun begitu akhirnnya Ciabatti Pun mengakui Bahwa Ducati harus punya strategy Top Untuk bisa mengalahkan Pembalap Supercepat dan konsisten seperti Marc  . .

” Musim ini benar benar beda, Memenangkan Championship akan sangat sulit. Kami ( ducati ) Menargetkan Juara dunia, Kami tidak bisa menyembunyikan Hal tersebut begitu Juga Juara Manufaktur. Dan Untuk ini ( denganb ) menempatkan kedua pembalap kami di depan Marquez akan memberikan keuntungan dobel. Dan karena Nilai Untuk Klasement manufaktur Hanya diambil dari pembalap terdepan, Maka ( dengan menempatkan Marc di belakang duo Ducati) maka bisa mengurangi Jarak point kami sebanyak 9 point dengan Honda (Tiap race )”

Saat ini Ducati hanya tertinggal 23 Point dari Honda . . dan dengan sisa 6 race kedepan, Jika saja Duo Ducati Bisa finish terus di posisi 1-2 dan didepan Marquez, Bisa menjadi Juara Dunia Manufaktur 2018 bukan hil yang mustahal  . .

taufik of BuitenZorg

26 COMMENTS

  1. @Yuuoto

    Di Misano kemaren yg podium siapa aja bro?
    Terus di Argentina yg g menang siapa?

    Terus pembalap Ducati yg pernah podium tahun ini siapa aja?

  2. Di kubu Ducati ane lebih suka Davide tardozzi,setiap disorot di Paddock setelah Lorenzo bikin manuver atau apa bahasa tubuhnya bikin senyum2 sendiri ??

  3. kalau bisa menjadi Juara Dunia Manufaktur 2018 hadiah apa yg didapat wak? apakah sesuai dengan biaya yg dikeluarkan untuk develop?

    • Emang dagang…mikir untung mulu..ini jangka panjang dul …ada prestige nya secara brand…yg tentunya ujung2nya nyolek2 penjualan..prett

    • Juara manufaktur = investasi jangka panjang dalam hal reputasi dan kekuatan brand. Kenapa MV Agusta dianggap brand prestige? Karena mereka menang di era keemasan GP. Kenapa Honda dianggap brand besar? Karena mereka menang GP. Apa Kanzen, Viar, Nasha punya nama? Jualan aja cuma modal harga lebih murah dan menyasar konsumen bawah. Inilah pola pikir yang bikin atlet Indonesia dan secara umum orang Indonesia gak maju2, juara harus dapet hadiah instan. Makanya kebanyakan atlet Indonesia kismin karena mereka cuma berharap penghasilan dari hadiah, baru menang udah minta jadi pns, kalau hidup gagal playing victim nyalahin pemerintah. Kebanyakan orang males berprestasi karena mikir hadiah gak sebanding sama usaha/modalnya. Pengennya kalau punya prestasi langsung dapet duit/hadiah gede. Padahal diluar negeri aja udah jadi hal umum berprestasi cuma dikasih trophy udah seneng. Karena mereka sadar duit hadiah cuma abis sesaat, tapi mereka bisa manage dan rencanain penghasilan di masa depan dari trophy yang mereka dapat. Contoh sederhana Kenny Roberts, Sr. Beliau kalau gak punya prestasi mana mungkin bisa punya tim balap dan sekolah balap? Dan sekarang beliau menikmati masa pensiun dari kekayaan yang dia kumpulin semasa punya tim balap, bukan dari juara dunia. Kakek lejen gimana bisa jualan kaos sama topi kalau gak punya trophy? Suzuki, Yamaha sama Honda gimana bisa jualan livery MotoGP yang ratusan ribu lebih mahal padahal cuma beda stiker kalau gak ikut MotoGP? Ajang olahraga itu promosi jangka panjang, gak bisa dipikir pake pola pikir buruh abis keringet diperas harus udah dapet bayaran setimpal.

    • Saya rasa lebih ke PRIDE… Untuk menyatakan ke para pihak sponsor “nih, tim kami bisa kolektif untuk meraih juara konstruktor” meskipun pembalap tidak juara dunia…
      IMHO…

    • Dapet duit, dpt prestige dan tertulis dlm sejarah
      Kalo duit sih gak seberapa kalo dibandingkan duit utk riset dan pengembangan motor

    • ini sama kayak nanyain hadiah yg didapat dr modif kontes,ga bakal bisa nutupin biaya modifnya
      tapi nilai plusnya bengkel /orang yg ngerjakannya jadi lebih dikenal orang,jadi itulah hadiah nya

    • Darso

      ckckck….nada ketikanmu sudah menghina para olahragawan Indonesia, ckckck….lu pikir olahragawan Indonesia semua berpikir kayak yg lu pikir ckckck….gak ada satupun kenalan gw yg olahragawan yg berpikir uang hadiah, GAK ADA ngerti lu, prestasi olahragawan kita gak berkembang ya karena pembinaan di usia remaja sangat amat jarang BUKAN KARENA BERPIKIR UANG, ckckck…. seandainya pembinaan kita tertata rapi per usia bukan tidak mungkin kita akan bersaing dengan negara2 maju

    • wkwkwk udah sempet dijelasin berulang kali sama wak haji, pernah nyontohin ban michelin. sponsorin motogp insyinyurnya pada botak mikirin coumpound ban, belom kalo dapet komplain. apa mereka dibayar ratusan dollar sama dorna ? kagak dibayar sepeserpun sama dorna.

  4. Ini wawancara kapan ya?
    Koq hitung2annya dibuat rumit
    Selama pembalap ducati juara 1 ditiap balapan,
    Tidak peduli dimana pun posisi honda
    Maka ducati juara konstruktor
    Krn sekalipun honda runner up maka selisihnya 5 poin
    5×6 = 30 sedangkan saat ini jarak honda n ducati 23 poin
    Knp harus sulit mengejar podium 1 dan 2 kalo cuma ngejar manufaktur
    Begitu juga di klasemen team… selama 1 pembalap ducati juara 1 ditiap balapan dan yang lain bisa ambil poin kemungkinan besar tetap bisa juara…
    Krn saat ini pedrosa seperti kartu mati yg susah nyumbang poin bwt tim repsol

    Menurut gw ini cuma pengalihan saja… mereka tetap mengejar juara pembalap dan berharap bantuan u tu duo ducati
    Kalo dovi selalu podium 1
    Kemudian lorenzo pos 2
    Kemudian marquez pos 3 dan sesekali ada pembalap lain bisa rebut pos 3 misal aja pembalap yamaha atw petruci
    Maka peluang dovi jurdu masih ada

    • mereka itu realistis bro, ngejar jurdun dengan 2 pembalap yang ingin membuktikan “ini loh gw yang terbaik” itu susah. apalagi next race di aragon dan itu sudah ada hitung hitungan tersendiri. kalo marquez podium 1 dovi kelempar dari podium 2 next race di buriram marquez cukup finish podium, si dovi mau finish berapa pun udah jurdun itu si marquez.

Leave a Reply to chibiyabi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here