TMCBlog.com – Satu lagi gebrakan Dorna Sport nih Sob, namun kali ini peraturan dibuat khusus untuk premiere class di gelaran World Superbike (WSBK). Yes, untuk kelas paling bergengsi WSBK akan diadakan 3 kali balapan dalam satu seri atau satu Race Weekend. Wedyan gak tuh, buat Jonathan Rea dan kawan-kawan bakalan gempor gak yah? Hahaha…

Sebelumnya TMCBlog sudah membahas mengenai tanggapan Rea terkait pamor WSBK yang menurun akibat dirinya yang selalu menang dan mengemas 4 kali juara dunia beruntun tanpa jeda bersama Kawasaki Racing Team. Nah, Dorna Sport bersama pihak dari World SBK langsung mengeluarkan/menetapkan peraturan terbaru yakni diadakan 3 kali race dalam satu Race weekend. Peraturannya seperti yang sobat sekalian bisa lihat dibawah ini..

Daniel Carrera selaku Direktur Eksekutif dari WorldSBK mengaku bahwa wacana atas peraturan kali balap dengan tambahan yang dinamakan ‘Sprint Race‘ tersebut telah ada sejak lama, namun baru di tahun 2019 semua akan direalisasikan pada kelas teratas, WSBK. Carrera berkomitmen untuk menyajikan sebuah balapann yang tidak hanya adu kencang tetapi sekaligus memberikan unsur entertainment kepada para fans dengan menambahkan ‘Sprint Race‘ pada World SBK sebagai race pertama di hari Ahad.

Pelaksanaan teknis waktu balapnya seperti ini sob; hari Sabtu seperti biasa hanya akan ada Race 1 yang dimulai pada pukul 14:00 LT (local time), dengan durasi balap yang masih sama dengan sebelum-sebelumnya alias tidak dikurangi jumlah lap/jarak balapnya. Pada hari Ahad, Sprint Race WSBK dimulai pada jam 11:00 LT sebagai Race 2 berdurasi pendek. Dan Race 3 dengan format balap seperti biasa akan tetap dimulai di jam 14:00 dengan durasi yang lebih pendek ketimbang Race 1 dan Race 3. Nah jadi Race 2 berganti nama jadi Race 3 nih karena ada Sprint Race sebagai Race 2 di Ahad pagi.

Sprint Race sendiri sudah lama diterapkan di berbagai ajang balap mobil, baik itu di tingkat GT ataupun open wheeler. Perbedaannya dari Race biasa, selain waktu balap lebih singkat, cara start-nya juga berbeda tidak dari posisi diam melainkan dilakukan setelah warm-up lap yang dikenal dengan istilah Rolling Start. Tapi belum ada informasi mendetil kalau di World SBK, sepertinya harus menunggu informasi official lebih lanjut mengenaii teknisnya nih. Satu hal yang pasti mengenai Sprint Race WSBK ini, dalam penentuan starting grid pada Race 3 akan mengacu pada hasil balap pada Race 2 atau Sprint Race itu sob.

Semuanya akan berjalan efektif mulai WSBK musim 2019 nanti, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang akan hadir akan dilakukan beberapa penyesuaian supaya lebih menarik dan demi kelangsungan hidup WSBK di masa depan. Pantas saja kelas Superstock 1000 (STK1000) dihapus yah sob, ternyata ada rencana untuk mengimbuhkan Sprint Race toh.

Nugi TMCBlog

33 COMMENTS

    • Dulu 2008-2009 ditayangin trans7 dan di sponsori Honda. Jaman Honda ten kate hannspree yg merajai kelas 600-1000 dan ada pebalap2 sangar macam McCoy, Rea, Kyonari, Sofouglu, Checa.
      Sayang aja bentrok sama jam tayang MotoGP, dan kalah duit sama Yamaha.

  1. haduh,firasat ane malah jadi lebih nyungsep rating nya,ga tau lagi deh kalo udah ada peningpale v4 sama rvf nanti

    mending jual aja lah lisensi WSBK nya itu

    • Entah kenapa ane juga berpendapat gitu. Padahal kalau diliat dari spek motor, motor WSBK sekarang lebih menarik dibanding 10 atau 15 tahun lalu tapi balapannya sendiri justru malah gak menarik. Bayangin aja 15 tahun lalu mesin hampir bisa dibilang seragam inline, mayoritas. Tapi sekarang inline sendiri udah ada yg suaranya mirip M1 karena pakai teknologi turunan MotoGP. Aprilia sama Ducati ibarat kata MotoGP versi basic dan dijual massal, Kawasaki walaupun inline tapi mesinnya udah kayak ZX-RR yang dijual massal kalau diliat secara detail misal gearbox yang udah tipe cassette dan firing order mirip Hayate 2008. Spek motor WSBK sekarang udah edan, walaupun regulasi gak sebebas 15 tahun lalu tapi versi homologasi udah bisa dibilang race ready. Sayang sekali balapannya justru gak menarik karena salah asuh. Atau sengaja salah asuh. Saya jadi bayangin seandainya masih dipegang Infront Motorsport, biarpun biayanya bakalan mahal tapi balapan pasti makin rame, karena ada adu teknologi, orang penasaran, sponsor tertarik karena banyak yang nonton. Biaya semahal apapun bakalan tetep ketutup duit sponsor, sama seperti 15 sampai 10 tahun lalu jaman best time Haga diatas 1098 pernah kalahin best time Melandri diatas GP8.

  2. wakwau…

    Setelah Moto GP di ubek2 skarang WSBK…rating moto GP turun wsbk tambah anjlok semoga tidak
    Dorna Zaman Now emng lagi melawak entertain sejati …

    btw …sepemikiran pantes STK 1000 dihapus

  3. Lebih memberatkan pembalap dan team, resiko cedera meningkat, stamina terkuras, dan unfaedah juga, malah tambah boring…. Tapi mungkin dihitung lembur kali yak…

  4. ooo begini caranya Dorna untuk meng-compare Race dgn format yg mana yg bakal menghasilkan race yg paling seru:

    kira2 mana yg lebih seru racenya, race dgn start normal atau ala rolling start ??

    kira2 mana yg lebih seru racenya, race dgn jumlah lap normal ala race 1 (dimana strategi menghemat ban diawal/pertengahan lap menjadi hal yg penting) atau race dgn jumlah lap yg sedikit (ala race 3)? sehingga semua pembalap bisa full attack tiap lap tanpa banyak mikir ketahanan ban.

    IMO…
    Yah bukan berarti ga ada potensi kelemahan dengan aturan ini. Bila Rea bisa menang terus di 3 race di tiap race weekend, tentu dia akan mengunci gelar lebih cepat lagi (bisa jadi dipertengahan musim udah jurdun dia) dan race2 weekend selanjutnya akan terkesan “mubazir”

  5. Sekalian aja pake startnya kyk balap endurance gitu wak.lari 1 lap baru naik motor.biar gempor sekalian.atau diputer2 dulu pembalapnya biar pusing,kyk lomba 17 agustusan.pasti ratingnya naik?

    • wkwkwkwkwk..
      pembalap pada puyeng, bawa motor nyeruduk penonton. BTW, penonton taro di kanan kiri lintasan. biar makin terasa greget 17an-nya ????

  6. Mungkin dibalik aja startnya.yg juara race 1 harus start dari posisi terakhir.lebih ekstrim dari peraturan sekarang.pasti seru tuh

  7. Pengin probabilitas pemenangnya berbeda2 orang? Bikin aja 1 seri terdiri dari 12 race, 1 race gak usah banyak2, cukup terdiri dari 3 lap aja.

    Bagaimana dg urutan starting grid? Race 1 pake kualifikasi yg simple, race 2 berdasarkan result race 1 tapi dibalik, jurukunci race 1 jd pole sitter race 2 dan seterusnya hingga winner race 1 jadi jurukunci starter race 2. Demikian juga cara yg sama untuk race 3, 4 dan seterusnya.

  8. Satu per satu ciri khas WSBK yang membuat unik dan beda dibanding MotoGP mulai dilucuti, padahal QTT khas WSBK aja ditiru formatnya di MotoGP. Bukti kalau di WSBK ada hal-hal menarik sampai-sampai ada yang ditiru (dan di modif dikit tentunya). Sekarang malah yang jadi ciri khas WSBK dikit2 di ilangin. Jangan-jangan Dorna sengaja matiin WSBK pelan-pelan biar pada akhirnya balapan produksi massal bangkrut dan mau gak mau melebur jadi supporting class MotoGP (seperti isu awal waktu Dorna beli WSBK).

    • Bukan susah, tapi memang Dorna yang gak mau MotoGP terganggu. Bisa aja sejajar atau bahkan lebih rame dibanding MotoGP. Apalagi WSBK bisa jadi ajang kebanggaan bagi pemilik motor yang dipakai, ketimbang cuma berkhayal motor MotoGP dan pol mentok cuma bisa punya die cast atau modif superbike pakai fairing ala M1 atau RS-GP (yang udah2, bahkan ada yg jual body kit R1 yang udah model M1). WSBK sebenarnya bisa jadi balapan merakyat, sama kayak penggemar sepak bola lokal yang lebih banyak sampai fanatisme berlebihan saling bunuh dibanding penggemar liga inggris misalnya, ya itu karena ada rasa “memiliki”. Mereka punya kebanggan tinggal di daerahnya dan daerahnya punya klub, bangga. Gitu juga WSBK kalau gak salah kemas, bisa jadi ajang kebanggaan pemilik motor atau calon pemilik motor. Misal saya dulu waktu kuliah pengen banget R7, akhirnya nonton terus deh. Dan di seluruh dunia, orang yang pengen punya motor superbike itu banyak kalau mereka disuruh jujur.

Leave a Reply to makimaki Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here