TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Pembalap MotoGP Paling veteran Di Grid start – Valentino Rossi Hadir di GrandPrix mencicipi era Dua tak di semua kategori keas Mulai dari kelas Capung GP125, Kelas Intermediate GP250 sampai kelas Primer GP500. Vale Boleh dibilang menguasai kelas kelas Dua Tak tersebut dan Bahkan Namanya tak redup saat GP beralih ke platform mesin 4 Tak seperti saat ini. Namun Kita semua tahu betapa Tidak sukanya Valentino terhadap Motor Balap yang terlalu banyak dicampuri dengan elektronik sehingga membuat Aspek kontrol Man-Machine jadi Lebih berkurang.

Valentino Rossi : ” Era 70-an sangat indah dimana Sepeda Motor didevelop sangat ekstrim, Banyak sekali pembalap pembalap bagus, Semuanya Mudah dan Lebih cepat. Saya kangen suara Dua tak . . . Mungkin itu yang etrbaik, Namun saya Juga menyukai Era 4 tak “

Nah ternyata Valentino Rossi bukan Hanya tidak suka dengan Motor Bermesin Otto Yang terlalu Banyak dikendalikan elektroniknya. Ia pun tidak suka terhadap Motor listrik secara keseluruhan. Dalam Sebuah Interview dengan motorsport-total, Vale mengaku : ” Saya Tidak menyukai sepeda motor listrik, Bahkan (Saya tidak suka) Mobil Listrik ” hmmm, Sepertinya Dorna harus Pikir dua Kali Jika Ingin Menggunakan Image Valentino Rossi Untuk mangatrol kelas kejuaraan Moto-E nanti . . .

Oh Ya di Interview tersebut, Vale Juga mengungkapkan Bahwa di Musim 2019 nanti akan ada 5 pembalap yang akan berkompetisi rapat Marc Marquez, Joreg Lorenzo, Maverick Vinales, Andrea Dovizioso dan Dirinya sendiri . . . semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

 

48 COMMENTS

    • Sebenarnya yg punya motor itu kan onda, tp rosi bisa saja ingin membelinya atau memintanya, tp kembali lagi tim ondanya mau apa ga terserah ke mereka. Mungkin onda masih kecewa dengan sikap dan pernyataan rosi ketika hengkang dhengkang dan membawa serta crewnya. Imho.

    • Sebenarnya yg punya motor itu kan onda, tp rosi bisa saja ingin membelinya atau memintanya, tp kembali lagi tim ondanya mau apa ga terserah ke mereka. Mungkin onda masih kecewa dengan sikap dan pernyataan rosi ketika hengkang dari onda dan membawa serta crewnya. Imho.

    • @hariiis
      di Honda collection hall motegi klo gk salah bro.. satu”nya motor satelit 2 tak yg ada stiker jurdunya. dlu sempat lihat videonya. masih sangat rapi terawat

  1. giliran ECU nya mundur Dan butuh lebih banyak human control di banding ECU inhouse berkoar mulu ya di media. dasar pignales

    • wah benar juga bro,,vr46 seharusnya suka tak suka harus coba. Dia khawatir krn yamaha sdh buat motobot yg mampu tembus topspeed diatas 200km/jam.diyoutube banyak videonya.

  2. Motor listrik = banyak komponen listrik = ecu (mungkin semacam processor) = too much programs = rossi agak Trauma sm yg berbau elektronik, ghahahahaaa

  3. Bagaimana kedepan ada balap robot/seperti motobot yg dibuat yamaha yg mampu menandingi Rossi. diyoutube keren videonya tuh.apa bener tuh ada motobot wak.

  4. Mungkin tidak suka nya dlm interview itu adalah gambaran motor elektrik utk Moto E ato Formula E. Tp klo yg digambarkan adalah skutik elektrik utk wira wiri dlm kota sepertinya Vale lbh bs menerima.
    Krn mmg klo cuman dengar “nguiingg..ngikk ngikk..” di sirkuit terbuka & besar pasti bakal ngantuk. Kecuali (mungkin) pengemasan event-nya, indoor barangkali? Supaya resonansi suara lbh bagus ditambah pemandu acara biar greget. Seperti kompetisi Tamiya, suaranya termasuk daya tarik kan..?

  5. perkembangan teknologi di otomotif ga kan terhenti hanya karena mbah oci ga suka.
    toh akhir2 ini pun dia ngerengek minta perbaikan dari sisi elektronik.

  6. Wak tolong dibahas juga tentang ECU dan sensor-sensor yang nempel, jadi penasaran neh perbedaan masing mangsing ECU dan sensor yang nempel ditiap kelas (Moto3, Moto2 dan MotoGp), apa aja yang diseting dalam sebuah ECU.

  7. Stuju VR
    Balap tanpa raungan mesin tanpa asap gak seru. Cm suara komentator doang gtu
    Krik krik krik ganti aja ptinggi motojipi dgn org2 muda.
    Munculkan tuh 2 tak terbaru honda yg injection plus 1 klep. Biar ada wangi wangi dri knalpot GP

Leave a Reply to pengamat katanya Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here